Dokumen tersebut membahas tentang kanker serviks, penyebab, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di leher rahim yang disebabkan oleh faktor seperti usia, sering berganti pasangan, merokok, dan paparan virus HPV. Gejalanya antara lain pendarahan tidak normal dan nyeri saat bersama pasangan. Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan sitologi, kolposkopi, dan biopsi. Penatalaks
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan26 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kanker serviks, penyebab, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di leher rahim yang disebabkan oleh faktor seperti usia, sering berganti pasangan, merokok, dan paparan virus HPV. Gejalanya antara lain pendarahan tidak normal dan nyeri saat bersama pasangan. Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan sitologi, kolposkopi, dan biopsi. Penatalaks
Dokumen tersebut membahas tentang kanker serviks, penyebab, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di leher rahim yang disebabkan oleh faktor seperti usia, sering berganti pasangan, merokok, dan paparan virus HPV. Gejalanya antara lain pendarahan tidak normal dan nyeri saat bersama pasangan. Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan sitologi, kolposkopi, dan biopsi. Penatalaks
Dokumen tersebut membahas tentang kanker serviks, penyebab, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di leher rahim yang disebabkan oleh faktor seperti usia, sering berganti pasangan, merokok, dan paparan virus HPV. Gejalanya antara lain pendarahan tidak normal dan nyeri saat bersama pasangan. Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan sitologi, kolposkopi, dan biopsi. Penatalaks
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26
CA SERVIX
DOSEN : ARIYANTO AYUPIR
Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim. Kanker serviks menunjukkan adanya sel- sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel jaringan yang tumbuh terus- menerus dan tidak terbatas pada bagian leher rahim (Ariani, 2015 ). Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan Kanker Serviks Tujuan Penulisan • Tujuan umum : Mampu menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan Penyakit Kanker Servik • Tujuan khusus : Mampu mendeskripsikan hasil pengkajian,diagnose,intervensi,evaluasi pada pasien dengan Kanker Servik Konsep Kanker Serviks • Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim atau serviks yang terdapat pada bagian terendah rahim yang menempel pada puncak vagina (Diananda, 2008). Kanker ini biasanya paling sering terjadi pada wanita yang berumur 35 tahun. • Kanker Serviks adalah perubahan sel-sel serviks dengan karakteristik histologi. Proses perubahan pertama menjadi tumor ini mulai terjadi pada sel-sel squamocolummar junction.Kanker serviks ini terjadi paling sering pada usia 30 tahun sampai 45 tahun,tetapi dapat terjadi pada usia dini yaitu18 tahun. Penyebab Kanker Serviks • Usia : Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia 35-50 tahun, terutama yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan resiko terserang kanker serviks sebesar dua kali dibanding perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun. • Sering berganti pasangan : Semakin banyak berganti-ganti pasangan maka tertularnya infeksi HPV juga semakin tinggi. Hal ini disebabkan terpaparnya sel-sel mulut rahim yang mempuanyai pH tertentu dengan sperma-sperma yang mempunyai pH yang berbeda-beda pada multi-patner sehingga dapat merangsang terjadinya perubahan ke arah displasia. • Merokok : Pada wanita perokok konsentrasi nikotin pada getah serviks 56 kali lebih tinggi dibandingkan didalam serum, efek langsung bahan tersebut pada serviks adalah menurunkan status imun lokal sehingga dapat menjadi kokarsinogen infeksi virus. • Hygiene dan Sirkumsisi : Diduga adanya pengaruh mudah terjadinya kanker serviks pada wanita yang pasangannya belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non sirkum hygiene penis tidak terawat sehingga banyak kumpulan- kumpulan smegma. • Status sosial ekonomi : Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah dan kemungkinan faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan kebersihan perorangan. Pada golongan social ekonomi rendah umumnya kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini yang mempengaruhi imunitas tubuh. • Terpapar virus : Human immunodeficiency virus (HIV) atau penyebab AIDS merusak sistem kekebalan tubuh pada perempuan. Hal ini dapat menjelaskan peningkatan risiko kanker serviks bagi perempuan dengan AIDS. Para ilmuwan percaya bahwa sistem kekebalan tubuh adalah penting dalam menghancurkan sel-sel kanker dan memperlambat pertumbuhan serta penyebaran. Pada perempuan HIV, kanker pra serviks bisa berkembang menjadi kanker yang invasif lebih cepat dari biasanya. • Faktor genetic : Terjadinya mutasi sel pada sel epitel skuamosa serviks yang menyebabkan terjadinya kanker serviks pada wanita dan dapat diturunkan melalui kombinasi genetik dari orang tua ke anaknya. Klasifikasi pertumbuhan sel kanker serviks 1. Mikroskopis a. Displasia Displasia ringan terjadi pada sepertiga bagaian basal epidermis. Displasia berat terjadi pada dua pertiga epidermis hampir tidak dapat dibedakan dengan karsinoma insitu. b. Stadium karsinoma insitu Pada karsinoma insitu perubahan sel epitel terjadi pada seluruh lapisan epidermis menjadi karsinoma sel skuamosa. Karsinoma insitu yang tumbuh didaerah ektoserviks, peralihan sel skuamosa kolumnar dan sel cadangan endoserviks. c. Stadium karsionoma mikroinvasif. Pada karksinoma mikroinvasif, disamping perubahan derajat pertumbuhan sel meningkat juga sel tumor menembus membrana basalis dan invasi pada stoma sejauh tidak lebih 5 mm dari membrana basalis, biasanya tumor ini asimtomatik dan hanya ditemukan pada skrining kanker. d. Stadium karsinoma invasive Pada karsinoma invasif perubahan derajat pertumbuhan sel menonjol besar dan bentuk sel bervariasi. Petumbuhan invasif muncul diarea bibir posterior atau anterior serviks dan meluas ketiga jurusan yaitu jurusan forniks posterior atau anterior, jurusan parametrium dan korpus uteri. e. Bentuk kelainan dalam pertumbuhan karsinoma serviks Pertumbuhan eksofilik: berbentuk bunga kol, tumbuh ke arah vagina dan dapat mengisi setengah dari vagina tanpa infiltrasi ke dalam vagina, bentuk pertumbuhan ini mudah nekrosis dan perdarahan. Pertumbuhan endofilik: biasanya lesi berbentuk ulkus dan tumbuh progesif meluas ke forniks, posterior dan anterior ke korpus uteri dan parametrium. Pertumbuhan nodul: biasanya dijumpai pada endoserviks yang lambatl aun lesi berubah bentuk menjadi ulkus. 2. Markroskopis a. Stadium preklinis Tidak dapat dibedakan dengan servisitis kronik biasa b. Stadium permulaan Sering tampak sebagian lesi sekitar osteum externum c. Stadium setengah lanjut Telah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir porsio. d. Stadium lanjut Terjadi pengrusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya seperti ulkus dengan jaringan yang rapuh dan mudah berdarah. Tanda dan gejala kanker serviks a. Ada bercak atau pendaran setelah berhubungan seksual, b. Ada bercak atau pendarahan di luar masa haid, c. Ada bercak atau pendarahan pada masa menopause, d. Mengalami masa haid yang lebih berat dan lebih panjang dari biasanya, atau e. Keluarnya bau menyengat yang tidak bisa dihilangkan walaupun sudah diobati. • Jika kanker servik sudah tingkat stdium lanjut maka gejalanya adalah : a. Munculnya rasa sakit dan pendarahan saat berhubungan intim (contact bleeding) b. Keputihan yang berlebihan dan tidak normal c. Pendarahan diluar siklus menstruasi d. Penurunan berat badan yang drastis e. Apabila kanker sudah menyebar kepanggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung f. Hambatan dalam berkemih Respon Tubuh Terhadap Perubahan Fisiologis • Sistem pencernaan • Sistem Imum dan Sistem hematologi • Sistem integument • Sistem reproduksi a. Sistem pencernaan : obat kemoterapi dapat menyebabkan mual dan muntah berlangsung singkat atau lama. Mual muntah terjadi karena peningkatan asam lambung sehingga terjadi penurunan nafsu makan. Obat kemoterapi juga dapat menyebabkan diare karna terjadi kejang otot perut yang menimbulkan rasa tidak nyaman atau sakit pada perut b. Sistem Imum dan Sistem hematologi : pusat sistem pertahanan tubuh yang melindungi tubuh dari penyakit. Organ penyusun sistem kekebalan tubuh pada manusia salah satunya adalah sumsum tulang. Sistem hematologi tersusun atas darah dan tempat darah diproduksi, termasuk sumsum tulang dan nodus limpa. c. Sistem integumen: Kerontokan rambut terjadi karena kemoterapi menargetkan semua sel yang dapat membelah dengan sangat cepat. Folikel rambut adalah struktur dalam kulit yang berfungsi menumbuhkan rambut. Folikel adalah salah satu sel dengan laju pertumbuhan tercepat dalam tubuh. Selama menjalani kemoterapi bekerja untuk menghancurkan sel kanker, prosedur ini juga akan menghancurkan sel-sel rambut. Kerontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu setelah kemoterapi dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut patah didekat kulit kepala. Dapat terjadi seminggu setelah kemoterapi (Ariani, 2015). d. Sistem reproduksi : Terjadinya kekeringan cairan pada vagina karna efek terapi yang di berikan dan dapat mengganggu hubungan seksual (Ariani, 2015). Pemeriksaan Diagnostik Kanker Serviks 1. Schillentest : Epitel karsinoma serviks tidak mengandung glycogen karena tidak mengikat yodium. Kalau porsio diberi yodium maka epitel karsinomayang normal akan berwarna coklat tua, sedang yang terkena karsinoma tidak berwarna. 2. Koloskopi : Memeriksa dengan menggunakan alat untuk melihat serviks dengan lampu dan dibesarkan 10-40 kali. Keuntungan ; dapat melihat jelas daerah yang bersangkutan sehingga mudah untuk melakukan biopsy. Kelemahan ; hanya dapat memeiksa daerah yang terlihat saja yaitu porsio, sedang kelianan pada skuamosa columnar junction dan intra servikal tidak terlihat. 3. Kolpomikroskopi : Melihat hapusan vagina (Pap Smear) dengan pembesaran sampai 200 kali 4. Biopsi :Dengan biopsi dapat ditemukan atau ditentukan jenis karsinomanya 5. Konisasi : Dengan cara mengangkat jaringan yang berisi selaput lendir serviks dan epitel gepeng dan kelenjarnya. Konisasi dilakukan bila hasil sitologi meragukan dan pada serviks tidak tampak kelainan- kelainan yang jelas. 6. pemeriksaan lainnya. a. Pemeriksaan hematology (Hb, Ht, lekosit, trombosit, LED, golongan darah, masa peredaran dan masa pembekuan) b. Pemeriksaan biokimia darah meliputi SGOt dan SGPT. c. Pemeriksaan kardiovaskular, antara lain EKG. d. Pemeriksaan system respiratorius dan urologi serta tes alergi terhadap obat. Penatalaksanaan Kanker Serviks pembedahan, terapi radiasi (radioterapi), kemoterapi, atau kombinasi metode-metode tersebut. 1. Operasi atau pembedahan : Pembedahan merupakan pilihan untuk perempuan dengan kanker serviks stadium I dan II. a. Trakelektomi radikal (Radical Trachelectomy) : Mengambil leher rahim, bagian dari vagina, dan kelenjar getah bening di panggul. Pilihan ini dilakukan untuk perempuan denga tumor kecil yang ingin mencoba untuk hamil di kemudian hari. b. Histerektomi total : Mengangakat leher rahim dan rahim. c. Histerektomi radikal : Mengangkat leher rahim, beberapa jaringan di sekitar leher rahim, rahim, dan bagian dari vagina. d. Saluran telur dan ovarium Mengangkat kedua saluran tuba dan ovarium. Pembedahan ini disebut salpingo-ooforektomi. e. Kelenjar getah bening : Mengambil kelenjar getah bening dekat tumor untuk melihat apakah mengandung leher rahim. Jika sel kanker telah histerektomy total dan radikal mencapai kelenjar getah bening, itu berarti penyakit ini mungkin telah menyebar ke bagian lain dari tubuh. Pentingnya vaksin kanker serviks • Ca serviks sebagian besar disebabkan oleh virus yg ditularkan melalui hubungan seksual yaitu human papillomavirus ( HPV),Vaksin kanker serviks diberikan sbg salah satu cara untuk mencegah penularan virus tersebut,sekaligus mengurangi resiko semakin buruk. • HPV menyerang dgn cara menularkan infeksi pada wanita melalui hubungan seksual atau kontak langsung dgn area genital, hal ini kemudian menyebabkan pertumbuhan sel yg abnormal pada mulut Rahim (serviks) pada wanita gangguan tersebut kemudian dapat berkembang menjadi kanker serviks. Cara pemberian vaksin kangker serviks • Untuk wanita pemberian vaksin kanker serviks disarankan mula dari umur 10 tahun keatas,vaksin ini mencegah inveksi virus HPV,vaksin diberikan saat usia remaja,bila diberikan saat saat sudah melakukan hubungan seksual,bias saja sudah terjadi infeksi HPV. Untuk usia 10-13 tahun, bemberian vaksin cukup 2 dosis, Sedangkan usia 16-18 tahun atau remaja akir, vaksin diberikan dalam 3 dosis,dengan jarak 1-6 bulan antara masing2 dosis penyuntikan. • Pria dapat memperoleh manfaat vaksin HPV karena virus jg dapat menyebabkan kutil kelamin,kanker anus,kangker tenggorokan,direkomendasikan pada pria umur 26 tahun kebawah,yg berhubungan intim dgn sesame pria atau yg memiliki gangguan imunitas. Jenis vaksin kanker serviks • Jenis pertama umumnya digunakan untuk pencegahan kanker serviks dan pra kanker,vaksin jenis ini akan mencegah inveksi HPV 16 dan HPV 18 yg umum menyebabkan kanker. Vaksin HPV ini ditujukan untuk wanita berusia 10-25 tahun • Jenis kedua adalah Gardasil.digunakan untuk mencegah kanker dan pra kanker serviks,vulva,vagina dan anus. Selain mencegah inveksi yg disebabkan HPV 16 DAN HPV 18, vaksin ini juga menangkal infeksi HPV 6 DAB HPV 11 sebagai penyebab kutil kelamin. Untuk laki2 vaksin ini dapat digunakan pada usia 9-26 tahun. • Jenis terakit adalah gandasil 9. vaksin ini lebih luas yaitu mencakup HPV 31,HPV 33, HPV 45, HPV 52, DAN HPV 58 yang jg merupakan penyebab kanker serviks,untuk laki2 dapat digunakan umur 9-15 tahun. Efek samping • Vaksinasi HPV umumnya terjadi sementara dan tergolong ringan,beberapa efek samping yg sering dikeluhkan yaitu Bengkak,nyeri,kemerahan diarea suntik,sakit kepala. • Yg tdk selalu sering ditemukan : demam,mual dan rasa sakit disekitar lengan,tangan atau kaki hingga munculnya ruam merah yg gatal,adapun efek samping yg jarang terjadi adalah hambatnya saluran pernapasan dan kesulitan bernapas.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis