Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar Persaingan Monopolistik
PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM
UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
Pasar
Persaingan
Monopolistik
01 Konsentrasi Pasar
Agenda
02 Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik
Kualifikasi:
a) Tidak terkonsentrasi (CR = 0%) Kualifikasi:
pasar persaingan sempurna. a) Tidak terkonsentrasi (HHI < 1000)
b) Konsentrasi rendah (0% < CR < 50%) effective competition
persaingan monopolistik ke oligopoli. b) Konsentrasi sedang (1000 ≤ HHI <
c) Konsentrasi menengah (50% ≤ CR < 80%) Herfindahl-Hirschman Index 1800) monopolisticccompetition atau
oligopoli lemah (loose oligopoly). oligopoly.
d) Konsentrasi tinggi (80% ≤ CR < 100%) c) Konsentrasi tinggi (1800 ≤ HHI) pasar
oligopoli kuat (tight oligopoly), mendekati monopoli.
monopoli.
d) Sangat terkonsentrasi (CR = 100%)
pasar berbentuk monopoli.
Contoh
Total penjualan motor di Indonesia sebagai berikut:
Honda
46,6%
Yamaha
44,3% Pertanyaan:
Suzuki
Kawasaki 8,6% Hitung tingkat konsentrasi
0,3% pasar berdasarkan metode CR
Kymco dan HHI?
0,1%
Lainnya
0,1%
1) Metode Rasio Konsentrasi (CR4)
CR4 = 46,6% + 44,3% + 8,6% + 0,3% = 99,8% = 0,998 ≈ 1
CR4 = 0 Strategies
Sebaliknya jika CR4 itu mendekati Untuk menghadapi persaingan
nol, maka konsentrasi industrinya diperlukan rencana dan strategi,
tidak terlalu ketat, sehingga lebih baik external strategy maupun
mudah bagi produsen baru untuk internal strategy.
bersaing dengan the big four.
2) Indeks Herfindahl-Hirschman (HHI):
Indeks:
1
HHI = {10.000 x (46,6/100) + (44,3/100) + (8,6/100) +
2 2 2
Monopoly
2 Memperkuat hasil CR4, yaitu industri sepeda motor
di Indonesia tergolong dalam konsentrasi tinggi
dan cenderung monopoli.
Definisi
Persaingan
Monopolistik
02. Karakteristik Persaingan Monopolistik
Differentiated Product
02 Diferensiasi produk maksudnya, konsumen dapat membedakan barang
Promotion
Serupa dengan pasar persaingan sempurna, dalam pasar persaingan
Producer
Perlu Promosi
05 Karena faktor harga bukanlah sebagai penentu, maka diperlukan
media promosi untuk mempengaruhi selera konsumen. Bisa juga
sebagai media untuk menyampaikan inovasi baru dari produk yang
dihasilkannya.
Dalam Jangka pendek, produsen di pasar
persaingan monopolistic dapat memperoleh laba
super normal
03.
Keseimbangan
Perusahaan
dalam
Persaingan
Monopolistik
Deskripsi Gambar 1:
MR = MC
Keuntungan maksimum diperoleh saat MR = MC.
Perpotongan kurva MR dan MC jatuh di titik produksi sebanyak 20
unit.
TR = P x Q
Keuntungan maksimum dicapai apabila produsen memproduksi
output sebanyak 20 unit. Hasil penjualan adalah Rp 20.000,
yaitu jumlah output x harga.
Laba Maksimum
Total biaya yang dikeluarkan adalah Rp 16.000 hasil dari 800 x 20.
Dengan demikian, keuntungan maksimum yang diperoleh produsen
sebesar 20.000 - 16.000 = Rp 4.000.
P&C
P = AC
Produsen berproduksi sebanyak 20 unit, yaitu pada
saat tingkat harga sama dengan biaya rata-rata
MC (P = AC).
AC
a Jangka Panjang
1000 Dalam jangka panjang produsen sudah tidak
mampu lagi untuk berproduksi dengan kondisi P
> AC, karena dalam jangka panjang konsumen
memiliki banyak pilihan untuk membeli
barang/jasa dari produsen lain.
E D = AR
MR
0 20 Output (unit)
04. Pasar Persaingan Monopolistik dan Efisiensi Ekonomi
Laba super normal yang dinikmati perusahaan (gambar 1) mengundang
perusahaan baru masuk ke dalam industry.
Masuknya pendatang baru ini memberi dua kemungkinan:
1. Pelanggan makin setia (lihat gbr 3);
2. Pelanggan makin selektif (lihat gbr 4).
Bagaimanapun pengaruhnya, perusahaan hanya akan dapat bertahan dalam
jangka panjang jika mampu menikmati laba normal, yaitu saat harga jual sama
dengan biaya rata-rata (P = AC).
Keseimbangan ditunjukkan oleh titik A (gbr 3) dan titik B (gbr 4).
Gambar 3. Dalam jangka panjang
pelanggan makin setia
Permintaan elastis
Permintaan yang sangat elastis menyebabkan kelebihan
kapasitas produksi relatif kecil
Diferensiasi product
Ketidakfisienan yang dihasilkan perusahaan yang
beroperasi dalam pasar persaingan monopolistic
diimbangi dengan kenikmatan konsumen karena
beragamnya produk, peningkatan kualitas, dan
meningkatnya kebebasan konsumen dalam memilih
output.
THANK YOU
Assalamu’alaikum Wr. Wb