Perawatan Sistem AC Pada Dumptruck HD 787

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 38

Spesikasi Dump Truck HD 785-7

Number of Cylinders...... 12
Operating Cycle...... 4-stroke
Flywheel...... 777kW
Maximum torque …4631 N.m
 Bore x Stroke …140 mm x 165 mm
 Fuel system . . . . . Direct injection

1
Latar belakang :
 Seiring kemajuan teknologi, terdapat
perbedaan yang amat jauh antara kendaraan
sekarang dan dulu.

 AC (Air Conditioner) merupakan sebuah


komponen penting dalam kenyamanan
berkendaraan.

 Perwatan pada AC sangat penting dilakukan.

2
Tujuan :

I. Untuk menambah wawasan tentang AC dan


komponennya pada alat berat.
II. Untuk mengetahui mekanisme kerja AC.
III. Untuk mengetahui pentingnya perawatan
pada AC.
IV. Untuk mengetahui cara merawat AC.

3
Manfaat AC :
I. Dapat menambah wawasan tentang AC dan
komponennya pada alat berat.

II. Dapat mengetahui mekanisme kerja AC.

III. Dapat mengetahui pentingnya perawatan


pada AC.

IV. Dapat mengetahui cara merawat AC.

4
Pengertian :

AC atau Air Conditioners, adalah suatu

rangkaian peralatan (komponen) yang berfungsi

untuk mendinginkan udara didalam kabin agar

pengendara dapat merasa segar dan nyaman.

5
Komponen Utama AC (Air Conditioners)

a. Compressor
Berfungsi untuk memompakan
Refrigrant yang berbentuk gas agar
tekanannya meningkat sehingga juga
akan mengakibatkan temperaturnya
meningkat.
b. Condensor
Berfungsi untuk menyerap panas pada
Refrigerant yang telah dikompresikan oleh
kompresor dan mengubah refrigrant yang
berbentuk gas menjadi cair (dingin).

6
c. Dryer/Receifer
Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair
untuk sementara, yang untuk selanjutnya mengalirkan
ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan
beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu
Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai Filter untuk
menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan
bagi siklus Refrigerant.

7
d. Expansion Valve
Berfungsi Mengabutkan Refrigrant
kedalam Evaporator, agar Refrigerant
cair dapat segera berubah menjadi gas.

e. Evaporator
Merupakan kebalikan dari Condenser
Berfungsi untuk menyerap panas dari
udara yang melalui sirip-sirip pendingin
Evaporator, sehingga udara tersebut
menjadi dingin.

8
Cara Kerja Komponen Utama AC
1.Compressor
Kompresor di gerakkan oleh tali kipas dari puli engine.
Perputaran kompresor ini akan menggerakkan Piston/Vane dan
gerakan piston/vane ini akan menimbulkan tekanan bagi Refrigerant
yang berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan
sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya.

9
2. Condenser
Refrigerant yang masuk kedalam Condenser oleh karena
tekanan kompresor masih dalam bentuk gas dengan temperatur
yang cukup tinggi (80oC).

Temperatur yang tinggi dari Refrigerant yang berada dalam


Condenser yang bentuknya berliku-liku akan mengakibatkan
terjadinya pelepasan panas oleh Refrigerant. Proses pelepasan
panas ini di permudah dengan adanya aliran udara baik dari
gerakan kendaraan maupun isapan Fan yang terpasang
dibelakang Condenser. Semakin baik pelepasan panas yang di
hasilkan oleh Condenser makin baik pula pendinginan yang
akan dilakukan oleh Evaporator.

Pada ujung pipa keluar Condenser Refrigerant sudah tidak


berbentuk gas lagi akan tetapi sudah berubah menjadi Refrigerant
cair dengan temperatur 57oC (cooled liquid).

10
3. Receifer/Dryer
Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer
melalui lubang masuk (inlet port), kemudian melalui Dryer,
Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik dan keluar melalui
lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve. Dryer,
Desiccant maupun Filter berfungsi untuk mencegah kotoran yang
dapat menimbulkan karat maupun pembekuan Refrigerant
terutama pada Expansion Valve yang mana akan mengganggu
siklus dari Refrigerant. Bagian atas dari Receifer/Dryer disediakan
gelas kaca (Sight Glass) yang berfungsi untuk melihat sirkulasi
Refrigerant.

11
4. Expansion Valve
Oleh karena fungsi dari Expansion Valve ini untuk mengabutkan
Refrigerant kedalam Evaporator, maka lubang keluar pada alat ini berbentuk
lubang kecil (Orifice) konstan atau dapat diatur melalui katup (Valve) yang
pengaturannya menggunakan perubahan temperatur yang dideteksi oleh
sebuah sensor panas.
Pembukaan Valve sangat
bergantung dari besar kecilnya
tekanan Pf dari Heat Sensitizing
Tube. Bila temperatur lubang keluar
(Out Let) Evaporator dimana alat ini
ditempelkan meningkat, maka
tekanan Pf > dari tekanan Ps + Pe,
maka Refrigerant yang
disemprotkan akan lebih banyak.
Sebaliknya bila temperatur lubang
keluar (Out Let) Evaporator menurun
maka tekanan Pf < Ps + Pe, maka
Refrigerant yang disemprotkan akan
lebih sedikit.
Ps: tekanan pegas
Pe: tekanan uap didalam evaporator
12
5. Evaporator
Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas
yang terjadi pada evaporator akan berakibat terjadi
penyerapan panas pada daerah sekelilingnya, udara
yang melewati kisi-kisi evaporator panasnya akan
terserap sehingga dengan hembusan Blower udara
yang keluar keruang kabin kendaraan akan menjadi
dingin.

13
Tipe-Tipe Evaporator

Tipe Plate Fin Tipe Serpentine fin

Tipe Drwan Cup


14
Peralatan Tambahan yang Terdapat Pada Rangkaian Sistem AC
a. Pressure Switch
Presure Switch ini berfungsi untuk mengontrol tekanan yang terjadi
pada sisi tekanan tinggi, bila tekanan siklus Refrigerant terlalu berlebihan,
baik terlalu tinggi (27 kg/cm2) maupun terlalu rendah (2,1 kg/cm2) maka
secara otomatis akan menyetop Switch sehingga Magnetic Clutch menjadi
Off.
Kondisi tekanan yang tidak normal ini akan menyebabkan terjadinya
kerusakan pada berbagai komponen yang lain. Letak Pressure Switch ada
diantara Receifer dan Expansion Valve .

Letak Pressure switch Pressure


Switch

15
b. Stabilizer Putaran Mesin
Peralatan ini berfungsi untuk menstabilkan putaran mesin melalui
sensor pendeteksi RPM mesin yang dipasangkan pada arus primer Ignition
Coil sehingga putaran Idle mesin menjadi lebih baik dan tidak mudah mati.
Prinsip kerja dari mekanis peralatan ini adalah ketika RPM mesin drop
hingga mencapai batas minimum, akan menghentikan magnetic clutch,
sehingga kompresor berhenti bekerja dan RPM mesin akan normal kembali.

16
c. Peralatan Idle Up
Digunakan untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi Idle dan AC
dalam keadaan hidup. Tanpa alat ini mesin akan menjadi sangat berat karena
harus mengangkat beban kompresor sehingga mesin akan sering mati dan
kenyamanan berkendaraan akan menjadi terganggu.

Untuk Dump truck, digunakan VSV yang dilengkapi diapraghma yang


menyebabkan udara akan melalui surge tank, dan ECU akan menginjeksikan
sejumlah tambahan bahan bakar sesuai dengan udara bypass, sehingga
idling mesin akan meningkat.

17
d. Sistem Pelindung Tali Penggerak Kompressor
Alat ini digunakan untuk melindungi tali penggerak kompresor, yaitu
pada saat kompresor mengalami kemacetan. Bila hal ini terjadi maka
magnetic clutch dan VSV idle up akan off secara otomatis dan indikator
lampu AC akan berkedip untuk memberitahukan kerusakan yang terjadi pada
sistem pendingin.

Alur kerja sistem pelindung tali penggerak kompresor

Letak dan prinsip kerja


pelindung tali
penggerak kompresor.

18
e. Sistem Kontrol Kompressor Dua Tingkat (Mode Ekonomi)
AC tipe airmix, dengan kompresor berputar pada beban penuh
yang temperaturnya mencapai batas limit hingga terjadi pembekuan pada
fin evaporator (3oC), hal ini akan banyak menyerap tenaga mesin. Dengan
menggunakan peralatan ini dan diset pada switch ekonomi akan
menghemat banyak pemakaian karena kompresor akan off pada 10 oC
temperatur fin bukan 3oC seperti pada keadaan normal.

19
f. Magnetic Valve
Terletak antara Receifer dan Expansion Valve dan dipakai pada
sistem pendingin tipe dual. Pengontrol temperatur ini bekerja dengan cara
membuka dan menutup Magnetic Valve yang secara paralel akan bekerja
membuka dan menutup siklus pendingin.

20
g. Evaporator Pressure Regulator
Untuk menghidari berkurangnya efek pendinginan yang disebabkan
pembekuan air yang ada di fin pada Evaporator yang terlalu dingin < 0oC,
dapat dipasangkan EPR. Yang terletak diantara Eva porator dan kompresor,
alat ini mengatur jumlah Refrigerant yang mengalir dari evaporator ke
kompresor, dan menjaga agar tekanannya tidak kurang dari 1,9 kg/cm2,
sehingga akan menjaga temperatur fin eva porator tidak turun < 0oC.

21
h. Manifold Gauge
Manipol pengukur adalah alat yang berfungsi selain untuk
mengosongkan/mengisi Refrigerant juga sebagai alat untuk
mengidentifikasi gangguan. Konstruksi yang istimewa dari alat ini harus
dipelajari secara seksama agar penggunaannya menjadi optimal dan
terhindar dari kesalahan pemakaian.

22
Siklus Pendingan AC

a) Kompresor berputar menekan gas Refrigerant dari Evaporator yang bertemparatur


tinggi, dengan bertambahnya tekanan maka temperaturnya juga semakin
meningkat, hal ini diperlukan untuk mempermudah pelepasan panas refrigerant.

b) Gas Refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi masuk kedalam


kondenser. Di dalam kondenser ini panas Refrigerant dilepaskan dan terjadilah
pengembunan sehingga Refrigerant berubah dari bentuk gas menjadi cair.

c) Cairan Refrigerant diatampung oleh Receifer untuk disaring sampai Evaporator


membutuhkan Refrigerant.

d) Expansion Valve memancarkan Refrigerant cair ini sehingga berbentuk kabut dan
cairan yang bertemperatur rendah dan bertekanan rendah.

e) Gas Refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir kedalam Evaporator
untuk mendinginkan udara yang mengalir melalui sela-sela fin Evaporator,
sehingga udara tersebut menjadi dingin yang akan ditekan oleh BLower keruang
kendaraan.

f) Gas Refrigerant kembali kekompresor untuk dicairkan kembali di kondenser.

23
24
Perwatan Pada Sistem AC
1. Release pressure
Lepas hose warna merah dan biru dari gauge manifod.
Pasang hose yang sudah terlepas ke port yang ada di
compressor. Buka keran hose secara perlahan dan
arahkan semburan freon ke tempat yang aman.
Lakukan sampai proses drain selesai.

2. Vacum AC
Pasang hose gauge manifold seperti di gambar.
Buka semua valve/keran (1 & 2) dan hidupkan
vacum pump (3).
Lakukan prose vacum kurang lebih 30 menit

25
3. Cek kebocoran sistem
Lihat di gauge manifold sisi low pressure warna biru. Pastikan
gauge sudah menunjuk di angka warna merah (minus 1 kg/cm2).
Tutup keran sisi low dan high di manifold gauge. Matikan vacuum
pump. Setelah 5 menit gauge sisi low harus tetap menunjuk di anka
minus 1kg/cm2. Bila gauge berubah menjadi 0 kg/cm2 berarti telah
terjadi kebocoran di system AC.

26
4. Pemeriksaan udara pada siklus
Apabila terdapat udara dalam siklus maka AC tidak terlalu dingin,
Pemeriksalah Manifold Gauge. Jika terdapat udara biaya nya di tandai
dengan;
Tindakan yang harus dilakukan yaitu
Periksa kotoran oli dan jumlahnya Bila oli berwarna hitam (kotor), bersihkan
dengan minyak tanah dan semprot dengan kompresor angin lakukan
penyedotan kevakuman kembali atau Ganti receifer.

5. Periksalah sirkulasi refrigerant, apabila refrigerant tidak bersirkulasi


maka Lepas Expansion Valve, bersihkan dan tes. Bila sudah rusak ganti
Ganti Receifer/Dryer perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam
pengisian

6. Periksalah Expansion valve, terhadap gumpulan es. Karena gumpalan es


dapat menyebabkan uap air masuk ke siklus. Jika terdapat uap air, maka
lakukan pemompaan kevakuman untuk membuang uap airnya.

27
7. Periksalah kompressor, karena terkadang kompressor tidak ada
kompresi yang menyebabkan AC tidak dingin. Hal ini bisa saja disebabkan
karena kompresor yang rusak atau katupny rusak.

8. Periksalah kadar refrigerant yang tersedia. Jika berlebihan ataupun


kekurangan, maka dua hal tersebut amat berpengaruh pada pendinginan
ac
• Apabila berlebihan hal yang harus dilakukan yaitu kurangi jumlah
refrigerant, Bersihkan kondenser
•Apabila refrigerant kurang, maka lakukan proses pengisian refrigerant.

Cara mengisi refrigerant


a) Prosedur Pengosongan
•Tutup kedua katup Manifold Gauge.
•pasang Manifold Gauge ke kompresor dengan
selang merah ke nipel tekanan tinggi dan selang
biru ke nipel tekanan rendah serta selang hijau
ke pompa Vakum

28
•Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum.
•Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka-600 mmHg
(23,62 inHg; 80 kPa)
•Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi
untuk lebih mengefisienkan kerja pompa vakum.
•Baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah bersih
dari udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka 750
mmHg (29,53 in Hg; 99,98 kPa)
•Biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit.
•Tutup kedua katup manifold sebelum mematikan pompa vakum.
•Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila
terjadi penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih terjadi
kebocoran.
•Cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan
perbaiki.
29
b) Pengisian Refrigerant
Sebelum memulai pengisian Refrigerant pastikan langkah-langkah berikut sudah
dilakukan:
•Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar
•Selang masih terpasang dengan Manifold Gauge warna merah ke nipel tekanan
tinggi, warna biru ke nipel tekanan rendah dan warna hijau ke tangki refrigerant
atau alat pengisi
•Refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup
•Singkirkan alat-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk menghindari terjadinya
kecelakaan

c) Langkah pengisian
 Pemasangan selang pada tabung Refrigerant
•Sebelum memasang selang, putarlah handle berlawanan arah jarum jam sampai
jarum katupnya tertarik penuh
•Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai posisi habis
•Hubungan selang warna hijau ke tabung Refrigerant
•Putarlah disch searah jarum jam dengan tangan
•Putarlah Handle searah jarum jam untuk membuat lubang,
dan putarlah kembali berlawanan arah jarum jam agar
gas dapat mengalir ke selang
•Tekanlah niple no 4 pada Manifold Gauge dengan
jari tangan sampai udara keluar dari selang tengah
•Bila udara sudah keluar (ditandai dengan keluarnya Refrigerant)
tutuplah niple no 4 dengan tutup niple.
30
Pemeriksaan kebocoran awal
•Bukalah keran katup tekanan tinggi pada Manifold Gauge agar gas masuk
kedalam sistem. (tabung menghadap keatas)
•Bila pengukur tekanan rendah sudah menunjukkan 1 kg/cm2 (14 psi; 98
kPa) tutup keran manifold tekanan tinggi
•Periksalah kebocoran pada sistem dengan menggunakan detektor

 Pengisian Refrigerant dalam bentuk cair


•Balikkanlah tabung refrigerant menghadap kebawah agar isi
refrigerant yang keluar dalam bentuk cair
•Buka katup tekanan tinggi
•Periksalah kaca pengintai sampai aliran refrigerant
berhenti mengalir dan tutuplah keran
•Amati kedua pengukur, tekanan tinggi maupun
tekanan rendah. Keduanya harus menunjukkan
tekanan yang sama

31
Pengisian Lanjutan
•Baliklah tabung refrigerant menghadap keatas agar isi refrigerant keluar
dalam bentuk gas
•Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit untuk pemanasan
•Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge tanda
merah harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada tekanan
rendah tetapi tidak vakum
•Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru. (besar kecilnya
pembukaan akan mempengaruhi jumlah refrigerant yang mengalir dalam
sistem
•Amati gelas pantau dan bila jumlah gelembung menjadi semakin sedikit
dan lembut menunjukkan bahwa pengisian sudah cukup
•Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan rendah 1,5–2,0
kg/cm2 dan tekanan tinggi 14,5–15 kg/cm2

32
Alat-alat yang digunakan :

1. Toolbox set 2. Refrigerant 3. Pompa Vacuum

4. Manifold Gauge 5.Kain Lap / Majun

33
Troubleshooting
Gejala Penyebab Tindakan
Terdapat Uap Air Didalam Siklus Pada Expansion Valve terjadi •Ganti Receifer/Dryer lakukan
penyumbatan oleh gumpalan es pemompaan kevakuman, untuk
membuang uap air
• perhatikan jumlah Refrigerant yang
sesuai dalam pengisian
Refrigerant cepat berkurang terdapat kebocoran pada siklus Periksa kebocoran dengan
Pendinginan menggunakan detektor
kebocoran dan perbaiki
Udara yang dihasilkan Ac tidak •Kekurangan refrigerant •Tambah refrigrant
dingin •Kelebihan refrigerant •Kurangi refrigerant
Terdapat udara dalam siklus Receifer rusak Ganti receifer

Tidak ada kompresi pada •Kompresor rusak • Ganti kompressor


kompresor •katup kompresor rusak • Ganti katup kompressor

Ekspansion Valve Tidak Bekerja •Expansion Valve rusak atau • Ganti expansion valve
Dengan Baik pemasangan • Setel ulang aliran
•Penyetelan aliran tidak baik • kurangi refrigerant
•pada Evaporator terlalu banyak padaevaporator
Refrigerant dalam bentuk cair
Refrigerant Tidak Bersirkulasi Pada Expansion Valve terjadi Lepas Expansion Valve,
penyumbatan bersihkan dan tes. Bila sudah 34
Daftar Bacaan

 “Teknik Alat berat ” h


ttp://budtriswanto.com/2010/01/merawatbate
rai.html
diunduh 21 desember 2012

“Siklus ac”
http://alatberat1985.blogspot.com/2012/10/si
klus-ac.html
diunduh 30 desember 2012

 “Maintenance AC”
http://alatberat1985.blogspot.com/2012/10/m
aintenance ac.html 35
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

36
REVISI :
 1. Jenis Freon yang digunakan adalah ?
 Jenis Freon R134a

 2. Tipe Evaporator yang digunakan pada Dump


Truck HD 785-7 adalah ?
 Tipe Serpentine Fin

37
 3. Alat pengecekan kebocoran AC adalah ?
 Alat ini bernama Halogen Leak Detector

 4. Panel Instrument pada kabin ?

38

Anda mungkin juga menyukai