Kel 13 Kep Gerontik-1
Kel 13 Kep Gerontik-1
Kel 13 Kep Gerontik-1
Inventaris Depresi Beck merupakan alat pengukur status afektif yang digunakan untuk
membedakan jenis depresi yang mempengaruhi suasana hati. Inventaris ini berisikan 12
karakteristik, yaitu: alam perasaan, pesimisme, rasa kegagalan, kepuasan, rasa bersalah,
rasa terhukum, kekecewaan terhadap seseorang, kekerasan terhadap diri sendiri,
keinginan untuk menghukum diri sendiri, keinginan untuk menangis, mudah
tersinggung, menarik diri, ketidakmampuan membuat keputusan, gambaran tubuh,
gangguan tidur, kelelahan, gangguan selera makan, kehilangan berat badan. Inventaris
ini juga berisikan 13 hal tentang gejala dan sikap yang berhubungan dengan depresi.
Inventaris Depresi Beck (IDB)
Skor Uraian
A. Kesedihan
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
Inventaris Depresi Beck (IDB)
C. Rasa Kegagalan
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan
D. Ketidak Puasan
E. Rasa Bersalah
1 Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak perduli pada mereka semuanya
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit perasaan pada mereka
I. Keragu-raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanen dalam penampilan saya dan ini membuat saya tak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumnya
K. Kesulitan Kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
M. Anoreksia
Total Skor =
Interpretasi hasil:
0-4 : Depresi tidak ada atau minimal
5-7 : Depresi ringan
8-16 : Depresi sedang
>16 : Depresi berat
Skala Depresi Geriatrik Yesavage
Skala Depresi Geriatrik Yesavage atau biasa disebut dengan Geriatric Depression
Scla (GDS) merupakan instrumen yang disusun secara khusus untuk memeriksa
depresi. Instrumen ini terdiri atas 10 atau 15 pertanyaan dengan jawaban YA atau
TIDAK. GDS ini telah diuji kesahihan dan keandalannya. Beberapa nomor jawaban
YA dicetak tebal, dan beberapa nomor yang lain jawaban TIDAK dicetak tebal.
Jawaban yang dicetak tebal mempunyai nilai 1 apabila dipilih.
SKALA DEPRESI GERIATRIK YESAVAGE
6 Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda? Ya/Tidak
SKALA DEPRESI GERIATRIK YESAVAGE
7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda? Ya/Tidak
Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada keluar dan mengerjakan sesuatu yang
9 Ya/Tidak
baru?
Apakah anda merasa mempunyau banyak masalah dengan daya ingat anda dibanding
10 Ya/Tidak
kebanyakan orang?
11 Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini menyenangkan? Ya/Tidak
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini? Ya/Tidak
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan? Ya/Tidak
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaanya daripada anda? Ya/Tidak
Total
Interpretasi:
Skor 0-4 : Tidak depresi/normal
Skor 5-9 : Depresi ringan
Skor 10-15 : Depresi sedang/berat
Pengkajian Keseimbangan Postural
Keseimbangan postural adalah kemampuan tubuh untuk memelihara pusat dari massa tubuh dengan
batasan dari stabilitas yang ditentukan oleh dasar penyangga. Pusat massa tubuh adalah titik dimana jumlah
gaya yang bekerja sama dengan nol. Pada orang normal, pusat massa tubuh terletak didepan vertebra sacral
ke-2 atau berada 55%-57% dari tinggi badan seseorang diatas tanah. Batasan stabilitas adalah tempat pada
suatu ruang dimana tubuh dapat menyangga posisi tanpa berubah dari dasar penyanga. Keseimbangan juga
merupakan suatu proses dimana tubuh berusaha untuk mempertahankan posisinya saat melakukan berbagai
kegiatan.
B. Klasifikasi Keseimbangan Postural
1. Keseimbangan Statik
2. Keseimbangan Dinamik
1. Sistem Sensori
Pada sistem ini yang berperan didalamnya adalah penglihatan (visus) dan pendengaran. Semua gangguan atau
perubahan pada mata akan menimbulkan gangguan penglihatan. Begitu pula semua penyakit telinga akan
menimbulkan gangguan pendengaran.
Menurut Tinetti (1992), stroke dan parkinson yang diderita oleh lanjut usia dapat menyebabkan gangguan fungsi
SSP sehingga sistem saraf pusat berespon tidak baik terhadap input sensorik.
3. Kognitif
4. Muskuloskeletal
Faktor ini betul-betul berperan terhadap terjadinya jatuh pada lanjut usia (faktor murni milik lanjut usia). Gangguan
muskuloskeletal menyebabkan gangguan gaya berjalan (gait) dan ini berhubungan dengan proses menua yang fisiologis,
misalnya :
Semua perubahan tersebut mengakibatkan kelambanan bergerak, langkah yang pendek-pendek, penurunan irama, kaki tidak
dapat menapak dengan kuat dan cenderung gampang goyah
D. Penyakit yang Mengganggu Keseimbangan pada Lansia
1. Penyakit Mata
a) Katarak
Katarak terjadi karena adanya selaput yang menutupi lensa mata sehingga membuat pandangan
terganggu hingga menyebabkan kebutaan. Penyakit katarak ini akan menghalangi cahaya masuk
ke lensa bagian belakang mata dan karena kekurangan cahaya pada mata ini yang menyebabkan
penglihatan hilang. Hilangnya penglihatan ini akan menyebabkan lansia berisiko tinggi terjatuh.
b) Glaukoma
Glaukoma menjadi penyebab kebutaan kedua terbanyak setelah katarak. Glaukoma merupakan gangguan mata yang berkaitan
dengan terjadinya peningkatan tekanan pada mata. Gejala dari glaukoma adalah penglihatan kabur, muncul lingkaran seperti
pelangi ketika melihat ke arah cahaya terang, merasakan adanya sudut buta (blind spot), dan kelainan pada pupil mata. Jika tidak
segera ditangani dengan baik, glaukoma dapat mengakibatkan buta permanen.
Presbiopia adalah gangguan mata yang terjadi karena daya akomodasi yang terdapat dalam mata tidak dapat berjalan dengan
baik dan menyebabkan mata tidak dapat melihat objek yang berada jauh dan dekat secara optimal. Presbiopia tidak dapat diobati
namun untuk mengurangi risiko jatuh, lansia dapat menggunakan kacamata dengan lensa khusus untuk membantu mempertajam
penglihatan.
d) Degenerasi Makula
Degenerasi makula adalah kondisi dimana pusat penglihatan mata terganggu. Penyakit ini umumnya muncul pada usia lebih dari
50 tahun. Gejala yang dialami berupa kesulitan memandang lurus atau memandang ke tengah
2. Penyakit Telinga
a) Tinitus
Tinnitus merupakan salah satu gangguan pendengaran berupa sensasi suara tanpa adanya rangsangan dari luar. Keluhan
ini dapat berupa bunyi mendenging, menderu, mendesis, atau berbagai macam bunyi yang lain. Telinga berdenging
yang terjadi secara terus menerus dapat mengganggu keseimbangan pada lansia ketika berjalan.
b) Presbikusis
Presbikusis adalah kondisi ketika kedua telinga secara perlahan-lahan kehilangan kemampuannya dalam mendengar.
Gangguan ini merupakan salah satu proses penuaan yang tidak dapat dihindari, karena proses degeneratif dari sel-sel
sensori pada telinga dalam dan sulit untuk dikoreksi. Kondisi tersebut juga dapat memengaruhi organ vestibularis yang
membuat pasien lansia mengalami gangguan keseimbangan
3. Penyakit Sistem Saraf Pusat
a) Stroke
Serangan stroke dapat mengganggu sensasi pendengaran dan fungsi vestibular yang membantu menjaga keseimbangan sehingga menyebabkan
penderitanya kehilangan keseimbangan dan terjatuh
b) Parkinson
Parkinson’s disease atau penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif (akibat proses penuaan pada sistem saraf) yang menyebabkan
penderitanya mengalami gangguan motorik dan keseimbangan tubuh. Kondisi ini biasanya ditandai dengan tremor, gangguan koordinasi tubuh,
dan kaku otot..
4. Penyakit Kognitif
Demensia adalah kondisi penurunan fungsi kognitif otak (seperti berfikir, mengingat, membuat keputusan, mengendalikan emosi, serta
kemampuan komunikasi) yang terjadi secara progresif hingga mengganggu kemampuan bersosialisasi dan kehidupan sehari-hari. Pada lansia
dengan penurunan fungsi kognitif dapat menyebabkan penurunan persepsi, sensori, respon motorik dan penurunan reseptor propioseptif pada
sistem saraf pusat (SSP) sehingga dapat menyebabkan gangguan keseimbangan postural
E. Hubungan Keseimbangan dengan Lansia
Bertambahnya usia, fungsi fisiologis lansia mengalami penurunan akibat proses degeneratif (penuaan).
Penurunan kemampuan berbagai organ, fungsi dan sistem tubuh itu bersifat alamiah. Pada usia 60 tahun,
lansia mengalami penurunan massa otot yang menyebabkan penurunan kekuatan otot, terutama kekuatan
otot ekstremitas bawah dan terjadi penurunan flastisitas pada otot yang akan mempengaruhi keseimbangan
dinamis pada lansia. Pada usia lebih dari 70 tahun lansia banyak yang mengalami jatuh yang mengganggu
aktivitas fisik. Keseimbangan merupakan hal yang penting untuk lansia karena dengan baiknya
keseimbangan maka lansia dapat bergerak untuk menjalani kehidupan sehari-hari dan sebaiknya jika
keseimbangan lansia terganggu maka lansia akan sulit bergerak dan akan sulit menjalani kehidupan atau
kegiatannya sehari-hari.
F. Form Pengkajian Keseimbangan Lansia
• Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini
• Beri nilai 1 jika klien menunjukkan salah satu kondisi di bawah ini
Komponen
Utama dalam Langkah-Langkah Kriteria Nilai
Bergerak
A. Perubahan
posisi/gerakan 2. Duduk ke kursi Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi ...
keseimbangan
Pemeriksa mendorong sternum (perlahan-lahan
3. Menahan dorongan sebanyak 3x), klien menggerakan kaki, memegang
...
pada sternum objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-
sisinya
6. Menahan dorongan
Kriteria sama dengan kriteria mata terbuka ...
pada sternum
Menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-
7. Perputaran leher ...
sisinya, keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil
8. Gerakan menggapai Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi max, sementara berdiri
...
sesuatu pada ujung-ujung jari kaki tidak stabil, memegang sesuatu untuk dukungan
11. Ketinggian langkah kaki Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser/menyeret kaki), ...
14. Penyimpangan jalur pada Tidak berjalan pada garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi ...
Skor Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia dimana saya tak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang ke depan
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. Rasa Kegagalan
3 Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D. Ketidak Puasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
Pengkajian Inventaris Depresi Beck
E. Rasa Bersalah
1 Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak perduli pada mereka semuanya
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit perasaan pada mereka
2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanen dalam penampilan saya dan ini membuat saya tak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumnya
Pengkajian Inventaris Depresi Beck
K. Kesulitan Kerja
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
L. Keletihan
M. Anoreksia
Ny. R merupakan lansia berusia 80 tahun yang tinggal di Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia. Pasien
mengatakan kesehatannya terasa semakin menurun, terutama kaki kiri yang semakin sulit digerakkan
sehingga sulit untuk berjalan dengan normal. Daya ingat pasien sudah menurun, pasien sering mengatakan
sekarang sudah adzar padahal masih dzuhur. Pasien selalu mengatakan mengapa kesehatannya tak
kunjung sembuh, pasien ingin segera sehat dan kembali ke rumahnya. Pasien mengatakan pasrah terhadap
keadaannya saat ini. Ny. R mengatakan merasa kesepian dan bosan karena sudah lama tinggal sendiri dan
keluarga Ny. R tidak kunjung mengunjunginya di balai rehabilitasi sosial. Pasien mengatakan merasa
bahagia jika ada mahasiswa yang sedang praktek di balai rehabilitasi sosial karena ada yang mengajaknya
berbicara.
Pengkajian Skala Depresi Geriatrik Yesavage
2 Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat atau kesenangan anda? Ya/Tidak 1
6 Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda? Ya/Tidak 0
7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda? Ya/Tidak 1
Apakah anda merasa mempunyau banyak masalah dengan daya ingat anda dibanding
10 Ya/Tidak 1
kebanyakan orang?
11 Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini menyenangkan? Ya/Tidak 0
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini? Ya/Tidak 0
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan? Ya/Tidak 0
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaanya daripada anda? Ya/Tidak 1
Total 8
Komponen Utama
Langkah-Langkah Kriteria Nilai
dalam Bergerak
1
Klien memegang
6. Menahan dorongan pada sternum Kriteria sama dengan kriteria mata terbuka
objek untuk
dukungan
1
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil dari Klien tidak mampu
9. Membungkuk lantai, memegang objek untuk bisa berdiri, memerlukan usaha-usaha membungkuk
multiple untuk bangun untuk mengambil
objek dari lantai
1
Klien memegang
10. Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan
objek untuk
dukungan
1
Tidak berjalan pada garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi Klien tidak
13. Kesimetrisan langkah
(diobservasi dari samping klien) berjalan pada
garis lurus
1
Tidak berjalan pada garis lurus,
14. Penyimpangan jalur pada Klien tidak
bergelombang dari sisi ke sisi (diobservasi
saat berjalan berjalan pada
dari belakang klien)
garis lurus
Jumlah Total = 9