KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH SULAWESI TENGGARA

RESOR MUNA

PAPARAN PENANGANAN DAN

PENCEGAHAN KASUS
TINDAK PIDANA PERTANAHAN/HARDA
OLEH
IPDA ASHARI PERKASA
 PENDAHULUAN
MENINGKATNYA PEMBANGUNAN, MENGAKIBATKAN
KEBUTUHAN AKAN TANAH SEMAKIN MENINGKAT,
SEDANGKAN KEBUTUHAN TANAH MAKIN TERBATAS DAN
SEMAKIN MAHAL. KEADAAN INI MENGAKIBATKAN
BANYAKNYA KEJAHATAN MAUPUN PELANGGARAN
TERHADAP TANAH BAIK PAMALSUAN SURAT TANAH,
PENYEROBOTAN TANAH, ALIH FUNGSI LAHAN YANG TIDAK
SESUAI KETENTUAN, DAN BANYAK PELANGGARAN
LAINNYA.
UNTUK MENGELIMINIR KEJAHATAN YANG TERJADI DAN
MEMBERIKAN SANKSI HUKUM YANG JELAS, MAKA
DIATURLAH KETENTUAN HUKUMNYA DALAM KUHP DAN
JUGA UUPA 1960.
 SEJARAH LAHIRNYA UU POKOK AGRARIA
NO 5 TAHUN 1960
DIUNDANGKANNNYA UU NO.5 TAHUN 1960 MERUPAKAN PELAKSANAAN DARI DEKRIT PRESIDEN
TGL 5 JULI 1959, DARI MANIPESTO POLITIK RI, DLM PIDATO PRESIDEN TGL 17-8-1960 YG
MEWAJIBKAN NEGARA UTK MENGATUR PEMILIKAN TANAH DAN MEMIMPIN PENGGUNAANNYA,
SEHINGGA SEMUA TANAH DISELURUH WILAYAH KADAULATAN BANGSA DIPERGUNAKAN UNTUK
KAMAKMURAN RAKYAT, BAIK PERSEORANGAN MAUPUN GOTONG ROYONG DAN THD TANAH” HAK
BARAT DKEMBALIKAN KPD NEGARA KEMUDIAN HRS SEGERA DIKONVERSI DIBERI BATAS WAKTU
SKITAR THN 1980.

PENERAPAN HUKUM ADAT DALAM UU NO 5/ 1960 (PASAL 5)

HUKUM AGRARIA YG BERLAKU ATAS BUMI, AIR DAN RUANG ANGKASA IALAH HUKUM ADAT,
SEPANJANG TDK BERTENTANGAN DGN KEPENTINGAN NASIONAL DAN NEGARA, MENGINDAHKAN
UNSUR-UNSUR YG BERSANDAR PADA HUKUM AGAMA

HUKUM ADAT ULAYAT YAITU NAMA YG DIBERIKAN OLEH AHLI HUKUM PD LEMBAGA HUKUM DAN
HUB KONKRET ANTARA MASYARAKAT
HAK ULAYAT MERUPAKAN WEWENANG DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT HUKUM ADAT YG
BERHUBUNGAN DENGAN TANAH YG MENGANDUNG DUA UNSUR
1. UNSUR KEPUNYAAN YG TERMASUK BIDANG HUKUM PERDATA
2. UNSUR TUGAS DAN KEWENANGAN UNTUK MENGATUR PENGUASAAN DAN MEMIMPIN TUGAS,
DISEBUT HUKUM PUBLIK PELAKSANAANNYA DILIMPAHKAN KPD KEPALA ADAT
DASAR NEGARA DALAM PENGUASAAN
HAK ATAS TANAH

NEGARA MENGUASAI BUMI, AIR DAN RUANG

ANGKASA TERMASUK KEKAYAAN ALAM YANG
TERKANDUNG DIDALAMNYA TELAH DIATUR
DALAM PASAL 33 (3) UUD 1945 YG MELIPUTI :
1. MENGATUR DAN MENYELENGGARAKAN PERUNTUKAN
PENGGUNAAN PERSEDIAN DAN PEMELIHARAAN BUMI,
AIR, DAN RUANG ANGKASA
2. MENENTUKAN DAN MENGATUR HUBUNGAN HUKUM
ANTARA ORANG-ORANG DENGAN BUMI, AIR DAN
RUANG ANGKASA
3. MENENTUKAN DAN MENGANUT HUBUNGAN HUKUM
DAN PERBUATAN HUKUM YANG MENGENAI BUMI AIR
DAN RUANG ANGKASA
 PENGERTIAN-PENGERTIAN
BIDANG TANAH : BAGIAN PERMUKAAN BUMI YG
MERUPAKAN SATUAN BIDANG
TERBATAS

BUKU TANAH : DOKUMEN DLM BENTUK DAFTAR YG

MEMUAT DATA YURIDIS/ FISIK TANAH
YG SUDH ADA HAKNYA

SERTIFIKAT TANAH : SRT TANDA BUKTI HAK ATAS TANAH

BANGUNAN : KONSTRUKSI TEKNIK YG DITANAM

SECARA TETAP PD TANAH

SPPT : SRT DARI DITJEN PAJAK UTK

PEMBERITAHUAN BESARNYA PAJAK
TERHUTANG KPD WAJIB PAJAK

PEMALSUAN DOKUMEN : PERBUATAN MENIRU/MERUBAH/

MENGGANTI/ DARI PD ISI DOKUMEN,
SEHINGGA MENYERUPAI/ MENYIMPANG
DARI ASLINYA.
KEWENANGAN PENYIDIKAN POLRI
DALAM PENANGANAN TINDAK
PIDANA PERTANAHAN
KEWENANGAN PENYIDIK POLRI

Pasal 9 KUHP
PENYELIDIK DAN PENYIDIK SBGMN DIMAKSUD DLM PSL 6 AYAT (1)
HURUF a, MEMPUNYAI WEWENANG MELAKUKAN TUGAS MASING-
MASING PD UMUMNYA DISELURUH WILAYAH INDONESIA, KHUSUSNYA
DIDAERAH HUKUM MASING-MASING DIMANA IA DIANGKAT SESUAI
DGN KETENTUAN UU

Pasal 14 ayat (1) huruf g UU No. 2 Th 2002

DALAM MELAKSANAKAN TUGAS POKOK SBGAMNA DIMAKSUD DLM
PSL 13, POLRI BERTUGAS MELAKUKAN PENYELIDIKAN DAN
PENYIDIKAN THD SEMUA TINDAK PIDANA SESUAI DGN HAP DAN
PERATURAN PER-UU-AN LAINNYA
 PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA

(BERDASARKAN KUHAP)

DIKETAHU
INYA
LIDIK SIDIK/TINDAK SEI RAH BP
TINDAK
PIDANA
BUAT
-LNGKAPI MINDIK SP 3
-INTERVIEW/ PANGGIL
RESUME
WAWANCARA - RIKSA
SAKSI” - SITA/GLEDAH SUSUN BP/
- KUMPULKN - CEK OP PEMBERKAS
DOKUMEN - GP
N
- LHP -TANGKAP
LAPORAN -TAHAN
PENGADUAN - GP SERAH BP JPU
- SP2HP stiap
- - SP2HP prkmbangan SERAH TSK &
BB

PN
 MODUS OPERANDI
TINDAK PIDANA PERTANAHAN
AKTE PELEPASAN AKTE HIBAH
AJB PALSU PALSU
PASLU

SPPT PBB
AKTE RISALAH
PALSU LELANG PALSU
M. O
GIRIK PALSU KASUS TANAH SRT BHP (Balai
Harta Peninggalan)
PALSU
SERTIFIKAT
PALSU

SRT KET TDK EIG.

SRT KET
SENGKETA VERPONDING
WARIS PALSU
PALSU PALSU
 TINDAK PIDANA
TERKAIT PERTANAHAN
PELANGGARAN PASAL-PASAL DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA
PERTANAHAN MENURUT KUHP

Pasal 263 KUHP • Pemalsuan Surat

Pasal 264 KUHP • Pemalsuan Akte Authentik

• Memberikan Keterangan Palsu Kedalam Akte

Pasal 266 KUHP Authentik

• Penggelapan Benda Tdk Bergerak/ Penyerobotan

Pasal 385 KUHP Tanah

Pasal 389 KUHP • Membinasakan/ Merusak Barang yang Dipergunakan

Untuk Menentukan Batas Pekarangan
 MEKANISME PENANGANAN
TINDAK PIDANA PERTANAHAN

KEABSAHAN TERJADINYA BUKTI

DOKUMEN HILANG HAK NILAI
DLM TERBIT TP. KEPEMILIKAN
EKONOMIS SOSIAL
DOKUMEN PEMALSUAN HAK

AWAL MASALAH AKIBAT SEBAB

MASYARAKAT RESAH

TURUNKAN WIBAWA
DAMPAK PEMERINTAH

ANCAM GANGGU STABILITAS EK

KEPASTIAN
HUKUM SIDIK

SASARAN PENANGANAN
 WEWENANG PENYIDIK
1.
POLRI
MENERIMA LAPORAN/ PENGADUAN DR SEORANG TENTANG ADANYA
TINDAK PIDANA
2. MELAKUKAN TINDAKAN PERTAMA PADA SAAT DI TKP
3. MENYURUH BERHENTI SEORANG TERSANGKA & MEMERIKSA TANDA
PENGENAL DIRI TERSANGKA
4. MELAKUKAN PENANGKAPAN, PENAHANAN, PENGGELEDAHAN &
PENYITAAN
5. MELAKUKAN PEMERIKSAAN & PENYITAAN SURAT, MENGAMBIL SIDIK JARI
& MEMOTRET SESEORANG
6. MEMNGGIL ORANG UNTUK DIDENGAR & DIPERIKSA SEBAGAI TERSANGKA/
SAKSI
7. MENDATANGKAN AHLI YG DIPERLUKAN DLM HUBUNGAN DENGAN
PEMERIKSA PERKARA
8. MENGADAKAN PENGHENTIAN PENYIDIKAN
9. MENGADAKN TINDAKAN LAIN MENURUT HUKUM YANG
BERTANGGUNGJAWAB
PENYIDIK PEMBANTU MEMPUNYAI WEWENANG SEPERTI TERSEBUT
DIATAS KECUALI MENGENAI PENAHANAN & WAJIB DIBERIKAN DENGAN
PELIMPAHAN WEWENANG DARI PENYIDIK
TINDAK PIDANA PERTANAHAN
PELANGGARAN TERHADAP KETENTUAN PIDANA PERTANAHAN :

UNDANG-UNDANG No. 5 TH 1960 TTG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK

AGRARIA, DIATUR DALAM PASAL 52:

1. BARANG SIAPA DENGAN SENGAJA MELANGGAR KETENTUAN DALAM PASAL

15 DIPIDANA DENGAN HUKUMAN KURUNGAN SELAMA-LAMANYA 3 BULAN.
(PASAL 15: MEMELIHARA TANAH, TERMASUK
MENAMBAH KESUBURANNYA SERTA MENCEGAH KERUSAKANNYA ADALAH
KEWAJIBAN TIAP-TIAP ORANG, BADAN HUKUM/ INSTANSI YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN HUKUM DGN TANAH ITU, DGN
MEMPERHATIKAN PIHAK YANG EKONOMI LEMAH)
2. PERATURAN PEMERINTAH DAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN YG
DIMAKSUD DALAM PASAL 19, 22, 24, 26 AYAT 1, 46, 47, 48, 49 AYAT 3, 50 AYAT 2
DAPAT MEMBERIKAN ANCAMAN PIDANA ATAS PELANGGARAN PERATURAN
NYA DENGAN HUKUMAN KURUNGAN SELAMA-LAMANYA 3 BULAN.
3. TINDAK PIDANA DALAM AYAT 1 DAN 2 PASAL INI ADALAH PELANGGARAN.
UNDANG-UNDANG No. 51 Prp TH. 1960 TTG LARANGAN PEMAKAIAN TANAH
TANPA IZIN YANG BERHAK ATAU KUASANYA, DIATUR DALAM PASAL 6 :

1. DAPAT DIPIDANA DENGAN HUKUMAN KURUNGAN SELAMA-LAMANYA

3 BULAN:
a. BARANG SIAPA MEMAKAI TANAH TANPA IZIN YANG BERHAK/KUASANYA YG
SAH, DGN KETENTUAN JIKA MENGENAI TANAH-TANAH PERKEBUNAN &
HUTAN DIKECUALIKAN MEREKA YG AKAN DISELESAIKAN MENURUT PASAL
5.
b. BARANG SIAPA MENGGANGGU YG BERHAK ATAU KUASANYA YG SAH DI
DLM MENGGUNAKAN HAKNYA ATAS SUATU BIDANG TANAH.
c. BARANG SIAPA MENYURUH, MENGAJAK, MEMBUJUK/ MENGANJURKAN
DGN LISAN/ TULISAN UTK MELAKUKAN PERBUATAN YG DIMAKSUD PASAL
2 ATAU SUN “B” DARI AYAT 1 PASAL INI.
d. BARANG SIAPA MEMBERI BANTUAN DGN CARA APAPUN JUGA UTK
MELAKUKAN PERBUATAN TERSBUT PD PASAL 2 ATAU HURUF “B” DARI AYAT
PASAL INI.

2. KETENTUAN MENGENAI PENYELESAIAN YANG DIADAKAN OLEH MEN. AGRARIA

DAN PENGUAA DAERAH SEBAGAI YANG DIMAKSUD DLM PASAL 3, 5 DAPAT
MEMUAT PIDANA DGN HUKUMAN 3 BULAN.
 UNDANG-UNDANG No. 4 TH.1992 TTG PERUMAHAN
DAN PEMUKIMAN, DIATUR DLM PASAL 36 DAN PASAL 37:
PASAL 36:

1. SETIAP ORANG ATAU BADAN DGN SENGAJA MELANGGAR KETENTUAN DALAM

PASAL 7 AYAT (1), PASAL 24, PASAL 26 AYAT (1) DIPIDANA SELAMALAMANYA 10
(SEPULUH) TAHUN ATAU DENDA RP. 100 JUTA.

(PASAL 7 AYAT(1) : SETIAP ORANG ATAU BADAN YANG MEMBANGUN RUMAH

PERUMAHAN WAJIB, MENGIKUTI PERSYARATAN TEKNIS, EKOLOGI DAN
ADMINISTRATIF, MELAKUKAN MEMANTAU LINGKUNGAN YANG TERKENA
DAMPAK BRDASARKAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN)

(PASAL 24: DALAM MEMBANGUN LINGKUNGAN SIAP BANGUN SELAIN

MEMENUHI PASAL 7, BADAN USAHA DIBIDANG PEMBANGUNAN PERUMAHAN
WAJIB)

(PASAL 26 AYAT (1) : BADAN USAHA DIBIDANG PEMBANGUNAN PERUMAHAN YG

MEMBANGUN LINGKUNGAN SIAP BANGUN DILARANG MENJUAL KAVLING
TANAH MATANG TANPA RUMAH)

/2. setiap…..
2. SETIAP ORANG KARENA KELALAIANYA MENGAKIBATKAN PELANGGARAN ATAS
KETENTUAN PADA PASAL 7 AYAT (1) DIPIDANA KURUNGAN SELAMA-LAMANYA 1
(SATU) TAHUN ATAU DENDA RP. 10 JUTA.
3. SETIAP BADAN KARENA KELALAIANYA MENGAKIBATKAN PELANGGRAN ATAS
KETENTUAN PADA PASAL 7 AYAT (1), PASAL 24, PASAL 26 AYAT (1) DIPIDANA
KURUNGAN SELAMA-LAMANYA 1 (SATU) TAHUN ATAU DENDA RP. 100 JUTA.
4. SETIAP ORANG ATAU BADAN DENGAN SENGAJA MELANGGAR KETENTUAN
DALAM PASAL 12 AYAT (1) DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA SELAMA
LAMANYA 2 (DUA) TAHUN ATAU DENDA RP. 20 JUTA.

PASAL 37 :
SETIAP ORANG ATAU BADAN DENGAN SENGAJA MELANGGAR KETENTUAN HARGA
TERTINGGI SEBAGAIMANA PASAL 13 DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA SELAMA-
LAMAYA 2 (DUA) TAHUN ATAU DENDA RP. 20 JUTA.

(PASAL 13 AYAT (1) : PEMERINTAH MENGENDALIKAN HARGA SEWA RYMAH YG

DIBANGUNG DENGAN MEMPEROLEH KEMUDAHAN DARI PEMERINTAH. PASAL 13 AYAT
(2) : PELAKSANAAN KETENTUAN SEBAGAIMANA DALAM AYAT (1) DIATUR DGN
PERATURAN PEMERINTAH)
 UNDANG-UNDANG No. 16 TH. 1985 TTG RUMAH SUSUN,
DIATUR DALAM PASAL 21 DAN PASAL 23

PASAL 21:
1. BARANG SIAPA DGN SENGAJA MELAGGAR KETENTUAN PASAL 6, PASAL 17, AYAT (2), PASAL 18
AYAT (1) DIANCAM DENGAN HUKUMAN PENJARA SELAMA-LAMANYA 10 (SEPULUH) TAHUN ATAU
DENDA RP. 100 JUTA.
(PASAL 6 AYAT (1) : PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN HARUS MEMENUHI PERSYARATAN DAN
ADMINISTRATIF. PASAL 6 AYAT (2): KETENTUAN POKOK TTG PERSYARATAN TEKNIS DAN
ADMINISTRATIF DALAM AYAT (1) DIATUR DGN PERATURAN PEMERINTAH)

(PASAL 17 AYAT (2): ATAS KESEPAKATAN PEMBERI & PEMEGANG HIPOTIK/ FIDUSIA DLM PASAL
12, 13, EKSEKUSI HIPOTIK/ FIDUSIA YBS DPT DILAKSANAKAN DIBAWAH TANGAN JIKA DGN CARA
TSB DAPAT DIPEROLEH HARGA TINGGI YG MENGUNTUNGKAN SEMUA PIHAK)

(PASAL 18 AYAT (1) : SATUAN RUMAH SUSUN YG BARU DIBANGUN DPT DIJUAL UNTUK DIHUNI
SETELAH MNDPAT IZIN KELAYAKAN UNTUK DIHUNI DARI PEMERINTAH DAERAH YBS).

2. PERBUATAN PIDANA DIMAKSUD AYAT (1) ADALAH KEJAHATAN.

3. BARANG SIAPA KRN KELALAIANYA MENYEBABKAN PELANGGRAN ATAS KETENTUAN PASAL 6,
PASAL 17 AYAT (2), PASAL 18 AYAT (1), DIANCAM DENGAN PIDANA KURUNGAN SELAM-LAMANYA 1
(SATU) TAHUN ATAU DENDA RP. 1 JUTA.
4. PERBUATAN PIDANA SEBAGAIMANA DIMAKSUD AYAT (3) ADALAH PELANGGRAN.

PASAL 23 :
PERATURAN PEMERINTAH YG MENGATUR PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG INI DAPAT MEMUAT
PIDANA KURUNGAN SELAMA-LAMANYA 1 (SATU) TAHUN ATAU DENDA RP. 1 JUTA.
 UNDANG-UNDANG No. 12 TH. 1085 TTG PAJAK BUMI & BANGUNAN,
DIATUR DALAM PASAL 24 DAN PASAL 25:
PASAL 24 :
BARANG SIAPA KARENA KEALPAANYA:
A. TIDAK MENGEMBALIKAN/MENYAMPAIKAN SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK
(SPOP) KPD DITJEN PAJAK
B. MENYAMPAIKAN SPOP, TETAPI ISINYA TIDAK BENAR/ TDK LENGKAP DAN ATAU
MELAPIRKAN KETERANGANYANG TIDAK BENAR, SEHINGGA TIMBULKAN KERUGIAN PD
NEGARA, DIPIDANA KURUNGAN 6 (ENAM) BULAN ATAU DENDA SEBESAR 2 (DUA) KALI
PAJAK YG TERHUTANG.

PASAL 25 :
1. BARANG SIAPA DENGAN SENGAJA :
A. TIDAK MENGEMBALIKAN/ MENYAMPAIKAN SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK
(SPOP) KPD DITJEN PAJAK.
B. MENYAMPAIKAN SPOP, TETAPI ISINYA TIDAK BENAR/TDK LENGKAP DAN ATAU
MELAPIRKAN KETERANGAN YG TIDAK BENAR.
C. MEMPERLIHATKAN SURAT PALSU/ DIPALSUKAN/ SURAT LAIN YANG PALSU/
DIPALSUKAN SEOLAH-OLAH BENAR.
D. TDK MEMPERLIHATKAN/ TDK MEMINJAMKAN SURAT ATAU SURAT LAIN.
E. TDK MENUJUKAN DATA/ TDK MENYAMPAIKAN KETRANGAN YG DIPERLUKAN,
SEHNGGA TIMBUL KERUGIAN PD NEGARA.
2. TERHADP BKN WAJIB PAJAK YBS YG MELAKUKN TINDAKAN SBG MANA AYAT (1) HURUF
“D” DAN “E”, DIPIDANA DENGAN PIDANA KURUNGAN SELAMA-LAMANYA 1 (SATU)
TAHUN ATAU DENDA RP. 2 JUTA.