Studi Kasus Pajak
Studi Kasus Pajak
Studi Kasus Pajak
1. TM Awal : 07.30-10.30
2. Tugas Mandiri : 10.45-14.00
3. TM Akhir : 14.00-15.30
CASE-1
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan mengadakan kontrak selama setahun dengan dr.
Dewi Warastuti (memiliki NPWP, bukan PNS), spesialis penyakit dalam, (status TK)
sebagai dokter kesehatan di poliklinik. Imbalan perbulan dengan kehadiran empat kali
dalam seminggu dibayar dua puluh juta rupiah. Saudara dr. Dewi Warartuti hanya menerima
penghasilan dari Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
CASE-2
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan mengadakan kontrak selama setahun dengan dr.
Dewi Warastuti (bukan PNS, memiliki NPWP), spesialis penyakit dalam, (status TK)
sebagai dokter kesehatan di Poliklinik. Imbalan per bulan dengan kehadiran empat kali
dalam seminggu dibayar sebesar Rp 20juta. Saudara dr. Dewi Warastuti selain menerima
penghasilan dari Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan juga menerima dari tempat lain.
CASE-3
Pada Tanggal 6 April 2022 bendahara pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan melakukan
pembayaran atas kegiatan pemeliharaan Asrama Melati Barat kepada rekanan CV. Karya
Persada, NPWP 01.399.222.1-396.000, Tanggal Pengukuhan PKP 20 Juni 1998, Alamat Jl.
Puncak No. 27 Bogor sebesar Rp44.400.000,00. (termasuk PPN) CV. Karya Persada
merupakan pelaksana konstruksi yang tergolong usaha kecil dan memiliki SBU Kontruksi.
CV Karya Persada menerbitkan Faktur Pajak bernomor seri 000.000.09.00000036
tertanggal 6 April 2022. Bagaimana perhitungan pajak yang harus dikenakan?
CASE-7
Bendahara melakukan pembayaran pembelian brankas dari UD Sarana Kantor yang beralamat di
Jl. Soleh Iskandar No. 5 Bogor dengan NPWP No.01.432.356.2-404.000. Atas transaksi tersebut
diterbitkan faktur bernomor seri 010.000.11.00000215 senilai Rp22.200.000,00 (harga termasuk
PPN) pada tanggal 11 April 2022. Bagaimana perlakuan pajak atas transaksi tersebut apabila:
1) Pembayaran dilakukan dengan UP Tunai?
2) Pembayaran dilakukan dengan UP KKP?
3) UD Sarana Kantor memberikan fotokopi Surat Keterangan WP dengan
Bruto tertentu.
CASE-9
Pada bulan April 2022 Bendahara Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan melakukan transaksi
sebagai berikut:
1) Membayarkan makanan dari sebuah restoran untuk keperluan rapat sebesar Rp900.000,00.
2) Membayarkan pembelian bensin untuk kendaraan dinas Rp700.000,00 dan membayar tagihan
listrik sebesar Rp 800.000,00 dan membeli benda pos sebesar Rp400.000,00 di kantor pos.
3) Membayarkan pembelian ATK pada tanggal 11 April 2022 sebesar Rp33.300.000,00 (harga
sudah termasuk PPN) kepada CV Betacomp dengan NPWP 06.325.456.3- 404.000. Atas
pembelian itu CV Betacomp menerbitkan faktur dengan kode nomor seri 020.000-13.00000101.
Terhadap transaksi tersebut bagaimana kewajiban perpajakan bendahara?
CASE-11
Bendahara Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan pada tanggal 6 April 2022 melakukan transaksi sebagai berikut.
a. Membayar jasa service kendaraan pada bengkel mobil “Tokcer” (ber NPWP) untuk
memperbaiki kendaraan dinas. Besarnya biaya yang dikeluarkan Rp700.000,00
pembayaran tersebut sudah termasuk penggantian suku cadangnya.
b. Melakukan pembayaran atas penyediaan konsumsi oleh pengusaha jasa catering
“Enak” dengan biaya sebesar Rp2,500.000,00.
Bagaimana kewajiban perpajakan bendahara?
CASE-15
Jumlah : Rp 33.300.000,00
• Bendahara Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan pada tanggal 6 April 2020 melakukan
transaksi membayarkan kitab suci dan buku pelajaran agama untuk keperluan peserta
diklat sebesar Rp.2.500.000,00 kepada UD Buku Pintar. Bagaimana kewajiban
perpajakan bendahara tersebut?