Desain Latihan Pada or DIV Fisioterapi Fisioterapi Olahraga 20211004 085554
Desain Latihan Pada or DIV Fisioterapi Fisioterapi Olahraga 20211004 085554
Desain Latihan Pada or DIV Fisioterapi Fisioterapi Olahraga 20211004 085554
latihan-latihan fisik
Berpedoman pada prinsip-prinsip dasar yang
meliputi :
a. Prinsip Overload (Penambahan beban lebih)
pemberian beban terhadap kinerja otot yang
dilatih harus melebihi beban yang biasa
diterima dalam keadaan normal atau dengan
kata lain pembebanan latihan yang semakin
berat (Harsono, 1991 : 94)
Prinsip Progressive
bahwa dalam latihan, peningkatan latihan
harus diberikan tahap demi tahap secara
cermat. Bila beban latihan ditingkatkan terlalu
cepat, tubuh tidak akan mampu
mengadaptasi beban yang diberikan dan
bahkan kemungkinan akan terjadi
overtraining.
Prinsip Specificity
substansi latihan harus dipilih sesuai dengan
kebutuhan cabang olahraga. Menurut Pyke
(1991 : 119) latihan harus ditujukan khusus
terhadap sistem energi atau serabut otot yang
digunakan juga dikaitkan peningkatan
ketrampilan motorik khusus. Specificity dalam
olahraga mencakup : (a) specificity kebutuhan
energi, (b) specificity model latihan, (c)
specificity pola gerak dan kelompok otot yang
terlibat pada masing-masing cabang olahraga.
Prinsip Individuality
setiap atlet memiliki potensi sejak lahir yang
berbeda baik berupa karakteristik maupun kondisi
atlet. Oleh karena itu mengacu pada prinsip
individual maka beban latihan untuk atlet yang satu
dengan yang lain tidak sama, atau penentuan dosis
latihan secara individual. Hal ini sesuai dengan
pendapat Bompa (1993 :36-37) mengemukakan
bahwa faktor-faktor seperti umur, jenis kelamin,
kematangan, latar belakang pendidikan,
kemampuan berlatih, tingkat kesegaran jasmaniah,
ciri-ciri psikologinya.
Prinsip Reversibility
bahwa adaptasi yang terjadi sebagai akibat
perlakuan suatu latihan selalu bersifat
kebalikan, keadaan ini menunjukkan bila
latihan dihentikan maka atlet secara otomatis
mengalami penurunan kualitas fungsional
tubuhnya.
Volume latihan