Sesi 12 Koreksi Kesalahan
Sesi 12 Koreksi Kesalahan
Sesi 12 Koreksi Kesalahan
KESALAHAN
Perdirjen Perbendaharaan
No. PER-69/PB/2006
Ruang lingkup
Entitas akuntansi di lingkup kementerian
negara/lembaga
Entitas pelaporan kementerian
negara/lembaga
Entitas akuntansi di lingkup Bendahara
Umum Negara (BUN)
Entitas pelaporan BUN
Entitas pelaporan pemerintah pusat
Entitas Akuntansi dan/atau Entitas Pelaporan wajib
melakukan koreksi atas kesalahan segera setelah
diketahui.
Koreksi
Koreksi adalah
adalah
tindakan
tindakan pembetulan
pembetulan akuntansi
akuntansi agar
agar pos-pos
pos-pos yang
yang
tersaji
tersaji dalam
dalam laporan
laporan keuangan
keuangan entitas
entitas menjadi
menjadi
sesuai
sesuai dengan
dengan yang
yang seharusnya.
seharusnya.
Jenis kesalahan
Contoh:
Hasil pemeriksaan BPK menyatakan bahwa Belanja Peralatan dan
Mesin sebesar Rp 20.000 merupakan hasil mark-up dari nilai yang
sebenarnya sebesar Rp 2.000. Oleh karena itu, kelebihan belanja
tersebut harus dikembalikan ke kas negara dengan bukti setor berupa
Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP). Berdasarkan SSBP tersebut,
koreksi yang harus dilakukan adalah dengan menambah kas dan
pendapatan lain-lain, serta mengurangi pos aset tetap dan pos ekuitas
dana diinvestasikan. Apabila sampai akhir periode pelaporan,
kelebihan belanja tersebut belum disetorkan ke kas negara maka akan
dibukukan sebagai piutang dalam Neraca.
Jurnal koreksi untuk SAI dan SAU adalah:
Contoh:
Belanja untuk membeli peralatan dan mesin
sebesar Rp 15.000 dilaporkan sebagai Belanja
Barang. Dalam hal demikian, jurnal koreksi yang
perlu dilakukan adalah mendebet pos aset tetap
dan mengkredit pos ekuitas dana investasi pada
aset tetap, yaitu:
Dr. Peralatan dan mesin Rp 15.000
Cr. Diinvestasikan dlm aset tetap Rp 15.000