Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja' Dan Tawakal Revisi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 36

Perilaku Mahabbah, Khauf,

Raja’, dan Tawakal dalam


menata kehidupan

Kelompok 1
Anggota :

A
• Abdhee Prakasta

• Adly Rusly

• Agistia Rasya Nur Rachman

• Angga Rizki Maulana

• Arie Firman Setiawan

• Arya Ahmad Ramdan

• Daffa Faiz Alghozi

• De Nunu Pratama

• Dika Aprilian Pratama


Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata
2
kehidupan
‫ِبْس ِم ِهّٰللا الَّرْح ٰم ِن الَرِح ْيِم‬
Tujuan Pembelajaran kali ini adalah untuk dapat mengetahui tentang apa
itu Mahabbah, Khauf, dan Raja’ serta membiasakan perilaku mencintai
Allah swt. (Tawakal)

Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata


3
kehidupan
Pengertian Mahabbah
Hakikat Mencintai Allah swt.
Hakikat Mencintai Allah swt. (Mahabbah)
Cinta adalah perasaan yang suci dan lembut berupa rasa kasih sayang.
Perasaan cinta ditandai dengan rasa rindu kepada yang dicintai. Tingkatan
cinta tertinggi dan hakiki adalah cinta kepada Allah Swt. Cinta kepada Allah
Swt. (mahabbatullah) berarti menempatkan Allah Swt. dalam hati sanubari.
Cinta merupakan unsur terpenting dalam ibadah, di samping khauf (takut)
dan raja’ (berharap).
Ketiganya menjadi perasaan hati yang harus dimiliki setiap mukmin
dalam melaksanakan ibadah kepada Allah Swt. Cinta seseorang kepada Allah
tumbuh dari pengaruh akal dan jiwa yang kuat akibat berpikir mendalam
terhadap kekuasaan-Nya di langit dan bumi. Cinta ini akan semakin
menggelora dengan merenungkan ayat-ayat Al-Qur`an dan membiasakan diri
berzikir dengan nama dan sifat-sifat Allah Swt.
Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata
5
kehidupan

Jadi pengertian Mahabbah antara lain patuh kepada-
Nya dan membenci sikap yang melawan kepada-Nya,
mengosongkan hati dari segala-galanya kecuali Allah


SWT serta menyerahkan seluruh diri kepada-Nya.
Pengertian Mahabbah
Firman Allah mengenai Mahabbah Q.S
Al-Baqarah/2 : 165
‫َو ِم َن ٱلَّناِس َم ن َيَّتِخ ُذ ِم ن ُد وِن ٱِهَّلل َأنَد اًد ا ُيِح ُّبوَنُهْم َك ُحِّب ٱِهَّللۖ َو ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ۟ا َأَشُّد ُح ًّبا ِهَّلِّل‬
‫ا‬ ‫َذ‬ ‫ْل‬‫ٱ‬ ‫ُد‬ ‫ي‬ ‫َش‬ ‫ٱ‬
‫ِهَّلِل َجِم َو َهَّلل ِد َع ِب‬ ‫َّن‬‫َأ‬ ‫ا‬ ‫ًع‬ ‫ي‬ ‫َة‬ ‫َّو‬‫ُق‬ ‫ْل‬‫ٱ‬ ‫َّن‬‫َأ‬ ‫ا‬ ‫َذ‬
‫َع َب‬ ‫ْل‬‫ٱ‬ ‫َن‬ ‫ْو‬ ‫ْذ‬ ‫۟ا‬
‫ۗ َو َلْو َيَر ى ٱَّلِذ يَن َظَلُمٓو ِإ َيَر‬

Artinya: “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah


tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti
mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar
cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu
melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa
kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-
Nya (niscaya mereka menyesal).” (Q.S. al-Baqarah/2: 165)
Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata
7
kehidupan
Hadist tentang Mahabbah
‫َع ْن َأَنِس ْبِن َم اِلٍك َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َع ْن الَّنِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل َثاَل ٌث َم ْن ُك َّن ِفيِه َو َج َد َح اَل َو َة‬
‫اِإْل يَم اِن َم ْن َك اَن ُهَّللا َو َر ُسوُلُه َأَح َّب ِإَلْيِه ِمَّم ا ِس َو اُهَم ا َو َم ْن َأَح َّب َع ْبًد ا اَل ُيِح ُّبُه ِإاَّل ِهَّلِل َع َّز َو َج َّل َو َم ْن‬
‫َيْك َر ُه َأْن َيُعوَد ِفي اْلُك ْفِر َبْع َد ِإْذ َأْنَقَذ ُه ُهَّللا ِم ْنُه َك َم ا َيْك َر ُه َأْن ُيْلَقى ِفي الَّناِر‬
Artinya: “Dari Anas r.a. dari Nabi Saw., beliau bersabda: ’Ada tiga
hal di mana orang yang memilikinya akan merasakan manisnya iman yaitu:
mencintai Allah dan rasul-Nya melebihi segala-galanya, mencintai
seseorang karena Allah, dan enggan untuk kembali kair setelah
diselamatkan oleh Allah daripadanya sebagaimana enggannya kalau
dilemparkan ke dalam api.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata


8
kehidupan
Tanda-Tanda Cinta Kepada Allah swt
 Mencintai Rasulallah Saw.
 Mencintai Al-Qur’an
 Menjauhi perbuatan dosa
 Mendahulukan Perkara yang dicintai oleh Allah Swt
 Tak Gentar menghadapi hinaan
Ada beberapa cara meningkatkan Cinta kepada Allah Swt. Diantaranya :
 Memahami Besarnya cinta Allah Swt. Kepada hamba-Nya
 Senantiasa membersihkan hati
Mempelajari Ilmu Agama secara mendalam

Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata


9
kehidupan
Pengertian Khauf
Hakikat Takut Kepada Allah swt.
Hakikat Takut kepada Allah Swt (Khauf)
Rasa takut merupakan sifat orang bertaqwa, sekaligus merupakan bukti iman
kepada Allah Swt. Rasa takut ini akan semakin meningkat seiring meningkatnya
pengetahuan tentang Rabb-nya. Secara tegas, Allah Swt. memerintahkan orang
beriman agar takut kepada-Nya .
Secara tegas ayat di atas menyeru kepada manusia agar takut terhadap siksa
Allah Swt. Ada beberapa lafaz yang maknanya berdekatan dengan
al-khaufu/diantaranya Al-khaufu artinya rasa takut, sedih dan gelisah ketika terjadi
sesuatu yang tidak disenangi. Al-huznu adalah rasa sedih dan gelisah yang
disebabkan oleh hilangnya sesuatu yang bermanfaat atau mendapatkan musibah. Ar-
rahbu merupakan padanan kata (sinonim) dari kata al-khaufu. Sedangkan al-khasyatu
adalah rasa takut yang diiringi dengan pengagungan atas sesuatu yang ditakuti
tersebut .
Kata Khauf secara etimologis berarti khawatir, takut, atau tidak merasa aman .
Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata
11
kehidupan
Firman Allah mengenai Khauf
Q.S. Al-Hajj/22 1-2
‫ٰٓيَاُّيَها الَّناُس اَّتُقْو ا َر َّبُك ْۚم ِاَّن َز ْلَز َلَة الَّساَع ِة َش ْي ٌء َع ِظ ْيٌم‬
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu
adalah suatu (kejadian) yang sangat besar. Q.S. Al-Hajj ayat 1

‫َيْو َم َتَر ْو َنَها َتْذ َهُل ُك ُّل ُم ْر ِض َعٍة َع َّم ٓا َاْر َضَع ْت َو َتَض ُع ُك ُّل َذ اِت َحْم ٍل َحْم َلَها َو َتَر ى الَّناَس ُس ٰك ٰر ى َو َم ا ُهْم‬
‫ِبُس ٰك ٰر ى َو ٰل ِكَّن َع َذ اَب ِهّٰللا َش ِد ْيٌد‬
Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (goncangan itu), semua perempuan yang
menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang
hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk,
padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras. Q.S Al-Hajj
ayat 2
Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata
kehidupan 12
Menurut Imam al-Ghazali, takut kepada Allah Swt. dapat berupa rasa takut
tidak diterimanya taubat, takut tidak mampu istikamah dalam beramal saleh,
takut akan mengikuti hawa nafsu, takut tertipu oleh gemerlap duniawi, takut
terperosok dalam jurang maksiat, takut atas siksa kubur, takut terjebak pada
kesibukan yang melalaikan dari Allah Swt., takut menjadi sombong karena
memperoleh nikmat dari Allah Swt., takut mendapatkan siksaan di dunia dan
takut tidak mendapatkan nikmat surga. Adanya sifat khauf ini akan menjadi
benteng penahan agar manusia tetap rendah hati dan tidak takabbur.
Rasa takut kepada Allah Swt. harus diikuti dengan ketaatan dan amal
saleh. Dengan amal saleh inilah seorang mukmin berharap mendapatkan balasan
berupa surga. Rasulullah Saw. melarang umatnya mencemooh sekecil apa pun
amal kebaikan. Karena ukuran diterima atau tidaknya amal kebaikan adalah
keikhlasan dalam hati. Sedangkan yang tahu isi hati seseorang hanyalah Allah
Swt. Seorang mukmin harus berusaha menghindari api neraka dengan amalamal
saleh, salah satunya dengan bersedekah.
Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata
kehidupan 13
Amalan-Amalan yang harus dilakukan
seorang mukmin
Sedekah merupakan salah satu amal saleh yang akan
menyelamatkan dari api neraka. Sedekah itu dilihat dari tingkat
keikhlasannya, bukan banyak sedikitnya nilai ekonomi dari sedekah
tersebut. Tidak ada yang tahu melalui kebaikan manakah rida Allah Swt.
akan diperoleh. Seorang muslim harus memiliki komitmen untuk selalu
ikhlas dalam bersedekah. Tidak kikir menyedekahkan hartanya yang
besar nilainya, dan tidak lambat untuk bersedekah dengan sesuatu yang
kecil nilainya. Bisa jadi Allah Swt. rida atas sedekah dari seseorang
karena dilandasi oleh rasa takut dan ikhlas, meskipun ia bersedekah
dengan separuh biji kurma.

Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata


kehidupan 14
Tanda-Tanda Takut kepada Allah Swt.
 Tampak dari ketaatannya kepada Allah Swt.
Ciri utama seorang hamba yang taat dapat diketahui dari tingkat
ketaqwaannya kepada Allah Swt., yakni kepatuhan untuk melaksanakan
perintah dan menjauhi larangan-Nya.
 Menjaga lisan dari perkataan dusta
Manusia adalah mahkluk sosial yang senantiasa berinteraksi dengan
sesama manusia. Berbicara dengan lisan merupakan unsur utama dari
seluruh interaksi sosial tersebut. Karenanya, lisan harus terjaga dari ucapan
kotor yang menyakitkan lawan bicara. Bagi seseorang yang takut kepada
Allah Swt., ia akan berhati-hati dalam bertutur kata, dan memastikan
perkataannya mengandung nilai manfaat.
Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata
kehidupan 15
Tanda-Tanda Takut kepada Allah Swt.
 Menghindari iri dan dengki
Sifat iri dan dengki muncul akibat tidak adanya rasa syukur pada diri
seseorang. Padahal Allah Swt. telah mencukupi semua kebutuhan seluruh makhluk
ciptaan-Nya. Untuk menumbuhkan rasa syukur ini dapat dilakukan dengan selalu
menerima kenyataan dengan ikhlas dan melihat sisi positif dari setiap peristiwa
hidup. Tidak mungkin Allah Swt. menghendaki keburukan pada diri hamba-Nya
yang beriman dan beramal saleh.
 Menjaga pandangan dari kemaksiatan
Seseorang yang takut kepada Allah Swt. akan menjaga padangan dari segala
kemaksiatan, termasuk memandang lawan jenis dengan pandangan yang diliputi
oleh hawa nafsu. Menjaga pandangan bukan berarti memejamkan mata atau
menundukkan kepala ke bawah, tapi mengendalikan hawa nafsu
Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata
kehidupan 16
Tanda-Tanda Takut kepada Allah Swt.
 Menjauhi Makanan Haram
Banyak sekali makanan dan minuman halal yang telah disediakan
oleh Allah Swt. untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Atas dasar ini,
tentu sangat memprihatikan kalau ada manusia yang mengkonsumsi
makanan dan minuman haram.
 Menjaga kaki dan kedua tangan dari sesuatu yang haram
Tangan dan kaki akan diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Seorang muslim akan menggunakan keduanya untuk kegiatan yang
bermanfaat dan bernilai ibadah. Lebih dari itu mereka akan menjaga
muslim lainnya agar tidak terganggu oleh lisan dan tangannya.
Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata
kehidupan 17

Jadi khauf adalah ketakutan kepada
hukum Allah

Pengertian Raja’
Hakikat berharap kepada Allah Swt. (Raja’)
Hakikat berharap kepada Allah Swt. (Raja’)
Menurut istilah, raja’ berarti berharap untuk memperoleh rahmat
dan karunia Allah Swt. Sifat raja’ ini harus disertai optimis, perasaan
gembira, sikap percaya dan yakin akan kebaikan Allah Swt. Lebih dari
itu sifat raja’ harus dibarengi dengan amal-amal saleh untuk meraih
kebahagiaan di akhirat. Seseorang yang berharap kepada Allah Swt.
tanpa diikuti dengan amal, maka ia hanya berangan-angan belaka.
Kebalikan dari sifat raja’ adalah putus asa dari rahmat Allah Swt.
Seseorang yang putus asa atas rahmat Allah Swt. Salah satu penyebab
munculnya sifat putus asa dari rahmat Allah Swt. adalah tidak
memahami bahwa rahmat Allah Swt. sangat luas bagi hamba-Nya.
Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata
kehidupan 20
Firman Allah Swt. Mengenai sifat putus asa
‫َقاُلو۟ا َبَّش ْر َٰن َك ِبٱْلَح ِّق َفاَل َتُك ن ِّم َن ٱْلَٰق ِنِط يَن‬

Artinya: “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar,


maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa.”Q.S. Al-
Hijr/15 : 55

‫َقاَل َو َم ن َيْقَنُط ِم ن َّرْح َم ِة َر ِّبِهٓۦ ِإاَّل ٱلَّض ٓاُّلوَن‬


Artinya: “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya,
kecuali orang-orang yang sesat.” Q.S. Al-Hijr/15 : 56

Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata


21
kehidupan
Ketika seseorang memiliki sifat raja’ maka ia akan bersemangat untuk
menggapai rahmat Allah Swt. karena Dia memiliki sifat Maha Pengampun,
Maha Pengasih dan Penyayang. Meskipun bergelimangan dosa, rasa optimis
mendapat ampunan Allah Swt. tetap ada dalam hatinya. Namun perlu diingat
bahwa sifat raja’ ini harus bersanding dengan sifat khauf. Menurut Abu ‘Ali
alRawdzabari, antara khauf dan raja’ ibarat dua sayap burung. Jika kedua
sayap tersebut sama, maka burung tersebut akan mampu terbang secara
sempurna. Namun jika kurang, maka terbangnya juga kurang sempurna. Dan
jika salah satu sayap itu hilang, maka burung itu tak akan bisa terbang. Apabila
kedua sayapnya hilang, maka tak butuh waktu lama burung itu akan mati.
Sifat khauf dapat mencegah seseorang berbuat dosa, sedangkan raja’
dapat mendorong untuk taat kepada Allah Swt. Imam al-Ghazali pernah
ditanya, manakah yang lebih utama di antara sifat khauf dan raja’? Beliau balik
bertanya, manakah yang lebih nikmat, air ataukah roti? Bagi orang yang
kehausan, air lebih tepat. Namun bagi yang sedang lapar, roti lebih lebih tepat.
Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata
22
kehidupan
Cara Menumbuhkan Sifat Raja’
 Muhasabah atas nikmat-nikmat Allah Swt.
Muhasabah atas nikmat-nikmat Allah Swt. berarti mawas diri atas apa
yang telah diperbuat sebagai ungkapan syukur kepada Allah Swt. Tak ada
manusia yang sanggup menghitung nikmat Allah Swt. Sifat raja’ akan muncul
pada diri seseorang yang hatinya dipenuhi rasa syukur kepada Allah Swt.
 Mempelajari dan Memahami Al-Qur’an
Al-Qur`an merupakan kalamullah yang syarat dengan ilmu. Di
dalamnya terkandung hikmah dan pelajaran bagi siapa saja yang ingin
mengambilnya. Setiap ayat dan surat Al-Qur`an berisi pesan-pesan moral dari
Allah Swt. kepada seluruh umat manusia. Dengan mempelajari dan
memahaminya secara mendalam maka akan tumbuh sifat raja’.
Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata
23
kehidupan
Cara Menumbuhkan Sifat Raja’
 Meyakini kesempurnaan karunia Al-Qur’an
Sifat raja’ akan tumbuh pada diri seseorang apabila ia meyakini
bahwa Allah Swt. telah memberikan karunia sempurna kepadanya.
Allah Swt. telah memberikan rejeki yang cukup bagi semua makhluk
ciptaan-Nya. Tak ada satupun makhluk di dunia ini yang sia-sia, pasti
bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata


24
kehidupan
Manfaat Sifat Raja’
 Semangat dalam ketaatan kepada Allah Swt.
 Tenang dalam menghadapi kesulitan
 Merasa nikmat dalam beribadah kepada Allah Swt.
 Menumbuhkan sifat optimis

Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata


25
kehidupan
“ Jadi Raja’ adalah mengharapkan
ridho, rahmat, dan pertolongan Allah
Swt.


Pengertian Tawakal
Hakikat Tawakal terhadap Allah Swt.
Hakikat Tawakal kepada Allah Swt.
Tawakal berasal dari kata ‫( وكل‬wakala) yang berarti menyerahkan,
mempercayakan dan mewakilkan urusan kita kepada orang lain. Dalam
kaitan ini penyerahan tersebut adalah kepada Allah Swt. Tujuannya, untuk
mendapat kemashlahatan dan menghilangkan kemudharatan.
Secara istilah arti tawakkal adalah menyerahkan suatu urusan kepada
kebijakan Allah Swt., yang mengatur segalanya-galanya. Berserah diri
(tawakkal) kepada Allah Swt. adalah salah satu perkara yang diwajibkan
dalam ajaran agama Islam. Berserah diri (tawakkal) kepada Allah Swt.
dilakukan oleh seorang muslim apabila sudah melaksanakan Ikhtiar (usaha)
secara maksimal dan sungguh-sungguh sesuai dengan kemampuannya.

Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata


28
kehidupan
Firman Allah Swt. Tentang Tawakal
‫ِفْٓي ُاَّم ٍة َقْد َخ َلْت ِم ْن َقْبِلَهٓا ُاَم ٌم ِّلَتْتُلَو ۟ا َع َلْيِهُم اَّلِذ ْٓي َاْو َح ْيَنٓا ِاَلْيَك َو ُهْم َيْكُفُر ْو َن ِبالَّرْح ٰم ِۗن‬ ‫َك ٰذ ِلَك َاْر َس ْلٰن َك‬
‫ِاٰل َه ِااَّل ُهَۚو َع َلْيِه َتَو َّك ْلُت َو ِاَلْيِه َم َتاِب‬ ‫ُقْل ُهَو َر ِّبْي ٓاَل‬

Artinya: “Demikianlah, Kami telah mengutus engkau (Muhammad)


kepada suatu umat yang sungguh sebelumnya telah berlalu beberapa
umat, agar engkau bacakan kepada mereka (Al-Qur’an) yang Kami
wahyukan kepadamu, padahal mereka ingkar kepada Tuhan Yang Maha
Pengasih. Katakanlah, “Dia Tuhanku, tidak ada tuhan selain Dia; hanya
kepada-Nya aku bertawakal dan hanya kepada-Nya aku bertobat.” (Q.S.
ar-Ra’d/13: 30)
Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata
29
kehidupan
Hadist tentang Tawakal

‫ َلْو َأَّنُك ْم َتَتَو َّك ُلْو َن َع َلى ِهللا‬:‫ َسِم ْع ُت َر ُس ْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َيُقْو ُل‬: ‫َع ْن ُع َم َر َرِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
‫ َتْغ ُد ْو ِخ َم اًص ًا َو َتُر ْو ُح ِبَطاَنا‬، ‫َح َّق َتَو ُّك ِلٖه َلَر َز َقُك ْم َك َم ا َيْر ُز ُق الَّطْيَر‬
Artinya :
“Dari Umar r.a. berkata: “Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
‘Seandainya kamu sekalian benar-benar tawakal kepada Allah niscaya
Allah akan memberi rejeki kepadamu sebagaimana Ia memberi rejeki
kepada burung, di mana burung itu keluar pada waktu pagi dengan perut
kosong (lapar)dan pada waktu sore ia kembali dengan perut
kenyang.” (H.R. Turmudzi)

Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata


30
kehidupan
Manfaat Tawakal
 Tercukupinya semua keperluan
 Mudah untuk bangkit dari keperpurukan
 Tidak bisa dikuasai oleh setan
 Memperoleh nikmat yang tiada henti
 Menghargai hasil usaha

Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata


31
kehidupan
Rangkuman

R
 Cinta kepada Allah Swt.
(mahabbatullah) berarti
menempatkan Allah Swt. Di dalam
hati sanubari, dan merupakan
tingkatan cinta tertinggi dan hakiki.
 Cinta seseorang kepada Allah
tumbuh dari pengaruh akal dan jiwa
yang kuat akibat berpikir mendalam
terhadap kekuasaan-Nya di langit dan
bumi.
 Rasa takut (khauf) merupakan sifat
orang bertaqwa, sekaligus merupakan
bukti iman kepada Allah Swt.
Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata
32
kehidupan
Rangkuman

R
 Takut kepada Allah Swt. dapat berupa
rasa takut tidak diterimanya taubat, takut
tidak mampu istikamah dalam beramal
saleh, takut akan mengikuti hawa nafsu,
takut tertipu oleh gemerlap duniawi,
takut terperosok dalam jurang maksiat,
takut atas siksa kubur, takut terjebak
pada kesibukan yang melalalikan dari
Allah Swt., takut menjadi sombong
karena memperoleh nikmat dari Allah
Swt., takut mendapatkan siksaan di dunia
dan takut tidak mendapatkan nikmat
surga.
 Raja’ berarti berharap untuk
memperoleh rahmat dan karunia Allah
Swt.
Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata
33
kehidupan
Rangkuman

R
 Sifat khauf dapat mencegah
seseorang berbuat dosa, sedangkan
raja’ dapat mendorong untuk taat
kepada Allah Swt.
 Tawakal adalah mewakilkan atau
menyerahkan hasil usahanya kepada
Allah Swt. setelah didahului dengan
ikhtiar yang sungguh-sungguh.
 Tawakal adalah mewakilkan atau
menyerahkan hasil usahanya kepada
Allah Swt. setelah didahului dengan
ikhtiar yang sungguh-sungguh.

Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata


34
kehidupan
Penerapan Karakter

Butir Perilaku Nilai Karakter


Mendahulukan perkara yang dicintai oleh Allah Swt. Beriman dan bertakwa kepada tuhan YME dan
berakhlak Mulia
Mencintai sesame manusia demi terjaganya persatuan Kebhinekaan Global
dan kesatuan bangsa.
Tetap ramah dan santun dalam menghadapi hindaan
Cinta damai
dan cemoohan dari orang lain
Menggunakan nikmat sehat untuk melakukan
Tanggungjawab
kegiatan yang bermanfaat dan bernilai ibadah
Menciptakan teknologi untuk mitigasi bencana
sebagai wujud kewaspadaan dan Khauf Kreatif

Perilaku Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal dalam menata


35
kehidupan
Wabilahitaufik Wal
Hidayah
Thank you Wassalamualaikum
Warrahmatullahi
Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai