Keabsahan Pbsi Kota Bekasi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

BIDANG

KEABSAHAN
PBSI KOTA BEKASI
KEABSAHAN
PBSI KOTA BEKASI
Anggota :

Redy Budi Priharto


Arto Marwoto
Bagus Eko Sri Cahyono

2
PROGRAM KERJA
BIDANG KEABSAHAN
 Keanggotaan Klub Secara Legal
 Atlit terdaftar di klub tempat berlatih
 Atlit benar dengan nomor ID SI yang sudah lulus di verifikasi
 Melanjutkan kerjasama dengan Mabes POLRI
 Mengirimkan tim Keabsahan atlet dalam kejuaraan resmi PBSI
tingkat nasional
 Mengevaluasi ketentuan keabsahan atlet
 Kerjasama dengan bidang hukum dan POLRI untuk klarifikasi data
atlet

3
AD/ART
PBSI
BAB I
KEANGGOTAAN
Persyaratan dan Prosedur Menjadi Angota

Pasal 1
1) Untuk dapat diterima menjadi anggota, maka perkumpulan harus memenuhi
persyaratan :
a) Mempunyai altet sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang;
b) Mempunyai susunan pengurus dan pelatih;
c) Mempunyai program kerja;
d) Ada tempat latihan/ lapangan bulutangkis;
4
e. Membayar uang pangkal keanggotaan kepada Pengurus Kabupaten/
Kota;
f. Membayar iuran anggota tiap bulan yang dapat dibayarkan
sekaligus untuk untuk 1 (satu) tahun kepada Pengurus Kabupaten/
Kota;
g. Kantor/sekretariat perkumpulan harus berdomisili dalam wilayah
atau Kabupaten/ tempat perkumpulan terdaftar;
h. Mempunyai Pedoman Organisasi dan TataTertib Perkumpulan yang
tidak bertentangan dengan Anggran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga PBSI

2) Untuk dapat diterima menjadi warga perkumpulan, calon warga harus


memenuhi persyaratan :
a. Sehat jasmani dan rohani;
b. Tidak sedang menjadi warga Perkumpulan yang lain;
c. Mendapat izin dari orang tua/wali bagi yang belum berusia 17
tahun;
d. Sanggup mentaati Tata Tertib Perkumpulan
5
Pasal 2
1) Prosedur untuk menjadi anggota PBSI bagi perkumpulan ditentukan :
a. Pengurus perkumpulan mengajukan permohonan mendaftar secara
resmi kepada Pengurus Kabupaten/Kota sesuai domisilinya;
b. Melampirkan data atau data sebagaimana dimaksud dalam pasal 1
ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf g dan huruf h.
2) Pengurus Kabupaten/Kota sebelum menerima secara resmi pendaftaran
anggota wajib melakukan verifikasi terhadap persyaratan Perkumpulan
calon anggota.
3) Penerimaan perkumpulan sebagai anggota baru dinyatakan sah apabila
sudah diterbitkan Surat Keputusan oleh Pengurus Kabupaten/Kota.
4) Pengurus Kabupaten/Kota setelah menerima anggota baru, wajib
melaporkan kepada Pengurus Provinsi kemudian Pengurus Provinsi
melaporkan kepada Pengurus Pusat PBSI.

6
2) Perkumpulan sebagai anggota baru, dapat mengikuti musyawarah
Kabupaten/Kota apabila sudah berusia 1 (satu) tahun sejak tanggal
penerbitan Surat Keputusan Keanggotaan dan pernah mengikuti minimal 1
(satu) kali kejuaraan resmi PBSI tingkat Kabupaten/ Kota yang
bersangkutan.
Pasal 3
3) Untuk menjadi warga dalam suatu perkumpulan, setiap calon warga harus,
mengajukan surat permohonan kepada Pengurus Perkumpulan atau mengisi
formulir pendaftaran yang disediakan oleh perkumpulan dengan
melampirkan :
a. Biodata;
b. Surat pernyataan tidak sedang menjadi warga dari perkumpulan
lain;
c. Surat izin dari orang tua/wali bagi yang belum berusia 17 tahun;
d. Surat pernyataan kesanggupan mentaati dan atau memenuhi
kewajiban yang ditentukan dalam tata tertib Perkumpulan.

7
2) Surat permohonan atau formulir pendaftaran, biodata dan surat pernyataan
sebagiaman dimaksud pada ayat (1) harus dibuat dan ditandatangani oleh
orangtua/ wali calon warga yang belum berusia 17 tahun.

BAB IX
MUTASI ATLET

Bagian Kesatu
Jenis dan Prosedur Mutasi

Pasal 67
3) Jenis Mutasi Atlet :
a. Antar perkumpulan dalam satu Kabupaten/Kota;
b. Antar perkumpulan beda Kabupaten/Kota dalam satu Propinsi
c. Antar perkumpulan beda Kabupaten/Kota lain Propinsi
d. Antar Negara.

8
2) Prosedur mutasi atlet antar perkumpulan dalam satu Kabupaten/Kota dilakukan :
a. Atlet pengajukan permohonan mutasi secara tertulis kepada perkumpulan
dengan menyebutkan perkumpulan tujuan dan tembusan kepada pengurus
Kabupaten/Kota yang bersangkutan;
b. Mendapat izin tertulis dari perkumpulan asal yang diketahui oleh
Pengurus Kabupaten/Kota yang bersangkutan;
c. Dilaporkan ke Pengurus Provinsi dan Pengurus Pusat.
3) Prosedur mutasi atlet antar perkumpulan beda Kabupaten/Kota dalam satu
provinsi dilakukan:
a. Atlet mengajukan permohonan mutasi secara tertulis kepada perkumpulan
dengan menyebutkan perkumpulan tujuan dan tembusan kepada pengurus
Kabupaten/Kota dan pengurus Provinsi yang bersangkutan
b. Mendapat ijin tertulis dari perkumpulan asal yang diketahui oleh
Pengurus Kabupaten/Kota asal dan pengurus provinsi yang bersangkutan;
c. Dilaporkan Kepengurus Pusat

9
4) Prosedur mutasi atlet antar perkumpulan beda Kabupaten/Kota dan beda
provinsi dilakukan :
a. Atlet mengajukan permohonan mutasi secara tertulis kepada pekumpulan
kepada perkumpulan asal dengan menyebutkan perkumpulan tujuan
dengan tembusan kepada pengurus Kabupaten/Kota, Pengurus Provinsi
yang bersangkutan dan pengurus pusat;
b. Mendapat izin tertulis dan perkumpulan asal yang diketahui oleh Pengurus
Kabupaten/Kota dan Pengurus Provinsi yang bersangkutan;
c. Dilaporkan ke pengurus pusat.

5) Prosedur Mutasi Atlet Antar Negara :


a. Atlet mengajukan permohonan mutasi secara tertulis kepada perkumpulan
asal dengan menyebutkan perkumpulan tujuan dan tembusan kepada
pengurus Kabupaten/Kota Pengurusan Provinsi yang bersangkutan dan
Pengurus Pusat;
b. Mendapat izin tertulis dari perkumpulan asal yang diketahui oleh pengurus
Kabupaten/Kota dan Pengurus Provinsi yang bersangkutan;

10
c. Mendapat ijin tertulis dari Pengurus Pusat PBSI;
d. Dilaporkan ke asosiasi bulutangkis negara tujuan mutasi serta
BWF/BAC
Pasal 68
1) Setiap atlet dari suatu perkumpulan yang akan mutasi ke perkumpulan lain,
harus terlebih dahulu menyelesaikan segala kewajibannya kepada
perkumpulan asal, termasuk biaya pembinaan.
2) Setiap atlet yang mengajukan permohonan pengunduran diri atau permohonan
berhenti, bukan mutasi, tidak dibenarkan bermain pada perkumpulan lain.
3) Setiap perkumpulan berkewajiban untuk memberikan jawaban tertulis
terhadap permohonan mutasi atlet dalam tenggang waktu selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari, terhitung sejak tanggal penerimaan surat permohonan
mutasi.
4) Apabila ada tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari, perkumpulan asal tidak
memberikan jawaban tertulis, maka mutasi atlet dinyatakan sah.

11
5) Bilamana dalam tenggang waktu masing-masing 14 (empat belas) hari sejak
diterimanya surat ijin mutasi yang harus diketahui oleh Pengurus tetapi
Pengurus Kabupaten/Kota/Provinsi yang bersangkutan dan pengurus pusat
tidak memberikan bukti mengetahui, maka mutasi atlet yang bersangkutan
sah.
6) Perkumpulan yang menerima mutasi atlet dari perkumpulan lain beda
kabupaten 1 (satu) provinsi, harus memberikan laporan tertulis dengan
mencantumkan perkumpulan asal atlet yang bersangkutan kepada pengurus
Kabupaten/Kota setempat dan Pengurus Provinsi.
7) Perkumpulan yang menerima mutasi atlet dari perkumpulan lain beda
Provinsi, harus memeberi laporan tertulis dengan mencantumkan
perkumpulan asal atlet yang bersangkutan kepada Pengurus Kabupaten/ Kota/
Provinsi setempat dan Pengurus Pusat.
8) Mutasi atlet dari satu perkumpulan ke perkumpulan lain hanya boleh
dilakukan 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun kecuali terhadap hal yang diatur
pada ayat (9) dan ayat (10).

12
9) Mutasi sebagaimana ayat (8), namun belum 2 (dua) tahun perkumpulan
menerima mutasi tersebut bubar, maka atlet yang bersangkutan diberi
kesempatan pindah ke perkumpulan lain, tanpa harus menunggu waktu selama
2 (dua) tahun.
10) Mutasi atlet dari satu perkumpulan ke perkumpulan lain yang yang dilakukan
memalui seleksi/audisi dan karna dalam 1 (satu) tahun tidak dapat
menunjukan prestasi di dalam perkumpulan baru tersebut, maka atlet yang
bersangkutan dapat dikembalikan ke perkumpulan asal.
11) Atlet yang sudah terdaftar pada satu perkumpulan tidak dibenarkan bermain
atas nama perkumpulan lain dalam setiap juaraan PBSI.

13
Pasal 70
1) Setiap perkumpulan dapat melakukan mutasi atau pindah domisili dari satu
Kabupaten/Kota yang lain baik dalam satu provinsi maupun luar propinsi.
2) Mutasi perkumpulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) satu dilakukan
dengan persyaratan dan prosedur :
a. Menyampaikan surat pemberitahuan kepada pengurus Kabupaten/Kota
asal dengan tembusan Pengurus Provinsi asal dan Pengurus Pusat;
b. Meminta surat keterangan kepada Pengurus Kabupaten/Kota asal
bahwa perkumpulan yang akan mutasi telah menyelesaikan kewajiban
sebagai anggota;
c. Mendaftarkan mutasi kepada Pengurus Kabupaten/kota sesuai dengan
alamat yang baru sekretariat perkumpulan dengan tembusan Pengurus
Propinsi yang bersangkutan dan pengurus pusat dengan dilampiri
susunan pengurus perkumpulan, jumlah dan nama atlet, serta tempat
latihan

14
3) Pengurus Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c
setelah melakukan verifikasi, mengeluarkan surat tentang penerimaan atau
menolak mutasi perkumpulan sebagai anggota yang baru dengan tembusan
Pengurus Propinsi dan Pengurus Pusat.
4) Setiap terjadi perubahan nama perkumpulan harus dilaporkan kepada
Pengurus Kabupaten/Kota, Pengurus Provinsi dan Pengurus Pusat.
5) Dalam satu kabupaten/Kota tidak dibenarkan ada dua atau lebih nama
perkumpulan yang sama.

15
DAFTAR ANGGOTA
PBSI KOTA BEKASI
1. PB. AIC FAMINDO 12. PB. PUTRA BANGSA JAYA
2. PB. ALTIUS BADMINTON CLUB 13. PB. PUTRA JAYA
3. PB. BALAI METAFISIKA CIPTA ALAM 14. PB. RAFLESIA
4. PB. FATHAN BADMINTON CLUB 15. PB. RANRAHEL BADMINTON CLUB
5. PB. JATI BENING 16. PB. SAMUDRA BEKASI
6. PB. JAYA 17. PB. SAYAP PUTIH BADMINTON CLUB
7. PB. JAYA MANDIRI 18. PB. SERBAGUNA PERMAI CLUB
8. PB. JUNIOR BADMINTON CAMP 19. PB. SMASH PRATAMA BEKASI
9. PB. MBC 20. PB. TALENTA BADMINTON
10. PB. MORO CLUB BADMINTON 21. PB. UMBARA
11. PB. NANDA BADMINTON CLUB 22. PB. UNISMA 16
end

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai