Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Demam Berdarah Dengue Di

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

Tingkat pengetahuan, sikap dan masyarakat tentang

demam berdarah dengue di RW 03 Kelurahan


Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru

Oleh:
Bayu Hartomi
Naufal Rosar
Nicholas Pranatal K.
Novy Susanti
Tuti suzaroh

Pembimbing : dr. Leonardo W. Permana MARS


Latar Belakang

Tahun 1968 hingga tahun 2009,


World Health Organization Data dari seluruh dunia : Asia
(WHO) mencatat negara
dan Amerika Latin jumlah
Indonesia sebagai negara dengan
kasus DBD tertinggi di Asia penderita DBD
Tenggara terbanyak/tahunnya

di Indonesia pertama kali


ditemukan di kota
Surabaya

Jumlah penderita dan luas daerah


penyebarannya semakin bertambah
meningkatnya mobilitas dan kepadatan
penduduk
Latar Belakang

DBD di Indonesia :
- setiap tahun KLB di beberapa provinsi
- KLB terbesar : 1998 dan 2004 dengan jumlah
penderita 79.480 orang, kematian 800 orang
lebih.
Latar Belakang
Kasus DBD di Riau (Dinkes
Provinsi Riau) :
- 2007 (data 3 Jan 2008)
jumlah kasus DBD
menurun dibanding
tahun-tahun
sebelumnya
- 2005 : 1897 kasus
- 2006 : 948 kasus
- 2007 : 759 kasus
Latar Belakang
Wilayah kerja Puskesmas Simpang Tiga Kota
Pekanbaru : 20 RW.

Data dari bagian P2M Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru


tahun 2012 menunjukkan ada 9 kejadian DBD dan 67 %
dari RW 03 Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan
Damai.
Latar Belakang
Faktor-faktor yang berkaitan terhadappenularan demam
berdarah diantaranya kepadatan penduduk, kualitas
perumahan, pembuangan sampah dan juga perilaku
hidup masyarakat

Perilaku hidup sangat erat kaitannya dengan


pengetahuan masyarakat tersebut mengenai demam
berdarah.
Rumusan Masalah
Bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat
tentang DBD di RW 03 Kelurahan Maharatu,
Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru?
Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan


masyarakat RW 03 Kelurahan Maharatu
Kecamatan Marpoyan Damai tentang DBD
Manfaat Penelitian
• Bagi Puskesmas Simpang Tiga : informasi tentang
pengetahuan masyarakat di RW 03 tentang DBD
• Sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya, sebagai
bahan perbandingan penelitian lain dan memberikan
kontribusi terhadap masalah penelitian selanjutnya.
• Bagi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas
Abdurrab : masukan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan
• Bagi peneliti :menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman dalam pendidikan khususnya tentang penyakit
Demam Berdarah Dengue.
Orisinalitas
No. Autor , judul penelitian, tahun Desain

1. Akhmadi dkk. Hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku Cross-sectional


terhadap demam berdarah dengue dikota banjarbaru
kalimantan selatan tahun 2012

2. Saleha Sungkar, pengaruh penyuluhan terhadap tingkat Eksperimental


pengetahuan masyarakat dan kepadatan aedes aegypti di
kecamatan Bayah, provinsi Banten

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian-penelitian di atas adalah:


1. Desain penelitian Tempat, populasi dan waktu
2. Variabel yang akan diteliti
3. Tempat yang akan diteliti
Kerangka teori
Tingkat Pendidikan

Pengalaman

Pengetahuan
Lingkungan
Masyarakat tentang
DBD

Sosial ekonomi

Kultur (budaya,
agama)

Pengetahuan Masyarakat
Kerangka konsep tentang DBD
Penelitian
Desain Penelitian
• metode observasi studi analisis deskriptif
• menggunakan data primer
Tempat
RW 03 kelurahan Maharatu kecamatan
Marpoyan Damai Pekanbaru
Waktu Penelitian
Februari – Maret 2014
Populasi Penelitian
• Populasi target : Seluruh masyarakat RW 03
kelurahan Maharatu kecamatan Marpoyan Damai
Pekanbaru yang berusia 15 – 64 tahun
• Populasi terjangkau : Seluruh masyarakat RW 03
kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai
Pekanbaru yang memenuhi kriteria inklusi

Sampel
• Sampel penelitian adalah populasi terjangkau
yang memenuhi kriteria inklusi.
• Cara pengambilan sampel memakai teknik
Probability Sampling dengan jenis Cluster
Kriteria inklusi
• Masyarakat RW 03 Kelurahan Maharatu
Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru
• Bisa baca tulis
• Berusia 18-60 tahun

Kriteria eksklusi
• Responden yang sedang sakit
• Responden telah pindah alamat ke wilayah
lain.
Sampel

Besar sampel menggunakan Dengan batas toleransi


rumus kesalahan 10%, jumlahsampel
yang dibutuhkan :
Keterangan :
= Jumlahsampel yang
dibutuhkan
N = Jumlah Populasi Untuk menjaga kemungkinan
e = Batas toleransi kesalahan responden yang drop out
(error tolerance) jumlah sampel ditambah :
Rencana Pengelolaan Data dan Analisa Data

1. Rencana Pengumpulan Data


Teknik : kuisioner kepada responden yang terpilih
sebagai sampel yang berisi pertanyaan dan pilihan
jawaban yang telah disiapkan (data primer)
2. Pengolahan Data
• Editing
• Koding
• Tabulating
• Penetapan skor
3. Analisis Data
Analisis Univariat
Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Tingkat Pengetahuan masyarakat Kuesioner Tingkat pengetahuan Ordinal


pengetahuan mengenai penyakit responden baik jika (76-
masyarakat demam berdarah dengue 100%),
tentang DBD (berdasarkan skor cukup (56-75%),
kuesioner) rendah (<56%)

Sikap masyarakat Tanggapan atau reaksi Kuesioner sikap responden baik jika Ordinal
tentang DBD responden mengenai (76-100%), cukup (56-
pencegahan DBD 75%), rendah (<56%)

Tindakan Segala sesuatu yang telah Kuesioner tindakan responden baik Ordinal
masyarakat dilakukan responden yang jika (76-100%), cukup
tentang DBD berhubungan dengan (56-75%), rendah (<56%)
pencegahan DBD
Metode Pengumpulan Data
Instrumen
• Kuisioner
• Berisi identitas responden dan pertanyaan-pertanyaan untuk
mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat
mengenai DBD

Pengumpulan Data
• Data primer : data yang didapatkan secara langsung dari
responden melalui kuisioner.
• Data sekunder : data pendukung yang diperoleh dari Puskesmas
Simpang Tiga mengenai kondisi tempat penelitian, jumlah warga
dan jumlah kejadian DBD setiap tahunnya yang berada RW 03
Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai.
Hasil Penelitian
• Karekteristik responden
Karakteristik Responden Menurut Usia

Rentang Usia Usia (tahun)

Terendah 18

Tertinggi 60

Rata-rata 35,7
Karakteristik Responden Menurut jenis kelamin

Jenis kelamin Jumlah (orang)

Laki-laki 42

Perempuan 61

Total 103

Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan Jumlah (orang)


Tidak tamat SD 6
SD 10
SMP 16
SMA 55
DIII 6
S1 10
S2 0
S3 0
Total 103
• Tingkat pengetahuan reponden tentang DBD

RENDAH
(5,8%)

BAIK
(49,5%)

CUKUP
(44,7%)
• Sikap reponden tentang DBD
RENDAH
(1,0%)

BAIK
(82,5%)

CUKUP
(16,5%)
• Tindakan reponden tentang DBD
RENDAH
(31,1%)

BAIK
(21,4%)

CUKUP
(47,6%)
PEMBAHASAN
1. Tingkat Pengetahuan Responden tentang DBD
• Mayoritas responden berpengetahuan baik.
• Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang, seperti faktor pendidikan, sumber informasi
serta faktor lingkungan.
• Semakin banyak mendapatkan informasi maka tingkat
pengetahuan seseorang tersebut akan semakin baik.
• Mayoritas tingkat pendidikan responden adalah
tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA), DIII, dan S1.
Pendidikan merupakan sarana untuk mendapatkan
informasi semakin tinggi pendidikan semakin banyak
informasi yang didapatkan.
2. Sikap Responden tentang DBD
• Didapatkan mayoritas sikap responden tentang
DBD adalah baik .
• Hal ini diharapkan dapat berpengaruh
terhadap perilaku masyarakat dalam
pencegahan penularan dan pemberantasan
DBD.
• sebagian kecil warga masyarakat cenderung
kurang peduli terhadap DBD.
• Partisipasi masyarakat ikut berperan terhadap
kesehatan diri, keluarga, masyarakat dan
lingkungannya.
• Sikap yang kurang baik tentang DBD
merupakan faktor resiko penyebab terjadinya
DBD.
3. Sikap Responden tentang DBD
• Sebagian besar tindakan responden tentang DBD berada dalam
kategori cukup.
• Menyatakan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan
yang baik namun tindakan tentang DBD cukup. menunjukkan
bahwa rendahnya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan
pencegahan DBD.
• Tindakan paling berpengaruh terhadap angka kejadian DBD
dibandingkan pengetahuan dan sikap.
• Tindakan adalah sesuatu yang terlihat dan merupakan aplikasi dari
pengetahuan dan sikap.
• Walaupun seseorang mengetahui tindakan tentang DBD, tanpa
diiringi kepedulian terhadap lingkungannya, menyebabkan tidak
adanya tindakan yang dilakukan untuk menjaga kebersihan
lingkungan dan pencegahan terhadap DBD
Simpulan
Mayoritas responden di RW 03
Kelurahan Maharatu Kecamatan
Marpoyan Damai :
• pengetahuan yang baik
tentang DBD.
• sikap yang baik tentang
DBD.
• tindakan yang cukup tentang
DBD
Saran
• Masyarakat perlu dimotivasi untuk
melakukan tindakan pencegahan dan
pemberantasan DBD. Dalam hal ini
puskesmas sebagai instansi yang
terkait dapat memberikan promosi
kesehatan secara berkala mengenai
DBD.
• Penulis menyarankan agar media
informasi tentang pencegahan ,
diagnosis dini dan penanggulangan
dini penyakit demam berdarah dengue
di lingkungan setempat diperbanyak.

Anda mungkin juga menyukai