Rasio
Rasio
Rasio
Maka,
𝐿𝑎𝑏𝑎
×100 %
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Contoh:
Pak Andi memperoleh keuntungan sebesar
dengan total penjualan sebesar pada
penjualan obat. Tentukan persentase
keuntungan yang diperoleh?
Penyelesaian:
Persentase Keuntungan
=
=
Jadi, Persentase keuntungan yang diperoleh adalah sebanyak
Jenis-jenis Rasio
• Rasio Likuiditas
• Rasio Solvabilitas
• Rasio Profitabilitas
• Rasio Aktivitas
• Rasio Pasar
Rasio Hutang Jangka Pendek
(Rasio Likuiditas)
Rasio ini berguna untuk mengukur
kemampuan likuiditas jangka pendek
perusahaan. Rasio ini pada prinsipnya
membandingkan aktiva lancar dengan
hutang lancar. Jika jumlah aktiva lancar
lebih besar daripada hutang lancar, maka
makin lancar usaha dan pembayaran utang
perusahaan.
Rasio hutang jangka pendek (rasio likuiditas) terbagi ke dalam 3 jenis rasio yaitu:
1. Rasio Lancar
Digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan membayar kewajiban lancar dalam jangka waktu yang
pendek. Perusahaan yang baik adalah perusahaan dengan rasio lancar yang tidak rendah namun juga tidak
terlalu tinggi. Dengan cara;
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Rasio lancar = × 100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
2. Rasio Cepat
Digunakan untuk melihat apakah struktur keuangan yang dimiliki perusahaan sehat atau tidak. Rasio ini
menganalisa bagaimana kemampuan perusahaan membayar total kewajibannya baik jangka pendek
maupun jangka panjang dengan cara yang lebih cepat karena tidak memasukan nilai Persediaan.
3. Rasio Kas
Aktiva setara kas sendiri merupakan jenis aktiva yang paling cepat untuk diuangkan.
Rasio Kas = ((Kas + Aktiva setara kas) : Hutang Lancar) × 𝟏𝟎𝟎%
Rasio Hutang
(Rasio Solvabilitas)
Rasio yang berfokus untuk
menganalisis kemampuan
perusahaan untuk membayar
seluruh hutangnya
Rasio hutang (rasio solvabilitas) terbagi ke dalam dua pendekatan, yakni:
Cara menghitung rasio ini adalah dengan membagi Total Utang dengan Total Aktiva. Rumus rasio ini
digunakan untuk melihat seberapa besar total Aktiva yang dimiliki oleh perusahaan yang pembiayaannya
menggunakan utang. Semakin rendah nilai persentase yang dihasilkan oleh rumus ini, maka semakin besar
keuangan yang dimiliki perusahaan. Sebaliknya, jika persentase yang dihasilkan tinggi, tentu semakin
besar risiko keuangan yang mungkin dialami oleh pemegang saham atau kreditor.
Rasio ini digunakan dengan cara membagi total Hutang dan Modal untuk melihat persentase rasionya.
Jumlah hutang sebaiknya tidak melebihi modal, semakin kecil rasio ini dihasilkan maka semakin baik dan
sehat keuangan yang dimiliki perusahaan.
Rasio Laba
(Rasio Profitabilitas)
Rasio profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan laba
melalui semua kemampuan dan
sumber daya yang dimiliki, seperti
kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah
karyawan, dsb.
Rasio Laba (Rasio Profitabilitas) terbagi dalam 5 macam:
Laba bersih yang diukur sebelumnya telah dikurangi bunga dan pajak dari setiap pendapatan atau
penjualan. Semakin tinggi persentase rasio yang dihasilkan maka semakin besar keuntungan yang
didapatkan perusahaan.
Rumus ini digunakan untuk melihat perbandingan antara laba kotor dan penjualan. Semakin besar hasil
rasio yang dihasilkan, maka semakin sehat atau baik keuangan yang dimiliki perusahaan.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑘𝑜𝑡𝑜𝑟
Rumus =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Menunjukan laba bersih yang didapat sebelum pajak maupun bunga dari tiap rupiah penjualan. Rumus ini
digunakan untuk melihat efektivitas penjualan terhadap laba operasional.
ROA digunakan untuk melihat dan mengukur besarnya aset atau aktiva yang dimiliki perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan
Sementara ROI adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba atau keuntungan terhadap jumlah investasi yang telah dikeluarkan.
Rumus ini dilakukan untuk melihat besarnya Piutang milik perusahan yang tersebar. Semakin
besar perputaran piutang terjadi, maka semakin baik keuangan perusahaan. Piutang merupakan
bagian dari komponen penjualan yang juga dapat digunakan untuk menambah modal.
Perputaran Piutang = (Penjualan Kredit atau Total Piutang : Rata - Rata Piutang)
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Perputaran AKtiva Tetap =
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
Rumus rasio ini berfungsi untuk menganalisis likuiditas perusahaan. Semakin tinggi rasio yang dihasilkan,
maka semakin baik pengelolaan persediaannya.
Total Aktiva sendiri terdiri dari Aktiva Lancar dan Aktiva Tetap. Semakin besar rasio yang
dihasilkan, maka ini menunjukan semakin baik pula optimalisasi penjualan perusahaan dengan
menggunakan keseluruhan Aktiva.
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Perputaran Total Aktiva =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Manfaat Mempermudah evaluasi keuangan.
Rasio
Keuangan Membuat laporan keuangan yang rumit dan rinci menjadi lebih sederhana serta
mudah dipahami.