Pengamanan Limbah Sol Marina 2017

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 71

PENGELOLAAN LIMBAH FASYANKES

SOFWAN
DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
KENAPA LIMBAH MEDIS FASYANKES
HARUS DIKELOLA

• Dampak Kesehatan
• Dampak Lingkungan
• Pemenuhan Peraturan
Dampak Kesehatan
• Gangguan estetika/ kenyamanan
(bau, kumuh, kotor)
• Kecelakaan (tertusuk benda tajam)
• Penyakit (Hepatitis, HIV, dll) -> inveksi
silang (pasien ke pasien, pasien ke petugas)
• Biaya pengelolaan tinggi
Risiko Kesehatan
Dampak Lingkungan
• Pencemaran Air
• Pencemaran Udara
• Pencemaran Tanah
• Vektor Penyakit
Pemenuhan Peraturan
• Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
• Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
• Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
• Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
• Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
• Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.56/ 2015 tentang Tata
Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES
Undang-undang No. 36 tahun
2009 tentang Kesehatan
Pasal 163
Lingkungan sehat berarti bebas dari unsur-unsur yang
menimbulkan gangguan kesehatan, antara lain:
a.limbah cair;
b.limbah padat;
c.limbah gas;
d.sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan pemerintah;
e.binatang pembawa penyakit;
f.zat kimia yang berbahaya;
g.kebisingan yang melebihi ambang batas;
h.radiasi sinar pengion dan non pengion;
i.air yang tercemar;
j.udara yang tercemar; dan
k.makanan yang terkontaminasi
Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
KETENTUAN PIDANA DALAM PENGELOLAAN LIMBAH B3
(UU No. 32/2009)

Pelanggaran Dalam Pidana Penjara Denda


Pengelolaan Limbah B3
Min Maks Min Maks

Pengelolaan Limbah B3 tanpa izin 1 thn 3 thn 1 Milyar 3 Milyar


(Pasal 102)
Tidak melakukan pengelolaan 1 thn 3 thn 1 Milyar 3 Milyar
limbah B3 (Pasal 103)

Pejabat berwenang tdk - 1 thn - 500 jt


melakukan pengawasan
(Pasal 112)
Impor Limbah (Pasal 105) 4 thn 12 thn 4 Milyar 12 Milyar
Impor Limbah B3 (Pasal 106) 5 thn 15 thn 5 Milyar 15 Milyar
Kesepakatan Internasional

Stockholm Convention tentang Bahan Pencamar Organik yang Persisten


(Persistent Organic Pollutants= POPs)
Basel Convention tentang limbah berbahaya dan limbah lain
Minamata Convention on Mercury
PENGELOLAAN LIMBAH MERUPAKAN BAGIAN DARI
PERMENKES 1204/ 2004
TTG PERSYARATAN KESLING RS

REVIEW
KEPMENKES NO. 1204/ 2004
Persyaratan Kes Lingkungan RS meliputi :

• Penyehatan Ruang Bangunan dan Halaman RS


• Persyaratan Hygiene dan Sanitasi Makanan Minuman
• Penyehatan Air
• Pengelolaan Limbah
• Pengelolaan Tempat Pencucian Linen (Laundry)
• Pengendalian Serangga, Tikus dan Binatang Pengganggu Lainnya
• Dekontaminasi Melalui Desinfeksi dan Sterilisasi
• Persyaratan Pengamanan Radiasi
• Upaya Promosi Kesehatan dari Aspek kesling
RUANG LINGKUP PENGATURAN
ASPEK KESLING KMK NO. 1204 TAHUN 2004 ASPEK KESLING DRAFT REVIEW PMK TTG KESLING RS

1. Persyaratan Penyehatan Ruang dan Bangunan 1. Ketentuan Umum


2. Persyaratan Hiegiene dan Sanitasi Makanan 2. Persyaratan Perencanaan dan Organisasi
3. Persyaratan Penyehatan Air 3. Persyaratan Penyehatan Ruang Bangunan dan Halaman
4. Persyaratan Pengelolaan Limbah 4. Persyaratan Penyehatan Pangan
5. Persyaratan Pengelolaan Tempat Pencucian Linen 5. Persyaratan Penyehatan Air
6. Persyaratan Pengendalian Serangga, Tikus dan 6. Persyaratan Pengamanan Limbah padat rumah tangga
Binatang Pengganggu 7. Persyaratan Pengamanan LImbah Bahan Berbahaya dan Beracun
7. Persyaratan Dekontaminasi melalui Desinfeksi dan 8. Persyaratan Pengamanan limbah Cair
Sterilisasi 9. Persyaratan Pengamanan limbah gas
8. Persyaratan Pengamanan Radiasi 10. Persyaratan pengawasan Pencucian Linen
9. Persyatan Promosi Kesehatan 11. Persyaratan Pengendalian Vektor dan binatang pembawa penyakit
12. Persyaratan Pengawasan Dekontaminasi melalui Desinfeksi dan Sterilisasi
13. Persyatatan Pengamanan Radiasi
14. Pesyaratan Promosi Kesehatan Lingkungan
15. Persyaratan Pengawasan K3 Fasilitas Kesling
16. Persyaratan Pengawasan kesling kegiatan konstruksi/renovasi bangunan
RS
17. Persyaratan Pengawasan RS Hijau dan Sehat
18. Persyaratan Peralatan Kesehatan Lingkungan
19. Persyaratan Tenaga Kesehatan lingkungan
20. Persyaratan Pelatihan Tenaga Kesling
21. Persyaratan penilaian kesling

Review KMK Nomor 1204/Menkes/SK/IX/2004


PENGELOLAAN
LIMBAH FASYANKES
IPAL
3R

DKB
Limbah
Fasyankes

PIHAK III
L Padat
MANDIRI
MINIMISASI DALAM
FASYANKES
PEMILAHAN

PEWADAHAN

TAHAPAN PENGANGKUT
AN INTERNAL
PENGELOLA
AN LIMBAH PENYIMPANAN

MEDIS PENGOLAHAN
IN-SITE
PENGANGKUT
AN
EKSTERNAL
PENGOLAHAN
OFF-SITE
LUAR
FASYANKES PENIMBUNAN
Jenis Limbah Fasyankes
Berdasarkan Karakteristiknya
SUMBER DAN TIMBULAN
Laporan Nasional Rifaskes 2011 Puskesmas
7,5 gr/pasien/hari (PATH, 2004)
• 64,6% Puskesmas melaksanakan
pemisahan limbah medis dan non
medis.
• 26,8% Puskesmas melaksanakan
penanganan limbah medis dengan
incenerator
• 44,5% Puskesmas memiliki SPAL
(Sistem Pembuangan Air Limbah)
PENGELOLAAN
LIMBAH LM
PERANAN
KEMENTRIAN KESEHATAN
KLHK
BLH Kab/Kota
• Pembinaan Teknis
• Perijinan TPS
• Rekomendasi Penimbunan
• Dukungan proses perijinan
DINKES
RUMAH SAKIT
PENGELOLAAN LIMBAH
PENGELOLAAN B3FASYANKES
LIMBAH DARI MERUJUK
FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
PERMEN LHK Nomor:
P.56/Menlhk-Sekjen/2015
Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES

FASYANKES
a.pusat kesehatan masyarakat;
b.klinik pelayanan kesehatan atau sejenis; dan
c.rumah sakit.

27
PENGELOLAAN LIMBAH BENDA TAJAM

28
PENGELOLAAN LIMBAH
PATOLOGIS

29
CONTOH GAMBAR ALAT ANGKUT

PT. EDELWEIS TRANSPORTASI


HALWA

Apabila terjadi kecelakaan, hubungi


Telp. (021) 85906527

30
CONTOH GAMBAR
MOBIL ANGKUT RODA 3
Alat angkut ini khusus
oleh penghasil limbah B3
(bukan jasa) untuk
mengangkut dari lokasi
penghasil ke:
1.Transfer depo, atau
2.Fasyankes yang dapat
mengolah limbah B3
dalam wilayah provinsi.

Persyaratan teknis:
1.Boks bersifat permanen;
31
Dokumen Limbah B3

Bagian Pertama: diisi


oleh
pengirim/penghasil
LB3: pengumpul,
pemanfaat, pengelola

Bagian Kedua: diisi


oleh pengangkut LB3

Bagian Ketiga: diisi oleh


penerima LB3: pengumpul,
pemanfaat, pengelola LB3

32
PENGOLAHAN
PENGOLAHAN TERMAL PENGOLAHAN NONTERMAL
 AUTOKLAF  DISINFEKSI KIMIAWI
 MICROWAVE  PROSES BIOLOGIS
 IRADIASI  ENKAPSULASI
 INSINERATOR  INERTISASI
TEKNOLOGI LAIN SESUAI
PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI.

33
INSINERATOR
[PERSYARATAN TEKNIS]
 Efisiensi pembakaran > 99,95%;
 Temperatur pada ruang bakar utama (primary chamber) minimum
800oC (temperatur operasional);
 Temperatur pada ruang bakar kedua (secondary chamber) minimum
1000oC (temperatur operasional), dengan waktu tinggal minimum 2
(dua) detik;
 Memiliki alat pengendali pencemaran udara (misal: wet scrubber);
 Ketinggian cerobong minimum 14 meter dari permukaan tanah; dan
 Memenuhi baku mutu emisi.
 Pengolahan limbah sitotoksik (genotoksik) pada temperatur > 1200oC.

34
CONTOH FASILITAS PENGUBURAN
UNTUK LIMBAH BENDA TAJAM

35
CONTOH FASILITAS PENGUBURAN
UNTUK LIMBAH PATOLOGIS

36
Needle Cutter and Needle Pit
NEEDLE PIT
DISINFEKSI

39
Botol Infus siap di reuse
Dekontaminasi dg Khlorin
0,05 %
PENGELOLAAN MERKURI DI
FASYANKES
MALANG, 14/12 - LIMBAH MEDIS. Seorang polisi memeriksa barang bukti berupa puluhan kilogram
sampah medis diantaranya botol infus dan alat suntik yang berhasil disita di Mapolwil, Malang, Jawa
Timur, Minggu (14/12). Polwil Malang berhasil menggagalkan praktek penjualan sampah medis yang
seharusnya dimusnahkan dan kini sedang memeriksa 3 petugas IPL (Instalasi Pengolahan Limbah)
RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar) yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Foto ANTARA/Ari Bowo
Sucipto/ss/mes/08.
14/12/2008 15:47 [http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1229244476/limbah-medis] 45
46
TPS YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT
Tempat Sampah dan TPS Bidan Praktek Vaksin Palsu
TPS dan Kondisi Tempat
Sampah Medis RS Kasus Vaksi Palsu
Pembuang Limbah Medis dgn Open dumping di RS
TPS dan Tempat Sampah
Di Puskesmas
MENUJU ALKES BEBAS MERKURI

Komimen Konvensi Minamata


Dampak Kesehatan di Cisitu
Beberapa Kasus Suspect yang Ditemukan di Cisitu Kab Lebak Banten
(Sumber LSM, 2014)

Gangguan Pertumbuhan dan


Gangguan Syaraf pada
perkembangan pada anak
anak

Gangguan syarat Pusat


Pada anak
Dampak Kesehatan di Bombana, Lombok
Dampak Merkuri Terhadap Kesehatan Manusia
DAMPAK MERKURI TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
Penggunaan Merkuri

• Industri Pembangkit Tenaga Listrik


INDUSTRI/ • Industri baterai, Industri Lampu TL
PERTAMBANGAN • Pertambangan Batubara
• Pertambangan Emas Skala Kecil

• Alat Kesehatan Bermerkuri :


MERKURI PRODUK & Thermometer
ALKES • Penggunaan Amalgam gigi
• Kosmetik

PERTANIAN • Pengawet produk hasil pertanian.


• Pestisida
Merkuri dari Fasyankes
Penggunaan Merkuri di Fasyankes
Merkuri pada Alat Kesehatan
Alat Medis Perkiraan Kandungan Merkuri

Termometer klinis 0,5 – 1,5 gram

Termometer laboratorium 3,0 – 4,0 gram

Sphygmomanometers 110 – 200 gram

Esophageal dilators 1,361 gram

Cantor tubes 54 – 136 gram

Miller-Abbott tubes 136 gram

Dennis tubes 136 gram

Foley catheter 68 gram


Strategi Bebas Merkuri di Fasyankes
• Komitmen pimpinan untuk penggantian
alkes dan alat bermerkuri
• Penggantian bertahap
• Advokasi dan sosialisasi internal thdp tenaga
medis
• Penanganan alkes/ bhn yg bermerkuri di TPS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai