Gizi Buruk Penyebab Stunting, Gabgguan Kesehatan Reproduksi Serta Perdarah Yang Mengakibatkan Kematian Ibu

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 34

GIZI BURUK PENYEBAB STUNTING,

GANGGUAN KESEHATAN
REPRODUKSI SERTA PERDARAHAN
YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN
IBU
dr. I Made Pariartha, M.Med. Ed,Sp.OG
PERAN PENTING NUTRISI
• Nutrisi memiliki peran penting dalam
pembentukan sumber daya manusia (SDM) di
Indonesia.

• Status gizi menjadi indikator pencapaian


pembangunan kesehatan.

• Status gizi berperan dalam kesehatan reproduksi


MASALAH KEKURANGAN GIZI
Fokus dari intervensi dan masalah gizi yang masih terjadi di Indonesia maupun
di dunia adalah masalah gizi pada balita dan faktor kematian ibu.
DAMPAK KEKURANGAN GIZI
Peningkatan
terjadinya infeksi Penghambatan terhadap Degradasi yang terjadi
tumbuh kembang pada kondisi kesehatan
di usia dewasa
Gizi yang tidak seimbang akan mempengaruhi
kesehatan reproduksi.

Gizi mempengaruhi sistem reproduksi, hormon


seks pada perempuan yakni ekstrogen dan
progresteron.

Kekurangan gizi dapat mempengaruhi sistem


reproduksi, yakni anemia dan pendarahan saat
melahirkan.
01
KESEHATAN
REPRODUKSI
Kesehatan reproduksi merupakan kondisi sehat dan sejahtera secara fisik,
psikologis dan sosial terbebas dari penyakit atau adanya cacat dengan
sistem reproduksi.

KRR (2022) menunjukkan tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan


reproduksi masih rendah, 73,46% remaja laki laki dan 75,6 % remaja
perempuan usia 15-19 tahun di Indonesia.

Menikah sebelum usia yang disyaratkan membawa resiko yang dirasakan


baik oleh perempuan maupun laki-laki yaitu mempengaruhi kesehatan
reproduksinya.
Maraknya permasalahan pada reproduksi remaja saat ini dikarenakan
kurangnya pemahaman tentang berbagai aspek reproduksi.

Contoh:
• Seks pranikah,
• Putus sekolah karena hamil,
• Pasangan yang tidak bertanggung jawab,
• Penggunaan kontrasepsi,
• Aborsi,
• Infeksi HIV/AIDS,
• Penyakit menular seksual
• Penggunaan obat-obatan terlarang.
02
GIZI BURUK
Gizi buruk merupakan salah satu
permasalahan kesehatan yang
sifatnya yang irreversible atau
tidak dapat kembali sehingga
diperlukan intervensi dan
penanganan yang serius.
FAKTOR GIZI BURUK
1. Kesehatan
2. Pendidikan
3. Lingkungan
4. Pengetahuan
5. Kesadaran gizi
6. Asupan gizi yang diperoleh oleh balita
03
STUNTING
PENGERTIAN
Stunting adalah penyakit malnutrisi
dimana seorang anak dibawah 5 tahun
kekurangan gizi kronis dan tingkat
pertumbuhan anak terhambat dari
seusia normalnya
(Vaivada et al., 2020).
PREVALENSI
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2020 sebanyak 149,2
juta anak di dunia dengan usia dibawah 5 tahun mengalami stunting.

Berdasarkan data yang diambil dari Studi Stutis Gizi Indonesia (SGGI) tahun 2021
menyebutkan angka stunting balita nasional sebanyak 24,4% dimana prevalensi
tersebut terbilang tinggi jika angka prevalensi stunting melebihi 20% (Hendraswari et
al., 2021).
PENYEBAB

Hubungan pola Pemberian asi Riwayat penyakit


makan ekslusif infeksi pada balita
04
KEMATIAN IBU
Menurut data Kemenkes RI
(2021), sekitar 20% ibu hamil
pernah mengalami pendarahan
pada saat kehamilan dipicu dari
kekurangan gizi.
RESIKO PENDARAHAN

Bagi janin:
1. Terhambatnya pertumbuhan janin
2. Lahir prematur
3. Malnutrisi
PENYEBAB

AKI atau Angka Kematian Ibu menggambarkan resiko kematian


ibu yang terjadi pada fase kehamilan, persalinan, dan masa nifas.

Masalah gizi ibu hamil:


1. Kurang energi kronik
2. Anemia
3. Kurang yodium
KURANG ENERGI KRONIS
Kondisi ibu kekurangan makanan yang berlangsung lama sehingga
menimbulkan gangguan pada ibu hamil.

Penyebab KEK pada ibu hamil sangat beragam, diantaranya


ketidak seimbangan asupan gizi, penyakit infeksi, serta perdarahan
KURANG ENERGI KRONIS
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengobati
KEK dalam masa kehamilan yakni

1. Pengaturan konsumsi makanan khususnya energi dan protein


2. Pemantauan pertambahan berat badan
3. Pengukuran LILA sebelum hamil dan saat hamil
4. Pemeriksaan kadar HB
ANEMIA

Kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr/dl

Penyebab:
1. Peningkatan kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin
2. Pola makan yang terganggu
YODIUM

Kekurangan yodium menyebabkan:


1. Abortus
2. Meningkatnya angka kematian pada fase perinatal
3. Melahirkan bayi kretin
05
PREVENTIF
ISI PIRINGKU & GIZI SEIMBANG
CONTOH MAKANAN

1. Daging Ayam
2. Lele
3. Kelor
DAGING AYAM
Kandungan gizi ayam dalam 100 gram:
1. Air: 55,9 ml
2. Energi: 298 kalori
3. Protein: 18,2 g
4. Lemak: 25,0 g
5. Kalsium: 14 mg
6. Fosfor: 200 mg
7. Besi: 1,5 mg
Protein ayam berpengaruh pada kepadatan tulang dan penyerapan
kalsium.

Jumlah protein yang disarankan per hari adalah 46 gram untuk wanita
dan 56 gram untuk pria. Protein sangat penting untuk fungsi
kekebalan tubuh, pertumbuhan sel dan massa otot.
Satu porsi dada ayam Satu porsi paha ayam
mengandung: mengandung:
7 gram lemak total 13 gram lemak total
2 gram lemak jenuh 3,5 gram lemak jenuh
70 mg kolesterol 80 mg kolesterol
LELE
Nilai gizi dalam 100 gram lele:
1. Kalori: 105
2. Lemak: 2,9 gram
3. Protein: 18 gram
4. Natrium: 50 miligram
5. Vitamin B12: 121 persen dari kebutuhan harian
6. Selenium: 26 persen dari kebutuhan harian
7. Fosfor: 24 persen dari kebutuhan harian
8. Tiamin: 15 persen dari kebutuhan harian
9. Kalium: 19 persen dari kebutuhan harian
10. Kolesterol: 24 persen dari kebutuhan harian
11. Asam lemak omega-3: 237 miligram
12. Asam lemak omega-6: 337 miligram
Makan makanan yang kaya asam lemak omega-3 bermanfaat
untuk:
1. Mengoptimalkan kesehatan otak sehingga dapat terhindar
dari berbagai penyakit (contohnya depresi, gangguan
memori, dan attention deficit hyperactivity disorder
(ADHD))
2. Menjaga kesehatan jantung untuk mengurangi peradangan
pada pembuluh darah, sehingga aliran darah ke jantung
menjadi lancar.
KELOR

Daun kelor sangat terkenal dikonsumsi sebagai sayuran dan


dapat berfungsi meningkatkan jumlah ASI (air susu ibu).
Daun kelor mengandung unsur zat gizi mikro yang sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan status gizi ibu hamil yaitu:

1. Betacarotene 6. Zat besi


2. Tiamin (B1) 7. Fosfor
3. Riboflavin (B2) 8. Magnesium
4. Niacin (B3) 9. Seng
5. Kalsium 10. Vitamin C
Terima
kasih!

Anda mungkin juga menyukai