Axle Shaft

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

Axle Shaft

Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif – Jurusan Pendidikan Teknik Mesin


Fakultas Teknik – Universitas Negeri Medan

Dwiki Muda Yulanto, M.Pd.


Axle Shaft
• Sebagai penumpu beban roda atau
dudukan roda dan penerus
putaran mesin ke roda.
• Axle shaft diklasifikasikan menjadi
2
1. Axle shaft rigid
2. Axle shaft independent
Rigid
• Axle shaft tipe rigid sering digunakan pada kendaraan berskala menengah ke
atas dengan muatan yang besar, juga pada kendaraan yang dirancang untuk
medan – medan berat karena mampu menahan beban yang berat.
Berdasarkan sistem penopangan axle shaft diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
• Half/Semi Floating type
• ¾ floating type
• Full floating type
Half/Semi Floating type
• Pada tipe ini bearing roda dipasang diantara axle
houshing dan axle shaft
• Roda langsung dipasangkan pada ujung poros
• as roda berfungsi sebagai pemutar roda juga
menahan bobot kendaraan
Keuntungan :
• Konstruksi sederhana
• Biaya produksi murah
Kerugian :
• Axle shaft menjadi bengkok akibat berat kendaraan
langsung dipikul oleh poros
• Jika patah roda tidak ada yang menahan
¾ floating type (3/4 bebas memikul)
• Bantalan dipasang antara axle houshing dengan
wheel hub dan axle shaft, secara tidak langsung axle
shaft ikut memikul beban kendaraan
Keuntungan :
• Berat kendaraan tidak semuanya diteruskan ke axle
shaft sehingga axle shaft tidak bengkok.
• Bila terjadi axle shaft patah masih ditahan oleh
bantalan
Kerugian :
• Akibat gaya adanya gaya ke samping tetap
menimbulkan kebengkokan
Full floating type (bebas memikul)
• Pada tipe ini, terdapat dua bearing sehingga beban
seutuhnya ditopang oleh rumah axle. Axle disini
tidak terbebani oleh bobot kendaraan fungsinya
hanya memutar roda saja
Keuntungan :
• Berat kendaraan seluruhnya dipikul oleh axle
houshing, sehingga axle tidak mudah bengkok
• sanggup memikul beban berat.
• jika mengalami kerusakan pada as roda/ as roda
patah, tidak perlu membongkar seluruh komponen
yang ada disitu
Kerugian : Konstruksi rumit, Biaya produksi &
perawatan mahal
CARA KERJA AXLE SHAFT MODEL RIGID
• Karena bentuknya yang kaku sehingga pada
saat kendaraan berjalan posisi body kendaraan
seolah – olah mengikuti gerakan posisi axle
yang kaku
Keuntungan :
• Konstruksi lebih kuat.
• Cocok untuk kendaraan skala medium ke atas
• Sanggup menahan beban berat
Kerugian :
• Suspensi keras
• Pada saat kendaraan berjalan di jalan yang
bergelombang kendaraan tidak stabil
Independent
• Tipe ini sering digunakan pada kendaraan kecil
• Karena disamping konstruksinya ringan, juga mampu membuat sudut belok
yang besar
CARA KERJA AXLE SHAFT MODEL INDEPENDENT
• Dengan dilengkapi CV joint maka pada saat kendaraan melaju dijalan yang
bergelombang, posisi body kendaraan seakan – akan tidak terpengaruh oleh
keadaan jalan
• CV joint disamping bisa bergerak putar juga bisa memanjang, memendek dan
membuat sudut
CONSTANT VELOCITY JOINT / Rzeppa Joint
• Penghubung constant velocity mencegah
perbedaan rotasi yang timbul di antara drive shaft
dan driven shaft dalam segala sudut sambungan.
• Sambungan-sambungan ini terutama digunakan
dalam drive shaft  dari kendaraan dengan
suspensi independen.
• Inner race diletakkan ke dalam bagian dalam
outer race yang berbentuk mangkok, dengan
enam buah bola baja yang ditahan oleh sarang
bola.
• Konstruksi sistem ini sederhana dan kapasitas
transmisinya bagus.
CARA KERJA CV JOINT PADA SAAT JALAN LURUS
• Pada saat jalan lurus dan rata tenaga putar dari differential diteruskan oleh axle
shaft melalui inner race houshing - steel ball – outer race houshing – roda.
• Pada saat itu stell ball diam sehingga CV joint tidak membentuk sudut.
CARA KERJA CV JOINT PADA SAAT JALAN BELOK
• Pada saat belok atau jalan tidak rata tenaga putar dari differential diteruskan
oleh ; Inner race houshing – steel ball – outer race houshing – roda.
• Dimana pada saat itu disamping sebagai penerus putaran, steel ball juga
bergerak pada inner race, sehingga CV joint mampu membuat sudut yang
memungkinkan kedudukan kendaraan menjadi stabil
TRIPOD JOINT
CLOSED TRIPOD JOINT
• Dalam sambungan ini, ada sebuah tripod dengan
tiga poros trunnion diletakan pada bidang yang
sama.
• Tiga buah rol diletakan pada trunnion ini, dan
pada setiap rol ada tiga tulips dengan alur yang
saling berpararel dengan yang lainnya.
• Konstruksi sistem ini sederhana dan tidak mahal.
OPEN/BELL HOUSE TRIPOD JOINT
• desainnya adalah 3 buah roller bearing yang di ikat menjadi satu, roller bearing
ini bertujuan agar shaft bisa bergerak maju mundur dan naik turun di dalam
rumah bearing
Rzeppa Joint vs Tripod Joint
• The main benefit of the Rzeppa joint is the larger articulation angle they
provide.
• The tripod style joint allows for less angle, but more axial movement.
MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai