Tugas Kelompok 4
Tugas Kelompok 4
Tugas Kelompok 4
• Pengkajian
1) Identitas klien
• Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai,
status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi,golongan darah, nomor
registrasi, tanggal masuk rumah sakit,tanggal pengkajian, diagnosa medis.
2) Identitas Penanggung Jawab
• Meliputi nama, umur, pendidikan, pekerjaan, alamat dan hubungan
dengan klien
3) Riwayat Kesehatan
• Keluhan Utama
Keluhan yang sangat bervariasi, terlebih jika terdapat penyakit sekunder
yang menyertai. Keluhan bisa berupa urine output yang menurun (oliguria)
sampai pada anuria,penurunan kesadaran
• Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien dengan gagal ginjal kronis terjadi
penurunan urine output, penurunan kesadaran,
perubahan pola napas karena komplikasi dari
gangguan system ventilasi seperti pernapasan
kussmaul, fatigue, perubahan fisiologi kulit
seperti pruritus dan area ekimosis pada kulit,
serta bau urea pada napas
• Riwayat Kesehatan Dahulu
Gagal ginjal kronik dimulai dengan periode gagal
ginjal akut dengan berbagai penyebab
(multikausa). Atau pernah dirawat dirumah sakit
sebelumnya
Riwayat Kesehatan Keluarga
Misalnya apa keluarga ada penyakit turunan
atau mempunyai riwayat sakit yang sama.
• Pola Nutrisi
Gangguan system pencernaan lebih dikarenakan
efek dari penyakit (stress effect).Sering ditemukan
anoreksia,nausea, vomit, dan diare.
• Pola Eliminasi
Dengan gangguan/ kegagalan fungsi ginjal secara
kompleks (filtrasi, sekresi, reabsorbsi dan
ekskresi),maka manifestasi yang paling menonjol
adalah penurunan urin output < 400 ml/hari bahkan
sampai pada anuria (tidak adanya urine output).
• Pola Aktivitas / istirahat
Klien mengalami penurunan tingkat kesadaran dan
keadaan umum yang lemah.Didapatkan adanya nyeri
panggul, sakit kepala, keram otot, defosit fosfat kalsium
dan keterbatasan gerak sendi serta menyebabkan
keletihan,kelemahan dan aktivitas fisik rendah
• Riwayat Psikososial
Pada klien gagal ginjal kronis, biasanya perubahan
psikososial terjadi pada waktu klien mengalami
perubahan struktur fungsi tubuh dan menjalani proses
dialisa. Klien akan mengurung diri dan lebih banyak
berdiam diri (murung)
• Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
Keadaan umum klien lemah dan terlihat sakit
berat.Tingkat kesadaran menurun sesuai dengan
tingkat uremia dimana dapat mempengaruhi
system saraf pusat.Pada TTV sering didapatkan
adanya perubahan; RR meningkat, tekanan
darah terjadi perubahan dari hipertensi ringan
sampai berat
b) Kepala
Inspeksi : Biasanya ditemukan normachepal, rambut tipis dan
kasar
Palpasi : Biasanya tidak ditemukan benjolan
c) Wajah
Inspeksi : Biasanya ditemukan edema
• d) Mata
Inspeksi : konjungtiva anemis
• e) Telinga
Inspeksi : tidak ditemukan lesi
f) Mulut
Inspeksi : ditemukan klien dengan bau mulut ammonia, dan
peradangan mukosa mulut.
g) Leher
Inspeksi :tidak ditemukan pembengkakan
Palpasi :ditemukan distensi vena jugularis
h) Thoraks
• Paru
Inspeksi : Biasanya terdapat tarikan dinding dada
Palpasi : Biasanya premitus kiri dan kanan sama
Perkusi : Biasanya terdengar bunyi pekak
Auskultasi : Biasanya terdengar crackles
I)Jantung
Inspeksi : Biasanya ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Biasanya nadi meningkat
Perkusi : Biasanya terdengar bunyi pekak
Auskultasi : Biasanya ditemukan gangguan irama jantung, friction rub
j) Abdomen
Inspeksi :asites
Palpasi :distensi abdomen
Perkusi : bunyi timpani
Auskultasi :bising usus normal
k) Ekstremitas :
Inspeksi : Biasanya ditemukan edema ,ptekie, area
ekimosis pada kulit.
Palpasi : Biasanya ditemukan pitting edema (+).
Pemeriksaan Diagnostik
• Laboratorium
1 Laju Endap Darah : meninggi yang diperberat
oleh adanya anemia, dan hipoalbuminemia,
anemia normositer normokrom, dan jumlah
retikulosit yang rendah.
2. Ureum dan kreatinin : meninggi,
perbandingan antara ureum dan kreatinin
kurang lebih 20:1
Penatalaksanaan Medis
Tujuan penatalaksanaan adalah menjaga keseimbangan cairan
dan elektrolit dan mencegah komplikasi
1. Dialysis. Dialysis memperbaiki abnormalitas biokomia;
menyebabkan cairan, protein dan natrium dapat dikonsumsi
secara bebas menghilangkan kecendrungan perdarahan dan
membantu penyembuhan luka.
2. Koreksi hiperkalemi. Mengendalikan kalium darah sangat
penting karena dapat menimbulkan kematian mendadak.
3. Koreksi anemia. Usaha pertama ditujukan untuk mengatasi
faktor defisiensi, kemudian mencari apakah ada perdarahan yang
mungkin dapat diatasi.
4. Koreksi asidosis. Pemberian asam melalui makanan dan obat-
obatan harus dihindari.
Diagnosa Keperawatan (SDKI)
1 Hipervolemia b/d kelebihan asupan cairan d/d berat
badan meningkat dalam waktu dekat.
2 Resiko ketidakseimbangan cairan d/dpenyakit ginjal
dan kelenjar
3 Intoleransi aktifitas b/d ketidakseimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen d/d frekuensi jantung meningkat
>20%dari kondisi istirahat
SDKI,SIKI,SLKI
sdki slki siki
Hipervolemia - Asupan cairan Manajemen hipervolemia
b/d menurun Observasi
kelebihan - Haluaran urin -Periksa tanda dan gejala hipervolemia
asupan menurun -Identifikasi penyebab hipervolemia
cairan d/d - Edema -Monitor status hemodinamik
berat badan menurun -Monitor intake dan output cairan
meningkat -Dehitrasi -Monitor tanda hemokonsentrasi
dalam waktu menurun -Monitor kecepatan infus secara tepat
dekat - Tekanan darah -Monitor efek samping diuretik
membaik Terapeutik
- Membran -timbang berat badan setiap hari
mukosa membaik -batasi asupan cairan dan garam
Edukasi
-ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi
-kolaborasi pemberian diuretik
2Resiko -Asupan cairan Manajemen cairan
ketidakseimbang meningkat Observasi
an cairan -Haluaran urin -monitor status hidrasi
d/dpenyakit menurun Monitor berat badan harian
ginjal dan -Edema menurun Monitor hasil pemeriksaan
kelenjar -Dehitrasi menurun laboratorium
-Tekanan darah Terapeutik
membaik -catat intake –output dan
-Membran mukosa hitung balans cairan 24jam
membaik -berikan asupan cairan
-berikan cairan intravena,jika
perlu
Kolaborasi
-kolaborasi pemberian diuretik
intoleransi -frekuensi nadi Manajemen energi
aktivitas b/d menurun Obsevasi
ketidakseimba -keluhan lelah -identifikasi gangguan fungsi tubuh
ngan antara menurun yang mengakibatkan kelelahan
suplai dan -dispnea saat -monitor kelelahan fisik
kebutuhan beraktifitas -monitor pola jam tidur
oksigen menurun Terapeutik
-Dispnea sudah -sediakan lingkungan yang nyaman
berktifitas menurun -lakukan latihan rentag gerak
pasif/aktif
-berikan aktivitas distraksi yang
menyenangkan
Edukasi
-anjurkan tirah baring
-anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
Kolaborasi
-kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan
IMPLEMENTASI
No Implementasi
1 Observasi
-memeriksa tanda dan gejala hipervolemia
-mengidentifikasi penyebab hipervolemia
-Memonitor status hemodinamik
-Memonitor intake dan output cairan
-Memonitor tanda hemokonsentrasi
-Memonitor kecepatan infus secara tepat
-Memonitor efek samping diuretik
Terapeutik
-membatasi asupan cairan dan garam
Edukasi
-menajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi
-mengkolaborasi pemberian diuretik
2 Observasi
-memonitor status hidrasi
Memonitor berat badan harian
Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
-mencatat intake –output dan hitung balans cairan 24jam
-memberikan asupan cairan
-memberikan cairan intravena,jika perlu
Kolaborasi
-mengkolaborasi pemberian diuretik
Obsevasi
-menidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
-memonitor kelelahan fisik
-memonitor pola jam tidur
Terapeutik
-menyediakan lingkungan yang nyaman
-melakukan latihan rentag gerak pasif/aktif
-memberikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
Edukasi
-menganjurkan tirah baring
-menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Kolaborasi
-mengkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
EVALUASI
N TANGG DX EVALUASI TT
O
AL KEPERAWAT D
AN
1 19- Hipervolemia S : klien mengatakan
novembe b/d kelebihan bengkak area perut
r 2022 asupan cairan sedikit berkurang
d/d berat
badan O : Klien masih tampak
meningkat lemas
dalam waktu A : Masalah belum
dekat. teratasi
P : Intervensi di
lanjukan
2 19 Resiko S : klien
novemb ketidakseimbang mengatakan sering
er 2022 an cairan buang air menurun
d/dpenyakit
ginjal dan O : Klien masih
kelenjar tampak lemah
A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi di
lanjukan
3 19 Intoleransi S : klien
november aktifitas b/d mengatakan rasa
2022 ketidakseimban lelah saat
gan suplai dan
kebutuhan melakukan
oksigen d/d aktivitas mulai
frekuensi berkurang
jantung O : Klien masih
meningkat tampak
>20%dari semangat
kondisi istirahat A : Masalah
belum teratasi
P : Intervensi di
lanjukan
TERIMAKASIH