Pancasila Sebagai Ideologi Febri Putri
Pancasila Sebagai Ideologi Febri Putri
Pancasila Sebagai Ideologi Febri Putri
Hubungan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam
ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan bernegara. Dengan kata lain, visi
atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah terwujudnya
kehidupan yang ber-Ketuhanan, yang ber-Kemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan
yang ber-Keadilan.
Karakter Ideologi Terbuka
Pengertian Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka adalah ideologi yang punya pemikiran terbuka, sehingga mampu mengikuti
arus perkembangan zaman dan bersifat dinamis.
deologi terbuka lebih banyak diterapkan oleh negara-negara lain, termasuk Indonesia dengan
Pancasila. Ideologi yang dinamis pasti mampu menyesuaikan diri dan tidak kalah bersaing.
Selain itu, nilai-nilai dan cita-cita pada ideologi terbuka tidak dipaksakan berasal dari luar, tapi
dari masyarakat bangsa itu sendiri.
Karakteristik Ideologi Terbuka
1. Berlaku di dalam negara dengan sistem demokrasi.
2. Bersifat inklusif dan tidak digunakan untuk memperkuat kekuasaan seseorang atau golongan
tertentu.
3. Cita-cita bangsa dicapai bersama dan disepakati secara demokratis.
4. Nilai dan cita-cita bangsa berasal dari masyarakat itu sendiri.
5. Ditemukan oleh masyarakat bukan negara.
6. Menghargai pluralitas.
Karakter Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup adalah pandangan atau ajaran yang menentukan tujuan norma sosial dan norma politk
sebagai suatu kebenaran. Ideologi tertutup mempunyai latar belakang, tujuan, nilai, dan karakteristik
yang berasal dari negara. Jadi, ideologi tertutup berasal dari keinginan sekelompok elite suatu negara.
Oleh karena itu, ideologi tidak bisa diubah dan tidak bisa mengikuti perkembangan zaman (dinamis).
Selain itu, ideologi dipaksakan ke dalam masyarakat suatu bangsa.
1.Tindakan diskriminasi kepada para pemeluk agama. Pada sila pertama berisi KeTuhanan
Yang Maha Esa mengandung nilai-nilai bahwa negara yang didirikan adalah sebagai
perwujudan manusia sebagai mahkluk tuhan Yang Masa Esa. Ini memperlihatkan bahwa
bangsa Indonesia bisa bersatu dengan cara percaya terhadap Tuhan sesuai dengan agamanya
masing-masing, hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama, serta tidak
memaksakan sebuah agama kepada orang lain
2. Tindakan perdagangan manusia. Sila ke-2 berisi kemanusiaan yang adil dan beradab
mengandung nilai-nilai bahwa negara mesti menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
sebagai mahkluk yang beradab. Implementasi sila ke- 2 yaitu melakukan sesuatu dengan
pertimbangan moral serta ketentuan agama sebagai manusia yang beradab
Faktor-faktor yang mengancam keutuhan nasional bangsa Indonesia, sekaligus
memperlihatkan peran ideologi Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia
3. Tindakan terorisme dan radikalisme. Sila ke-3 berisi persatuan Indonesia mengandung arti
negara merupakan penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis, yakni sebagai mahkluk
individu dan mahkluk sosial. Perbedaan bukannya untuk menjadi konflik dan permusuhan
melainkan diarahkan terhadap sesuatu yang saling menguntungkan, yakni persatuan dalam
kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama. Contoh implementasi sila ke-3 yaitu
menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan, Saling
menghormati adanya perbedaan suku, ras etnis dan agama sehingga bisa terwujudnya
persatuan.
4. Upaya melakukan pemilihan kepala daerah/negara melalui DPR/D. Sila ke-4 berisi
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaraan dan perwakilan
mengandung nilai-nilai bahwa hakikat negara sebagai wujud sifat kodrat manusia sebagai
mahkluk individu dan mahkluk sosial. Implementasi sila ke-4 yaitu mengutamakan Musyawarah
atau mufakat dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, rakyat mengikuti
Pemilu secara langsung jika sudah cukup umur agar terhidar dari kecurangan.
Faktor-faktor yang mengancam keutuhan nasional bangsa Indonesia, sekaligus
memperlihatkan peran ideologi Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia
5. Upaya menjadikan pembangunan Jawa-sentris, peruntukan tata ruang Pulau Jawa sebagai
pusat industri dan menjadikan Pulau Jawa sebagai poros pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi Indonesia (Jawa sentris) yang telah berlangsung puluhan tahun lamanya membuat
kondisi Pulau Jawa mengalami krisis ekologi karena telah terlalu parah terekploitasi. Pada sila
ke- 5 berisi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai-nilai yang
merupakan tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.
Implementasi sila ke-5 yaitu Bersama – sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata
serta berkeadilan sosial
Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa, Sila ketiga Pancasila, yakni Sila Persatuan Indonesia.
Artinya,bahwa Pancasila sangat menekankan dan menjunjung tinggi persatuan bangsa. Hal ini berarti,
bahwa Pancasila juga menjadi alat pemersatu bangsa. Disebutnya sila Persatuan Indonesia sekaligusjuga
menunjukkan, bahwa bangsa Indonesia memiliki perbedaanperbedaan. Apakah itu perbedaan bahasa
(daerah), suku bangsa budaya, golongan kepentingan, politik, bahkan juga agama. Artinya, bahwa para
pemimpin bangsa, terutama mereka yang terlibat dalam penyusunan dasar negara, sangat mengerti dan
sekaligus juga sangat menghormati perbedaan yang ada di dalam masyarakat Indonesia. Mereka juga
menyadari bahwa perbedaan sangat potensial menimbulkan perpecahan bangsa, dan oleh sebab itu
mereka juga sangat menyadari pentingnya persatuan bagi bangsa Indonesia. Pencantuman Sila Persatuan
bagi bangsa Indonesia selain menyadari pentingnya persatuan bagi kelangsungan hidup bangsa, juga
menunjukkan adanya pemahaman bahwa perbedaan itu suatu realita yang tidak mungkin dihilangkan
oleh manusia. Perbedaan sesungguhnya adalah suatu hikmah yang harus disukuri, dan bukan sesuatu
yang harus diingkari. Apalagi harus dihilangkan dari muka bumi ini.