Penjaringan AUS

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 43

PENJARINGAN KESEHATAN DAN

PEMERIKSAAN BERKALA
ANAK USIA SEKOLAH DAN
REMAJA
Nurul Aeni, S.KM
Puskesmas Bumijawa
Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal
KEGIATAN DALAM PENERAPAN TRIAS UKS/M

PENDIDIKAN KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN PEMBINAAN LINGKUNGAN SEKOLAH

• Pembiasaan PHBS : sanitasi dan • Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan • Pemeliharaan sanitasi sekolah
kebersihan diri berkala (1 tahun sekali, pemeriksaan dan pengelolaan sampah
• Pendidikan gizi seimbang : sarapan tanda vital, gizi mata, THT, gigi mulut, • Pembinaan kantin sehat
bersama, prinsip rendah GGL, tumbuh kembang, dll untuk tkt SD/MI, • Pemanfaatan pekarangan
menghindari makanan dan minuman SMP/MTs, SMA/SMK/MA)
sekolah dengan tanaman
• Pendidikan kesehatan reproduksi : • Deteksi dini tumbuh kembang
obat, sayur, buah, tanaman
pencegahan IMS dan HIV/AIDS, (PAUD/TK/RA)
edukasi tidak melakukan seks
pengusir nyamuk
• Imunisasi : Campak/MR, DT,
pranikah dan pernikahan di bawah • Pemberantasan sarang
Td, HPV,
umur COVID-19
nyamuk (PSN) 3M Plus
• Peningkatan aktivitas fisik : • Suplementasi vitamin A : Bulan
1x/minggu, adanya
• peregangan
Literasi di antara jam: pelajaran
kesehatan gizi kader Jumantik
Februari dan Agustus pada anak PAUD
seimbang,
pencegahan penyakit menular, • Penerapan Kawasan
menular, dan IMS, dll
tidak • Pemberian TTD : 1 tablet/minggu untuk

Tanpa
Rokok (KTR), Kawasan Tanpa
Pendidikan keterampilan hidup rematri SMP, SMA, dan sederajat
sehat : Napza (KTN), Kawasan Tanpa
kesehatan mental dan • Pemberian
dosis untuk obat
anak cacing
SD : 1x/tahun Kekerasan (KTK), Kawasan
• emosional
Pembinaan kader kesehatan sekolah : sesuai
Dokcil, Doksan, SBH, konselor sebaya, • P3K dan P3P Tanpa Pornografi (KTP)
dll • Konseling
PEMBAHASAN
Teknik Pelaksanaan Pemeriksaan Pelaksanaan Tindak Lanjut
Penjaringan Menggunakan Penjaringan Pemantauan Tumbuh
Kesehatan Kuisoner Kesehatan Kembang

Pemeriksaan Riwayat Pencatatan dan


Persiapan Pelaksanaan Kesehatan Peserta Tanda Vital
Pelaporan
Didik
Startegi Dalam Tindak Lanjut Hasil
Riwayat Kesehatan Status Gizi
Pelaksanaan Penjaringan Kesehatan
Keluarga

Alur Rujukan
Pembagian Tugas Tim Penilaian Kebersihan Diri
Sekolah ke
Status Puskesmas
Imunisasi
Sarana dan Prasarana Pemeriksaan Gaya Kesehatan Penglihatan
Hidup

Pemeriksaan Kesehatan Indera


Alur Pelaksanaan
Kesehatan Mental Pendengaran
Emosional dan
Intelegensia
Gigi dan Mulut
Pemeriksaan
Kesehatan
Reproduksi
K
UNGGUL
e
VISIONER b BERINTEGRITAS
TEKNIK PELAKSANAAN PENJARINGAN KESEHATAN
PERSIAPAN PELAKSANAAN PENJARINGAN
KESEHATAN & PEMERIKSAAN BERKALA

 Penjaringan kesehatan peserta didik merupakan salah


satu indikator standar pelayanan minimal bidang kesehatan yang
menjadi urusan wajib pemerintah daerah.
 Penjaringan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
status kesehatan peserta didik perlu dilakukan pemeriksaan berkala.
Kegiatan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala tersebut
dilaksanakan melalui wadah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Penjaringan kesehatan dilakukan sedikitnya 1 tahun


sekali terhadap peserta didik kelas 1
SD/SDLB / MI, kelas 7 SMP/SMPLB / MTs, dan kelas
10 SMA/SMK/SMALB/MA negeri dan swasta.
Strategi untuk dapat melaksanakan penjaringan kesehatan
dan pemeriksaan kesehatan yang baik
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan lintas sektoral terkait (Dinas Pendidikan
dan Kantor Departemen Agama) untuk memberikan informasi dan sosialisasi kepada sekolah-
sekolah

Persiapan pelaksanaan penjaringan kesehatan meliputi kesiapan Puskesmas, jumlah sekolah, dan
jumlah peserta didik di tiap wilayah kerja Puskesmas

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menugaskan kepada Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan


penjaringan kesehatan peserta didik di wilayah kerjanya

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menugaskan kepada Sekolah untuk bekerjasama dengan
Puskesmas melaksanakan kegiatan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala

Kantor Wilayah Agama menugaskan kepada Madrasah untuk bekerjasama dengan Puskesmas
melaksanakan kegiatan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala

Pimpinan Puskesmas mengadakan pertemuan dengan unsur Tim Pembina UKS Kecamatan
lainnya
dan kepala sekolah serta unsur lain yang dipandang perlu

Pelaksanaan Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala peserta didik


Dinas Kesehatan, Dinas
Pendidikan, Kanwil Agama, Puskesmas dan Sekolah / Madrasah
Kesra Kab/Kota  Inventarisasi data tentang jumlah
sekolah, penyebaran sekolah serta
 Kesepakatan pelaksanaan jumlah peserta didik di kelas I, kelas
penjaringan kesehatan 7 dan kelas 10
 Inventarisasi tenaga, sarana dan  Rencana kerja penjaringan
dana kesehatan, yang mencakup jadual
 Identifikasi kebutuhan operasional kerja, tenaga pelaksana, kegiatan
dalam kegiatan penjaringan pelaksanaan, pencatatan dan
kesehatan pelaporan penjaringan kesehatan
menurut sekolah sasaran
 Menugaskan Sekolah/Madrasah
untuk bekerjasama dengan  Melaksanakan penjaringan kesehatan
Puskesmas utk pelaksanaan dan pemeriksaan berkala bersama
penjaringan kesehatan dan Sekolah/Madrasah
pemeriksaan berkala  Pendanaan kegiatan penjaringan
 Menugaskan Puskesmas untuk kesehatan peserta didik dibiayai
melaksanakan kegiatan oleh anggaran Kabupaten / Kota
penjaringan kesehatan di  Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan
wilayah kerjanya
PERSIAPAN PUSKESMAS

Pertemuan dengan Lintas


Sektoral Menyampaikan
Rencana Kegiatan
Penjaringan Kesehatan
Peserta Didik

Pertemuan dengan Pertemuan dengan


Kasatpel UKM Terkait Sekolah Untuk
Rencana Kegiatan Koordinasi Kegiatan
Penjaringan Kesehatan Penjaringan Kesehatan
Peserta Didik Peserta Didik

Foto Kegiatan Sebelum Pandemi Covid-19


TABEL PEMBAGIAN TUGAS TIM PELAKSANA PERJARINGAN
KESEHATAN BERDASARKAN KEGIATAN

Dokter kecil/
Penanggung
Kepala Kepala Tim tenaga Guru Kader Orang
No Kegiatan
puskesmas sekolah kesehatan UKS Kesehatan tua Jawab
Remaja
1 Data peserta didik √ Sekolah
2 Koordinasi pelaksanaan:
menyepakati tempat, waktu dan Sekolah
penyediaan form informed consent, √ √ √ √ √
kuesioner dan form pemeriksaan

3 Koordinasi teknis pelaksanaan Puskesmas


penjaringan/ pemeriksaan berkala √ √ √ √ √

4 Menyediakan alat pemeriksaan √ √ Puskesmas

5 Informed Consent peserta didik Sekolah


dan orangtua peserta didik √ √ √

6 Pelaksanaan Penjaringan Puskesmas


√ √ √
Kesehatan
7 Umpan balik hasil pemeriksaan ke Puskesmas
√ √
sekolah
8 Umpan balik hasil pemeriksaan ke Sekolah
√ √ √
orang tua
9 Tatalaksana rujukan √ √ √ √ √ Puskesmas
TABEL SARANA DAN PRASARANA PENJARINGAN DAN
PEMERIKSAAN KESEHATAN

No Sarana Fungsi
1 Ruangan untuk pemeriksaan Tempat pemeriksaan
2 Meja dan kursi pemeriksaan Tempat pemeriksaan
3 Formulir lembar persetujuan Bukti persetujuan pemeriksaan
4 Kuesioner Dokumentasi riwayat kesehatan, status imunisasi, kesehatan
mental, intelegensia, perilaku berisiko
5 Formulir Pencatatan Hasil Penjaringan/ pemeriksaan Dokumentasi hasil pemeriksaan untuk peserta didik
berkala/ Buku rapor kesehatanku
6 Formulir rekapitulasi hasil penjaringan kesehatan Dokumentasi hasil pemeriksaan untuk puskesmas
untuk
Puskesmas
7 Formulir Pelaporan Penjaringan Kesehatan dari Dokumentasi hasil kegiatan penjaringan kesehatan yang dilakukan
Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kab/Kota oleh Puskesmas

8 Formulir Rujukan Surat pengantar rujukan peserta didik


9 Form umpan balik hasil penjaringan kesehatan untuk Dokumentasi hasil pemeriksaan untuk sekolah
sekolah
10 UKS KIT Pemeriksaan status gizi, tanda vital, pemeriksaan penglihatan,
pemeriksaan pendengaran
11 UKGS Kit Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
ALUR PELAKSANAAN PENJARINGAN KESEHATAN &
PEMERIKSAAN BERKALA
Pra Penjaringan/ pemeriksaan berkala

1. Penjelasan penjaringan kesehatan


2. Pembagian formulir informed consent
3. Pembagian kuesioner riwayat kesehatan, imunisasi, gaya
hidup, kesehatan mental, kesehatan intelegensia, kesehatan

Guru dan Kader Tenaga Tenaga Guru Penjaskes Tenaga


Kesehatan Kesehatan I Kesehatan II Kesehatan III

1. Pengumpulan informed
consent 1. Pemeriksaan tanda 1. P e m eriksaan 1. Mencatatkan hasil
2. Pengumpulan vital 1. Pemeriksaan kebugaran pemeriksaan ke
kuesioner/buku rapor 2. Pemeriksaan mata kesehatan gigi 2. Menyimpulkan hasil dalam format
3. Pemeriksaan telinga, 2. M enyim pulkan pemeriksaan rekapitulasi
kesehatanku
hidung, tenggorok hasil 3. Mencatatkan hasil penjaringan
3. Penilaian skoring gaya hidup, 4. Menyimpulkan hasil pemeriksaan pemeriksaan, kesehatan peserta
kesehatan reproduksi, pemeriksaan kesimpulan dan
3. Mencatatkan didik
kesehatan intelegensia dan (kebersihan pribadi, hasil tindak lanjut pada 2. Membuat surat
kesehatan mental emosional gizi, tanda vital, mata pemeriksaan, formulir rujukan bagi hasil
4. Pemeriksaan kebersihan diri dan THT) kesimpulan dan pemeriksaan / buku penjaringan yang
5. Pengukuran T B dan BB 5. Mencatatkan hasil tindak lanjut rapor kesehatanku memerlukan rujukan
6. Mencatatkan hasil pemeriksaan, kesimpulan pada formulir 3. Membuat umpan
dan tindak lanjut pad a pemeriksaan /
formulir

T ind ak lanjut hasil penjaringan k es ehatan:


1. T at alaksana rujukan peserta didik
2. P en y u lu ha n k e s eha ta n
3. P e m b i n a a n lingkungan s ek olah sehat
4. L ap or a n k e Di nas Kes e ha ta n
INFORMED CONSENT
 Merupakan sebuah kesepakatan atas tindakan/ pelayanan kesehatan yang
akan dilakukan oleh tenaga kesehatan kepada masyarakat, setelah
sebelumnya tenaga kesehatan memberikan informasi, komunikasi kepada
masyarakat tersebut.
 Dalam kegiatan penjaringan kesehatan, yang akan diperiksa adalah peserta
didik yang termasuk dalam kategori anak. persetujuan untuk penjaringan
kesehatan peserta didik, informasi dan kesepakatan diberikan oleh orang
tua/wali.
 Dokumentasi informed consent bisa masal atau perorangan dan disimpan
oleh sekolah.
 Bagi orang tua peserta didik yang menolak penjaringan
kesehatan/pemeriksaan berkala di sekolah, untuk melampirkan hasil
pemeriksaan kesehatan siswa yang dilakukan di luar sekolah
PEMERIKSAAN MENGGUNAKAN KUISONER
anak usia dibawah 10 tahun atau pengisian kuesioner
kurang dari 4 SD/MI pemeriksaan kesehatan
membutuhkan
usia sekolah dengan pendampingan orang
disabilitas tua/guru.

1. Pemeriksaan Riwayat Kesehatan Peserta Didik


• Pemeriksaan riwayat kesehatan peserta didik meliputi pengisian kuesioner
terkait jenis gejala/kejadian terkait kesehatan yang pernah diderita oleh
peserta didik
• Peserta didik yang memiliki riwayat kesehatan tertentu memiliki kemungkinan
memiliki penyakit tertentu yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan peserta
didik mengakibatkan kesakitan dan mengganggu proses belajar pada masa yang
akan datang.
• Keterangan riwayat kesehatan peserta didik dapat digunakan oleh petugas
kesehatan untuk membantu petugas kesehatan dalam menentukan diagnosa
penyakit maupun pengobatan bagi peserta didik.
2. Riwayat Kesehatan Keluarga
• Pemeriksaan riwayat kesehatan keluarga dilaksanakan untuk mendeteksi risiko
masalah kesehatan peserta didik berdasarkan penyakit yang mungkin
diturunkan/terkait kebiasaan/gaya hidup di keluarga/penyakit menular yang
diderita keluarga.
• Keterangan riwayat kesehatan keluarga peserta didik dapat pula digunakan
oleh petugas kesehatan untuk membantu petugas kesehatan dalam
menentukan diagnosa penyakit maupun pengobatan bagi peserta didik.
• Jenis pemeriksaan riwayat kesehatan keluarga sebagai berikut : TBC, DM,
Hepatitis, Asma, Penyakit Jantung, Stroke, Obesitas, Tekanan Darah Tinggi,
Kanker/Tumor ganas, Anemia, Thalasemia, Hemofilia, dll.
3. Penilaian Status Imunisasi
• Penilaian status imunisasi meliputi jenis imunisasi yang diberikan melalui
program imunisasi lanjutan yaitu Bulan Imunisasi Anak Sekolah, salah
satunya terkait program TT 5 dosis (long life)
• Pemeriksaan status imunisasi dilakukan pada peserta didik untuk
mengetahui status imunisasi peserta didik atas imunisasi DT, Campak dan
Td

4. Pemeriksaan Gaya Hidup


• Pemeriksaan gaya hidup bertujuan untuk mendeteksi perilaku, kebiasaan
atau keterpaparan anak terhadap hal yang dapat berisiko pada kesehatan
• Pemeriksaan ini meliputi pengisian kuesioner terkait pola sarapan, jajan di
sekolah, risiko merokok , risiko minum minuman beralkohol, risiko
penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA).
• Peserta didik yang memiliki gaya hidup yang tidak sehat secara tidak
langsung dapat mengakibatkan kesakitan dan mengganggu proses belajar.
5. Pemeriksaan Kesehatan Mental Emosional

