Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Demam Berdarah Dengue Di
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Demam Berdarah Dengue Di
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Demam Berdarah Dengue Di
Oleh:
Bayu Hartomi
Naufal Rosar
Nicholas Pranatal K.
Novy Susanti
Tuti suzaroh
DBD di Indonesia :
- setiap tahun KLB di beberapa provinsi
- KLB terbesar : 1998 dan 2004 dengan jumlah
penderita 79.480 orang, kematian 800 orang
lebih.
Latar Belakang
Kasus DBD di Riau (Dinkes
Provinsi Riau) :
- 2007 (data 3 Jan 2008)
jumlah kasus DBD
menurun dibanding
tahun-tahun
sebelumnya
- 2005 : 1897 kasus
- 2006 : 948 kasus
- 2007 : 759 kasus
Latar Belakang
Wilayah kerja Puskesmas Simpang Tiga Kota
Pekanbaru : 20 RW.
Pengalaman
Pengetahuan
Lingkungan
Masyarakat tentang
DBD
Sosial ekonomi
Kultur (budaya,
agama)
Pengetahuan Masyarakat
Kerangka konsep tentang DBD
Penelitian
Desain Penelitian
• metode observasi studi analisis deskriptif
• menggunakan data primer
Tempat
RW 03 kelurahan Maharatu kecamatan
Marpoyan Damai Pekanbaru
Waktu Penelitian
Februari – Maret 2014
Populasi Penelitian
• Populasi target : Seluruh masyarakat RW 03
kelurahan Maharatu kecamatan Marpoyan Damai
Pekanbaru yang berusia 15 – 64 tahun
• Populasi terjangkau : Seluruh masyarakat RW 03
kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai
Pekanbaru yang memenuhi kriteria inklusi
Sampel
• Sampel penelitian adalah populasi terjangkau
yang memenuhi kriteria inklusi.
• Cara pengambilan sampel memakai teknik
Probability Sampling dengan jenis Cluster
Kriteria inklusi
• Masyarakat RW 03 Kelurahan Maharatu
Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru
• Bisa baca tulis
• Berusia 18-60 tahun
Kriteria eksklusi
• Responden yang sedang sakit
• Responden telah pindah alamat ke wilayah
lain.
Sampel
Sikap masyarakat Tanggapan atau reaksi Kuesioner sikap responden baik jika Ordinal
tentang DBD responden mengenai (76-100%), cukup (56-
pencegahan DBD 75%), rendah (<56%)
Tindakan Segala sesuatu yang telah Kuesioner tindakan responden baik Ordinal
masyarakat dilakukan responden yang jika (76-100%), cukup
tentang DBD berhubungan dengan (56-75%), rendah (<56%)
pencegahan DBD
Metode Pengumpulan Data
Instrumen
• Kuisioner
• Berisi identitas responden dan pertanyaan-pertanyaan untuk
mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat
mengenai DBD
Pengumpulan Data
• Data primer : data yang didapatkan secara langsung dari
responden melalui kuisioner.
• Data sekunder : data pendukung yang diperoleh dari Puskesmas
Simpang Tiga mengenai kondisi tempat penelitian, jumlah warga
dan jumlah kejadian DBD setiap tahunnya yang berada RW 03
Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai.
Hasil Penelitian
• Karekteristik responden
Karakteristik Responden Menurut Usia
Terendah 18
Tertinggi 60
Rata-rata 35,7
Karakteristik Responden Menurut jenis kelamin
Laki-laki 42
Perempuan 61
Total 103
RENDAH
(5,8%)
BAIK
(49,5%)
CUKUP
(44,7%)
• Sikap reponden tentang DBD
RENDAH
(1,0%)
BAIK
(82,5%)
CUKUP
(16,5%)
• Tindakan reponden tentang DBD
RENDAH
(31,1%)
BAIK
(21,4%)
CUKUP
(47,6%)
PEMBAHASAN
1. Tingkat Pengetahuan Responden tentang DBD
• Mayoritas responden berpengetahuan baik.
• Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang, seperti faktor pendidikan, sumber informasi
serta faktor lingkungan.
• Semakin banyak mendapatkan informasi maka tingkat
pengetahuan seseorang tersebut akan semakin baik.
• Mayoritas tingkat pendidikan responden adalah
tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA), DIII, dan S1.
Pendidikan merupakan sarana untuk mendapatkan
informasi semakin tinggi pendidikan semakin banyak
informasi yang didapatkan.
2. Sikap Responden tentang DBD
• Didapatkan mayoritas sikap responden tentang
DBD adalah baik .
• Hal ini diharapkan dapat berpengaruh
terhadap perilaku masyarakat dalam
pencegahan penularan dan pemberantasan
DBD.
• sebagian kecil warga masyarakat cenderung
kurang peduli terhadap DBD.
• Partisipasi masyarakat ikut berperan terhadap
kesehatan diri, keluarga, masyarakat dan
lingkungannya.
• Sikap yang kurang baik tentang DBD
merupakan faktor resiko penyebab terjadinya
DBD.
3. Sikap Responden tentang DBD
• Sebagian besar tindakan responden tentang DBD berada dalam
kategori cukup.
• Menyatakan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan
yang baik namun tindakan tentang DBD cukup. menunjukkan
bahwa rendahnya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan
pencegahan DBD.
• Tindakan paling berpengaruh terhadap angka kejadian DBD
dibandingkan pengetahuan dan sikap.
• Tindakan adalah sesuatu yang terlihat dan merupakan aplikasi dari
pengetahuan dan sikap.
• Walaupun seseorang mengetahui tindakan tentang DBD, tanpa
diiringi kepedulian terhadap lingkungannya, menyebabkan tidak
adanya tindakan yang dilakukan untuk menjaga kebersihan
lingkungan dan pencegahan terhadap DBD
Simpulan
Mayoritas responden di RW 03
Kelurahan Maharatu Kecamatan
Marpoyan Damai :
• pengetahuan yang baik
tentang DBD.
• sikap yang baik tentang
DBD.
• tindakan yang cukup tentang
DBD
Saran
• Masyarakat perlu dimotivasi untuk
melakukan tindakan pencegahan dan
pemberantasan DBD. Dalam hal ini
puskesmas sebagai instansi yang
terkait dapat memberikan promosi
kesehatan secara berkala mengenai
DBD.
• Penulis menyarankan agar media
informasi tentang pencegahan ,
diagnosis dini dan penanggulangan
dini penyakit demam berdarah dengue
di lingkungan setempat diperbanyak.