Bab 5 Roh Kudus Membaharui Gereja

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Bab 5 Roh Kudus

Membaharui Gereja
By Nathanael
Yeremia 31:31-33
Kisah Para Rasul 2:17-19
Galatia 3:26-29
Galatia 5:18

Dasar Firman Tuhan


Tokoh Reformasi Gereja

Pendahuluan
Kisah 2
Ada banyak pembaharuan yang dialami
oleh orang Kristen dalam gereja perdana
dahulu. Misalnya, orang-orang Kristen
perdana ternyata berubah dan tidak lagi
memikirkan diri mereka sendiri saja.
Mereka membagi-bagikan harta mereka
untuk digunakan bersama.

Peristiwa Pencurahan Roh Kudus


Perjanjian lama : Penyakit kusta, Makanan
najis dan halal, hari sabat, kaum awam
Perjanjian baru : Karena itu, orang-orang
Kristen baru itu kemudian diharuskan
mengikuti peraturan sebagai berikut:
“menjauhkan diri dari makanan yang telah
dicemarkan berhala-berhala, dari
percabulan, dari daging binatang yang mati
dicekik dan dari darah.” (Kis. 15:20)

Proses Pembaharuan
Bangsa Israel bersikap eksklusif : merasa
dirinya yang paling baik diantara bangsa-
bangsa
Gereja perdana adalah gereja yang inklusif,
artinya gereja itu terbuka, tidak membeda-
bedakan orang. Bahkan terhadap orang-
orang yang dalam masyarakat Yahudi
biasanya diasingkan, ditolak, dan dijauhi
orang banyak pun gereja membuka dirinya
lebar-lebar

Eksklusif vs Inklusif
Oikeo berarti tinggal berdiam atau
didiami, seluruh umat manusia
Monos berarti satu
Berarti manifestasi persekutuan seluruh
umat manusia yang memiliki latar
belakang budaya yang berbeda.

Gerakan Oikumene
Sikap Tuhan Yesus terhadap orang-orang marjinal
justru bertolak belakang dengan hukum Taurat Israel.
Yesus lebih mencerminkan keterbukaan Allah seperti
yang digambarkan dalam Kitab Yesaya yang dikutip di
atas. Misalnya, Tuhan Yesus pun dikecam para ahli
Taurat dan orang Farisi karena Ia menyembuhkan
orang sakit pada hari Sabat - yang dianggap sebagai
pelanggaran terhadap hukum Taurat. Sementara itu,
mereka justru tidak akan segan-segan
menyelamatkan lembu mereka yang terperosok ke
dalam sumur, meskipun pada hari Sabat. (Luk. 14:2-
5) .

Belajar dari Sikap Tuhan Yesus


Kalau harus melakukan perbuatan baik,
Yesus tidak mau menunggu sampai Sabat
berlalu. Ia akan segera menyembuhkan
orang yang sakit itu, karena Ia tahu orang
itu membutuhkannya. Dalam Markus 2:27
Tuhan Yesus berkata kepada orang
banyak, “Hari Sabat diadakan untuk
manusia dan bukan manusia untuk hari
Sabat.”

Belajar dari Sikap Tuhan Yesus


Para reformator di Abad Pertengahan mempunyai
semboyan, Ecclesia reformata, ecclesia semper
reformanda. Artinya, gereja yang telah diperbaharui
harus terus menerus memperbaharui dirinya. Dengan
kata lain, tidak cukup pembaharuan yang terjadi sekali
di masa Peter Waldo, Jan Hus, Martin Luther, atau
Yohanes Calvin. Pembaharuan harus terus-menerus
terjadi, karena gereja harus terus bertumbuh, berubah
menjadi lebih baik, dan berusaha menjawab
tantangan-tantangan baru di dalam masyarakatnya.
Kesaksian : Mahatma Gandi

Gereja Yang Terus Menerus di


Perbaharui
Dalam bagian ini kita telah belajar bagaimana gereja terbentuk
melalui pekerjaan Roh Kudus yang dijanjikan dan diutus oleh
Tuhan Yesus sendiri. Di bawah pimpinan Roh Kudus sendirilah
gereja melaksanakan berbagai langkah pembaharuan yang
diwujudkan antara lain di dalam sikap gereja yang terbuka
terhadap banyak orang yang sebelumnya tersingkir atau ditolak
oleh orang Yahudi pada zaman itu, seperti misalnya orang-orang
asing (helenis), kaum perempuan, dan orang-orang kasim
(orang kebiri). Penerimaan ini sendiri sudah diteladankan oleh
Yesus Kristus melalui pelayanan-Nya yang tidak memilah-milah.
Sebaliknya, dengan gamblang Yesus Kristus memperlihatkan
keterbukaan-Nya kepada orang-orang ini, dengan sikapnya yang
menerima dan mau mendekati mereka.

Rangkuman

Anda mungkin juga menyukai