Gangguan Perdarahan

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

Gangguan perdarahan

pada kehamilan
F.B. NYANGKO NIM. PL2321001

PEBRIANA DUWI YANTI NIM. PL2321002

CAROLINA JUNIATI NIM. PL2321003

ELISABET FITRI YUNIANTI NIM. PL2321004


Latar belakang
• Perdarahan pervaginam merupakan peristiwa yang terkadang terjadi selama kehamilan. Insiden
prevalensi dari perdarahan pervaginam antara 1-22%. Diagnosa awal dan pendekatan klinis terhadap
usia kehamilan serta karakteristik perdarahan perlu ditegakkan. Penegakan diagnosa perlu dilakukan
karena perdarahan pervaginam berkaitan erat dengan kematian perinatal, persalinan dengan KPD, dan
kelahiran BBLR
• Ada beberapa penyebab perdarahan selama kehamilan. Meskipun demikian, banyak keadaan penyebab
spesifiknya tidak diketahui. Pada kehamilan lanjut, perdarahan pervaginam yang cukup banyak dapat
terjadi akibat terlepasnya plasenta dari dinding rahim (solusio plasenta), dan robeknya implantasi
plasenta yang menutupi sebagian atau seluruhnya dari jalan lahir (plasenta previa) (Amokrane, 2016).
Walaupun jarang terjadi, perdarahan juga dapat berasal akibat insersi velamentosa tali pusat disertai
ruptur dan perdarahan dari pembuluh darah janin pada saat pecahnya selaput ketuban disebut Vasa
Previa (Cunningham, et al, 2006).
Konsep kehamilan
konsepsi dan perkembangan janin
• Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan terdiri dari
ovulasi (pelepasan ovum) dan terjadi migrasi spermatozoa dari ovum. Pada
saat terjadinya konsepsi dan pertumbuhan zigot,terjadi nidasi (implantasi)
pada uterus, pembentukan placenta,dan tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm (Bobak, 2004; Armini, 2016).
• Proses kehamilan merupakan mata rantai berkesinambungan yang terdiri dari:
Ovum, Sperma, Fertilisasi, Implantasi
Tanda dan gejala adaptasi kehamilan
a. Tanda dugaan hamil, Amenore (terlambat datang bulan);mual dan muntah: pengaruh esterogen dan progesteron terjadi
pengeluaran asam lambung yang berlebih; ngidam;sinkope atau pingsan: terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala;
payudara tegang; sering miksi; obstipasi;epulis; pigmentasi kulit; varises atau penampakan pembuluh darah
b. Tanda tidak pasti kehamilan.

• Rahim membesar sesuai dengan usia kehamilan


• Pada pemeriksaan dalam dijumpai : Tanda Hegar: melunaknya segmen bawah uterus, Tanda Chadwicks: warna
selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu, Tanda Piscaseck: uterus membesar ke salah satu arah sehingga
menonjol jelas kearah pembesaran tersebut, Kontraksi Broxton Hicks: bila uterus dirangsang mudah berkontraksi,
Tanda Ballotement: terjadi pantulan saat uterus diketuk dengan jari
• Perut membesar
• Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
Perubahan psiologis Wanita selama hamil
• Peningkatan ukuran uterus disebabkan oleh peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hiperplas dan hipertrofi
(pembesaran serabut otot dan jaringan fibroelastis yang sudah ada), perkembangan desidua.
• Rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang secara bertahap mengalami pembesaran karena peningkatan pertumbuhan
jaringan alveolar dan suplai darah
• Peningkatan vaskularisasi menimbulkan warna ungu kebiruan pada vagina dan vulva
• bercak hiperpigmentasi kecoklatan pada kulit di daerah tonjolan maksila dan dahi yang disebut cloasma gravidarum
• Sesak saat beristirahat
• Mual muntah
• Meningkatnya frekuensi berkemih
• Volume darah makin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi
pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu dan kadar Hb turun
Next…

• Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim,
tetapi penambahan sel darah merah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi
hemodilusi yang disertai anemia fisiologis
• Metabolisme tubuhmengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI
Konsep perdarahan antepartum

• Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi pada jalan lahir setelah
kehamilan 22 minggu. Setiap perdarahan antepartum pertama-tama harus
dipikirkan bahwa hal itu bersumber pada kelainan plasenta. Kasus
perdarahan antepartum umumnya disebabkan kelainan implantasi plasenta,
kelainan inersi tali pusat pada selaput amnion dan solusio plasenta.
Perdarahan antepartum merupakan suatu kasus gawat darurat yang berkisar
3-5% dari seluruh persalinan
Plasenta previa
• adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim sedemikian rupa sehingga menutupi
seluruh atau sebagaian dari o s t i u m u t e r i i nternum sehingga plasenta berada di depan jalan lahir
(Maryunani dan Eka, 2013).
• Sejalan dengan bertambah membesarnya rahim dan meluasnya segmen bawah rahim kearah proksimal
memungkinkan plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim ikut berpindah mengikuti
perluasan segmen bawah rahim seolah plasenta tersebut berimigrasi. Ostium uteri yang secara
dinamik mendatar dan meluas dalam persalinan kala 1 bisa mengubah luas pembukaan serviks
yang tertutup oleh plasenta.
etiologi

a. multiparitas dan umur lanjut > 35 tahun


b. defek vascularisasi desidua yang kemungkinan terjadi akibat perubahan atroik dan
inflamatorik
c. cacat atau jaringan parut pada endometrium oleh bekas pembedahan ( SC,curretage dll)
d. chorion leave persisten

e. korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi
f. konsepsi dan nidasi lambat

g. placenta besar pada kehamilan ganda/gemelli


woc
Manifestasi klinis

a.Perdarahan tanpa rasa nyeri dan biasanya berulang


b.darah biasanya berwarna merah segar
c.Terjadi saat tidur atau melakukan aktivitas
d.bagian terendah janin tinggi
e.perdarahan biasanya berulang
komplikasi
a. Pertumbuhan janin lambat karena pasokan darah yang tidak mencukupi
b. Anemia janin
c. Janin yang tertekan akibat rendahnya pasokan oksigen
d. Shock dan kematian ibu jika pendarahan berlebihan
e. Infeksi dan pembentukkan bekuan darah
f. Kehilangan darah yang membutuhkan transfusi
g. Prematur
h. cacat lahir
Pemeriksaan penunjang

a. USG untuk diagnosis pasti, yaitu menentukan letak plasenta

b. Pemeriksaan darah: hemoglobin, hematokrit (Nugroho, 2010)


tatalaksana
• penanganan ekspektif, rawat inap dan tirah baring, pemberian
antibiotic, pemberian carian parenteral ( Dextrose 5% atau
elektrolit), bethamethason 24 mg iv untuk pematangan paru
janin, pemeriksaan USG sebagai pemantauan kondisi janin dan
posisi place nta, monitoring perdarahan
• Penanganan aktif, Sectio caesaria, Partus pervaginam pada
kasus placenta previa lateralis atau marginalis pada multipara
dan anak sudah meninggal atau premature
Solutio placenta
• Solutio placenta adalah terlepasnya placenta dari tempat
implantasinya yang n ormal pada uterus, sebelum janin dilahirkan
(Sarwono P, 2009). Solutio lacenta ad alah pelepasan sebagian atau
seluruh placenta yang normal implantasinya antara minggu ke 22
sampai lahirnya anak ( Saefuddin AB, 2006). Dari kedua pendapat
ahli diatas dapat disimpulkan bahwa solutio placenta adalah
pelepasan placenta dari tempat implantasinya yang normal
sebelum waktu persalinan
etiologi

• Faktor trauma : Dekompresi uterus pada hidramnion dan gemelli, Tarikan tali pusat yang
pendek akibat pergerakan janin, versi luar atau tind kan pertolongan persalinan, Trauma
langsung abdomen
• Faktor kardiorenovasculer: hipertensi pada kehamilan, penyakit glomerulonefritis
kronik, sindrome pre eklampsia/eklampsia-tekanan pada pada vena cava inferior
• Faktor ibu : usia, paritas, kebiasaan
• Riwayat solution placenta sebelumnya
woc
Manifestasi klinis
a. Solutio placenta ringan, Terjadi ruptur sinus marginalis, bila terjadi perdarahan pervaginam akan
berw arna merah kehitaman. Perut terasa agak sakit dan terus menrus agak tegang. T etapi bagian
janin masih teraba
b. Solutio placenta sedang, Placenta telah terlepas seperempat sampai dua per tiga luas permukaan
placenta. Tanda dan gejala dapat timbul pelahan atau mendadak dengan gejala nyeri p erut terus
menerus, nyeri tekan, bagian janin sulit teraba, bja sulit didengar. Pa da kondisi ini bisa terjadi
kelainan pembekuan darah.
c. Solutio placenta berat Placenta telah lepas 2/3 atau lebih dari luas permukaan placenta, terjadi
tiba-tiba dan ibu bisa mengalami syock dan janin meninggal.

d. Komplikasi, anemia, Insufisiensi fungsi plasenta, Gangguan pembekuan darah, Koagulopati,


Kelahiran premature, Kematian perinatal
tatalaksana

a. Konservatif, Menunda kelahiran sampai janin matur jika solutio placenta derajat ringan
b.Aktif, Sectio caesaria menjadi pilihan utama untuk melahirkan janin secara cepat.
Asuhan keperawatan

• Pengkajian
• Data umum pasien : identitas
• Keluhan utama: Keluhan yang paling seringmuncul pada penderitaperasaan sakit di perut secara
tiba-tiba, perdarahan pervaginam yang datang tiba-tiba, warna darah bisa merah segar atau bekuan
darah kehitaman., Kepala terasa pusing hebat, mual muntah, mata berkunang-kunang, badan lemas-
Adanya riwayat trauma langsung pada abdomen, Pergerakan anak yang lain dari biasanya ( cepat,
lambat atau berhenti)
• Riwayat penyakit sekarang: Tanyakan riwayat keluhan sampai pasien datang ke
tempat pelayanan, Riwayat penyakit dahulu, Terkait penyakit yang pernah diderita
oleh pasien dan gangguan yang menjadi pemicu munculnya placenta previa atau
solutio placenta,
• Riwayat penyakit keluarga: Tanyakan penyakit yang pernah diderita oleh keluarga
• Riwayat perkawinan: Tanyakan status perkawinan, umur saat menikah pertama kali,
berapa kali menikah dan berapa usia pernikahan saat ini
• Riwayat obstertria
• Riwayat haid: Tanyakan usia menarche, siklus haid, lama haid , keluhan saat haid
dan HPHT
• Riwayat kehamilan
• Pemeriksaan fisik
Diagnosa keperawatan

Diagnosis keperawatan ditegakan dengan panduan Standar Diagnosis

Keperawatan Indonesia ( lihat SDKI ) Beberapa diagnosis yang dapat di tegakan

berdasarkan SDKI, 2017 adalah


a. Risiko Hipovolemia b/d kehilangan cairan secara aktif
b. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologi
c. Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan prosedur pembedahan
dibuktikan dengan perdarahan
Rencana keperawatan terlampir
Implementasi keperawatan

• Implementasi keperawatan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik.Tahap implementasi dimulai setelah rencana tindakan disusun dan diajukan pada rencana
strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan
Evaluasi keperawatan

• Evaluasi keperawatan adalah tindakan intelekstual yang melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan implementasinya sudah
berhasil dicapai.
kesimpulan

• Perdarahan Antepartum adalah perdarahan jalan lahir setelah kehamilan usia 20 minggu dengan insiden
2-5%. Perdarahan obstetric yang terjadi pada kehamilan trimester ketiga dan yang terjadi setelah anak
plasenta lahir pada umumnya adalah perdarahan yang berat, dan jika tidak segera mendapatkan
penanganan yang cepat bisa mendatangkan syok yang fatal. Salah satu penyebabnya adalah plasenta
previa
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai