Kelompok 7 Manajemen Sumber Daya Manusia
Kelompok 7 Manajemen Sumber Daya Manusia
Kelompok 7 Manajemen Sumber Daya Manusia
• Beberapa langkah atau tahapan prosedur dalam mendapatkan calon karyawan yang baru
tentu diiringi dengan memiliki kualitas tenaga kerja terbaik:
1. Mengidentifikasi jabatan yang kosong beserta jumlah karyawan.
2. Menganalisa Jabatan
3. Menentukan lokasi pencarian calon karyawan
4. Memilih metode rekrutmen
5. Memanggil calon karyawan terbaik
6. Menyeleksi calon karyawan
7. Menyusun penawaran kerja
8. Mulai bekerja
1. DEFINISI SELEKSI:
• Usaha pertama yang dilakukan perusahaan untuk
memperoleh karyawan yang memenuhi kualifikasi dan
kompeten dan akan menjabat serta mengerjakan semua
pekerjaan pada perusahaan.
• Proses untuk memilih pelamar untuk dijadikan karyawan
dan menempatkan mereka pada posisi yang dibutuhkan
oleh organisasi. Dengan kata lain, Seleksi adalah suatu
proses pencocokan kebutuhan dan persyaratan organisasi
terhadap keterampilan dan kualifikasi para pelamar kerja.
PENGERTIAN MENURUT
PADA AHLI
Dale Yoder (1981), seleksi adalah suatu proses ketika calon karyawan dibagi dua bagian, yaitu
yang akan diterima atau yang ditolak
Malayu Hasibuan, seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang akan
diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada
spesifikasi tertentu dari setiap perusahan bersangkutan.
2
•Menurut Nitisemito (1996:36) untuk mendapatkan ‘The Right Man in The Right
Place’. (Fauzi 2018; Garaika 2019) Didalam proses seleksi perusahaan harus
mendapatkan tenaga kerja yang tepat di dalam posisi yang tepat pula.
Menjamin perusahaan memiliki karyawan yang tepat
untuk suatu jabatan/ pekerjaan.
Memastikan keuntungan investasi SDM perusahaan.
TUJUAN SELEKSI
TERSEBUT DIANTARANYA: Mengevaluasi dalam mempekerjakan dan
penempatan pelamar sesuai minat.
Memperlakukan pelamar secara adil dan
meminimalkan deskriminasi.
Memperkecil munculnya tindakan buruk karyawan
yang seharusnya tidak diterima.
3. METODE PENGADAAN SELEKSI
A. Metode Ilimah
pengembangan seleksi ilmiah dengan mengadakan analisis cermat tentang unsur-unsur
yang akan diseleksi supaya diperoleh karyawan yang kompeten dengan penempatan
yang tepat.
Tahapannya dengan cara berikut:
• Metode kerja yang jelas dan sistematis
• Berorientasi kepada prestasi kerja
• Berorientasi kepada kebutuhan riil karyawan
• Berdasarkan kepada job analysis dan ilmu sosial lainnya
• Berpedoman kepada undang-undang perburuhan
• B. Metode Non Ilmiah
Seleksi yang dilaksanakan tidak didasarkan kepada kriteria, standar atau spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan, tetapi
hanya didasarkan kepada perkiraan dan pengalaman saja. Seleksi ini tidak berpedoman kepada uraian pekerjaan dan
spesifikasi pekerjaan dari jabatan yang akan diisi(Garaika, Helisia Margahana 2019).
Tahapannya dengan cara berikut:
• Surat lamaran,
• Ijazah terakhir dan transkrip nilai
• Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman
• Referensi/rekomendasi dari pihak yang dapat dipercaya
• Walk interview
• Penampilan dan keadaan fisik
• Keturuan dari pelamar
• Tulisan pelamar.
4. PROSES SELEKSI
Ada sejumlah komponen dalam suatu proses seleksi tersebut:
• a. Kuantitas (jumlah) tenaga kerja yang dibutuhkan
• b. Standard kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan
• c. Kualifikasi dari sejumlah calon tenaga kerja
• d. Kualifikasi yang menjadi dasar dalam seleksi: Keahlian, pengalaman, umur,
jenis kelamin, pendidikan, keadaan fisik, tampang, bakat, tempramen, karakter,
kerja sama, kejujuran, kedisiplinan, inisiatif, dan kreatif
5. PENDEKATAN
SELEKSI
Jenis Seleksi biasanya meliputi; seleksi administratif, seleksi tertulis, seleksi tidak
tertulis.
Jenis seleksi harus berasaskan efisiensi (uang, waktu dan tenaga) yang bertujuan
untuk memperoleh karyawan yang terbaik dengan penempatannya yang tepat.
Sistem seleksi harus berasaskan efisiensi serta efektivitas dan bertujuan untuk
memperoleh karyawan yang terbaik dengan penempatannya yang tepat.
MENURUT ANDREW F. SIKULA;
o Succesive-Hurdles
Sistem seleksi yang dilaksanakan berdasarkan urutan testing, yakni jika pelamar
tidak lulus pada suatu testing, ia tidak boleh mengikuti testing berikutnya dan pelamar
tersebut dinyatakan gugur.
o Compensatory-Approach,
Sistem seleksi yang dilakukan dengan cara pelamar mengikuti seluruh testing,
kemudian dihitung nilai rata-rata tes apakah mencapai standar atau tidak. Pelamar yang
mencapai nilai standar dinyatakan lulus, sebaliknya dinyatakan gugur atau tidak lulus.
6. BEBERAPA HAL YANG HARUS
DIPERTIMBANGKAN DALAM PROSES SELEKSI
Analisis Jabatan
• Memberikan informasi tentang uraian jabatan, spesifikasi jabatan, standarisasi
pekerjaan serta persayaratan yang harus dipenuhi untuk memegang jabatan
tersebut.
• Analisis jabatan merupakan petunjuk tentang target apa yang hendak dicapai pada
saat seleksi.
Perencanaan SDM
Dapat diketahui berapa jumlah calon pegawai yang dibutuhkan oleh organisasi, pada jenjang apa
dan di bagian mana, dan persyaratan apa yang harus dipenuhi oleh pelamar.
d. Pengadaan Tenaga Kerja (Rekrutmen)
• Rekruitmen yang dilakukan akan berpengaruh pada proses seleksi. Qualified tidaknya
pelamar yang akan diseleksi sangat tergantung pada tenaga kerja.
• Pengadaan kerja yang efektif akan menghasilkan tersedianya sejumlah pelamar yang
qualified dan sebaliknya. Jenis dan sifat berbagai langkah yang harus diambil tergantung
pada hasil rekruitmen.
7. SISTEM SELEKSI YANG EFEKTIF
Keakuratan
• kemampuan dari proses seleksi untuk secara tepat dapat memprediksi
kinerja pelamar
Keadilan
• Memberikan jaminan bahwa setiap pelamar yang memenuhi
persyarakatan diberikan kesempatan yang sama dalam system seleksi
Keyakinan
• Orang yang terlibat dalam proses seleksi yakin akan manfaat yang
diperolehinya
8.KESIMPULAN
1. Pentingnya seleksi yang baik dalam proses menemukan karyawan yang memiliki kompetensi
yang baik dan sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan, karena proses seleksi akan
mempengaruhi beberapa hal yang ada didalam organisasi atau perusahaan, antara lain; Orientasi, Diklat,
Pengembangan, Perencanaan Karier, Penilaian Prestasi Kerja, Kompensasi, Perjanjian Kerja, Pengawasan
Personalia
2. Tahap seleksi merupakan tahapan yang sangat penting dalam manajemen sumber daya
manusia. Dengan memilih dan mendapatkan calon yang terbaik untuk mengisi posisi dalam perusahaan,
melakukan pekerjaan yang dibutuhkan dan mendapatkan karyawan yang berkualitas. Jika karyawan
punya keselarasan dengan pekerjaannya maka diharapkan karyawan tersebut akan memikliki kinerja yang
tinggi dan berkualitas, serta akan mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap perusahaan, tentunya
akan bertahan lama dalam perusahaan, efeknya akan meminimalisir biaya rekrutmen karyawan karena
semua posisi terisi tanpa ada yang mengundurkan diri dalam jangka waktu yang singkat.