Sistem Sensor-5

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

Perkembangan Teknologi pada Teknik Jaringan

Komputer dan Telekomunikasi Sistem Sensor

SMK NEGERI 1 RAMBAH


TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik mampu menganalisis (c4)


Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi Sistem Sensor
melalui diskusi dengan tepat

2. Peserta didik mampu mengevaluasi (c5)


Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi Sistem Sensor
melalui diskusi dengan terampil
1. Pengertian Sensor

Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk


mendeteksi perubahan besaran fisik seperti tekanan, gaya,
besaran listrik, cahaya, gerakan, kelembaban, suhu,
kecepatan dan fenomena-fenomena lingkungan lainnya.

Sensor pada dasarnya dapat digolong sebagai Transduser


Input karena dapat mengubah energi fisik seperti cahaya,
tekanan, gerakan, suhu atau energi fisik lainnya menjadi
sinyal listrik ataupun resistansi (yang kemudian
dikonversikan lagi ke tegangan atau sinyal listrik).
2. Klasifikasi Jenis-jenis Sensor

Sensor-sensor yang digunakan pada perangkat


elektronik pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi
dua kategori utama yaitu : 1) Sensor Pasif dan Sensor
Aktif 2) Sensor Analog dan Sensor Digital

1) Sensor Pasif dan Sensor Aktif

 Sensor Pasif (Passive Sensor)


Sensor Pasif adalah jenis sensor yang dapat
menghasilkan sinyal output tanpa memerlukan
pasokan listrik dari eksternal. Contohnya Termokopel
(Thermocouple) yang menghasilkan nilai tegangan
sesuai dengan panas atau suhu yang diterimanya.
 Sensor Aktif (Active Sensor)
Sensor Aktif adalah jenis sensor yang
membutuhkan sumber daya eskternal untuk
dapat beroperasi. Sifat fisik Sensor Aktif
bervariasi sehubungan dengan efek
eksternal yang diberikannya. Sensor Aktif ini
disebut juga dengan Sensor Pembangkit
Otomatis (Self Generating Sensors).
2) Sensor Analog dan Sensor Digital

Berikut ini adalah jenis-jenis sensor berdasarkan sifat


Analog atau Digitalnya.

 Sensor Analog
Sensor Analog adalah sensor yang menghasilkan
sinyal output yang kontinu atau berkelanjutan. Sinyal
keluaran kontinu yang dihasilkan oleh sensor analog ini
sebanding dengan pengukuran. Berbagai parameter
Analog ini diantaranya adalah suhu, tegangan,
tekanan, pergerakan dan lain-lainnya.
Contoh Sensor Analog
ini diantaranya adalah akselerometer (accelerometer),
sensor kecepatan, sensor tekanan, sensor cahaya dan
sensor suhu.
 Sensor Digital
Sensor Digital adalah sensor yang menghasilkan
sinyal keluaran diskrit. Sinyal diskrit akan nonkontinu dengan
waktu dan dapat direpresentasikan dalam “bit”. Sebuah
sensor digital biasanya terdiri dari sensor, kabel dan
pemancar. Sinyal yang diukur akan diwakili dalam format
digital.

Output digital dapat dalam bentuk Logika 1 atau logika 0 (ON


atau OFF). Sinyal fisik yang diterimanya akan dikonversi
menjadi sinyal digital di dalam sensor itu sendiri
tanpa komponen eksternal.
Contoh Sensor Digital ini
diantaranya adalah akselerometer digital (digital
accelerometer), sensor kecepatan digital, sensor tekanan
digital, sensor cahaya digital dan sensor suhu digital.

3. Jenis-jenis Sensor

Berikut ini adalah jenis-jenis Sensor berdasarkan


penggunaannya.Berikut ini adalah jenis-jenis Sensor
berdasarkan penggunaannya.
1) Akselerometer (Accelerometer)
Sensor Akselerometer adalah sensor yang mendeteksi
perubahan posisi, kecepatan, orientasi, goncangan,
getaran, dan kemiringan dengan gerakan indra.
Akselerometer analog ini dapat digolongkan lagi menjadi
beberapa yang berbeda berdasarkan variasi konfigurasi
dan sensitivitas. Berdasarkan pada sinyal keluaran,
Akselerometer analog menghasilkan tegangan variabel
konstan berdasarkan jumlah percepatan yang diterapkan
pada Akselerometer.
2). Sensor Cahaya (Light Sensor)

Sensor Cahaya atau Light Sensor adalah Sensor analog


yang digunakan untuk mendeteksi jumlah cahaya yang
mengenai Sensor tersebut. Sensor cahaya analog ini
dapat diklasifikasikan lagi menjadi beberapa jenis seperti
foto-resistor, Cadmium Sulfide (CdS), dan fotosel.

Light dependent resistor atau LDR dapat digunakan


sebagai sensor cahaya analog yang dapat digunakan
untuk menghidupkan dan mematikan beban secara
otomatis berdasarkan intensitas cahaya yang
diterimanya. Resistansi LDR akan meningkat apabila
intensitas cahaya menurun. Sebaliknya, Resistansi LDT
akan menurun apabil intensitas cahaya yang
diterimanya bertambah.
3) Sensor Suara (Sound Sensor)

Sensor Suara adalah Sensor analog yang


digunakan untuk merasakan tingkat suara.
Sensor suara analog ini menerjemahkan
amplitudo volume akustik suara menjadi
tegangan listrik untuk merasakan tingkat suara.
Proses ini memerlukan beberapa sirkuit, dan
menggunakan mikrokontroler bersama dengan
Mikrofon untuk menghasilkan sinyal output
analog.
4) Sensor Tekanan (Pressure Sensor)

Sensor Tekanan atau Pressure Sensor adalah Sensor


yang digunakan untuk mengukur jumlah tekanan yang
diterapkan pada sebuah sensor. Sensor tekanan akan
menghasilkan sinyal keluaran analog yang sebanding
dengan jumlah tekanan yang diberikan. Sensor
piezoelektrik adalah salah satu jenis sensor tekanan
yang dapat menghasilkan sinyal tegangan keluaran yang
sebanding dengan tekanan yang diterapkan padanya.
5) Sensor Suhu (Temperature Sensor)

Sensor Suhu atau Temperature Sensor adalah Sensor


tersedia secara luas baik dalam bentuk sensor digital
maupun analog.
Ada berbagai jenis sensor suhu yang digunakan untuk
aplikasi yang berbeda.Salah satu Sensor Suhu adalah
Termistor, yaitu resistor peka termal yang digunakan
untuk mendeteksi perubahan suhu. Apabila Suhu
meningkat, resistansi listrik dari termistor akan meningkat
juga. Sebaliknya, jika suhu menurun, maka resistansi
juga akan menurun.
6) Sensor Ultrasonik (Ultrasonic Sensor)

Sensor Ultrasonik adalah jenis sensor non-kontak yang


dapat digunakan untuk mengukur jarak serta kecepatan
suatu benda. Sensor Ultrasonik bekerja berdasarkan sifat-
sifat gelombang suara dengan frekuensi lebih besar
daripada rentang suara manusia. Dengan menggunakan
gelombang suara, Sensor Ultrasonik dapat mengukur jarak
suatu objek (mirip dengan SONAR). Sifat Doppler dari
gelombang suara dapat digunakan untuk mengukur
kecepatan suatu objek.
7) Sensor Giroskop (Gyroscope sensor)

Sensor Giroskop adalah sensor yang digunakan untuk


merasakan dan menentukan orientasi dengan bantuan

gravitasi bumi. Perbedaan utama antara Sensor


Akselerometer dan Giroskop adalah bahwa Giroskop
dapat merasakan rotasi di mana akselerometer tidak
bisa.
8) Sensor Efek Hall (Hall Effect Sensor)

Sensor Efek Hall atau Hall Effect Sensor adalah sensor


yang dapat mengubah informasi magnetik menjadi sinyal
listrik untuk pemrosesan rangkaian elektronik
selanjutnya.

Sensor Efek Hall ini sering digunakan sebagai sensor


untuk mendeteksi kedekatan (proximity), mendeteksi
posisi (positioning), mendeteksi kecepatan (speed),
mendeteksi pergerakan arah (directional) dan
mendeteksi arus listrik (current sensing).
9) Sensor Kelembaban (Humidity Sensor)

Sensor Kelembaban atau Humidity Sensor


merupakan sensor yang digunakan untuk
mendeteksi tingkat kelembaban suatu lokasi.
Pengukuran Tingkat Kelembaban ini sangat
penting untuk pengamatan lingkungan di suatu
wilayah, diagnosa medis ataupun di
penyimpanan produk-produk yang sensitif.
10) Sel Beban (Load Cell)

Sel Beban atau Load Cell adalah jenis sensor


yang digunakan untuk mengukur berat. Input
dari Load Cell ini adalah gaya atau tekanan
sedangkan outputnya adalah nilai tegangan
listrik. Ada beberapa jenis Load Cell, diantaranya
adalah Beam Load Cell, Single Point Load Cell
dan Compression Load Cell.
Trima kasih

Anda mungkin juga menyukai