• Untuk mendeteksi secara dini adanya masalah mental emosional pada


peserta
didik
• Membantu guru dalam mengenal tingkat kesulitan dan kekuatan
pada anak peserta didik
• Membantu guru dalam mengenal permasalahan emosi yang dihadapi
oleh peserta didik sehingga guru dapat lebih dini memberikan
intervensi positif dan dapat membantu guru dalam memberikan
metode pengajaran.
• Sebagai bahan tindak lanjut bagi sekolah dalam meningkatkan
kualitas peserta didik. Sehingga diharapkan prestasi siswa di
sekolah dapat meningkat.
• Instrumen Strength Difficulties Quessionnaire (SDQ):
• Anak 4 -10 tahun dan
• Anak 11 – 18 tahun
• Digunakan untuk peserta didik dalam menilai masalah Emosi, Perilaku, Hiperaktif
dan Permasalahan dengan Teman Sebaya. Selain itu menilai masalah kesulitandan
kekuatan anak didik
• Guru dapat mengobservasi prestasi belajar, emosi, perilaku, konsentrasi dan
sikap
terhadap teman sebaya melalui pengamatan buku rapor kesehatan siswa sebagai
bagian
dari penilaian.
CARA MENGHITUNG SKOR SDQ
Skor gejala emosional (E) : jumlah skor pada pertanyaan no.
3+8+13+16+24=……
Skor masalah perilaku (C): jumlah skor pada pertanyaan no.
5+7+12+18+22=…..
Skor hiperaktif (H) : jumlah skor pada pertanyaan
no 2+10+15+21+25=……
Skor masalah teman sebaya (P) : jumlah skor
pertanyaan no.
6+11+14+19+23=…..
Skor kekuatan/prososial : jumlah skor pada
pertanyaan no. 1+4+9+17+20=……
Skor Total Kesulitan :
Jumlah semua skor tanpa skor prososial : skor emosional (E) +
skor perilaku (C) + skor hiperaktif (H) + skor teman sebaya (P)
= ....
PENILAIAN SKOR MASALAH EMOSIONAL (E)

USIA < 11 TAHUN USIA 11 – 18 TAHUN


Jika Skor Jika Skor
0–3 Normal 0–5 Normal
4 Ambang/Borderline 6 Ambang/Borderline
5 – 10 Abnormal 7 – 10 Abnormal

PENILAIAN SKOR MASALAH PERILAKU (C)

USIA < 11 TAHUN USIA 11 – 18 TAHUN


Jika Skor Jika Skor
0–2 Normal 0–3 Normal
3 Ambang/Borderline 4 Ambang/Borderline
4 – 10 Abnormal 5 – 10 Abnormal
22
PENILAIAN SKOR MASALAH
HIPERAKTIVITAS (H)
USIA < 11 TAHUN USIA 11 – 18 TAHUN
Jika Skor Jika Skor
0–5 Normal 0–5 Normal
6 Ambang/Borderline 6 Ambang/Borderline
7 – 10 Abnormal 7 – 10 Abnormal

PENILAIAN SKOR MASALAH TEMAN


SEBAYA (P)
USIA < 11 TAHUN USIA 11 – 18 TAHUN
Jika Skor Jika Skor
0–2 Normal 0–3 Normal
3 Ambang/Borderline 4–5 Ambang/Borderline
4 – 10 Abnormal 6 – 10 Abnormal
23
PENILAIAN SKOR KESULITAN

USIA < 11 TAHUN USIA 11 – 18 TAHUN

Jika Skor Jika Skor

0 – 13 Normal 0 – 15 Normal

14 – 15 Ambang/Borderline 16 – 19 Ambang/Borderline

16 – 40 Abnormal 20 – 40 Abnormal

24
Interpretasi & Kesimpulan SDQ
Gangguan Masalah Masalah Hiperaktifitas
Prososial (Pro)
Emosional Teman Perilaku (H)
(E) Sebaya (P) (C)
Sering Cenderung Gelisah,
menyendiri, lebih Sering marah Mampu
Mengeluh meledak-meledak Terlalu
sakit badan senang main mempertimbangka
sendiri Sering Berkelahi Aktif, n perasaan orang
Banyak
kekhawatira Tidak punya 1 Sering Tidak dapat lain
n teman baik Berbohong diam Bersedia
Tidak disukai lama, berbagi dengan
Sering tidak Umumnya
bahagia anak- anak lain berperilaku Terus bergerak anak lain
teralih,
Diganggu/ tidak baik, dengan resah Suka
Gugup/ Konsentrasi
Perhatian
Mudah digertak oleh tidak buyar menolong
anak lain melakukan apa mudah Bersikap baik pada
hilang Tidak berfikir
percaya diri yang diminta anak yang lebih
Di bullying orang dewasa sebelum
Mudah Takut Lebih suka bertindak muda
Mencuri Sering menawarkan
berteman Tidak mampu
dengan orang menyelesaikan diri
dewasa tugas sampai membantu orang lain
DETEKSI PERMASALAHAN
PESERTA DIDIK DI SEKOLAH

 Prestasi belajar turun


 Terlalu Nakal, usil, sering mengganggu teman, tidak bisa duduk diam
dan sering bikin ulah di kelas
 Terlalu Pasif, pendiam, tak suka bergaul, menyendiri, tak bisa
bekerjasama dalam kelompok
 Murung, sedih, mudah tersinggung, banyak menangis dan
merasa
rendah diri
 Pikiran, rencana atau tindakan menyakiti diri sendiri atau
bunuh diri
 Perilaku aneh, malas untuk merawat diri (Jarang mandi,
6. Pemeriksaan Kesehatan Intelegensia
• Tujuan pemeriksaan kesehatan inteligensia adalah suatu upaya untuk:
a. Mengembangkan upaya untuk meningkatan kualitas hasil dari
proses belajar mengajar pada peserta didik
b. Memberi masukan pada orangtua dan guru mengenai
dukungan dan bimbingan yang sesuai dengan potensi
kecerdasan dan cara belajar yang dimiliki oleh peserta didik
c. Menemukan secara dini adanya potensi hambatan belajar pada
peserta didik, agar dapat dilakukan tindakan intervensi segera
• Melalui pemeriksaan kesehatan intelegensia dapat diketahui tipe belajar
anak (visual, auditorik, kinestetik) dan modalitas belajar anak
(dominansi otak kiri dan atau kanan) sehingga orang tua dan guru
dapat menindaklanjuti untuk memaksimalkaan potensi belajar anak

7. Pemeriksaan kesehatan reproduksi

• Pemeriksaan kesehatan reproduksi dalam penjaringan kesehatan dan


pemeriksaan kesehatan berkala dilakukan bertujuan untuk :
a. Mendeteksi risiko terkait pubertas dan keluhannya
b. Mendeteksi risiko kehamilan
c. Mendeteksi risiko IMS
d. Mendeteksi risiko kekerasan
PELAKSANAAN PENJARINGAN KESEHATAN
Pemeriksaan Tanda Vital
• Mendeteksi masalah kesehatan yang jika tidak segera diobati
berisiko mengganggu proses belajar mengajar

• Jenis pemeriksaan tanda vital yang dilakukan antara lain


suhu tubuh, tekanan darah, frekuensi denyut nadi,
frekuensi napas, auskultasi jantung, auskultasi paru

Pemeriksaan Status Gizi


• Mendeteksi masalah gizi seperti sangat kurus, kurus,
gemuk, sangat gemuk/obesitas, anemia, dll.
• Pemeriksaan status gizi dilakukan melalui pengukuran
antropometri dengan menggunakan Indeks berat badan dan
tinggi badan (BB/TB), indeks tinggi badan berdasarkan umur
(TB/U) dan pemeriksaan kelopak mata bawah dalam, bibir,
lidah dan telapak tangan untuk mendeteksi dugaan Anemia,
terutama pada remaja putri
Tujuan
• Deteksi dini anemia pada remaja puteri
• Tatalaksana dan rujukan bila ditemukan anemia pada
remaja puteri
Sasaran
4.182.811 remaja putri kelas 7 dan 10 mencakup :
Skrining anemia - 12 provinsi : 100 % sasaran di 12 provinsi
remaja puteri - 22 provinsi : 50 sasaran per puskesmas (sebagai pemicu
strip hb)
melalui Pelaksanaan
pemeriksaan • Terintegrasi dalam penjaringan kesehatan anak sekolah kelas
hemoglobin 7 dan 10
• Dilaksanakan oleh petugas Puskesmas dan tim pelaksana UKS
TA 2022
Alat skrining
Hb meter, pen lancing, strip Hb, jarum/lancet, alkohol
swab, gloves
Bila ditemukan anemia – dilakukan penanganan, pengobatan dan
rujukan ( bila diperlukan )
33
Sumber data : Pusdatin Kemendikbud Ristek dan EMIS Kemenag (2022)
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
Kesehatan Kesehatan Indera
Kebersihan Diri Penglihatan Pendengaran
• Menjaga kebersihan diri • Mendeteksi adanya • Mendeteksi adanya
sehingga dapat penyakit pada mata, gangguan fungsi
gangguan penglihatan pendengaran pada
menghindarkan diri dari
• Pemeriksaan kesehatan peserta didik serta
penyakit diare, infeksi menindaklanjuti hasil
indera penglihatan
saluran pernapasan, dilakukan melalui pemeriksaan (bila
pneumonia (radang pemeriksaan mata luar, terdapat ada kelainan).
paru), infeksi cacing, tajam penglihatan • Pemeriksaan telinga
infeksi mata dan menggunakan snellen chart dilakukan melalui
penyakit kulit. atau kartu, pemeriksaan pemeriksaan telinga luar
buta warna menggunakan dan pemeriksaan fungsi
buku ishihara pendengaran menggunakan
tes berbisik dan tes penala
(tes rinne dan tes weber)
Pemeriksaan
Pemeriksaan Kebugaran
Gigi dan Mulut Jasmani
• Pemeriksaan kebugaran jasmani dapat
• Tujuan pemeriksaan ini untuk dilakukan pada peserta didik SD/MI (kelas
mengetahui keadaan kesehatan gigi dan 4-6), SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan
mulut peserta didik, yang akan sederajat termasuk Sekolah Luar Biasa
(SLB). Tujuan dilakukannya pemeriksaan
digunakan sebagai data untuk menyusun kebugaran jasmani yaitu untuk mengetahui
perencanaan dan pelaksanakan tingkat kebugaran jasmani peserta didik.
program, memberikan umpan balik • Pengukuran kebugaran jasmani tidak
kepada sekolah dan orang tua dan dilakukan bagi peserta didik di SLB karena
menindaklanjuti atau merujuk hasil mereka memiliki hambatan fisik dan atau
pemeriksaan. psikologis tergantung kedisabilitasannya
masing-masing.
Online Melalui Googleform
TINDAK LANJUT PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG
Melaporkan Hasil Sementara Penjaringan
Kesehatan Kepada Sekolah

Foto Kegiatan Sebelum Pandemi Covid-19


PENCATATAN

Tenaga kesehatan Tenaga kesehatan


mencatatkan hasil memindahkan hasil
penjaringan kesehatan/ penjaringan
pemeriksaan berkala ke kesehatan/pemeriksaan
dalam formulir penjaringan berkala dari Buku Rapor
kesehatan/ pemeriksaan Kesehatanku ke Register
berkala yang terdapat dalam Kegiatan Kesehatan Anak di
buku Rapor Kesehatanku Sekolah
PELAPORAN
Sekolah
• Data yang diumpanbalikkan oleh puskesmas ke sekolah menggunakan Register
Kegiatan Kesehatan Anak di Sekolah (terlampir).

Dinas Kesehatan Kab/ Kota


• Tenaga kesehatan Puskesmas melaporkan cakupan penjaringan kesehatan/pemeriksaan
berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melalui Laporan Kegiatan Kesehatan Anak di
Sekolah (terlampir) atau laporan bulanan yang berlaku di wilayah kerja

Dinas Kesehatan Provinsi


• Laporan Hasil Penjaringan Puskesmas yang ada di wilayah kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dianalisis dan direkapitulasi menggunakan Laporan Kegiatan Kesehatan Anak
di Sekolah di Kabupaten/ Kota dan hasilnya dilaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi.Dinas
Kesehatan

Kementerian Kesehatan c.q Dit. Kesehatan Keluarga


• Provinsi melakukan rekapitulasi dan analisis semua laporan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang ada di wilayah kerjanya menggunakan formulir Laporan Kegiatan Kesehatan Anak di
Sekolah di Provinsi, dan hasilnya disampaikan ke Kementerian Kesehatan sebagai laporan.
Tindak Lanjut
Hasil Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala

Untuk peserta didik yang menghasilkan kesimpulan


hasil pemeriksaan yang kurang baik maka tenaga
kesehatan puskesmas melakukan:

• Memberikan surat pengantar rujukan ke puskesmas untuk


pemeriksaan lanjutan, pengobatan dll
• Puskesmas berkoordinasi dengan sekolah pada saat
umpan balik hasil penjaringan kesehatan dan
pemeriksaan berkala, memberikan saran rujukan ke
Puskesmas untuk peserta didik yang memerlukan.
Petugas Puskesmas meminta sekolah untuk
menginformasikan hasil penjaringan kesehatan dan
pemeriksaan berkala ke orang tua peserta didik dan
saran rujukan tindak lanjut ke Puskesmas
ALUR KOMUNIKASI
KASUS, LAYANAN DAN
RUJUKAN KESEHATAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai