Kebutuhan Pendidikan Dan Jenis Layanan Bagi Anak Berbakat

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Kebutuhan Pendidikan dan Jenis

Layanan Bagi Anak Berbakat

DISUSUN OLEH:

WITA SUPARTINI NIM 857497684


NANAN NAJMUL MUTTAQIN NIM 857498661
A. Kebutuhan Pendidikan Anak berbakat

Keanekaragaman diantara anak didik, termasuk anak berbakat


mencerminkan jenis dan jumlah adaptasi yang perlu diadakan sekolah
untuk memenuhi kebutuhan khusus mereka.

Kebutuhan pendidikan anak berbakat dapat ditinjau dari 2


kepentingan;

1. Kebutuhan Pendidikan dari Segi Anak Berbakat itu sendiri


2. Kebutuhan Pendidikan yang Berkaitan dengan Kepentingan
Masyarakat
1. Kebutuhan Pendidikan dari Segi Anak
berbakat itu Sendiri

a. Anak membutuhkan peluang untuk mencapai aktualisasi


potensinya melalui penggunaan fungsi otak yang efektif dan
efesien, melalui pendidikan terjadi interaksi antara potensi
bawaan individu dengan lingkungannya.

b. Membutuhkan peluang untuk dapat berinteraksi dengan anak


lainnya agar tidak hanya memiliki superioritas intelektual tetapi
juga mempunyai tingkat penyeseuaian yang tinggi,

c. Membutuhkan peluang untuk mengembangkan kreativitas dan


motivasi internal untuk belajar berprestasi
2. Kebutuhan Pendidikan yang Berkaitan dengan
Kepentingan Masyarakat

a. Membutuhkan kepedulian dari masyarakat terhadap pengembangan


potensi anak, agar anak berbakat dididik secara khusus karena
diharapkan dapat menjadi pemimpin dalam segala bidang.
b. Membutuhkan pengembangan sumberdaya manusia berbakat, agar
anak berbakat dapat menjadi penopang dan pendorong kemajuan
bangsa.
c. Membutuhkan keserasian antara kemampuan dengan pengalaman
belajar, pendidikan perlu mewujudkan lingkungan yang kaya
pengalaman sehingga dapat memenuhi perkembangan anak
berbakat.
d. Membutuhkan usaha untuk mewujudkan kemampuan anak berbakat
secara nyata melalui latihan yang sesuai bakat anak itu sendiri.
B. Jenis Jenis Layanan Bagi Anak Berbakat

1. Komponen sebagai Persiapan Penentuan Jenis Layanan


a. Pengidentifikasian anak berbakat

Alat alat yg digunakan dalam identifikasi (Kirk; 1986), yaitu :


 Kelancaran, kemampuan untuk memberikan jawaban bagi pertanyaan yang diberikan
 Kelenturan, kemempuan untuk memberikan berbagai macam jawaban atau beralih
dari satu macam respon ke respon yang lain
 Kemurnian, kemampauan untuk memberikan respon yang unik dan layak)

Selanjutnya Renzuli, dkk menyampaikan bahwa anak berbakat harus mewakili :


 Kemampuan intelektual umum
 Komitmen terhadap tugas
 Kreativitas.

Untuk membedakan anak berbakat dari yang biasa biasa saja menurut pendekatan Renzuli
dilihat dari faktor Motivasi dan Kreativitas
b. Tujuan Umum Pendidikan Anak Berbakat
Tujuan program Pendidikan anak berbakat, adalah
1. anak-anak berbakat harus menguasai system konseptual yang penting ada
pada tingkatan kemampuan mereka dalam berbagai bidang mata pelajaran
2. Anak anak berbakat harus mengembangkan keterampilan dan strategi
yang memungkinkan mereka menjadi mandiri, kreatif dan memenuhi
kebutuhannya.
3. Anak anak berbakat harus mengembangkan suatu kesenangan dan
kegirangan tentang belajar yang akan membawa mereka mulai kerja keras dan
kerutinan merupakan bagian dari proses yang tidak dapat dihindarkan
( Samuel A Krik, 1986)

c. Kebutuhan Pendidikan anak berbakatbaik itu kepentingan individu


anak berbakat itu sendiri, maupun untuk kepentingan masyarakat
Dari analisis komponen-komponen diciptakan jenis layanan Pendidikan yang
merupakan alternatif dalam implementasi pendidikannya.
2. Komponen sebagai Alternatif Implementasi
Jenis Layanan
a. Ciri khas layanan yang sesuai dengan anak berbakat
1) Adaptasi Lingkungan Belajar
Menurut Galagher, dkk (1983) ada beberapa cara sebagai berikut :
 Kelas pengayaan
 Guru konsultan
 Ruangan sumber belajar
 Studi Mandiri
 Kelas Khusus
 Sekolah Khusus
2) Adaptasi Program
Adaptasi program dilakukan sebagai berikut :
 Melalui percepatan/akselerasi siswa,
 Melalui pengayaan
 Pencanggihan materi pelajaran
 Pembaruan
 Modifikasi kurikulum
b. Strategi Pembelajaran dan Model Layanan

1) Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang sesuai akan mendorong anak berbakat untuk
berprestasi. Beberapa hal dalam menentukan strategi pembelajaran:
a) Diwarnai dengan tingkat kecepatan dan kompleksitas yang lebih,
sesuai dengan kemampuannya yang lebih tinggi dari anak normal
b) Tidak hanya mengembangkan kecerdasan intelektual, tetapi juga
kecerdasan emosional
c) Berorientasi pada modifikasi proses, modifikasi isi/content, dan
modifikasi produk.
2) Model-model Layanan
Model layanan adalah model yang mengarah pada perkembangan anak
berbakat, diantaranya layanan perkembangan kognitif, nilai, moral,
kreativitas, dan bidang khusus.
Berikut implementasi dari model-model tsb (Conny Semiawan, 1995) :

a) Model layanan kognitif-afektif


b) Model layanan perkembangan moral
c) Model perkembangan nilai
d) Layanan berbagai bidang khusus (kepemimpinan, seni rupa, seni
pertunjukan).
c. Layanan Perkembangan Kreativitas
1) Tingkat kreativitas pertama, ditandai oleh flexibilitas, originalitas
serta keterbukaan terhadap masalah yang disertai keberanian
mengambil resiko.
2) Tingkat kreativitas kedua, ditandai oleh adanya pemetaan masalah
dengan mencari pemecahan masalah secara teratur
3) Tingkat kreativitas ketiga, dengan mengadakan perumusan
masalah berdasarkan asumsi tertentu, seperti mencari berbagai
informasi tentang hal tertentu, analisis desain yang sitematik serta
meramalkan sesuatu (hipotesis), membuktikan kebenaran suatu
ramalan.
d. Stimulasi imajinasi dan proses inkubasi

Hal yang perlu dilakukan dalam mengembangkan stimulasi


imajinasi dan proses inkubasi adalah:
1) Stimulasi imajinasi kreatif, proses mental manusiawi yang
menjadikan semua kekuatan motif berprestasi untuk
menstimulasikan dan memberi energi pada tindakan kreatif.
2) Proses Inkubasi, adalah tahap berfikir kreatif dan cara mengatasi
masalah (problem solving) dimana fungsi mental yang tadinya
digerakan oleh persiapan yang direncanakan secara intensif
sehingga tercapai pemahaman yang mengarah pada pemecahan
masalah.
e. Desain pembelajaran

Langkah-langkah penting dalam mendesain pembelajaran adalah sebagai berikut


(Renzulli):
Seleksi dan latihan guru, Pengembangan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan belajar
dalam segi akademik maupun seni, Prosedur identifikasi jamak, Pematokan sasaran program,
orientasi kerjasama antar personal, rencana evaluasi dan peningkatan administrasi

Selanjutnya dalam menentukan alternatif pembelajaran ada pilihan khusus (M.Soleh,


1996) :
1) Mengemas materi bidang studi tertentu agar sesuai dengan kebutuhan belajar anak
berbakat, kemudian berangsur-angsur ke bidang studi yang lain.
2) Melatih teknik mengajar tertentu kepada guru bidang studi seperti teknik pembelajaran
pengembangan kreativitas.
3) Mencobakan beberapa model pembelajaran di sekolah atau daerah tertentu kemudian
disebarkan ke sekolah lain.
f. Evaluasi
Proses evaluasi pada anak berbakat tidak berbeda dengan anak pada umumnya, namun
karena kurikulum atau program pelajaran berbeda dalam cakupan tujuannya maka
dibutuhkan penerapan evaluasi yang sesuai dengan keadaan itu.

Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar anak berbakat. Conny
semiawan (1987) mengemukakan bahwa instrumen dan prosedur yang digunakan
mengacu pada ketuntasan belajar adalah:
Pengejawantahan dari kekhususan layanan pendidikan anak berbakat, hasil umpan balik
untuk keperluan tertentu,pemantulan tingkatkemantapan penguasaan suatu materi sesuai
dengan sifat, keterampilan, dan kemampuan maupun kecepatan belajar seseorang.

Model pengukuran nya adalah pengukuran acuan kriteria (criterion-reference) serta


sebaliknya ada pengukuran acuan norma yang membandingkan keberbakatan seseorang
dengan temannya.
Sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai