Sosialisasi IKLH 2020-2024 24 November 2020
Sosialisasi IKLH 2020-2024 24 November 2020
Sosialisasi IKLH 2020-2024 24 November 2020
24 November 2020
TARGET IKLH DALAM RPJMN 2020-2024
TARGET/PROYEKSI
KOMPONEN BOBOT BASELINE
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Indeks Kualitas Udara 0,428 83,5 84,1 84,2 84,3 84,4 84,5
Indeks Kualitas Lahan* 0,133 60,3 61,6 62,5 63,5 64,5 65,5
IKLH
68,25 68,71 68,96 69,22 69,48 69,74
*)
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Indeks Kualitas Udara Indeks Kualitas Air
Indeks Kualitas Lahan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
100.00 71.67 72.00
69.74
90.00 87.03 86.56 69.22 69.48 70.00
84.96 84.74 68.96
68.71
80.54 81.78
80.17 68.23
80.00 68.00
66.55
66.46 72.77
70.00 65.73 66.00
61.03 62.00
59.01 59.01 60.31
60.00 63.20 58.55 58.42 64.00
63.42
51.82 52.19 53.10 53.20 52.62
50.20
50.00 62.00
40.00 60.00
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) ditopang oleh komponen utama, yaitu Indeks
Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU), dan Indeks Kualitas Lahan (IKLH)
RUMUS PERHITUNGAN IKLH
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup IKLH = (0.340 x IKA)+(0.428 x IKU)+ (0.133 x IKL)+(0.099 x IKAL)
(IKLH) Nasional
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup IKLH = (0.340 x IKA)+(0.428 x IKU)+ (0.133 x IKL)+(0.099 x IKAL)
(IKLH) Provinsi
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup IKLH = (0.376 x IKA) + (0.405 x IKU) + (0.219 x IKL)
(IKLH) Kabupaten/Kota
Komponen Indeks Parameter Rumus
Indeks Kualitas Udara (IKU) NO2; SO2 ; (PM2.5)
𝑰𝑲𝑼 =𝟏𝟎𝟎−
𝟎
𝟓𝟎
,𝟗 (
× ( 𝑷𝑼 − 𝟎 ,𝟏 )
PU = 50% Indeks SO2 + 50% Indeks NO2
)
PU = Indeks Pencemar Udara
√
Indeks Kualitas Air (IKA) pH; BOD; COD; 𝟐 𝟐
( 𝑪𝒊 / 𝑳𝒊𝒋 ) 𝑴 + ( 𝑪 𝒊 / 𝑳𝒊𝒋 ) 𝑨
TSS; DO; NO3-N; 𝑰𝑷 𝒋 =
Total Phosphat; 𝟐 bagi peruntukkan j
IPj = Indeks pencemaran
Fecal Coliform. Ci = konsentrasi parameter i (hasil pengukuran)
Lij = Baku mutu parameter i bagi peruntukkan j
M = maksimum, A = average (rata-rata)
Indeks Kualitas Lahan (IKL) Tutupan Hutan (TH); Tutupan IKL = 100 – ( ( 84 , 3 –( TL ×100) ) ×
𝟓𝟎
Vegetasi Non-Hutan (TnH) TL : Provinsi/Kabupaten/Kota 𝟓𝟒 ,𝟑
Indeks Kualitas Air Laut (IKAL) TSS; DO; Minyak dan Lemak;
Amonia Total; Orto-Fosfat 𝒏
W : Bobot∑
𝑰𝑲𝑨𝑳= 𝑾 𝒊 𝑰 𝒊I, I : Nilai dari Parameter i, n : jumlah parameter
Parameter
𝒊=𝟏
PERHITUNGAN INDEKS KUALITAS UDARA
1. Parameter pencemar udara untuk IKU : SO2 dan NO2 , Parameter PM2.5 digunakan sebagai Indikator Kinerja PPU Perkotaan.
2. Lokasi sampling minimal 4 lokasi per kabupaten/kota:
a) Daerah padat transportasi (jalan utama yg lalu lintasnya padat)
b) Daerah/kawasan Industri (bukan industrinya)
c) Pemukiman padat penduduk (urban background)
d) Kawasan komersil (perkantoran yang tidak terpengaruh langsung transportasi
3. Metode pemantauan: otomatis dan atau manual dengan kriteria kualitas udara ambien rata rata tahunan
4. Jumlah data minimum (frekuensi dan periode pemantauan):
Passive sampler minimal : 28 hari per tahun (7 hari x 4 kali atau 14 hari x 2 kali)
Manual aktif minimal : 24 hari per tahun (2 kali per bulan @24 jam)
5. Mengacu pada baku mutu EU yaitu SO2 = 20 μg/m³ dan NO2 = 40 μg/m³
6. Ieu = 50% Indeks NO2 + 50% Indeks SO2
7. Rumus Indeks Kualitas Udara
IKU = Indeks Kualitas Udara = 100 – [50/0.9 x (Ieu – 0.1)]
PERHITUNGAN INDEKS KUALITAS AIR
PENENTUAN INDEKS PENCEMAR PENENTUAN NILAI IKA
1. Lakukan pemantauan kualitas air sungai;
1. Hitung jumlah masing-masing status mutu (baik, cemar ringan, cemar sedang dan
2. Masing-masing titik pemantauan diasumsikan sebagai 1 (satu) data dan akan cemar berat) untuk seluruh lokasi;
memiliki status mutu air. Sebagai contoh diambil titik pantau Sungai Musi pada
periode III,;
2. Hitung persentase dari jumlah masing-masing status mutu dengan jumlah
3. Pilih 8 parameter (pH, DO, BOD, COD, TSS, TP, Nitrat dan Fecal Coli yang
akan dimasukkan ke dalam perhitungan IKA dan tentukan konsentrasinya dari totalnya pada wilayah hulu, tengah dan hilir;
masing-masing parameter;
3. Transformasi nilai IP ke dalam indeks kualitas air (IKA) dilakukan dengan
4. Bandingkan konsentrasi parameter yang telah dipilih dengan nilai kriteria mutu
air kelas II yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 mengalikan bobot nilai indeks dengan presentase pemenuhan baku mutu.
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;
Persentase pemenuhan baku mutu didapatkan dari hasil penjumlahan titik sampel
5. Apabila nilai (Ci/Lij) hasil pengukuran lebih besar dari 1,0 maka digunakan yang memenuhi baku mutu terhadap jumlah sampel dalam persen. Sedangkan
nilai (Ci/Lij) baru.
bobot indeks diberikan batasan sebagai berikut : 70 untuk memenuhi baku mutu,
6. Setelah didapat angka rata-rata dan maksimalnya dari suatu titik, kemudian
diberikan status mutu air 50 untuk tercemar ringan, 30 untuk tercemar sedang dan 10 untuk tercemar berat
(sesuai P.78 : 2013).
Jumlah
pemantauan Persentase Nilai Indeks
Bobot Nilai
Mutu air yang Pemenuhan per Mutu
Indeks
memenuhi Mutu Air Air
mutu air
Memenuhi 8 67% 70 46,67
Ringan 4 33% 50 16,67
Sedang 0 0% 30 0
Berat 0 0% 10 0
Total 12 IKA = 63,34
Contoh Perhitungan IKAL
Penghitungan IKAL Provinsi merupakan rata-rata dari seluruh nilai indeks per lokasi pemantauan.
PENGHITUNGAN INDEKS KUALITAS
LAHAN
SKOR KRITERIA