Ilkeb Kelompok 1

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

Definisi, Paradigma,

dan Falsafah/Filosofi Bidan


oleh: kelompok 1
Dosen Pengajar: Gita Nurmalia
NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1:

1. Ananda Diefa A.P. P3.73.24.1.21.004

2. Anandara Jasmin M. P3.73.24.1.21.005

3. Azka Azkia R. P3.73.24.1.21.009

4 Giovana Devin A. P3.73.24.1.21.015

5. Karin Sanaya P3.73.24.1.21.020

6. Pratasya Maulida P3.73.24.1.21.033

7. Zilla Hanifa P3.73.24.1.21.043


DEFINISI BIDAN

—Someone Famous
Definisi Bidan
1. Menurut ICM
Bidan adalah seseorang yang telah berhasil menyelesaikan program pendidikan
kebidanan yang didasarkan pada Kompetensi Esensial ICM untuk Praktik Kebidanan
Dasar dan kerangka Standar Global ICM untuk Pendidikan Kebidanan dan diakui di
negara tempat ia berada; yang telah memperoleh kualifikasi yang diperlukan untuk
terdaftar dan/atau memiliki izin resmi untuk praktik kebidanan dan menggunakan gelar
'bidan'; dan siapa yang menunjukkan kompetensi dalam praktik kebidanan.

2. Menurut IBI
Menurut Ikatan Bidan Indonesia (IBI), bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari
pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara
Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi
dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.

Bidan adalah tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja
sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa
hamil, masa persalinan dan masa nifas, memfasilitasidan memimpin persalinan atas
tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan
ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu
dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan
tindakan kegawat-daruratan.
Definisi Bidan
3. Menurut WHO
Bidan adalah seseorang yang telah diakui secara reguler
dalam program pendidikan kebidanan sebagaimana
yang diakui yuridis, dimana ia ditempatkan dan telah
menyelesaikan pendidikan kebidanan dan telah
mendapatkan kualifikasi serta terdaftar disahkan dan
mendapatkan ijin melaksanakan praktik kebidanan.

4. Menurut Undang-Undang
a. Undang-Undang No 4 Tahun 2019
Bidan adalah seorang perempuan yang telah menyelesaikan program
pendidikan Kebidanan baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang
diakui secara sah oleh Pemerintah Pusat dan telah memenuhi
persyaratan untuk melakukan praktik Kebidanan.

b. Pasal 1 butir 1 Kepres No. 23 tahun 1994


Tentang pengangkatan bidan sebagai pegawai tidak tetap berbunyi:
bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan
dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

c. Permenkes Nomor 1464/Menkes/Per/IX/2010 Pasal 1 ayat 1


Bidan adalah seseorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan
yang telah teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
PARADIGMA BIDAN

—Someone Famous
Pengertian Paradigma Bidan

1. Suatu cara pandang dalam memberikan pelayanan kebidanan.

2. Paradigma asuhan kebidanan adalah berupa pandangan

terhadap manusia/wanita, lingkungan, layanan kesehatan

dan kebidanan, keturunan.

Sari, Febriana. 2017. Modul Konsep Kebidanan. Medan: Akademi Kebidanan Mitra Husada
KOMPONEN PARADIGMA BIDAN

MANUSIA LINGKUNGAN
• Peran Wanita didalam • Lingkungan fisik
lingkungan
• Budaya
• Peran bidan untuk
individu dan • Psikososial
masyarakat
• biologis
KOMPONEN PARADIGMA BIDAN

KESEHATAN KEBIDANAN
• Pelayanan
• tiga Karakteristik sehat kebidanan dibagi
menjadi 3
• Perilaku sehat
• Batang keilmuan
kebidanan

• Pelayanan
kebidanan
MANFAAT PARADIGMA BIDAN
• bisa bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri.

• Manusia berinteraksi dengan lingkungan/masyarakat.

• Lingkungan / masyarakat dapat mempengaruhi kesehatan.

• Bidan sebagai manusia harus memiliki ilmu pengetahuan untuk mengetaui


bagaimana diri sendiri.

• Dengan mengetahui bagaimana diri sendiri diharapkan bidan dapat memahami


orang lain/manusia lain, sehingga bidan harus bersikap objektif dalam memberikan
pelayanan kebidanan kepada wanita-wanita.

• Sifat-sifat manusia harus diperhatikan, keterbukaan dan kesabaran antara


hubungan bidan dan wanita sangat dibutuhkan.

• Interaksi antara bidan dan pasien mendorong keterbukaan hubungan bidan dengan
wanita.

• Bidan harus menganggap pekerjaan sebagai suatu hal yang menarik,


menumbuhkan ketertarikan dalam aspek kesehatan, contohnya saja dalam interaksi
bidan – pasien dan dalam bekerja dengan teman-teman dan tim kesehatan lain.
FALSAFAH/FILOSOFI BIDAN

—Someone Famous
Falsafah/Filosofi Bidan

Filosofi Bidan
di mana seorang bidan dalam
Memiliki arti mengimplementasikan pemberian
falsafah/keyakinan asuhan kebidanan dapat berpusat pada
suatu nilai, sikap dan kepercayaan
terkait dengan konsep yang
berlandaskan kehidupan dan
pelayanan dalam dunia kebidanan.
Pedoman Nilai/Keyakinan bidan dalam menerapkan asuhan kebidanan
dipelayanan, di antaranya:
• Nilai/Keyakinan terkait dengan kehamilan dan persalinan merupakan suatu
proses alamiah dan bukan penyakit;
• Nilai/Keyakinan terkait dengan setiap perempuan merupakan pribadi yang
unik mempunyai hak, kebutuhan dan keinginan masing-masing;
• Nilai/Keyakinan terkait dengan fungsi profesi dan manfaatnya. Fungsi utama
profesi bidan adalah meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi;
• Nilai/Keyakinan terkait dengan pemberdayaan perempuan dalammembuat
keputusan;
• Nilai/Keyakinan terkait dengan fungsi dan tujuan utama asuhan kebidanan
ada empat (4) aspek dalam untuk peningkatan derajat kesehatan ibu dan bayi:
filsafat kebidanan yang • Nilai/Keyakinan terkait dengan kolaborasi dan kemitraan praktek kebidanan,
normal dan fisiologis, di di mana seorang perempuan dijadikan partner dengan pemahaman yang
holistic;
antaranya: • Nilai/Keyakinan terkait dengan pelayanan kesehatan bersifat aman dan
kehamilan, persalinan. nifas memberikan kepuasan sesuai dengan kebutuhan saat itu;
dan keluarga berencana. • Nilai/Keyakinan terkait dengan hak memperoleh pelayanan yang berkualitas
pada setiap individu untuk dilahirkan secara aman dan sehat, wanita usia
subur, ibu hamil, ibu nifas dan bayi baru lahir (RI. 2016).

Menurut Guilland and menurut Kepmenkes


Pairman 369/Menkes/SK.111/2007
FALSAFAH ASUHAN KEBIDANAN

falsafah asuhan kebidanan adalah suatu nilai keyakinan pedoman bagi


seorang bidan yang berfungsi sebagai acuan dalam menerapkan asuhan
kebidanan pada pelayanan kebidanan.
Falsafah kebidanan tersebut adalah : 
1. Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam Undang – Undang maupun peraturan
pemerintah Indonesia yang merupakan salah satu tenaga pelayanan kesehatan
professional dan secara internasional diakui oleh International Confederation of
Midwives (ICM), FIGO dan WHO.
2. Tugas, tanggungjawab dan kewenangan profesi bidan yang telah diatur dalam
beberapa peraturan maupun keputusan menteri kesehatan ditujukan dalam rangka
membantu program pemerintah bidang kesehatan khususnya ikut dalam rangka
menurunkan AKI, AKP, KIA, Pelayanan ibu hamil, melahirkan, nifas yang aman dan KB.
3. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan perbedaan budaya.
Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup
dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya.
4. Bidan meyakini bahwa menstruasi, kehamilan, persalinan dan menopause adalah
proses fisiologi dan hanya sebagian kecil yang membutuhkan intervensi medic.
5. Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila tidak
dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal.
6. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap wanita
usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat pelayanan yang
berkualitas.
7. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga yang
membutuhkan persiapan mulai anak menginjak masa remaja.
8. Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan dan
pelayanan kesehatan.
9. Intervensi kebidanan bersifat komprehensif mencakup upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitative ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat.
10. Manajemen kebidanan diselenggarakan atas dasar
pemecahan masalah dalam rangka meningkatkan cakupan
pelayanan kebidanan yang professional dan interaksi social
serta asas penelitian dan pengembangan yang dapat melandasi
manajemen secara terpadu.

11. Proses kependidikan kebidanan sebagai upaya


pengembangan kepribadian berlangsung sepanjang hidup
manusia perlu dikembangkan dan diupayakan untuk berbagai
strata masyarakat.

SUMBER:
Estiwidani, dkk. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta,
Ani, murti. Dkk. 2021. pengantar kebidanan. Yayasan kita menulis
SESI TANYA-
JAWAB
THANKS FOR YOUR
ATTENTION GAYSSS!

Anda mungkin juga menyukai