Akuntansi Syariah
Akuntansi Syariah
Akuntansi Syariah
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLK Bank Syariah)
landasan konseptual jika tidak diatur, berlaku KDPPLK umum, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah Landasan Praktis/Operasi
untuk penyusunan dan penyajian lapkeu yang dimulai 1 Januari pada atau setelah 2003. Penerapan lebih dini dianjurkan
Bank Syariah: Investor Manajer Investasi Bank Syariah: Agen Investasi Bank Syariah: Pengemban Fungsi Sosial
Laporan Perubahan Investasi Terikat Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZIS Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan
Neraca
Aset
Saldo Dana
Aset
Laporan Sumber & Penggunaan Dana ZIS Laporan Sumber & Penggunaan Dana Qardhul Hasan
AKTIVA
Aktiva
Kas Penempatan pada BI Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain EfekEfek-efek Piutang
Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Musyarakah Persediaan Aktiva yang diperoleh untuk ijarah Penyertaan Aktiva tetap Aktiva lain
Skema Murabahah
1. Negosiasi & Persyaratan 2. Akad Jual Beli
BANK SYARIAH NASABAH
5. Terima Barang
PENJUAL (SUPPLIER)
No
3.
Jurnal
Debet
Kredit
Pada saat penyerahan kendaraan kepada pembeli dan disepakati margin keuntungan untuk bank sebesar Rp2 juta. Db. Piutang Murabahah Db. Uang Muka (Urbun) Kr. Persediaan Kr. Margin Ditangguhkan 27.000.000 5.000.000 30.000.000 2.000.000
4.
Pada saat pelunasan dan pengakuan pendapatan margin murabahah. Db. Kas/Rekening Nasabah Kr. Piutang Murabahah Db. Margin Ditangguhkan
Kr. Pendapatan Margin Murabahah
Akuntansi Bank Syariah
5.Kirim BarangPesanan
PEMBELI
4. Kirim Dokumen
3.Negosiasi Bayar
BANK SYARIAH
10
Tabel 2 Ilustrasi Jurnal Sederhana Transaksi Salam Paralel No Jurnal 1. Debet Kredit
Pada saat bank syariah menerima uang pelunasan pada awal akad dari nasabah pembeli akhir sebesar Rp7 juta. Db. Kas/Rekening Nasabah 7.000.000 Kr. Hutang Salam 7.000.000 Pada saat pembelian 1 ton beras Cianjur kualitas no. 1 dari produsen (pemasok) dengan pelunasan di awal sebesar Rp 6 juta. Db. Piutang Salam 6.000.000 Kr. Kas 6.000.000
Akuntansi Bank Syariah 11
2.
No Jurnal Debet Kredit 3. Pada saat penyerahan 1 ton beras Cianjur kualitas no. 1 dari produsen (pemasok) kepada bank syariah. Db. Persediaan 1 ton beras Cianjur no.1 6.000.000 Kr. Piutang Salam 6.000.000 4. Pada saat penyerahan 1 ton beras Cianjur kualitas no. 1 dari bank syariah kepada nasabah pembeli akhir. 7.000.000 Db.Hutang Salam Kr. Persediaan 1 ton beras Cianjur no.1 6.000.000 Kr. Laba Bersih Salam Paralel 1.000.000
Akuntansi Bank Syariah 12
5.Kirim BarangPesanan
KONSUMEN (PEMBELI)
13
800
600
200
200 800
(100) 400
300 400
14
No 1
Tahun 1 2 Pada saat penerimaan tagihan dari subkontraktor: 600 200 Dr. Aktiva Istishna dalam Penyelesaian Kr. Hutang Istishna Pelunasan hutang kepada sub-kontraktor sesuai jadual yang diperjanjikan: Dr. Hutang Istishna 400 400 Kr. Kas
Akuntansi Bank Syariah 15
Jurnal
No 3
Tahun 1 2 Penagihan kepada nasabah (pembeli akhir) sesuai dengan perjanjian: Dr. Piutang Istishna 500 500 Kr. Termin Istishna Penerimaan pembayaran dari nasabah (pembeli akhir): 500 Dr. Kas Kr. Piutang Istishna 500 500 Kr. Termin Istishna 500 Akuntansi Bank Syariah 16
Jurnal
No 5
Tahun 1 2 Pada saat pengakuan pendapatan di akhir periode: Dr. Aktiva Istishna dalam 150 50 Penyelesaian 600 200 Dr. HP Istishna 750 250 Kr. Pendapatan Istishna
Akuntansi Bank Syariah 17
Jurnal
Proyek/Usaha
Nisbah X%
Pada saat bank syariah menyalurkan sebagian dana kepada mitra musyarakah pada awal akad sebesar Rp7 juta. Misalnya dalam akad ini mitra musyarakah juga menyetor modal usaha dalam jumlah yang sama Rp7 juta. Db. Pembiayaan Musyarakah Kr. Kas/Rekening Nasabah 7.000.000 7.000.000
2. a
Kondisi 1: Pada saat pemberitahuan hasil pengelolaan dana/usaha secara periodik. Misalnya dilaporkan hasil untuk periode tersebut Rp1.000.000,00 dengan kesepakatan bagi hasil 40% untuk Bank Syariah dan 60% untuk mitra musyarakah yang juga sebagai mudharib. Bank syariah akan mencatat pengakuan bagi hasilnya Rp400,000,00 (40% x Rp1.000.000,00). Db. Piutang Pendapatan Bagi Hasil Kr. Pendapatan Bagi Hasil
Akuntansi Bank Syariah
400.000 -
400.000
19
No 2. b
Jurnal
Debet
Kredit
Kondisi 2: Pada saat pemberitahuan hasil pengelolaan dana/usaha secara periodik. Misalnya dilaporkan terjadi rugi (jika menggunakan profit sharing) sebesar Rp200.000,00 dan bukan karena kesalahan mudharib, dengan kesepakatan bagi hasil 40% untuk Bank Syariah dan 60% untuk mitra musyarakah. Bank syariah dan mitra musyarakah akan mencatat rugi yang terjadi secara proporsional sesuai modal yang disetorkan. Bank syariah hanya akan menanggung kerugian separuhnya. Db. Rugi Usaha Musyarakah Kr. Pembiayaan Musyarakah 100.000 100.000
3.
Pada saat pelunasan bagi hasil (2.a) dari mitra musyarakah kepada bank syariah sebesar Rp400,000,00. Db.Kas dan Setara Kas Kr. Piutang Pendapatan Bagi Hasil
Akuntansi Bank Syariah
400.000 -
400.000
20
No 4. a
Jurnal
Debet
Kredit
Kondisi 1: Pada saat pelunasan pembiayaan (2.a) dari mitra musyarakah kepada bank syariah sebesar Rp7.000,000,00, misalkan menggunakan akad musyarakah permanen. Db.Kas dan Setara Kas Kr. Pembiayaan Musyarakah 7.000.000 7.000.000
4. b
Kondisi 2: Pada saat pelunasan pembiayaan (2.b) dari mitra musyarakah kepada bank syariah sebesar Rp6.900.00,00 (Rp7.000,000,00 Rp100.000,00), misalkan menggunakan akad musyarakah permanen. Db.Kas dan Setara Kas Kr. Pembiayaan Musyarakah
Akuntansi Bank Syariah
6.900.000 6.900.000
21
Skema Musyarakah
Perjanjian Bagi Hasil
Nasabah (Mitra) Modal Modal Bank (Mitra)
Proyek/Usaha
Nisbah Y% Porsi modal bank
Pembagian Keuntungan
Porsi modal Nasabah
Penjual/ Supplier
Nasabah
Bank Syariah
23
Skema Qardh
Perjanjian Qardh Nasabah
Modal 100%
Bank Syariah
24
Bank Lain
Kewajiban Lain:
Kewajiban kepada Bank Lain Pembiayaan yang Diterima Kewajiban Lain Pinjaman Subordinasi
EKUITAS Modal disetor Tambahan modal Saldo Laba Modal Sumbangan Selisih Penilaian Aktiva Tetap Selisih Penjabaran
25
Nasabah (Penitip)
2. Bebankan biaya penitipan
Bank (Penyimpan)
Penyimpan tidak boleh memanfaatkan barang/uang titipan. titipan. Penyimpan dapat mengenakan biaya penitipan. penitipan.
26
Nasabah (Penitip)
4. Beri Bonus
Bank (Penyimpan)
2. Pemanfaatan Barang/uang
3.Bagi Hasil
Wadiah Yad adh Dhamanah Penyimpan boleh memanfaatkan barang/uang titipan. Keuntungan sepenuhnya menjadi milik penyimpan. Penyimpan dapat memberikan insentif (bonus) kepada penitip.
Akuntansi Bank Syariah
Pengguna Dana
27
punya hak menggunakan, menginvestasikan, dan mencampur dana; keuntungan dibagi hasil sesuai nisbah; dan nisbah; tidak berkewajiban mengembalikan dana jika rugi. rugi.
Akuntansi Bank Syariah 28
Proyek/Usaha
Nisbah X%
Pada prinsipnya, LKS boleh menggunakan sistem accrual basis maupun cash basis dalam administrasi keuangan. Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), (al-ashlah), dalam pencatatan sebaiknya digunakan sistem accrual basis; akan tetapi, dalam distribusi basis; hasil usaha hendaknya ditentukan atas dasar penerimaan yang benar-benar terjadi (cash benar(cash basis) basis)
Akuntansi Bank Syariah 30
20XB XXX XXX XXX XXX XXX (XXX) XXX (XXX) XXX (XXX) (XXX) (XXX)
20XA XXX XXX XXX XXX XXX (XXX) XXX (XXX) XXX (XXX) (XXX) (XXX)
31
Tahapan Penentuan Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Investasi Tidak Terikat
Pendapatan Operasi Utama dalam laporan laba rugi direkonsiliasi menjadi Pendapatan Operasi Utama yang telah diterima kasnya. Buat Tabel Alokasi untuk menentukan porsi Pendapatan Operasi Utama yang telah diterima kasnya yang didanai dari: simpanan masyarakat (nasabah) dengan akad mudharabah dan akad wadiah; dan dana lain Tentukan Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Investasi Tidak Terikat dengan menggunakan Tabel Profit/Revenue Distribution. Distribution.
Akuntansi Bank Syariah 32
Rekonsiliasi
PENDAPATAN OPERASI UTAMA (Akrual) PENGURANG
Pendapatan Tahun Berjalan yang Kasnya Belum Dierima Pendapatan Margin Murabahah Pendapatan Istishna Hak Bagi Hasil: Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Musyarakah Pendapatan Sewa
2 XXX
TOTAL PENAMBAH
Pendapatan periode sebelumnya yang kasnya baru diterima pada periode berjalan: Penerimaan pelunasan piutang: Margin Murabahah Istishna
(XXX)
Pendapatan Sewa
Penerimaan piutang bagi hasil: Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Musyarakah
XXX XXX
33
No. 1. 2.
Keterangan
Semua pendapatan dibagi hasil antara bank dan nasabah
150.000 150.000
150.000 175.000
325 350
325 300
3.
150.000
125.000
275
275
Semua pendapatan dibagi hasil antara bank dan nasabah Ada dana yang belum tersalurkan
34
B B1 B2 B3 B4 B5 B6 B
Nisbah Jumlah Nisbah Jumlah C D E F 0,00 0,55 0,60 0,65 0,67 0,70 C D1 D2 D3 D4 D5 D6 D 1 0,45 0,40 0,35 0,33 0,30 E F1 F2 F3 F4 F5 F6 F
35
Contoh Penghitungan:
A = Total Saldo Rata-Rata Penghimpunan Dana Rata= 150.000 A2 = Total Saldo Rata-Rata Tabungan Mudharabah Rata= 50.000 B = Total Pendapatan yang Harus Dibagi-hasil Dibagi= 300 B2 = Total Pendapatan Tabungan Mudharabah yang Harus Dibagi-hasil Dibagi= ? D2 = Total Porsi Pendapatan Bagi Hasil untuk Nasabah (0,55) = ? F2 = Total Porsi Pendapatan Bagi Hasil untuk Bank (0,45) = ?
B2 = A2 / A x B = 50.000 / 150.000 x 300 = 100 D2 = 0,55 x B2 = 0,55 x 100 = 55 F2 = 0,45 x B2 = 0,45 x 100 = 45
36
Dua metode:
Bagi laba (profit sharing), atau Bagi pendapatan (revenue sharing) Revisi fatwa:
Fatwa No. 15/DSN-MUI/IX/2000: 15/DSNLebih maslahat revenue sharing untuk saat ini
Akuntansi Bank Syariah 37
Contoh:
Uraian
Metode
100 65 35 25 10
38
Bank Syariah Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat Untuk Periode yang berakhir pada 31 Des 20X2 dan 31 Des 20X1 Uraian
Portofolio
Portofolio A 20X2 20X1
Rp. xxx xxx unit Rp. xxx/unit Rp. xxx (Rp. xxx) Rp. xxx (Rp. xxx) (Rp. xxx)
Portofolio B 20X2
Rp. xxx xxx unit Rp. xxx/unit Rp. xxx (Rp. xxx) Rp. xxx (Rp. xxx) (Rp. xxx)
Total 20X2
Rp. xxx xxx unit Rp. xxx/unit Rp. xxx (Rp. xxx) Rp. xxx (Rp. xxx) (Rp. xxx)
20X1
Rp. xxx xxx unit Rp. xxx/unit Rp. xxx (Rp. xxx) Rp. xxx (Rp. xxx) (Rp. xxx)
20X1
Rp. xxx xxx unit Rp. xxx/unit Rp. xxx (Rp. xxx) Rp. xxx (Rp. xxx) (Rp. xxx)
Saldo awal Jumlah unit Investasi awal periode Nilai per unit investasi Penerimaan dana Penarikan dana Keuntungan (rugi) investasi Biaya administrasi Fee bank sebagai agen/manajer investasi Saldo investasi pada akhir periode Jumlah unit investasi akhir periode Nilai unit investasi akhir periode
Rp. xxx xxx unit Rp. xxx/unit Rp. xxx (Rp. xxx) Rp. xxx (Rp. xxx) (Rp. xxx)
39
20XB
XXX XXX XXX XXX
20XA
XXX XXX XXX XXX
XXX
(XXX) (XXX) (XXX) (XXX) (XXX) (XXX) (XXX) (XXX)
XXX
(XXX) (XXX) (XXX) (XXX) (XXX) (XXX) (XXX) (XXX)