Bab 7 Sistem Pernapasan Kelas Xi
Bab 7 Sistem Pernapasan Kelas Xi
Bab 7 Sistem Pernapasan Kelas Xi
BIOLOGI
Kelas XI
Semester II
Penyusun:
Ayu Iyuk Yukrimah, S.Pd
SMA Banjar Asri
Sistem Pernapasan Manusia
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem organ yang digunakan untuk menghirup
oksigen dari udara serta mengeluarkan karbondioksida dan uap air, Dalam proses pernapasan,
oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Saluran pernapasan atau tractus respiratorius
(respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan
tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada
hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.
A. Alat-alat Pernapasan
1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Rongga hidung tersusun atas sel-sel epitel pipih berlapis.
Dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut kasar yang
berfungsi untuk menyaring kotoran. Dalam rongga hidung
juga terdapat sel goblet yang menghasilkan lendir yang
fungsinya untuk menyaring debu melekatkan kotoran pada
rambut hidung, dan mengatur suhu udara pernapasan.
2. Faring
Faring adalah percabangan antara kerongkongan
(esofagus) dan laring serta trakea. Pada percabangan ini
terdapat klep epiglotis yang mencegah makanan masuk
ke dalam trakea.
3. Laring
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh
sembilan tulang rawan. Salah satunya adalah tulang
rawan tiroid yang berbentuk menyerupai perisai. Pada
laki-laki dewasa, tulang rawan tiroid lebih besar daripada
wanita, sehingga membentuk jakun. Pada laring juga
terdapat pita suara, sehingga sering disebut dengan kotak
suara.
4. Trakea
Panjang trakea kurang lebih 10cm dengan diameter 2,5cm.
Trakea tersusun oleh cincin-cincin tulang rawan. Cincin ini
memungkinkan trakea tetap mempertahankan bentuknya. Bagian
dalam rongga terdapat epithel bersilia. Silia-silia ini berfungsi
menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
6. Alveolus
Alveolus terdapat pada ujung-ujung bronkiolus. Dalam alveolus
ini terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida.
Struktur alveolus berbentuk bola-bola kecil yang diliputi oleh
pembuluh darah (kapiler).
7. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terdiri dari dua bagian. Paru-paru
kanan memiliki 3 lobus, sehingga lebih besar
dari paru-paru kiri yang terdiri dari 2 lobus.
Paru-paru dibungkus oleh dua lapis selaput
paru-paru (pleura). Di bagian dalam paruparu
terdapat gelembung halus yang merupakan
perluasan permukaan paru-paru yang disebut
alveolus, dan jumlahnya lebih kurang 300 juta buah. Luas permukaan alveolus
diperkirakan mencapai 160 m2 atau 100 kali lebih luas dari pada luas permukaan tubuh.
B. Mekanisme Pernapasan
1. Mekanisme Pernapasan
Pernapasan adalah suatu proses poses pertukaran gas oksigen dan
karbondioksida. Proses pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Menurut
tempat terjadinya pertukaran gas, maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis.
a. Pernapasan luar (Eksternal) terjadinya pertukaran udara antara udara dalam
alveolus dengan darah dalam kapiler.
b. Pernapasan dalam (Internal) adalah pertukaran udara antara darah dalam kapiler
dengan sel-sel tubuh.
Keluar masuk udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara
dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada
lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih
besar maka udara akan keluar. Proses pernapasan selalu terjadi dua siklus, yaitu inspirasi
(menghirup udara) dan ekspirasi (mengeluarkan udara). Berdasarkan cara melakukan
inspirasi dan ekspirasi serta tempat terjadinya pernafasan manusia dapat melakukan 2
mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan
perut terjadinya secara bersamaan
1. Pernapasan Dada. merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas
otot-otot antartulang rusuk (intercosta).
2. Pernapasan Perut, merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas
otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
d) Volume Residu, merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang berfungsi untuk
menjaga agar paru-paru tetap dalam keadaan mengembang. Besarnya adalah 1000 ml.
2. Kapasitas Paru-paru, merupakan kemampuan paru-paru menampung udara pernapasan.
Kapasitas paru-paru meliputi:
a) Kapasitas Inspirasi (KI), merupakan jumlah volume udara yang dapat dihirup dari
eksperimen normal sampai paru-paru dapat mengembang secara maksimum.
[KI = VT + VCI]
b) Kapasitas Vital (KV), merupakan jumlah volume udara maksimum yang dapat
dikeluarkan dari paru-paru setelah inspirasi secara maksimum dan diekspirasikan secara
maksimum. [KV = VCI + VCE + VT]
c) Kapasitas Total Paru-paru (KTP), merupakan volume udara maksimum
pengembangan paru-paru dengan inspirasi sekuat-kuatnya. [KTP = KV + VR]
b. Jenis Kelamin, frekuensi pernapasan wanita pada umumnya lebih banyak daripada laki-
laki. Hal ini disebabkan wanita pada umumnya memiliki volume par-paru lebih kecil dari
laki-laki sehingga frekuensi pernapasan laki-laki lebih banyak.
c. Suhu tubuh, semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan
semakin cepat.
d. Posisi tubuh, frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan
posisi diam. Frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk.
Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentarng lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.
e. Aktivitas , semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.