Materi Juknis KPT 53 Tahun 2023
Materi Juknis KPT 53 Tahun 2023
Materi Juknis KPT 53 Tahun 2023
PRINCIPLES Dipertanggungjawabkan”
Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu harus menyampaikan pertanggungjawaban penggunaan dana Pemilu
Pertanggungjawaban dana Pemilu dari Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu yang telah
INDONESIA
disahkan oleh PPK menjadi dasar penyaluran dana Pemilu berikutnya kepada Badan Ad Hoc
Penyelenggara Pemilu.
Terhadap Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu yang belum menyampaikan
pertanggunggjawaban atau sudah menyampaikan namun belum disahkankan oleh PPK,
tidak dapat disalurkan Dana Pemilu-nya.
G Perpajakan
5
BAGIAN INFORMASI DAN PENGELOLAAN KEUANGAN
A. Alokasi Dana Tahapan Pemilihan Umum Untuk Badan Adhoc Penyelenggara
Pemilihan Umum Di Dalam Negeri
1. Dana Tahapan Pemilu untuk Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu dalam negeri disediakan pada
masing-masing DIPA KPU Kab/Kota;
2. KPA KPU Kab/Kota wajib melaksanakan Rincian Kertas Kerja;
3. KPU Kab/Kota wajib memberitahukan dana tahapan Pemilu kepada Badan Adhoc Penyelenggara
Pemilu secara terinci;
4. Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu dilarang mengubah Rincian Kertas Kerja yang diterbitkan tanpa
persetujuan dari KPA KPU Kab/Kota;
5. Perubahan Rincian Kertas Kerja dilakukan oleh KPA KPU atau KPA KPU Kab/Kota sesuai dengan
kewenangannya dengan pertimbangan penyesuaian atas kebutuhan atau penambahan anggaran; dan
6. Anggaran pelaksanaan tahapan Pemilu untuk Badan Adhoc meliputi Belanja honor dan Belanja untuk
keperluan pelaksanaan kegiatan pada Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu.
Masing-masing PPK, PPS dan KPPS wajib menyampaikan pertanggungjawaban dana Pemilu
1 yang telah diterima dari Bendahara Pengeluaran KPU Kabupaten Purworejo;
bit.ly/Laporan_SPJ_ADHOC_2024
Selanjutnya
3 Pembukaan blokir rekening dilakukan setelah PPK dan PPS menyelesaikan kewajiban
pelaporan pertanggungjawaban bulan berkenaan atau mengirimkan bukti softcopy.
Selanjutnya
1 PPh Pasal 21 yang menjadi subjek PPh Pasal 21 di lingkungan KPU yang
meliputi Pegawai Tetap, Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas, Penerima
Penghasilan Bukan Pegawai, dan Peserta Kegiatan;
2 PPh Pasal 22 yang menjadi objek dari PPh Pasal 22 adalah pembayaran atas
pembelian barang seperti ATK, konsumsi dan barang lainnya kepada wajib
pajak penyedia barang yang jumlahnya lebih dari Rp 2.000.000,00 (dua juta
rupiah) tidak termasuk PPN;
2 Apabila penyedia tidak memiliki NPWP, maka dikenakan tarif 100 % lebih tinggi
Untuk PPh Pasal 23 seharusnya 2 % menjadi 4%
Untuk PPh Pasal 22 seharusnya 1,5% menjadi 3 %
bit.ly/Format_SPJ_ADHOC_2024