Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15
ALIRAN –
ALIRAN PENDIDIKAN Kelompok 10
Pengantar Ilmu Pendidikan
ANGGOTA KELOMPOK 10 LAURENSIA DELLA 01 PUTRI YOLANDA 02 SEKHUL ISHAK NIM 5301422019 NIM 5301422015
ABDULLAH NI'AM RACHMADHAN CAHYA
03 NIM 5301422020 04 KUNTARA NIM 5302422082
FAIQ NAUVAL HIDAYAT
05 NIM 5302422087 Pengertian Aliran-Aliran Pendidikan Aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaruan dunia pendidikan. Pemikiran-pemikiran dalam pendidikan itu berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan yakni pemikiran-pemikiran terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir-pemikir berikutnya, sehingga timbul pemikiran baru, dan juga seterusnya. Aliran-aliran dalam pendidikan perlu dikuasai oleh para calon pendidik karena pendidikan tidak cukup dipahami hanya melalui pendekatan ilmiah yang bersifat parsial dan deskriptif saja, melainkan perlu dipandang pula secara holistik (menyeluruh). Aliran-Aliran Klasik dalam Pendidikan Aliran klasik merupakan benang-benang merah yang menghubungkan pemikiran-pemikiran pendidikan masa lalu, kini, dan mungkin yang akan datang. Aliran-aliran tersebut meliputi aliran-aliran empirisme, nativisme, naturalisme, dan kovergensi. Aliran-aliran itu mewakili berbagai variasi pendapat tentang pendidikan, mulai dari yang paling pesimis sampai dengan yang paling optimis. Aliran yang paling pesimis memandang bahwa pendidikan kurang bermanfaat, bahkan mungkin merusak bakat yang telah dimiliki anak. Sedangkan sebaliknya, aliran yang sangat optimis memandang anak seakan-akan tanah liat yang dapat dibentuk sesuka hati. Aliran-Aliran Klasik dalam Pendidikan A. Aliran Empirisme Empirisme berasal dari kata empire, artinya pengalaman. Tokoh utama aliran ini ialah John Locke (1632-1704). Nama asli aliran ini adalah “The School of British Empiricism” (aliran empirisme Inggris). Menurut Mudyahardjo et al (1992) empirisme dipandang sebagai hal yang paling produktif, karena dalam dunia pendidikan lingkunganlah yang berperan besar untuk membentuk potensi dan pengetahuan peserta didik. Ada beberapa lingkungan yang berperan dalam proses pendidikan, diantaranya adalah lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Aliran-Aliran Klasik dalam Pendidikan Aliran ini mengandaikan bahwa pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia ditentukan sepenuhnya oleh faktor-faktor pengalaman yang berada di luar diri manusia. Aliran empirisme dipandang sebelah sebab hanya mementingkan peranan pengalaman yang di peroleh dari lingkukngan. Sedangkan kemampuan dasar yang dibawa anak sejak lahir dianggap tidak menentukan, menurut kenyataan dalam kehidupan sehari-hari terdapat anak yang berhasil karena berbakat, meskipun lingkungan sekitarnya tidak mendukung. Aliran empirisme berkembang luas di dunia Barat terutama Amerika Serikat. Banyak pula pengaruh aliran ini terhadap pandangan tokoh pendidikan Barat lainnya, seperti Watson, Skinner, Dewey, dan sebagainya. Aliran-Aliran Klasik dalam Pendidikan B. Aliran Nativisme Aliran nativisme berlawanan dengan aliran empirisme. Nativisme berasal dari kata nativus yang berarti kelahiran atau native yang artinya asli atau asal. Tokoh utama aliran ini adalah Arthur Schopenhauer (1788-1860) seorang filosof Jerman (Ilyas, 1997). Aliran nativisme mengesampingkan peranan lingkungan sosial, pembinaan dan pendidikan. Aliran ini tampak kurang menghargai atau kurang memperhitungkan peran pembinaan dan pendidikan dan Nativisme menganggap pendidikan dan lingkungan boleh dikatakan tidak berarti, tidak mempengaruhi perkembangan anak didik, kecuali hanya sebagai wadah dan memberikan rangsangan saja. Aliran ini masih memungkinkan adanya pendidikan. Berhasil tidaknya perkembangan anak tergantung kepada tinggi rendahnya dan jenis pembawaan yang dimiliki anak. Aliran-Aliran Klasik dalam Pendidikan C. Aliran Naturalisme Aliran Naturalisme dipelopori oleh Jean Jaquest Rousseau. Ia mengatakan, “Segala sesuatu adalah baik ketika ia baru keluar dari alam, dan segala sesuatu menjadi jelek manakala ia sudah berada di tangan manusia”. Seorang anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik, maka anak tersebut harus diserahkan ke alam. Kekuatan alam akan mengajarkan kebaikan-kebaikan yang terlahir secara alamiah sejak kelahiran anak tersebut. Dengan kata lain Rousseaue menginginkan perkembangan anak dikembalikan ke alam yang mengembangkan anak secara wajar karena hanya alamlah yang paling tepat menjadi guru. Rousseaue ingin menjauhkan anak dari segala keburukan masyarakat yang serba dibuat-buat (artificial) sehingga kebaikan anak-anak yang diperoleh secara alamiah sejak saat kelahirannya itu dapat tampak secara spontan dan bebas. d.Aliran Konvergensi Aliran ini ingin mengompromikan dua macam aliran yang eksterm, yaitu aliran empirisme dan aliran nativisme, dimana pembawaan dan lingkungan sama pentingnya, kedua-duanya sama berpengaruh terhadap hasil perkembangan anak didik. Stern berpendapat bahwa pembawaan dan lingkungan merupakan dua garis yang menuju kepada suatu titik pertemuan (garis pengumpul). Oleh karena itu, perkembangan pribadi sesungguhnya merupakan hasil proses kerjasama antara potensi heriditas (internal) dan lingkungan, serta pendidikan (eksternal) Gerakan Baru Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap Pelaksanaan di Indonesia a. Pengajaran Alam Sekitar
Gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan sekitarnya
adalah gerakan pengajaran alam sekitar,perintis gerakan ini adalah Fr. A. Finger Resume Pengantar Pendidikan | by Akhmad Hafiedz Luqman - FMIPA-MAT-UM 29 di Jerman dengan heimatkunde, dan J. Ligthart di Belanda dengan Het Voll Leven Gerakan Baru Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap Pelaksanaan di Indonesia b. Pengajaran Pusat
Perhatian Pengajaran pusat perhatian dirintis oleh Ovideminat
Decroly dari Belgia dengan pengajaran melalui pusat-pusat minat, disamping pendapatnya tentang pengajaran global. Decroly menyumbangkan dua pendapat yang sangat berguna bagi pendidikan dan pengajaran, yaitu:Metode Global dan Centre d’interet. Gerakan Baru Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap Pelaksanaan di Indonesia c. Sekolah Kerja
Gerakan sekolah kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi
dari pandangan-pandangan yang mementingkan pendidikan keterampilan dalam pendidikan. J.A. Comenius menekankan agar Pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa, dan tangan. J.H. Pestalozzi mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukaran di sekolahnya. . Gerakan Baru Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap Pelaksanaan di Indonesia d. Pengajaran proyek
Pengajaran proyek biasa pula digunakan sebagai salah satu
metode mengajar di Indonesia, antara lain dengan nama pengajaran proyek, pengajaran unit, dan sebagainya. Yang perlu ditekankan bahwa pengajaran proyek akan menumbuhkan kemampuan untuk memandang dan memecahkan persoalan secara konprehensif. Pendekatan multidisiplin tersebut makin lama makin penting, utamanya masyarakat maju. KESIMPULAN Kesimpulannya, aliran aliran pendidik ini menegaskan bahwa pengetahuan mutlak diperoleh dari hasil konstruksi kognitif dalam diri seseorang; melalui pengalaman yang diterima lewat pancaindra, yaitu indra penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa. Dengan demikian, aliran ini menolak adanya transfer pengetahuan yang dilakukan dari seseorang ke-pada orang lain, dengan alasan pengetahuan bukan barang yang bisa dipindahkan, sehingga jika pembelajaran ditujukan untuk mentransfer ilmu, perbuatan itu akan sia-sia saja. Sebaliknya, kondisi ini akan berbeda jika pembelajaran ini ditujukan untuk menggali pengalaman. TERIMA KASIH