Kelompok 4 Gizi Ibu Menyusui
Kelompok 4 Gizi Ibu Menyusui
Kelompok 4 Gizi Ibu Menyusui
Gizi suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absorpsi, trasport, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-
zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghilangkan energi (Coad dunstall, 2006).
.Pengertian Gizi Pada Ibu Menyusui
Ibu menyusui memerlukan energi dan gizi yang lebih besar dari pada yang tidak menyusui.
Energi dan gizi ini digunakan untuk memenuhi produksi dan aktivitas ibu menyusui itu sendiri.
Pemenuhan gizi yang baik bagi ibu menyusui akan berpengaruh kepada status gizi ibu menyusui
dan juga bagi tumbuh kembang bayinya. Menyusui selain bermanfaat memberiakan zat zat gizi
yang dibutuhkan bayi juga bermanfaat bagi ibunya juga.
Menurut Dr. Hananto Wiryo, Sp.A (2002) selama menyusui ibu memproduksi sekitar +/-
800 cc air susu yang mengandung +/- 600 kkal. Karena itu ibu menyusui memerlukan tambahan
+/-800 kkal yaitu 600 kkal untuk memproduksi dan 200 kkal untuk aktifitas ibu sendiri. Sumber
energi bisa di peroleh dari karbohidrat, protein, dan lemak. Ibu menyusui juga harus menambah
asupan cairan. Asupan cairan ini digunakan untuk memproduksi . Adapun penambahan asupan
cairan pada ibu hamil sebesar 3000 ml/hari (kemenkes 2014).
.Kebutuhan asupan status gizi pada ibu menyusui
Status gizi ibu memberikan peranan yang penting terhadap kuantitas dan kualitas
produksi. Misalnya jika ibu kekurangan kalsium akan menyebabkan kebutuhan kalsium bayi
diambil dari cabang kalsium pada jaringan ibu. Jika hal ini dibiarkan terus berlanjut maka akan
mengakibatkan ibu mengalami osteophorosis dan kerusakan gigi. Kuantitas produksi di
pengaruhi oleh keadaan gizi ibu, ibu dengan gizi baik akan memproduksi sekitar 600 - 800 ml
pada bulan pertama, sedangkan ibu dengan gizi kurang hanya memproduksi sekitar 500 - 700
ml.
Status gizi ibu menyusui di pengaruhi oleh prinsip dan faktor yang mesti di perhatikan
dalam pemenuhannya.
Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui sangatlah harus dipertimbangkan
karena menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa bayi.
Energi
Protein
Zat besi
Kalsium
Vitamin B
Vitamin B-6
Folid acid (asam folat)
Vitamin B-12
Kebutuhan gizi ibu menyusui
Kandungan vitamin dan mineral dapat memastikan bahwa ibu dan bayi
memperoleh nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
yang sehat. Semua gizi tersebut dapat didapatkan pada:
1) Sayur-sayuran Sayuran merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi,
serat, asam folat, betacarotene, vitamin C, lycopene, flavonoids dan beta-glucans. Zat
besi membantu memelihara tingkat energi dan mencegah anemia. Folat atau asam folat
sangat penting dalam pembentukan sel darah merah. Sayuran mentah, coba makan
bayam, selada, tomat, ketimun, dan jamur. Sayuran yang telah dimasak, pertimbangkan
gambas, kacang polong, jagung, kentang, dan labu serta sebaiknya makan 3-5
hidangan sayuran setiap hari.
2) Buah-buahan Buah yang sehat dan warnanya terang bagus dikonsumsi setelah
makan. Kandungan vitamin A, B, K, dan C dalam buah baik untuk membangun sistem
kekebalan tubuh ibu dan bayi. Asupan buah juga membantu tubuh penyerapan zat besi.
Bluberry dan strawberry sangat disarankan karena mengandung anti oksidan dan serat
tinggi. Buah dapat dimakan dalam keadaan alami, beku atau dijus. Usahakan makan 3-5
porsi buah setiap hari.
Sambungan...
3) Kacang-kacangan Kacang mengandung banyak protein dan merupakan sumber lemak sehat.
Protein penting memperbaiki sel-sel vital dalam tubuh. Banyak kacang-kacangan yang juga
mengandung vitamin B, E, C, folat, kalium, kalsium, magnesium dan fosfor. Tingkat cukup
kalsium diperlukan untuk membangun tulang yang sehat dan gigi. Kacang juga baik untuk
camilan termasuk kenari, kacang pinus, kemiri, hazelnut, kacang Brl dan pistachio.
4) Ikan Ikan tinggi omega 3 yang penting bagi pertumbuhan bayi. Tapi ingat, menurut US
Environmental Protection Agency (EPA), ibu menyusui tidak boleh makan ikan hiu, ikan todak,
makarel raja, atau ikan ubin karena tingkat kandungan merkurinya sangat tinggi. Ikan salmon
pollock tuna dan ikan patin mh aman dikonsumsi 12 ons seminggu karena termasuk jenis ikan
rendah merkuri.
.Pengaruh status gizi ibu pada sukses menyusui
Bila kebutuhan energi wanita usia reproduksi sebesar 2100 kcal / hari, seorang ibu
menyusui memerlukan asupan rata-rata 2700 kcal dalam kesehariannya. Tambahan sebesar
500 – 700 kkal tersebut tak lain diperlukan untuk keperluan Biosintesis. Ekstra energi
tersebut tidak semuanya harus di dapatkan dari intake makanan yang di konsumsi ibu
menyusui sehari-hari. 200 kcal ternyata telah tersedia di tubuh ibu berupa cadangan deposit
yang telah di bentuk sejak dimulainya proses masa kehamilan. Sisa 300 – 500 kcal / hari lah
yang baru di harapkan diperoleh dari intake makanan keseharian sang ibu. Jadi tidak tepat
bila dikatakan seorang ibu menyusui harus makan dengan porsi besar-besaran agar tidak
kelaparan dan produksi lancar
.Makanan yang harus dihindari ibu menyusui
Masalah pada gizi pada ibu menyusui sangat berkaitan dengan asupan makanan yang
dikonsumsi ibu menyusui itu sendiri. Dengan kuranganya asupan makanan pada jenis makanan
tertentu mengakibatkan ibu mengalami defisiensi terhadap jenis zat gizi tertentu. Masalah pada ibu
menyusui yang disebabkan oleh kekurangan zat gizi tertentu dapat kami jelaskan sebagai berikut:
1.Anemia zat besi
2.Gangguan akibat kekurangan lodium (GAKI)
3.Kurang energi protein (KEP) protein energi malnutrion (PEM)
4.Kekurangan vitamin D pada ibu menyusui
.Pendidikan gizi pada ibu menyusui
1. Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas
dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.
3. Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup.
4. Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama
menyusui.
5. Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup.
6. Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat,konsumsi makanan yang manis dikurangi.
7. Makanlah makanan yang alami, makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan
mengurangi nilai gizi air susu.
8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan bermanfaat untuk kesehatan
keluarga.
“TERIMAKASIH”