Jfa Kesa Aaipi 2020

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 48

KODE ETIK & STANDAR AUDIT

ASOSIASI AUDITOR INTERN INSTANSI PEMERINTAH (AAIPI)


DIGITAL COMMUNICATIONS

Profesi Auditor Intern

Kode Etik AAIPI

Standar Audit AAIPI


KODE ETIK – STANDAR AUDIT – JAMINAN KUALITAS

1. Melayani public
Program jaminan mutu harus Q 2. Melaui pelatihan berkelanjutan
diciptakan untuk mempertahankan 3. Adanya KE-SA
profesionalisme dan kepercayaan A 4. Menjadi anggota profesi dan
masyarakat selalu mengikuti pertemuan
ilmiah
5. Publikasi – peningkatan
ketrampilan/keahlian anggota
• Sistem dari prinsip-prinsip 6. Ujian bagi anggotanya
PROFES
moral suatu kelompok profesi 7. Self regulating Body
I
• Ketentuan Perilaku yang
harus dipatuhi oleh setiap
mereka yang menjalankan
K S
UKURAN MUTU PEKERJAAN
tugas profesi E A AUDIT yang ditetapkan oleh
organisasi profesi sebagai
PERSYARATAN MINIMUM
KODE ETIK

 Kode etik pada prinsipnya merupakan sistem


dari prinsip‐prinsip moral yang diberlakukan Action
dalam suatu kelompok profesi yang ditetapkan (Aturan Perilaku)
secara bersama.
Moral
 Kode etik suatu profesi merupakan ketentuan (Nilai, prinsip)
perilaku yang harus dipatuhi oleh setiap
mereka yang menjalankan tugas profesi Belief
tersebut, seperti dokter, pengacara, polisi, (keyakinan)
akuntan, penilai, dan profesi lainnya
PERILAKU TIDAK ETIS? MENGAPA?

Dilema Etika?

Setiap orang juga melakukan hal (tidak etis)


Standar etika yang sama

Rasionaisasi
orang tsb berbeda
2 Faktor Perilaku
Tidak Etis
Mencari
keuntungan
pribadi
+ Jika suatu perbuatan tidak melanggar hukum
berarti perbuatan tersebut tidak melanggar
etika

Kemungkinan tidak diketahui orang lain &


sanksi tidak signifikan
Fraud!!!
DILEMA ETIKA?

1. Apakah tindakan tersebut benar?


2. Apakah tindakan tersebut adil untuk semua pihak?
3. Apakah tindakan tersebut dapat membangun kesan
4 ways test baik dan pertemanan yang lebih baik?
Solusi Dilema 4. Apakah tindakan tersebut menguntungkan semua
Etika?
6 step 1. Identifikasikan kejadiannya.
approach 2. Identifikasikan masalah etika berkaitan dengan kejadian tersebut.
3. Tetapkan siapa saja yang akan terpengaruh serta tetapkan apa
konsekuensi?.
4. Identifikasikan alternatif tindakan yang dapat ditempuh pihak yang
terkait?.
5. Identifikasikan konsekuensi dari tiap ‐tiap alternatif tersebut
6. Tetapkan Tindakan yang tepat serta kesanggupan thd konsekuensinya
STANDAR AUDIT

Ukuran Mutu;
Kepentingan
Pedoman Kerja Publik

Sifat & Mutu Ukuran Mutu


pekerjaan Hasil
Batas Tanggungjawab;
Alat Perintah Kerja Ukuran
Mutu
Melibatkan Diatur
Alat Pengawasan; Orang banyak Organisasi
Kemudahan bagi Publik Kepentingan
Publik
KODE ETIK AAIPI
PRINSIP ETIKA

INTEGRITAS
Definisi
OBYEKTIFITAS

KERAHASIAAN
Sikap Profesi AIPI
KOMPETENSI

AKUNTABEL
Aturan Perilaku
PERILAKU PROFESIONAL
I. INTEGRITAS

Mutu, sifat, atau keadaan yang 1. Melakukan pekerjaan dengan kejujuran, ketekunan, dan
menunjukkan kesatuan yang utuh tanggung jawab;
sehingga memiliki potensi dan 2. Mentaati hukum dan membuat pengungkapan yang
kemampuan yang memancarkan diharuskan oleh ketentuan perundang-undangan dan profesi;
kewibawaan dan kejujuran.
3. Menghormati dan berkontribusi pada tujuan organisasi yang
sah dan etis; dan
4. Tidak menerima gratifikasi terkait dengan jabatan dalam
MEMBANGUN KEPERCAYAAN dan dengan
demikian memberikan DASAR UNTUK
bentuk apapun.
KEPERCAYAAN DALAM Bila gratifikasi tidak bisa dihindari, auditor intern pemerintah wajib
PERTIMBANGANNYA. Integritas tidak hanya melaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (disingkat
menyatakan KEJUJURAN, namun juga KPK) paling lama dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah gratifikasi
HUBUNGAN WAJAR DAN KEADAAN YANG
diterima atau sesuai ketentuan pelaporan gratifikasi
SEBENARNYA
2. OBYEKTIVITAS

1. Tidak berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan apapun


Sikap jujur yang tidak dipengaruhi yang dapat menimbulkan konflik dengan kepentingan
pendapat dan pertimbangan pribadi atau organisasinya, atau yang dapat menimbulkan prasangka,
golongan dalam mengambil putusan atau atau yang meragukan kemampuannya untuk dapat
tindakan. melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawab
profesinya secara objektif;
2. Tidak menerima sesuatu dalam bentuk apapun yang dapat
Auditor intern pemerintah menunjukkan mengganggu atau patut diduga mengganggu pertimbangan
objektivitas profesional : membuat profesionalnya; dan
PENILAIAN BERIMBANG dari semua 3. Mengungkapkan semua fakta material yang diketahui, yaitu
keadaan yang relevan dan TIDAK fakta yang jika tidak diungkapkan dapat mengubah atau
DIPENGARUHI OLEH KEPENTINGAN
mempengaruhi pengambilan keputusan atau menutupi
sendiri ataupun orang lain.
adanya praktik-praktik yang melanggar hukum.
3. KERAHASIAAN

Sifat sesuatu yang dipercayakan kepada


seseorang agar tidak diceritakan kepada
1. Berhati-hati dalam penggunaan dan perlindungan informasi
orang lain yang tidak berwenang
yang diperoleh dalam tugasnya; dan
mengetahuinya.
2. Tidak menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi
atau dengan cara apapun yang akan bertentangan dengan
ketentuan perundang-undangan atau merugikan tujuan
Auditor intern pemerintah menghormati nilai organisasi yang sah dan etis.
dan kepemilikan informasi yang diterima dan
TIDAK MENGUNGKAPKAN INFORMASI
TANPA KEWENANGAN YANG TEPAT,
kecuali ada ketentuan UU atau kewajiban
profesional untuk melakukannya
4. KOMPETENSI

kemampuan dan karakteristik yang


dimiliki oleh seseorang, berupa 1. Memberikan layanan yang dapat diselesaikan sepanjang
pengetahuan, keterampilan, dan sikap memiliki pengetahuan, keahlian dan keterampilan, serta
perilaku yang diperlukan dalam pengalaman yang diperlukan;
pelaksanaan tugas jabatannya..
2. Melakukan pengawasan sesuai dengan Standar Audit Intern
Pemerintah Indonesia; dan

3. Terus-menerus meningkatkan keahlian serta efektivitas dan


Auditor intern pemerintah menerapkan
kualitas pelaksanaan tugasnya, baik yang diperoleh dari
PENGETAHUAN, KEAHLIAN DAN
KETERAMPILAN, SERTA PENGALAMAN
pendidikan formal, pelatihan, sertifikasi, maupun
yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan pengalaman kerja.
pengawasan intern.
5. AKUNTABEL

Kemampuan untuk menyampaikan


pertanggungjawaban atau untuk
menjawab dan menerangkan kinerja dan
tindakan seseorang kepada pihak yang
memiliki hak atau berkewenangan 1. Auditor wajib menyampaikan pertanggungjawaban atau
jawaban dan keterangan atas kinerja dan tindakannya secara
sendiri atau kolektif kepada pihak yang memiliki hak atau
kewenangan untuk meminta keterangan atau
Auditor intern pemerintah wajib pertanggungjawaban.
menyampaikan PERTANGGUNGJAWABAN
ATAS KINERJA DAN TINDAKANNYA
kepada pihak yang memiliki hak atau
kewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban
6. PERILAKU PROFESIONAL

Tindak tanduk yang merupakan ciri,


mutu, dan kualitas suatu profesi atau
orang yang profesional yang
memerlukan kepandaian khusus untuk 1. Tidak terlibat dalam segala aktivitas ilegal, atau terlibat dalam
menjalankannya tindakan yang menghilangkan kepercayaan kepada profesi
pengawasan intern atau organisasi; dan

2. Tidak mengambil alih peran, tugas, fungsi, dan tanggung jawab


Auditor intern pemerintah sebaiknya
manajemen auditan dalam melaksanakan tugas yang bersifat
bertindak dalam SIKAP KONSISTEN dengan
reputasi profesi yang baik dan MENAHAN konsultasi.
DIRI DARI SEGALA PERILAKU YANG
MUNGKIN MENGHILANGKAN
KEPERCAYAAN kepada profesi pengawasan
intern atau organisasi
PELANGGARAN KODE ETIK

1. Pelanggaran terhadap KE-AIPI dapat mengakibatkan auditor intern pemerintah diberi peringatan atau
diberhentikan dari tugas pengawasan dan/atau organisasi.

2. Tindakan yang tidak sesuai dengan KE-AIPI tidak dapat diberi toleransi meskipun dengan alasan
tindakan tersebut dilakukan demi kepentingan organisasi atau diperintahkan oleh pejabat yang lebih
tinggi.

3. Auditor intern pemerintah tidak diperbolehkan untuk melakukan atau memaksa karyawan lain
melakukan tindakan melawan hukum atau tidak etis.

4. Pemeriksaan, investigasi, dan pelaporan pelanggaran KE-AIPI ditangani oleh Komite Kode Etik.
Komite Kode Etik melaporkan hasil pemeriksaan dan investigasi kepada pimpinan APIP. Pimpinan APIP harus melaporkan
pelanggaran KE-AIPI oleh auditor intern pemerintah kepada pimpinan organisasi.
PROSES PEMBERIAN SANKSI

Pelanggaran Pelanggaran
sedang ringan
MajelisKode
• Melaporkan Etik • Memberikan
pelanggaran • Membahas sanksi Pelangga
anggotanya dan ran berat
memberikan
Pimpinan rekomendasi Pimpinan
APIP sanksi APIP

TEGURAN TERTULIS,
TIDAK DIBERI PENUGASAN,
USULAN PEMBERHENTIAN
STANDAR AUDIT AAIPI
TUJUAN STANDAR AUDIT

1. Menetapkan prinsip-prinsip dasar untuk merepresentasikan praktik-praktik audit yang seharusnya;

2. Menyediakan kerangka kerja pelaksanaan dan peningkatan kegiatan audit intern yang memiliki nilai tambah;

3. Menetapkan dasar-dasar pengukuran kinerja auditintern;

4. Mempercepat perbaikan kegiatan operasi dan proses organisasi(APIP);

5. Menilai, mengarahkan dan mendorong auditor untuk mencapai tujuan auditintern;

6. Menjadi pedoman dalam pekerjaan auditintern; dan

7. Menjadi dasar penilaian keberhasilan pekerjaan auditintern


FUNGSI STANDAR AUDIT

1. Pelaksanaan tugas dan fungsi yang dapat merepresentasikan praktik-praktik audit intern yang
seharusnya,

2. Pelaksanaan koordinasi audit intern oleh pimpinan APIP;

3. Pelaksanaan perencanaan audit intern oleh pimpinan APIP; dan

4. Penilaian efektivitas tindak lanjut hasil audit interndankonsistensi penyajian laporan hasil auditintern .
SISTEMATIKA STANDAR AUDIT
PRINSIP DASAR

Visi, Misi, Tujuan, Kewenangan, dan Tanggung Jawab APIP


(Audit Charter)

Independensi dan Objektivitas

Kepatuhan terhadap Kode Etik


PRINSIP DASAR

Audit Independensi
Patuh Kode
Charter Etik

Visi, misi, tujuan, kewenangan,


Penugasan audit intern harus
dan tanggung jawab APIP Posisi APIP BEBAS DARI
mengacu kepada Standar Audit
HARUS DINYATAKAN INTERVENSI
ini,
SECARA TERTULIS

Auditor wajib mematuhi Kode


Disetujui Pimpinan ; memperoleh DUKUNGAN Etik yang merupakan
Ditandatangani oleh Pimpinan YANG MEMADAI DARI BAGIAN YANG TIDAK
APIP PIMPINAN TERPISAHKAN dari Standar
Audit
GANGGUAN TERHADAP INDEPENDENSI DAN OBYEKTIFITAS

Adanya konflik kepentingan pribadi, pembatasan ruang lingkup,pembatasan akses ke catatan, personel, dan
prasarana, serta pembatasansumber daya

Auditor yang mempunyai hubungan yang dekat dengan auditi seperti hubungansosial, kekeluargaan, atau
hubungan lainnya yang dapat mengurangiobjektivitasnya

auditor bertugas menetap untuk beberapa lama di kantor auditi dalamrangka penugasan consulting atas program,
kegiatan, atau aktivitas auditi

Auditor harus menahan diri dari penugasan assurance atas program, kegiatan, atau aktivitas tertentu yang mereka
sebelumnya bertanggung jawab sebagai consultant nya
SISTEMATIKA STANDAR AUDIT
STANDAR UMUM

Kompetensi dan Kecermatan Profesional


• Kompetensi Auditor
• Kecermatan Profesional Auditor

Kewajiban Auditor
• Mengikuti Standar Audit
• Meningkatkan Kompetensi

Program Pengembangan dan Penjaminan Kualitas


STANDAR UMUM

Kompetensi dan Kecermatan Profesional


• Kompetensi Auditor
• Kecermatan Profesional Auditor

Kewajiban Auditor
• Mengikuti Standar Audit
• Meningkatkan Kompetensi

Program Pengembangan dan Penjaminan Kualitas


KOMPETENSI AUDITOR

Auditor harus mempunyai pendidikan, pengetahuan, keahlian dan keterampilan, pengalaman, serta kompetensi
lain yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawabnya

Kompetensi • pemikiran analitis, orientasi pengguna, kerja sama, manajemen stres, dan
Umum komitmen organisasi

Kompetensi • persyaratan untuk dapatmelaksanakan penugasan audit intern sesuai


Teknis Audit dengan jenjang jabatan Auditor
Intern
• kompetensi pada jenjang jabatan Auditor yang lebih tinggi merupakan
Kompetensi kumulatif dari kompetensi pada tingkat atau jenjang di bawahnya ditambah
Kumulatif dengan kompetensi spesifik di jabatannya
KECERMATAN PROFESIONAL

Auditor harus menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat danseksama (due professional care) dan
secara hati-hati (prudent) dalam setiap penugasan audit intern

Pertimbangan penerapan Kecermatan Profesional (Due Professional Care):

• Kebutuhan dan harapan klien, termasuk sifat, waktu, dan komunikasi hasil
• penugasan;
• kompleksitas dan tingkat kerja relatif yang diperlukan untuk mencapai tujuan
penugasan; dan
• Biaya kegiatan konsultansi dikaitkan dengan potensi manfaat.
KEWAJIBAN AUDITOR

1. Auditor harus MENGIKUTI STANDAR AUDIT dalam segala pekerjaan audit


internyang dianggap material agar pekerjaan auditor dapat dievaluasi.

2. Auditor wajib MENINGKATKAN PENGETAHUAN, KEAHLIAN DAN


KETERAMPILAN, SERTA KOMPETENSI LAIN melalui Pendidikan dan Pelatihan
Profesional Berkelanjutan(Continuing Professional Education) guna menjamin
kompetensi yang dimilikisesuai dengan kebutuhan APIP dan perkembangan
lingkungan pengawasan
PROGRAM PENGEMBANGAN JAMINAN KUALITAS

Program pengembangan dan penjaminan kualitas harus mencakup penilaian intern


dan ekstern

Penilaian intern harus mencakup pemantauan Penilaian ekstern dilakukan melalui telaahan
berkelanjutan atas kinerja kegiatan audit intern sejawat (peer review) dengan ketentuan
dan penilaian secara berkala dengan penilaian sebagaimana diatur dalam pedoman tersendiri
sendiri atau penilaian oleh orang lain dalam yang ditetapkan oleh organisasi profesi.
APIP
STANDAR PELAKSANAAN AUDIT INTERN

Mengelola Sifat Kerja


Kegiatan Kegiatan
Audit Intern Audit Intern

Perencanaan Pelaksanaan
Penugasan Penugasan
Audit Intern Audit Intern
Mengelola Kegiatan Audit Intern

Pimpinan APIP harus mengelola kegiatan audit intern secara


efektif untukmemastikan bahwa kegiatan audit intern memberikan
nilai tambah bagi auditi.
a) Menyusun Rencana Kegiatan Audit Intern
b) Mengomunikasikan dan Meminta Persetujuan Rencana
Kegiatan Audit Intern Tahunan
c) Mengelola Sumber Daya
d) Menetapkan Kebijakan dan Prosedur
e) Melakukan Koordinasi
f) Menyampaikan Laporan Berkala
g) Menindaklanjuti Pengaduan dari Masyarakat
Sifat Kerja Kegiatan Audit Intern

Tata
Kelola
Sektor
Manajeme Publik
n Risiko

Pengendal
ian Intern

(Risk, Control, Governance)


LINGKUP MANAJEMEN VS AUDIT INTERN

LINGKUP MANAJEMEN LINGKUP INTERNAL AUDIT


Indepen-
Dikomunikasikan, Assurance & Consulting Objective
Dikomunikasikan, Diarahkan,
Diarahkan, dence
Dikelola, Dipantau
Dikelola, Dipantau design to

Add Value & Operation


Struktur
Struktur &
& By approach
Proses
Proses control
Governance
Governance TUJUAN Systematic Evaluate & Improve GRC Decipline

RISK

G–R-C
Perencanaan Penugasan Audit Intern

Auditor harus mengembangkan dan mendokumentasikan rencana


untuk setiappenugasan, termasuk tujuan, ruang lingkup, waktu, dan
alokasi sumber dayapenugasan

• Pertimbangan dalam Perencanaan


• Penetapan Sasaran, Ruang Lingkup, Metodologi, dan
Alokasi SumberDaya
• Program Kerja Penugasan
• Evaluasi terhadap Sistem Pengendalian Intern
• Evaluasi atas Ketidakpatuhan Auditi terhadap Peraturan
Perundangundangan,Kecurangan, dan Ketidakpatutan
(Abuse)
 
Pelaksanaan Penugasan Audit Intern
 
Auditor harus mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan
mendokumentasikan informasi yang memadai untuk mencapai tujuan
penugasan audit intern.

• Mengidentifikasi Informasi
• Menganalisis dan Mengevaluasi Informasi
• Mendokumentasikan Informasi
• Supervisi Penugasan
STANDAR KOMUNIKASI AUDIT INTERN

STANDAR KOMUNIKASI AUDIT INTERN

Komunikasi Hasil
Pemantauan Tindak
Penugasan Audit
Lanjut
Intern
STANDAR KOMUNIKASI

Ruang Lingkup Komuniasi HAI


 Komunikasi Hasil Pengawasan

 Komunikasi Atas Kelemahan Sistem Pengendalian Internal

 Komunikasi atas ketidakpatuhan,kecurangan dan ketidakpatutan


STANDAR KOMUNIKASI

Kualitas Komunikasi
 Tepat waktu
 Lengkap
 Akurat
 Objektif
 Meyakinkan
 Konstruktif
 Jelas, ringkas dan singkat
LAPORAN HASIL AUDIT INTERN

 Dasar penugasan
 Identifikasi Auditan
 Tujuan, sasaran, rung lingkup, metodologi
 Penrnyataan kesesuaian dengan Standar Audit
 Kriteria yang digunakan
 Hasil Audit
 Tanggapan Auditi
 Pernyataan keterbatasan dalam audit serta pihak penerima laporan
 Pelaporan rahasia (jika ada)
DISKUSI KELOMPOK
DISKUSI KELOMPOK
OPERASIONALISASI KODE ETIK

SARANA MEKANISME
NO ATURAN PERILAKU TEKNIS PELAKSANAAN
ADMINISTRASI PENGAWASAN
1 Integritas
Melakukan pekerjaan dengan Melaksanakan tugas sesuai PKA dan PKA, KKA dan Reviu Reviu berjenjang dalam
kejujuran, ketekunan, dan menyusun kertas kerja sesuai kondisi Sheet. Tim Audit
tanggung jawab; yang diketemukan (apa adanya)

2 Kerahasiaan
Berhati hati dalam Menggunakan laptop khusus untuk Laptop kantor 1 tim 1 Pemgawasan fisik
penggunaaan dan penugasan audit dan menyimpan laptop (minimal) setiap hari
perlindungan informasi di kantor Lemari/locker (penanggungjwab
penyimpan laptop keamanan laptop)
3
4
DISKUSI KELOMPOK
OPERASIONALISASI KODE ETIK

SARANA MEKANISME
NO ATURAN PERILAKU TEKNIS PELAKSANAAN
ADMINISTRASI PENGAWASAN
1 Integritas
2 Objektivitas
3 Kerahasiaan
4 Kompetensi
5 Praktik profesional
DISKUSI KELOMPOK
PENERAPAN STANDAR AUDIT

NO STANDAR AUDIT KONDISI SAAT USULAN SARANA


INI PERBAIKAN ADMINISTRASI
A Prinsip Dasar
1 Audit Charter
2 Independensi APIP &
3 Objektivitas Auditor
B Standar Umum
4 Kompetensi Auditor
5 Praktik Profesional (Due Prof care)
6 Program Pengembangan & Jaminan
Kualitas
THANK YOU
SUHARTANTO,AK.MM,CA,CFRA,Q
IA

Anda mungkin juga menyukai