PAPARAN

KABAGBINOPSNAL
DITRESKRIMUM POLDA SUMUT
DALAM RANGKA
SEBAGAI NARASUMBER DENGAN TEMA
“RESTORATIVE JUSTICE DALAM PANDANGAN HUKUM ISLAM”

MEDAN, 28 JUNI 2022

 1 UNDANG-UNDANG NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA

SURAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL :

2
B/3022/XII/2009/SDEOPS, TGL. 14 DESEMBER 2009 PERIHAL

DASAR PENANGANAN KASUS MELALUI ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

UNTUK MENYELESAIKAN TINDAK PIDANA DENGAN KESEPAKATAN NAMUN
APABILA TIDAK TERCAPAI KESEPAKATAN, HARUS DISELESAIKAN
DENGAN PROSEDUR HUKUM YANG BERLAKU

3 PERATURAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. 8 TAHUN 2021

TENTANG PENANGANAN TINDAK PIDANA BERDASARKAN KEADILAN RESTORATIF

2
 DAFTAR ISI
1 DASAR

2 PENGERTIAN KEPOLISIAN

3 PENGERTIAN PENYELIDIKAN

4 PENGERTIAN PENYIDIKAN

5 PENGERTIAN PERADILAN UMUM

6 PENGERTIAN RESTORATIVE JUSTICE

3
DAFTAR ISI

1 UNDANG-UNDANG NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

SURAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL :

2
B/3022/XII/2009/SDEOPS, TGL. 14 DESEMBER 2009 PERIHAL

DASAR PENANGANAN KASUS MELALUI ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

UNTUK MENYELESAIKAN TINDAK PIDANA DENGAN KESEPAKATAN NAMUN
APABILA TIDAK TERCAPAI KESEPAKATAN, HARUS DISELESAIKAN
DENGAN PROSEDUR HUKUM YANG BERLAKU

3 PERATURAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. 8 TAHUN 2021

TENTANG PENANGANAN TINDAK PIDANA BERDASARKAN KEADILAN RESTORATIF

4
 PENGERTIAN KEPOLISIAN
1. POLISI ADALAH SUATU PRANATA UMUM SIPIL YANG MENJAGA KETERTIBAN
DAN KEAMANAN DI SELURUH WILAYAH NEGARA.
2. KEPOLISIAN ADALAH SALAH SATU LEMBAGA PENTING YANG MEMAINKAN
TUGAS UTAMA SEBAGAI PENJAGA KEAMANAN DAN KETERTIBAN DAN
SEHINGGA LEMBAGA KEPOLISIAN ADA DI SELURUH NEGARA BERDAULAT.
KADANG KALA PRANATA INI BERSIFAT MILITARISTIS, SEPERTI DI INDONESIA
 SEBELUM KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (POLRI) DILEPAS DARI ABRI.
POLISI BERTUGAS SEBAGAI PENYIDIK. DALAM TUGASNYA DIA MENCARI
BARANG BUKTI, KETERANGAN-KETERANGAN DARI BERBAGAI SUMBER, BAIK
KETERANGAN SAKSI-SAKSI MAUPUN KETERANGAN SAKSI AHLI.

5
 PENGERTIAN PENYELIDIKAN

SERANGKAIAN TINDAKAN PENYELIDIK UNTUK

MENCARI DAN MENEMUKAN SUATU PERISTIWA
YANG DIDUGA SEBAGAI TINDAK PIDANA GUNA
MENENTUKAN DAPAT ATAU TIDAKNYA DILAKUKAN
PENYIDIKAN MENURUT CARA YANG DIATUR DALAM
UNDANG-UNDANG.

6
 PENGERTIAN PENYIDIKAN

SERANGKAIAN TINDAKAN PENYIDIK DALAM HAL DAN

MENURUT CARA YANG DIATUR DALAM UNDANG-
UNDANG, UNTUK MENCARI SERTA MENGUMPULKAN
BUKTI UNTUK MEMBUAT TERANG TENTANG TINDAK
PIDANA YANG TERJADI YANG DIAKHIRI DENGAN
LAPORAN HASIL PENGELOLAHAN TKP SEBAGAI
LAMPIRAN DARI PROSES PENYELIDIKAN
7
 PENGERTIAN PERADILAN
UMUM
PERADILAN ADALAH SEGALA SESUATU ATAU SEBUAH PROSES YANG
DIJALANKAN DI PENGADILAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN TUGAS
MEMERIKSA, MEMUTUS DAN MENGADILI PERKARA DENGAN
MENERAPKAN HUKUM DAN/ATAU MENEMUKAN HUKUM “IN
CONCRETO” (HAKIM MENERAPKAN PERATURAN HUKUM KEPADA HAL-
HAL YANG NYATA YANG DIHADAPKAN KEPADANYA UNTUK DIADILI DAN
DIPUTUS) UNTUK MEMPERTAHANKAN DAN MENJAMIN DITAATINYA
HUKUM MATERIIL, DENGAN MENGGUNAKAN CARA PROSEDURAL
YANG DITETAPKAN OLEH HUKUM FORMAL.

8
RESTORATIVE JUSTICE

9
RESTORATIVE JUSTICE

10
RESTORATIVE JUSTICE

11
RESTORATIVE JUSTICE

12
RESTORATIVE JUSTICE

13
RESTORATIVE JUSTICE

14
RESTORATIVE JUSTICE

15
RESTORATIVE JUSTICE

16
RESTORATIVE JUSTICE

17
RESTORATIVE JUSTICE

18
RESTORATIVE JUSTICE

19
RESTORATIVE JUSTICE

20
RESTORATIVE JUSTICE

21
RESTORATIVE JUSTICE

22
RESTORATIVE JUSTICE

23
RESTORATIVE JUSTICE

24
RESTORATIVE JUSTICE

25
 DATA RESTORATIVE JUSTICE
TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2021 TAHUN 2022
NO KESATUAN NO KESATUAN
JLH TP JLH RJ % JLH TP JLH RJ % JLH TP JLH RJ % JLH TP JLH RJ %

1 DIT KRIMUM SUMATERA UTARA 998 79 7,92 493 4 0,81 17 POLRES TANAH KARO 691 106 15,34 400 38 9,50

2 DIT KRIMSUS SUMATERA UTARA 335 1 0,30 150 0 0,00 18 POLRES LANGKAT 1667 97 5,82 914 43 4,70

3 DIT NARKOBA SUMATERA UTARA 384 1 0,26 183 1 0,55 19 POLRES TEBING TINGGI 1070 73 6,82 577 30 5,20

4 POLRESTA DELI SERDANG 1759 235 13,36 826 61 7,38 20 POLRES BINJAI 1407 85 6,04 821 14 1,71

5 POLRES SIMALUNGUN 1383 49 3,54 704 16 2,27 21 POLRES LABUHAN BATU 4146 191 4,61 1951 9 0,46

6 POLRES HUMBANG HASUNDUTAN 181 18 9,94 123 5 4,07 22 POLRES PEL BELAWAN 2194 71 3,24 1079 11 1,02

7 POLRES TOBA SAMOSIR 555 24 4,32 296 0 0,00 23 POLRES ASAHAN 1538 159 10,34 771 42 5,45

8 POLRES SAMOSIR 354 8 2,26 163 0 0,00 24 POLRESTABES MEDAN 12258 201 1,64 6684 101 1,51

9 POLRES NIAS SELATAN 216 24 11,11 166 4 2,41 25 POLRES TANJUNG BALAI 580 43 7,41 297 28 9,43

10 POLRES PEMATANG SIANTAR 802 53 6,61 508 32 6,30 26 POLRES MANDAILING NATAL 636 53 8,33 289 13 4,50

11 POLRES PADANG SIDEMPUAN 512 22 4,30 245 12 4,90 27 POLRES SERDANG BEDAGAI 1567 143 9,13 718 31 4,32

12 POLRES NIAS 574 52 9,06 251 12 4,78 28 POLRES SIBOLGA 360 76 21,11 186 29 15,59

13 POLRES TAPANULI SELATAN 788 97 12,31 505 16 3,17 29 POLRES PAK-PAK BARAT 90 27 30,00 49 6 12,24

14 POLRES TAPANULI TENGAH 573 43 7,50 338 23 6,80 30 POLRES BATU BARA 1010 154 15,25 599 58 9,68

15 POLRES TAPANULI UTARA 262 21 8,02 204 13 6,37 31 POLRES PADANG LAWAS 404 25 6,19 179 5 2,79

16 POLRES DAIRI 528 60 11,36 326 24 7,36 JUMLAH 39.822 2291 5,75 20.995 681 3,24

26
 10 TINDAK PIDANA DENGAN METODE
PENYELESAIAN SECARA RESTORATIVE JUSTICE

ASUSILA 690 253

PENGHINAAN 442 262

CURANMOR 2695 412

KDRT 829 554

CURI BIASA 1622 660

JLH TP
PENIPUAN 2936 1035 JLH RJ
PENGGELAPAN 2597 1241

ANIRAT 2251 1313

ANIRING 2470 1396

CURAT 3630 1616

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

27
 TINDAK PIDANA TERTINGGI

TAHUN 2021 TAHUN 2022

1 CURAT = 4.700 KSS 6 ASUSILA = 826 KSS 1 CURAT = 2.083 KSS 6 ANIRAT = 974 KSS

2 CURI BIASA = 3.939 KSS 7 KDRT = 821 KSS 2 CURI BIASA = 1.792 KSS 7 ASUSILA = 377 KSS

3 PENIPUAN = 2.856 KSS 8 ANIRING = 770 3 CURANMOR = 1.099 KSS 8 KDRT = 313 KSS

PENGRUSAKAN = 749
4 ANIRAT = 2.759 KSS 9 KSS 4 PENIPUAN = 1.031 KSS 9 ANIRING = 217 KSS

PENGGELAPAN = 994 PENELANTARAN

5 CURANMOR = 2.754 KSS 10 PEMERASAN = 618 KSS 5 KSS
10 ISTRI/ANAK = 174 KSS

28
 PENEKANAN DALAM PENANGANAN BERDASARKAN
RESTORATIVE JUSTICE
1. OPTOMALISASI TERHADAP PENYELESAIAN PERKARA YANG SEHARUSNYA BISA DILAKUKAN KEADILAN RESTORATIVE OLEH
PENYIDIK POLRI, TETAPI TIDAK DILAKUKAN UTAMANYA PERKARA KEMANUSIAAN/HUMANIS, PERKARA RINGAN ATAU
PERTIKAIAN WARGA, HARDA/PROPERTI, ABH DALAM SPA, PENGGUNA/PECANDU NARKOBA LAKALANTAS (PSL 310,311),
UNGGAHAN KONTEN ILLEGAL (PSL 27, 28, 29,360) HARGA DIRI (DIGNITY).

2. MASIH ADANYA PERKARA DISELESAIKAN BERDASARKAN KEADILAN RESTORATIVE TETAPI SP.3NYA “BUKAN DEMI HUKUM
KARENA KEADILAN RESTORATIVE” MELAINKAN KARENA TIDAK CUKUP BUKTI.

3. MASIH MERUBAH MINDSET YANG KECENDERUNG UNTUK “MENGHUKUM PELAKU TP DENGAN SEBERAT-BERATNYA”, DAN
HUKUM SEBAGAI SARANA BALAS DENDAM.

4. HUKUM RESTORATIVE JUSTICE BUKAN UNTUK MENANG ATAU KALAH (MENGHUKUM ORANG) TETAPI UNTUK MEMBANGUN
HARMONI.

5. HUKUM PIDANA DENGAN MENGEDEPANKAN PEMBINAAN MANUSIA LEBIH BESAR MANFAATNYA DARI PENJATUHAN
HUKUMAN BADAN, OLEH KARENA ITU KEADILAN RESTORATIVE DENGAN TEKANAN HUMANIS DAPAT HADIR DALAM
PERSPEKTIF PIDANA.

6. JANGAN SEKALI-SEKALI RESTORATIVE JUSTICE DIJADIKAN AJANG TRANSAKSIONAL

29
Terima Kasih
POLDA SUMATERA UTARA