Optimasi Data Stunting Kab. Bandung

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

Investing in Nutrition and Early Years

(INEY) Program
Ditjen Bangda Kemendagri

Imam Al Muttaqin
TA Iney Regional 2

Optimasi Surveilans Gizi untuk


Penurunan Angka Stunting
di Kabupaten Bandung
Good Data Good Decision
Bad Data Bad Decision
No Data No Decision
PERAN KABUPATEN/KOTA
DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

01 Menetapkan Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten /kota

Merumuskan kebijakan daerah yang mendukung upaya percepatan penurunan stunting,


02 termasuk peningkatan peran camat dalam mengoordinasikan perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendalian percepatan penurunan stunting di wilayahnya

03 Menetapkan target percepatan penurunan stunting untuk mendukung pencapaian target


nasional
Menetapkan program dan kegiatan terkait penurunan stunting, dalam dokumen perencanaan
04 dan penganggaran
Mencanangkan komitmen bersama antara pemerintahan daerah, kecamatan,
05 desa/kelurahan, dan unsur masyarakat untuk mendukung penuh upaya percepatan
penurunan stunting secara konsisten dan berkelanjutan;
Menyelenggarakan pelatihan untuk peningkatan kapasitas OPD kabupaten/kota terkait dan
06 aparat desa/kelurahan dalam melaksanakan Aksi Konvergensi/Aksi Integrasi penurunan
stunting
07 Meningkatkan dan/atau membangun sistem manajemen data yang terkait dengan penurunan
stunting (Sistem pencatatan dan pelaporan)

08 Meningkatkan koordinasi dengan K/L, provinsi, desa/kelurahan, dan pihak lainnya yang
terkait dalam pelaksanaan Aksi Konvergensi/Aksi Integrasi penurunan stunting
Mensosialisasikan kebijakan terkait upaya percepatan penurunan stunting sebagai salah
09 satu prioritas pembangunan nasional, khususnya kepada kecamatan dan desa/kelurahan;
10 Melaksanakan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting

11 Mengalokasikan dana bantuan khusus bagi desa/kelurahan serta meningkatkan alokasi


penggunaan dana desa untuk penurunan stunting secara efektif.

12 Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan-kegiatan yang terkait dengan penurunan


stunting
13 Melibatkan peran multisektor termasuk non pemerintahah dalam upaya penurunan stunting
1. Menetapkan target percepatan penurunan stunting untuk mendukung pencapaian target nasional
2. Melaksanakan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting

• Target penurunan Stunting tingkat


Kabupaten
• Target capaian layanan intervensi

64 Indikator dalam
Perpres 72 tahun 2021

29 Indikator Esensial 35 Indikator Supply

SASARAN INTERVENSI
8 Aksi Integrasi di Tingkat Kab/Kota
Aksi 1: Mengidentifikasi sebaran prevalensi stunting, Keluarga
berisiko stunting, kondisi cakupan layanan, situasi ketersediaan
program, dan praktik manajemen layanan saat ini
“Merupakan instrumen dalam bentuk kegiatan
untuk meningkatkan konvergensi intervensi pesifik Aksi 2: Rencana tindak lanjut kabupaten/kota dalam merealisasikan
dan sensitif percepatan penurunan stunting” rekomendasi hasil analisis situasi dan 64 Indikator target
Aksi 3: Memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi antara
PIC:TPPS OPD dengan non-pemerintah dan masyarakat luas secara melalui
Bappeda
Rembuk Stunting tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten/Kota
PIC:TPPS Aksi 4: Peraturan Bupati/Walikota Tentang upaya percepatan
Bappeda
PIC: TPPS
penurunan stunting dan pembagian peran pihak dari tingkat
Sekda/ Desa/Kelurahan hingga tingkat Kabupaten/Kota
Bappeda
Aksi 5: Pembinaan pemerintah Desa/kelurahan dan masyarakat
PIC: TPPS
Sekda/
Bappeda
PIC: TPPS Aksi 6: Upaya pengelolaan data di tingkat kabupaten/kota sampai
Dinkes
KB
tingkat desa/ kelurahan dalam mendukung pelaksanaan percepatan
PIC: TPPS penurunan stunting.
Sekda
Bag. Hukum Aksi 7: Publikasi hasil analisis prevalensi dan hasil audit stunting
PIC:TPPS
Bappeda PIC: TPPS
DPMD
OPD
KB Aksi 8: Review yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota
Dinsos terhadap kinerja program percepatan penurunan stunting selama
Pemerintahan
satu tahun terakhir
INTERVENSI TAHUN 2022 DAN TAHUN BERJALAN
2023 2022
PERANGKAT DAERAH
KEG ANGGARAN KEG ANGGARAN
BAPELITBANGDA 1 26,779,045.00 DESA/KELURAHAN PRIORITAS
DINAS KB 10 20,074,870,000.00 7 13,662,931,200.00
DINAS KESEHATAN 16 18,387,917,825.00 15 1,443,774,700.00 2022 - 65 DESA/KELURAHAN
DINAS KETAHANAN PANGAN 9 2,523,387,000.00 4 1,440,928,400.00
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA 8 924,260,520.00 8 884,611,000.00
DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA 2 532,400,000.00 5 37,177,480,000.00 2023 - 55 DESA/KELURAHAN
DINAS PERTANIAN 2 763,936,500.00
DINAS PU / CIPTA KARYA 4 32,493,527,763.00 9 115,717,977,040.00
DINAS SOSIAL 8 2,648,500,000.00 2 774,147,300,000.00
LAINNYA 6 1,678,007,839.00
Grand Total 66 80,053,586,492.00 50 944,475,002,340.00

BAGAIMANA HASILNYA……????

DILAKUKAN PENGUKURAN……
Aksi #7 PENGUKURAN DAN PUBLIKASI STUNTING

DEFINISI

Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk memperoleh data prevalensi


Stunting terkini pada skala layanan puskesmas, kecamatan, dan desa. Hasil
pengukuran tinggi badan anak di bawah lima tahun serta publikasi angka
Stunting digunakan untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan
masyarakat dalam gerakan bersama bagi upaya percepatan penurunan Stunting.
Tata cara pemantauan pertumbuhan anak tetap.
Data status gizi:
1. Pemantauan rutin di Posyandu
2. Penimbangan Massal
3. Survei Gizi (Riskesdas, survei tahunan, SKI, dll)
TUJUAN
1. Mengetahui status gizi anak sesuai umur
2. Mengukur prevalensi stunting di tingkat desa, kecamatan
dan kabupaten/kota secara berkala yang dilaporkan secara
berjenjang mulai dari posyandu ke Dinas Kesehatan
kabupaten/kota

PIC Dinas Kesehatan

OPD yang membidangi Pemberdayaan


BALITA Masyarakat dan Desa
TAHAPAN KEGIATAN PENGUKURAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
DISEMINASI DAN PUBLIKASI HASIL
PERSIAPAN RENCANA DAN JADWAL
• Mengolah data
• Langkah-langkah publikasi Membuat rencana kerja pengukuran
• Diseminasi dan publikasi hasil stunting, identifikasi sumber daya,
pengukuran stunting di Tingkat Desa, pelatihan, pengukuran
Kecamatan, Kab/Kota
1
PELAKSANAAN
5 • Pelaksana : Puskesmas & Posyandu
PEMANFAATAN HASIL • Pastikan alur informasi sampai tingkat
Menilai kemajuan pada tingkat: 2 pusat
• Individu • Alat ukur sesuai standar
• Keluarga 4 • Pastikan tenaga telah terlatih
• RT/RW/Kelurahan/Desa • Kendali mutu ke posyandu
• Kecamatan 3 • Rutin
• Kabupaten/Kota

PENGELOLAAN PENYIMPANAN DATA


• Membangun sistem informasi
• Updating data
• Menilai kemajuan pada tingkat individu, keluarga, 12
hingga RT/RW/Kelurahan/Desa
Tahap 1 – Mempersiapkan Rencana Jadwal
Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan

Isu dalam merencanakan kegiatan


Tujuan terkait pembiayaan diperlukan

Membahas platform kegiatan pengukuran Sumber Daya


stunting, rencana kegiatan pengumpulan data, Manusia
Pengumpulan
frekuensi, waktu pelaksanaan dan sumber daya Pelatihan Data
yang diperlukan.
Opsi platform: Pengolahan
data,
• Posyandu untuk pengukuran TB/PB min 3 Sistem Kendali pelaporan & Diseminasi
Mutu penyimpanan
bulan sekali berdasarkan Permenkes 2/2020
data
• Distribusi Vit. A dilaksanakan sesuai bulan
penimbangan (Feb & Ags)
• Survei status gizi setahun sekali atau 5 tahun
Publikasi
sekali
Tahap 2 – Melaksanakan Pengukuran Pertumbuhan
dan Perkembangan

Dinkes memastikan
Pengukuran tumbang anak Dinkes berkoordinasi dengan
Pastikan alur informasi masuk ketersediaan alat ukur sesuai
mengacu kepada pedoman Puskesmas & Posyandu untuk
ke dalam sistem data standar dan kalibrasi secara
Kemenkes memantau tumbang anak
rutin

Pengukuran stunting di
Dinkes memastikan petugas telah Dinkes dan Puskesmas Posyandu secara rutin dan Pengukuran tumbang anak
dapatkan pelatihan antropometri
melakukan kendali mutu menyeluruh pada semua balita menggalang partisipasi
dan pelatihan/sosialisasi
pemantauan perkembangan pengukuran dan balita dan dilaporkan secara aktif masyarakat untuk
melalui Buku KIA penimbangan di Posyandu. berjenjang dari Posyandu akuntabilitas sosial
hingga Dinkes
Tahap 3 – Mengelola Penyimpanan Data Pengukuran
Pertumbuhan dan Perkembangan

Dinkes kab/kota harus membangun sistem


informasi yang memuat hasil pengukuran
tumbang balita terutama stunting secara
berjenjang dari Posyandu ke tingkat yang
lebih tinggi, baik manual maupun online

Data harus terus diperbarui agar selalu


mutakhir, sesuai dengan perubahan yang
terjadi pada balita yang dijumpai pada saat
dilakukan pengukuran di platform
pemantauan tumbuh kembang anak balita
Tahap 4 – Memanfaatkan Hasil Pengukuran Pertumbuhan
dan Perkembangan

Menilai kemajuan tingkat individu Pilihan jenis analisisi data stunting


menilai seorang anak memiliki tumbang yang normal atau
bermasalah sehingga harus segera dinilai ulang untuk
mendapatkan penanganan nakes

Menilai kemajuan tingkat keluarga Analisis Analisis


menunjukkan pola permasalahan kesehatan di tingkat Tren Kewilayahan
keluarga yang berkontribusi pada stunting

Menilai kemajuan di tingkat RT/RW/Kelurahan/Desa


Menunjukkan kemajuan/perbaikan masalah kesehatan
priositas pada masing-masing wilayah
Analisis
Analisis
hubungan
Komparatif
Menilai kemajuan di tingkat Kecamatan antar program
Mengidentifikasi faktor pemicu stunting dan dan potensi
yang dimiliki untuk mengatasi atau mengurangi faktor
risiko
Menilai kemajuan di tingkat Kab/Kota
masukan dalam analisis situasi  menunjukkan kecamatan
dan desa yang perlu perhatian khusus dan
mengindikasikan kegiatan yang perlu dimasukkan dalam
Rencana Kegiatan
TANTANGAN PELAKSANAAN PENGUKURAN

1 Belum semua sasaran (balita, bumil) teridentifikasi


Ketersediaan antropometri (alat Timbang dan Ukur
2 Panjang/Tinggi Badan)
Belum semua tenaga dan kader mendapat pelatihan
3 untuk pengukuran tinggi badan

4 Belum maksimalnya input hasil pengukuran dalam aplikasi

5 Belum optimalnya koordinasi di setiap tingkatan

6 Hambatan sistem administrasi keuangan


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai