Geografi Sub Bab 1. Letak, Luas Dan Batas Indonesia Sub Bab 2. Karakteristik Wilayah Indonesia Sub Bab 3

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Geografi

Sub Bab 1. Letak,luas dan batas Indonesia


Sub Bab 2. Karakteristik wilayah Indonesia
Sub Bab 3.
Kelompok 2
Adjeng Mustikaningrum (02)
Aulia Pratama Putri (04)
Destina Cindy Nur A. (08)
Fandika Radit S. (14)
Hamdan Wafi Sukmana (17)
Maura Twicynta A. (18)
M. Wildan Hikam D. (25)
Nelda Rachma A. (27)
Tubagus M. K. (35)
Sub Bab 1
Letak, luas dan batas wilayah
A. Letak
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki letak strategis
baik secara geologis maupun iklim. Indonesia memiliki posisi yang
strategis karena terletak diantara 2 benua (Asia dan Australia) dan 2
Samudra (Samudra Pasifik dan Hindia), serta di daerah khatulistiwa.
B. Luas
Luas wilayah perairan Indonesia sebesar 6.315.222 km2 dengan
panjang garis pantai 99.093 km terdidi atas 13.466 pulau.
Konfensi PBB tentang UNCLOS tahun 1982 mengeluarkan zonasi
sebagai berikut:
a). Perairan pedalaman adalah perairan pada sisi darat garis pangkal laut
territorial
b). Perairan kepulauan adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam
garis pangkal lurus kepulauan tanpa memperhatikan kedalaaman maupun
jarak dari pantai.
KARAKTERISTIK WILAYAH
DARATAN DAN PERAIRAN
INDONESIA
Karakteristik Wilayah Dataran dan Perairan Indonesia
1. Karakteristik Wilayah Dataran Indonesia

Karakteristik wilayah Indonesia baik di dataran maupun lautan sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi yang terletak di
antara pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Benua Eurasia, Lempeng Samutdra Pasifik, dan Lempeng
Samudra Indo-Australia. Ketiga lempeng tersebut saling bertumbukan membentuk topografi yang beraneka ragam
mulai dari pegunungan sampai dataran rendah.

Akibat-akibat hasil tumbukan lempeng tersebut diantaranya.

A. Adanya jalur Pegunungan yang merupakan kelanjutan dari pegunungan dunia, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum
Pasifik
B. Membentuk rangkaian kepulauan disebelah barat Pulau Sumatra seperti Pulau Simeulue, Pulau Nias, Pulau Siberut, dan
Pulau Enggano.
C. Membentuk dataran dari hasil proses pengangkatan dasar laut, seperti Pegunungan Jayawijaya di Papua, Maros di
Sulawesi Selatan, Pegunungan Sewu di Yogyakarta, dan Padalaran di Jawa Barat.
D. Membentuk jalur-jalur patahan yang sangat berpotensi terjadinya bencana gempa bumi.
E. Zona tumbukan lempeng tektonik juga membentuk jalur gunung api aktif. Gunung api aktif ini berpotensi bencana
sekalugus memberikan manfaat bagi manusia.
Selain topografi berbukit dan pegunungan , di Indonesia
banyak terdapat topografi landai sampai datar,
contohnya seperti yang terletak di sebelah timur Pulau
Sumatra, Pantai Utara Jawa, dan bagian barat, selatan,
dan timur Pulau Kalimantan .

Bagian landai ini dialiri sungai-sungai besar, seperti


Sungai Batanghari, Sungai Kampar, Sungai Musi di
Pulau Sumatra di Pulau Jawa terdapat Sungai
Citarum,Sungai Cimanuk, dan Sungai Bengawan Solo.
Di Pulau Kalimantan terdapat Sungai Kapuas, Sungai
Seruyan, dan Sungai Barito.

Bagian landai beserta sungai-sungainya bersambung


dengan bagian laut dangkal yaitu Paparan Sunda. Begitu
pula di bagian timur indonesia
2. Karakteristik Wilayah Perairan Indonesia
Kondosi geologi yamg terletak di antara tiga lempeng, juga membentuk topografi dasar laut yang membuat perairan
di Indonesia menjadi sangat bervariasi . Secara biofisik wilayah laut dapat dibagi berdasarkan daerah permukaan
maupun daerah dasar laut. Selain itu, dapat dibagi secara horizontal dan vertikal. Daerah pelagik dapat dibedakan
secara horizontal kebeberapa zona, sebagai berikut.

A. Zona meritik, yaitu zona perairan yamg terletak di atas paparan benua
B. Zona oseanik, yaitu semua perairan terbuka

Secara vertikal daerah pelagik dibedakan sebagai


C. Zona fotik (eufotik atau epipelagik), yaitu mendapatkan cahaya matahari dengan kedalaman 100 sampai 500 m
D. Zona afotik, yaitu perairan pelagik yang tidak tembus cahaya. Dibedakan lagi meliputi
- Zona meso pelagik merupakan bagian paling atas dari zona afotik yang memiliki kedalaman antara 700-1000
meter serta suhunya 10 derajat celcius.
- Zona bati pelagik merupakan zona afotik yang memiliki kedalaman 1000-4000 meter, suhunya 10-4 derajat
celcius
- Zona abisal pelagik merupakan zona yang memiliki kedalaman 6000 meter
- Zona hadal pelagik merupakan zona yang memiliki kedalaman lebih dari 6000-10.000 meter, termasuk
perairan terbuka dengan palung laut yang sangat dalam.
Selain paparan (SHELF) yang dangkal, terdapat bentukan dasar laut di
Indonesia sebagai berikut

a. Basin ialah depresi/cekungan yang luas di dasar laut yang berbentuk


bulat/lonjong, contohnya laut sulawesi

b. Palung ialah depresi/cekungan laut dalam yang memanjang didasar laut,


contohnya palung weber di Maluku

c. Rise ialah bentukan punggungan didasar laut yang berbentuk kerucut

d. Ridge ialah bentukan punggungan didasar laut yang berbentuk agak datar

e. Seamont ialah gunung api bawah laut, seperti gunung api dilaut banda,
dan kepulauaan sitaro
A. Papapran Sunda
Papapan sunda merupakan paparan benua (continental shelf) yang terluas di Dunia. Luas paparan sunda meliput 1,8jt
km, dengan kedalaman kurang dari dari 100m. Paparan ini Pulau Sumatra,Jawa, Kalimantan, Bangka Belitung, dan
dataran Asia. Selain itu , paparan ini juga meliputi Laut Cina Selatan, Teluk Thailand, Selat Malaka, dan Laut Jawa.

B. Papapran Arafura-Sahul
Paparan Arafura-Sahul terletak dibagian timur Indonesia yang memiliki kuas 1,5jt km. Kedalaman rata-rata paparan
Arafura-Sahul antara 30-90m. Paparan ini menghubungkan Pulau Papua, Kepuluan Aru, dan Australia

C. Perairan Laut Dalam


Perairan laut dalam terletak di antara Paparan Sunda dan Papapran Araful-Sahul. Topografi dasar laut diperairan laut
dalam sangat kompleks dengan berbagai bentuk basin dan palunng
.
Topografi dalam laut dapat diklasifikasikan sebagai berikut

a. Di sebelah utara terdapat Palung Mindanao (kedalaman 10.830m) yang merupakann palung
terdalam didunia, Basin Sulawesi (5.100m), dan Palung Makasar (2.300m)
b. Di Laut Maluku terdapat Basin Morotai (3.890m), Palung Ternate (3.450m), Basin Bacan
(4.810m), Basin Manggelo (3.510m), dan Basin Goronntalo (4.810m)
c. Basin Banda, terdiri atas Basin Banda Utara (5.800m), Basin Banda Selatan (5.400m), dan
Palung Weber (7.740m)
d. Samudra Hindia (Samudra Indonesia) terdiri atas Basin Besar Indo-Australia yang terletak di
sebelah barat Pulau Sumatra dan selatan Pulua Jawa, palung yang memanjang dan sejajar
Pantai Barat Sumatra bersambung dengan Pantai Selatan Jawa dan Nusa Tenggara, Palung
Jawa dengan kedalaman 7.450m, Palung Bali, dan Palung mentawai
Sekian Terima Kasih
c). Laut Teritorial adalh laut yang terletak

Anda mungkin juga menyukai