V1 Penyelenggaraan PMT Lokal
V1 Penyelenggaraan PMT Lokal
V1 Penyelenggaraan PMT Lokal
Roadshow Webinar PMT Berbahan Pangan Lokal bagi Ibu Hamil dan Balita
19 – 28 Juni 2023
Pemberian PMT perlu disertai dengan kegiatan edukasi gizi balita masalah gizi
dan ibu hamil KEK
Materi penyuluhan terkait dengan kebutuhan gizi, Peralatan memasak dan bahan makanan
pemilihan pangan, pertumbuhan,stimulasi berbasis pangan lokal disiapkan oleh tim
perkembangan dan kesehatan balita pelaksana tingkat desa
2
Pemberian Makanan Tambahan Lokal melalui DAK Non Fisik Tahun 2023
Berdasarkan Permenkes No 42 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023, PMT lokal diberikan pada Balita Gizi Kurang dan Ibu Hamil KEK selama 90 (sembilan puluh) hari.
Kelompok Kerja Perbaikan Gizi Masyarakat tahun 2023 merekomendasikan bahwa:
PMT lokal pada Balita Gizi Kurang dilakukan selama 4 – 8 minggu untuk mencapai perbaikan status gizi;
PMT lokal pada Balita Berat Badan Tidak Naik (T) dan Balita Berat Badan Kurang dilakukan selama 2 - 4 minggu.
PMT lokal pada Ibu hamil KEK dilakukan selama minimal 120 (seratus dua puluh) hari agar dapat memberikan efek positif
terhadap bayi yang dilahirkan.
Apabila sebelum 90 (sembilan puluh) hari Balita gizi kurang sudah mengalami perbaikan status gizi, maka PMT dapat dihentikan
dan PMT dapat dialihkan ke sasaran lainnya.
Untuk memenuhi PMT bagi balita sasaran lainnya yaitu Balita Berat Badan Tidak Naik (T) dan Balita Berat Badan Kurang selama 2
- 4 minggu, dianjurkan mengupayakan pembiayaan lainnya (selain DAK Non Fisik Tahun 2023)
Jika Ibu hamil KEK/risiko KEK setelah 90 (sembilan puluh) hari belum mengalami kenaikan berat badan sesuai usia kehamilannya,
PMT dilanjutkan sampai 120 (seratus dua puluh) hari atau sampai adanya perbaikan kenaikan berat badan yang dianjurkan
berdasarkan IMT sebelum kehamilan atau IMT trimester 1.
Untuk memenuhi kesenjangan kebutuhan PMT lokal bagi Ibu hamil KEK/risiko KEK dianjurkan mengupayakan sumber pembiayaan
lainnya (selain DAK Non Fisik), untuk meneruskan PMT bagi Ibu hamil KEK/risiko KEK.
3
Tahapan Penyelenggaraan PMT Lokal
Persiapan dan
1 2 3 Pencatatan dan Pelaporan
Perencanaan Pelaksanaan
Penyusunan Kerangka Acuan Persiapan (sosialisasi, pembekalan Pencatatan dan pelaporan secara
Pelaksanaan Kegiatan petugas) berjenjang dan berkesinambungan
Penetapan Tim Pelaksana Puskesmas Pembelian bahan makanan lokal terhadap data sasaran dan keluaran
Verifikasi dan Penetapan Data sesuai siklus menu antara lain input, proses, output dan
Sasaran Penerima MT Pengolahan bahan makanan sesuai outcome.
Penetapan Lokasi Kegiatan dengan siklus menu Pencatatan dan pelaporan dilakukan
Pemberian MT berbahan pangan dari tahap penentuan sasaran sampai
Penyusunan Siklus Menu sesuai
lokal disertai edukasi integrasi dengan berakhirnya intervensi PMT.
Standar
Penyusunan Rencana Anggaran dengan LP dan LS terkait
Kegiatan (pembelian bahan makanan, Memperhatikan protokol kesehatan
jasa dan Manajemen) untuk
pencegahan penyakit
4
1 Tahap Perencanaan
Penyusunan Rencana Anggaran
Penetapan Tim Pelaksana Penetapan lokasi Kegiatan
Dilakukan oleh Kepala Puskesmas Penetapan lokasi dan sasaran dilakukan oleh Biaya bahan makan 80%
puskesmas berkoordinasi dengan desa
Terdiri dari unsur pemerintah kabupaten/kota,
puskesmas, pemerintahan desa/kelurahan, tokoh Menggunakan data laporan rutin puskesmas by name
Biaya pengolahan 15% (tidak boleh
masyarakat, PKK, dasa wisma, karang taruna, by address memasukan alat masak)
masyarakat umum (kelompok tani, warung lokal), dll
Biaya manajemen 5%
5
2a: Tahap Persiapan
Sebelum pelaksanaan kegiatan PMT berbahan pangan lokal, tim pelaksana Setelah melakukan sosialisasi kegiatan PMT berbahan pangan lokal
melakukan sosialisasi dan advokasi kepada stake holder terkait selanjutnya Tim operasonal melakukan orientasi kepada sumber
(pemerintahan desa/kelurahan, tokoh masyarakat, kader, dll) dan keluarga daya yang terlibat (misalnya perangkat desa, kader, tenaga kesehatan di
sasaran penerima. wilayah desa).
Hal penting yang perlu disampaikan saat pelaksanaan sosialisasi dan Hal yang perlu diorientasikan antara lain:
advokasi antara lain: Rencana kegiatan pelaksanaan PMT berbahan pangan lokal
Rencana kegiatan pelaksanaan PMT berbahan pangan lokal (waktu, Tugas dan fungsi sumber daya yang terlibat (pembagian tugas)
tempat, sumber daya, dll) Mekanisme pelaksanaan PMT berbahan pangan lokal
Tujuan pelaksanaan kegiatan PMT berbahan pangan local Prinsip dan cara pengolahan makanan tambahan
Sasaran kegiatan Siklus menu
Mekanisme pelaksanaan, dll Pencatatan dan pelaporan, dll
6
2b: Tahap Pelaksanaan
Pembelian Bahan Makanan: Contoh menghitung bahan makanan yang harus disediakan
Dalam menghitung Contoh menghitung Jumlah Bahan Makanan yang harus dibeli/disediakan:
kebutuhan bahan pangan
1. Jika diperlukan 100 gram daging ayam dalam menu, maka berat ayam yang harus dibeli/disediakan sebagai berikut:
yang akan dibeli perlu Perhitungan:
mempertimbangkan berat Berat bersih yang diinginkan = 100 gram
kotor dan berat bersih. Faktor Konversi Berat Dapat Dimakan (BDD) ke Berat Kotor = 1,5
Berat Kotor = 100 gram x 1,5 = 150
gram
2. Jika diperlukan 80 gram ikan tongkol dalam menu, maka berat ikan tongkol yang harus dibeli/disediakan sebagai berikut:
Perhitungan:
Berat bersih yang diinginkan = 80 gram
Faktor Konversi Berat Dapat Dimakan (BDD) ke Berat Kotor = 1,3
Berat Kotor = 80 gram x 1,3 = 104
gram
Faktor konversi Berat Dapat Dimakan (BDD) ke Berat kotor mengacu pada Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2020 atau
Pedoman Konversi Berat Matang Mentah, Berat Dapat Dimakan (BDD) dan Resep Makanan Siap Saji dan Jajanan (Kemenkes,
2014)
7
2c: Tahap Pelaksanaan
Pengolahan makanan
8
5 kunci aman makanan dan kebersihan
2d: Tahap Pelaksanaan
9
Hal-hal yang perlu dicatat dan dilaporkan sebagai berikut:
Pencatatan hasil pengukuran BB, PB atau TB, LiLA, dan konsumsi tablet tambah darah serta
makanan tambahan pada ibu hamil dan balita:
‒ Catat pada buku KIA dan laporkan secara elektronik melalui Sigizi Terpadu pada menu
Pemantauan PMT.
‒ Saat ini sedang dikembangkan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) dimana pencatatan
3 Pencatatan dan oleh kader melalui aplikasi dan WhatsApp chatbot akan langsung terhubung pada dashboard
SATUSEHAT.
pelaporan Tim Pelaksana mencatat hasil kegiatan PMT melalui formulir monev PMT dan
pemantauan berat badan pada Ibu Hamil dan Balita
Tim Pelaksana mencatat dan melihat isian kartu kontrol konsumsi PMT oleh sasaran
sebagai self-monitoring dan tindak lanjutnya misalnya menanyakan apakah sasaran menyukai
makanan tambahan yang diberikan, ada tidaknya keluhan setelah mengonsumsi, serta
memberikan edukasi.
Tim Pelaksana melaporkan hasil kegiatan PMT mulai dari tingkat Puskesmas, lalu
dilaporkan Dinkes Kab/Kota, Dinkes Provinsi, dan Pusat secara berjenjang
10
Monev dilakukan berkesinambungan selama proses penerimaan MT
Monev Harian: Kartu Kontrol Konsumsi Makanan Tambahan Lokal untuk Balita
Kartu Kontrol Konsumsi Makanan tambahan untuk Balita Bulan 2
Formulir ini diisi dengan memberikan tanda centang (V) pada tiap kolom yang tersedia setiap MINGGU 1
kali Balita menerima dan mengkonsumsi makanan tambahan
Nama Anak : MINGGU 2
Nama Ibu/Orang tua :
Usia Anak
MINGGU 3
Jangka Waktu Penerimaan MT :………hari
MINGGU 4
Bulan 1
MINGGU 1
MINGGU 2 Bulan 3
MINGGU 1
MINGGU 3
MINGGU 2
MINGGU 4
MINGGU 3
MINGGU 4
12
LAMPIRAN
Monev Harian: Kartu Kontrol Konsumsi Makanan Tambahan Lokal di Ibu Hamil KEK
Bulan 2
Kartu Kontrol Konsumsi Makanan tambahan untuk Ibu hamil KEK
MINGGU 1
Formulir ini diisi dengan memberikan tanda centang (V) pada tiap kolom yang tersedia setiap kali Ibu
menerima dan mengkonsumsi makanan tambahan
Nama Ibu : MINGGU 2
Usia Ibu :
Usia kehamilan dalam minggu :
MINGGU 3
Jangka Waktu Penerimaan MT : hari
MINGGU 4
Bulan 1
MINGGU 1
MINGGU 2 Bulan 3
MINGGU 1
MINGGU 3 MINGGU 2
MINGGU 4
MINGGU 3
MINGGU 4
13
Monev Mingguan: Catatan PMT lokal dan Pemantauan BB Balita
14
Monev Bulanan: Catatan PMT lokal dan Pemantauan BB Ibu Hamil KEK
15
Formulir Pemantauan
Bulanan Pelaksanaan
PMT oleh Dinas
Kesehatan Kab/Kota
16
Formulir
Pemantauan
Bulanan
Pelaksanaan PMT
kepada Sasaran
Ibu Hamil KEK
17
Formulir
Pemantauan
Bulanan
Pelaksanaan PMT
kepada Sasaran
Balita
18
Pembiayaan dan Pembiayaan
Administrasi Sumber pembiayaan kegiatan PMT berbahan pangan lokal dapat berasal dari berbagai
sumber antara lain APBN, Dana Transfer Daerah (DAK Non Fisik), APBD, Dana Desa,
dan sumber pendanaan lainnya.
Permenkes 42/ 2022 tentang Komponen pembiayaan disesuaikan dengan aturan yang berlaku.
Penggunaan DAK Tahun 2023 Pada prinsipnya tidak diperkenankan adanya duplikasi anggaran.
Administrasi
Ketentuan administrasi dan pelaporannya mengacu pada peraturan yang dikeluarkan
sehubungan dengan sumber pendanaan yang digunakan untuk penyelenggaraan
kegiatan.
Pertanggungjawaban dan ketentuan administrasi DAK Non Fisik mengikuti
ketentuan administrasi penggunaan APBD masing-masing Kab/Kota
Sebagai pertanggungjawaban administrasi kegiatan harus disusun laporan yang
dilengkapi dengan dokumentasi pelaksanaan kegiatan (foto, video, dll).
19
Hal yang Diharapkan dari Pelaksanaan
Kegiatan PMT berbahan Pangan Lokal
Diperolehnya Meningkatnya
Terpenuhinya pengetahuan dan kesejahteraan keluarga,
kebutuhan gizi balita, keterampilan melalui keterlibatannya
dan ibu hamil penyiapan pangan dalam