Materi Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan Damai 2024

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 34

REMBUK STUNTING

TINGKAT KECAMATAN
DAMAI TAHUN 2024

PROMKES DAN GIZI


UPTD. PUSKESMAS DAMAI
Rembuk stunting ini merupakan salah satu
rangkaian pramusyawarah dalam penyusunan
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk
pencegahan dan penanganan stunting
Bagimana STUNTING di wilayah kerja Kecamatan
Damai?

Data per Juni 2024 (dari E-PPBGM Pkm Damai dan Pkm Besiq)
Masih terdapat 21 Orang balita Stunting (4,43%) terdiri dari
15 anak di wilayah Puskesmas Damai dan 6 anak di wilayah
Puskesmas Besiq
GAMBARAN STATUS GIZI
DI KECAMATAN DAMAI TAHUN 2023 S.D JUNI 2024

Data Balita Stunting di Wilayah UPTD. Da ta Ba lita S tu n tin g d i Wila y a h UP T D.


Puskesmas Damai P u s k e s ma s BE S IQ

9.00%
8.06%
5.00%
8.00%
4.50%
7.00%
4.00%
6.00%
5.08% 3.50%
5.00%
3.00%
4.92%
4.00%
2.50%

3.00%
2.00% 3.35%
2.00%
1.50%

1.00% 1.00%

0.00% 0.50%

2023
0.00%
2 0 2 4 (S .D J u n i) Februari 2024 Juni 2024
DISTRIBUSI BALITA STUNTING MENURUT KAMPUNG DI WILAYAH
UPTD. PUSKESMAS DAMAI KEADAAN BULAN JUNI 2024
DISTRIBUSI BALITA STUNTING MENURUT KAMPUNG DI WILAYAH
UPTD. PUSKESMAS BESIQ KEADAAN BULAN JUNI 2024

REKAPAN DATA STUNTING BULAN FEBRUARI 2024 REKAPAN DATA STUNTING BULAN JUNI 2024
SASARAN BALITA DI SASARAN BALITA DI
NO KAMPUNG
BAYI/BALITA TIMBANG
STUNTING % NO KAMPUNG
BAYI/BALITA TIMBANG
STUNTING %
1 BESIQ 85 51 1 1 BESIQ 82 66 1
2 BERMAI 26 23 1 2 BERMAI 25 21 2
3 MUARA NILIQ 23 19 4 3 MUARA NILIQ 23 21 3
4 MANTAR 25 21 2 4 MANTAR 25 23 0
5 MUARA NYAHING 24 18 1 5 MUARA NYAHING 24 21 0
PUSKESMAS 183 132 9 4,92 PUSKESMAS 179 152 6 3,35
CAPAIAN D/S TRIWULAN 2 (JUNI 2024)
DI WIL.UPTD PUSKESMAS DAMAI
100
93
90
83
80 80
80
74 74
70 70
70

60
55

50 47
45 45

40

30

20

10

0
Y AY M TA IK
A
TN G G G AN Q G
BO KE
U
KO D PA AN AN N LI H
U U
N
M AN R L KO KE A N
D I EN M BE
U D BE
BO A M SE EP TO T
A AN AM SE T A PA
AR N
G D AI AR M
U JE U LU
M AM M
D
CAPAIAN N/D TRIWULAN 2 (JUNI 2024)
50
DI WIL.UPTD PUSKESMAS DAMAI
46
45

40

35

30

25

20

15
15

10 8
6 6 6
5 5
5 4 4 4
2
0
Y TA TN IA
N
NG NG K A
UQ NG G AY UM
BO O PA A U DI H AN KE
M K EL ER EN N DA K O L
DA
N
BO A I
E M K B E TO PU
M S EB M T
TE AN
RA A S PA RA G
UA D AI UM UA E N
M M L M J
DA
DATA IBU HAMIL YANG DI PERIKSA LILA DAN BUMIL KEK
DI WIL. UPTD PUSKESMAS DAMAI KEADAAN JUNI 2024
70

60 59

50

40

30

22
20

10
10 8
6
3 4 3
1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1
0 0 0 0 0 0 0
0
Muara Damai Mendika Damai Lumpat Muara Kelian Jengan Keay Tepulang Sempant Benung TOTAL
Bomboy Seberang Kota Dahuq Tokong Danum

Diperiksa LiLA KEK (LiLA < 23,5 cm)


CAPAIAN PERSALINAN TRIWULAN 2 (JUNI 2024)
DI WIL.UPTD PUSKESMAS DAMAI
9

8
8

4 4
4

3
3

2 2 2 2 2
2

1 1 1
1

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Muara Damai Mendika Damai Kota Lumpat Muara Kelian Jengan Keay Tepulang Sempant Benung
Bomboy Seberang Dahuq Tokong Danum

Total Persalinan Persalinan Ditolong Non Nakes


FAKTOR DETERMINAN
TANTANGAN
PENCEGAHAN STUNTING
1. POLA KONSUMSI
Tantangan pola konsumsi untuk pencegahan stunting meliputi
perilaku konsumsi kurang gizi makro, kurang protein hewani, kurang
sayur dan buah, kurang gizi mikro, praktek IMD, ASI Eksklusif 6 bulan,
dan MPASI

PERILAKU  Meningkatkan perilaku konsumsi gizi makro


KONSUMSI
KURANG GIZI  Meningkatkan konsumsi protein hewani
MAKRO
 Meningkatkan konsumsi sayur dan buah

 Pemberian ASI Ekslusif


DINKES.PROV.NTB
2. SOSIAL BUDAYA
Kehamilan diyakini oleh banyak orang dari berbagai budaya sebagai suatu kondisi khusus
yang penuh bahaya. Bahaya bagi ibu hamil dan janinnya dan dianggap dapat terjadi dalam
berbagai situasi, baik dari alam nyata maupun gaib (Swasono 1998:7). Untuk melindungi
ibu dan janinnya berbagai masyaakat di dunia diharuskan mematuhi larangan-larangan
tertentu yang harus dipatuhi oleh ibu hamil dan ibu masa nifas.

Pantang makanan adalah bahan makanan Adat makanan


dikalangan ditemui
wanita Sundadi banyak masyarakat di
(Penelitian
atau masakan yang tidak boleh dimakan oleh dunia, termasuk
Anggorodi di Indonesia. Makanan atau
para individu dalam masyarakat karena sumber gizi yang dipantang oleh ibu hamil dan
Sangihe
ibu dan Talaud
nifas seperti : ikan,(Ulaen 1998),dllperempuan
telur, cumi,
alasan yang bersifat budaya. di

DINKES.PROV.NTB
3. EKONOMI KELUARGA

Data Susenas
2016:
Penelitian Vonny dkk
(2013)
Penduduk dengan pengeluaran >
Pekerjaan Orang Rp. 500.000/bulan memiliki Di daerah nelayan di Jayapura
Tua menunjukan balita yang mempunyai
konsumsi energi melebihi dr yang orang tua dengan tingkat
dianjurkan pendapatan kurang memiliki resiko
Menentukan (> 2000 kkal/kap/hari) 4x lebih besar menderita status gizi
pendapatan kurang dibanding dengan anak balita
keluarga yang memiliki orang tua dengan
Penduduk dengan pengeluaran Rp. tingkat pendapatan cukup
150.000 - Rp. 499.000/bulan memiliki
konsumsi energi dibawah yang
Berdampak pada
dianjurkan ( 1799 – 1374 kkal/kap/hari)
Kesehatan dan
status gizi
keluarga

DINKES.PROV.NTB
Faktor Penyebab Yang Memungkinkan Terjadinya Masalah Stunting

Pemberian Makan pada Bayi dan Anak (PMBA) yang belum 1


optimal

Adanya penyakit penyerta (TB, Diare, ISPA, Pneumonia, dll) 2

Kondisi ekonomi keluarga menurun 3

DINKES.PROV.NTB
PERMASALAHAN YANG DI HADAPI DALAM WILAYAH KECAMATAN
DAMAI
(PKM DAMAI DAN BESIQ)
 CAKUPAN BALITA YANG DITIMBANG BERAT BADANNYA (D/S) MASIH RENDAH

 CAKUPAN BALITA YANG NAIK BERAT BADANNYA (N/S) MASIH RENDAH

 Rendahnya persentase ASI ekslusif

 MASIH ADANYA IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIK (KEK)

 Masih ada ibu Hamil yang Anemia

 MASIH ADANYA IBU HAMIL YANG MELAKUKAN PERSALINAN DI RUMAH

 Pola Asuh yang kurang tepat

 MASIH ADA KELUARA YANG BELUM MEMILKI KARTU JKN/BPJS

 RERATA BALITA MEMILKI ANGGOTA KELUARGA YANG MEROKOK

 DAYA BELI RENDAH, RUMAH TANGGA TIDAK MENYEDIAKAN MAKANAN SESUAI UMUR, TERMASUK
MAKANAN YANG TIDAK BERAGAM DAN FREKUENSI TIDAK SESUAI
TARGET KINERJA YANG
BELUM TERCAPAI
TARGET KINERJA YANG BELUM TERCAPAI
NO INDIKATOR TARGET REALISASI KENDALA TINDAK LANJUT
1 Bumil dan Remaja putri yang masih kurangnya
menerima layanan ketersediaan stik dan alat Pengadaan stik dan
90,0% 45% pemeriksaan Hemoglobin
pemeriksaan status anemia alat pemeriksaan HB
(hemoglobin)
2 Calon pengantin /calon ibu yang masih banyak PUS yang Peningkatan edukkasi
menerima Tablet Tambah Darah tidak menerima TTD karena dan kejasama dengan
90,0% 60%
(TTD) masih banyak PUS yang pihak terkait
belum terskrining
3 Calon pasangan usia subur Masih banyak PUS yang Peningkatan advokasi
(PUS) yang memperoleh belum melapor ke KUA dan dan kordinasi dengan
pemeriksaan kesehatan sebagai ada Sebagian PUS yang pihak terkait
bagian dari pelayanan nikah melapor sudah dekat
90,0% 0%
dengan tanggal pernikahan
atau MBI sehingga tidak
bisa di lakukan skrining
kesehatan
4 Bayi usia kurang dari 6 bulan masih banyak ibu nifas yang MOU dengan pihak
mendapat air susu ibu (ASI) 80,0% 50% enggan memberikan ASI terkait
eksklusif kepada anaknya
5 Anak berusia di bawah lima banyak ibu yang bekerja Door to door, Surat
tahun (balita) yang dipantau tidak membawa anak nya edaran
pertumbuhan dan ke posyandu Bupati/Camat/Kepala
perkembangannya 90,0% 55% Kampung kepada
pegawai untuk
membawa anaknya ke
Posyandu
TARGET KINERJA YANG BELUM TERCAPAI
NO OPD/ INDIKATOR TARGET REALISASI KENDALA TINDAK LANJUT
6 Keluarga yang melaksanakan Kurangnya implementasi Edukasi PHBS
PHBS 70,0% 49% 10 Indikator dalam
pelaksanaan PHBS
7 Cakupan calon Pasangan Usia Calon PUS banyak yg edukasi dan kerjasama
Subur (PUS) yang menerima tidak mendaftarkan lintas sektor terkait
pendampingan kesehatan 90,0% 0% pernikahan 3 bulan
reproduksi dan edukasi gizi sejak pranikah
3 bulan pranikah
INTERVENSI YANG SUDAH
DILAKUKAN BERSAMA
1.Penggunaan alat Antropometri yang sesuai Standar di Semua Posyandu.
2.Desa/Kampung menganggarkan PMT khusus untuk balita stunting.
3.Mengedukasi terus menerus pada ibu balita dan ibu hamil tentang bahaya dan
resiko stunting, cara pencegahan dan penanggulangannya.
4.Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu secara berkala untuk tepat
pengukuran penimbangan dan pencatatan serta pencegahan stunting.
5.Untuk balita positif stunting dan mau dirujuk ke RS setelah pemeriksaan
dr Sp.A kemudian ternyata dinyatakan positif dengan TB Paru, Puskesmas
mengajukan permohonan ke pihak kampung untuk diberikan SUSU Tinggi
Kalori.
RENCANA STRATEGIS YANG DILAKUKAN DALAM PENCEGAHAN STUNTING
DI WILAYAH KECAMATAN DAMAI TAHUN 2024
1. Perlu komitmen dan kerja sama semua pihak (OPD/Pemerintah Kec/Kampung/kelurahan,
swasta, Ormas, TP PKK, TPK, Kader KPM, dll) untuk mendorong, mengkoordinasikan dan
memastikan sasaran (Bumil,Balita,dan Catin/PUS) agar datang ke Posyandu untuk
mendapatkan pelayanan Kesehatan.
2. Meningkatkan perilaku konsumsi gizi makro, konsumsi protein hewani serta konsumsi sayur
dan buah di lingkungan keluarga.
3. Meningkatkan kondisi EKONOMI Keluarga.
4. Optimalisasi penyelenggaraan intervensi gizi spesifik dan sensitif di semua tingkatan terkait
dengan perencanaan, penganggaran, penyelenggaraan, pemantauan dan evaluasi.
5. Meningkatkan koordinasi (OPD/Pemerintah Kec/Kampung/kelurahan, swasta, Ormas, TP PKK,
TPK, Kader KPM, dll) dalam pelaksanaan kegiatan advokasi, kampanye, diseminasi terkait
stunting dan berbagai upaya pencegahannya.
6. Peran aktif TP PKK,Swasta,Ormas,Kader dalam kegiatan intervensi balita bermasalah gizi di
wilayah kerjanya
Makna dari intervensi stunting lintas sektoral adalah bentuk kolaborasi antara
pemerintah pusat, pemerintah dan perangkat daerah, lembaga sosial
kemasyarakatan dan keagamaan, S w a s t a , akademisi, media masa, dan
seluruh kalangan Masyarakat dengan menyamakan persepsi mengenai
stunting, membangun komitmen, dan bekerjasama antar berbagai pihak untuk
mengurangi stunting dengan kesadaran akan individu, keluarga dan masyarakat.

25
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGAITAN
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING TAHUN 2023-
2024 DI WILAYAH KECAMATAN DAMAI
DOKUMENTASI INTERVENSI SPESIFIK YANG TELAH
DI LAKSANAKAN OLEH UPTD PUSKESMAS DAMAI
INTERVENSI SPESIFIK YANG TELAH DILAKSANAKAN

PEMERIKSAAN GARAM
BERIODIUM
TAMBAHAN KEGIATAN PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING TAHUN 2024
KUNJUNGAN RUMAH DOKTER RUJUKAN KE DOKTER SPESIALIS ANAK
PUSKESMAS DAMAI DI RSUD HIS
KEGIATAN YANG DI LAKSANAKAN
LINSEK
1. REMBUK STUNTING DI 12 KAMPUNG
2. PELATIHAN/EDUKASI GIZI DAN MAKANAN SEHAT
UNTUK IBU HAMIL, BALITA, DAN IBU MENYUSUI
DOKUMENTASI INTERVENSI SPESIFIK YANG TELAH
DI LAKSANAKAN OLEH UPTD PUSKESMAS BESIQ
DOKUMENTASI INTERVENSI SPESIFIK YANG TELAH DI
LAKSANAKAN OLEH UPTD PUSKESMAS BESIQ
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai