Antidotum Pada Keracunan Obat-Obatan: Oleh: Maria Happy Christian Klau

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Antidotum Pada

Keracunan Obat-obatan
Oleh:
Maria Happy Christian Klau
Tahapan Uji Klinik pada suatu produk
obat :
 Uji klinik fase 1
 Uji klinik fase 2
 Uji Klinik Fase 3
 Uji klinik Fase 4
Efek Yang Merugikan dari Suatu obat:

 Tipe A
 Tipe B
 Tipe C
Gambaran Toksisitas
Beberapa Obat
1. Asetaminofen

 Asetaminofen atau parasetamol adalah analgesik antipiretik ringan dengan


sedikit sifat anti-inflamasi dan tidak berpengaruh pada agregasi trombosit.
MEKANISME AKSI TERAPETIK
Metabolisme Parasetamol

Antidotum untuk keracunan


acetaminophen adalah: Asetil
sistein (Suatu antioksidan) yang
bekerja sebagai glutation dalam
mengikat metabolit aktif atau
toksik.
2. Amfetamin dan Stimulant yang lain

 Obat-obat stimulant sejenis amfetamin atau yang seing disebut amfetamin type stimulans (ATS) seperti
metamfetamin (Sabu-sabu), metilen dioksi metamfetamin (MDMA, ekstasi), kokain dan zat –zat legal
seperti pseudoefedrin dan efedrin adalh sering disalahgunakan.
Gejala Toksisitas:
Kejang, Hipertermia, dan rhaldomyolisis dan tingginya temperature tubuh setinggi 42 derajat Celsius.

Tidak ada Antidotum spesifik untuk ATS.


Kejang diberikan injeksi diazepam atau lorazepam.
Hipertermia melepaskan pakaian dan disemprot (kompres) dengan air
Hangat.
Suhu lebih besar 40-41 derajat celcius obat paralysis neuromuscular digunakan untuk
Menghilangkan aktivitas otot yang berlebihan.
3. Antikolinergik
Obat – obat antikolinergik : Anihistamin, antidepresi dan alfa-blocker.
Antihistamin: Difenhidramin: Kejang
Antidepresan : antikolinergik yang berlebihan.
Alfa-blocker : dapat menyebabkan toksisitas pada jantung.
Sindrom antikolinergik yang umum: kulit muka memerah, hipertermia, mulut kering, atau tidak
berkeringat, mata kabur, delirium, dan bingung serta agitasi.
Agitasi= diredakan dengan sedative dari golongan benzodiazepine atau dengan antipsikotik spti
haloperidol.
Antidotum spesifik untuk sindrom antikolienrgik: fisostigmin.
4. Antidepresan
 Antidepresan trisiklik : amitriptilin, desipramin dan doxepin.
 Antidepresan trisiklik adalah antagonis kompettitif reseptor muskarinik, sehingga dapat
mengahsilkan efek antikolinergik.
 Antidepresan trisiklik alfa blocker yang kuat yg dpt berakibat vasodilatasi pembuluh darah.
 Toksisitas pada jantung :
 Aritmia
 Hambatan konduksi ventrikel
 Takikardi Ventrikel
Antidepresan
Pengobatan pada antidepresan trisiklik bersifat supportif.
 antidotum adanya efek toksik pada jantung: Natrium Bikarbonat.
5. Beta Bloker
Beta blocker Propanolol
Toksisitas Propanolol:
 Kejang
 Bradkardi dan Hipotensi
 Hipertensi dan takikardi (Pindolol)
Keracunan B Blocker Terapi Supportif.
Antidotum : Glukagon Bekerja di sel jantung dengan cara meningkatkan c-AMP intraseluler
melalui reseptor glukagon dari pada melalui B-adrenoreseptor.
6. Kalsium Antagonis / Ca-Bloker
 Nifedipin : Hipotensi pada dosis lazim.
Terapi Supportif over dosis.

7. Etanol dan Sedatif Hipnotik


Over dosis: euphoria, mabuk atau koma (Bensodiazepin, barbiturate)
Terapi: Supportif.
Tidak ada antidotum yang spesifik.
8. Teofilin
Gejala Umum:
 Hipotensi
 Takikardi
 Hipokalemia
 Hiperglikemia.
Terapi Supportif Lebih sering diberikan.

Anda mungkin juga menyukai