Fisiologi Pendengaran
Fisiologi Pendengaran
Fisiologi Pendengaran
Bunyi:
Diawali
amplitudo tertentu. Mendengar suara dgn f: 20 20.000 Hz. Ambang pendengaran paling sensitif thd f: 500 8000 Hz.
Peran telinga luar pada penghantaran bunyi Fungsi Akustik Menguatkan energi suara yang berasal dari sumber bunyi. Energi perasaan kesan ruang arah datangnya suara.
Proses Mendengar 1. Fase transmisi hantaran udara ( Air Conduction) Getaran diteruskan melalui sistem ossikular (malleus incus stapes ) gerakan stapes footplate foramen ovale telinga dalam Hantaran getaran akan menggetarkan perilimfe dalam skala vestibuli dan skala timpani
Outer
Middle
Inner
Transmission
Transformation Protection
Transduction
Depolarisasi Transmiter aktivasi serabut saraf aferen (t.u glutamat) dan serabut saraf eferen (t.u asetilkolin) Ganglion Spiralis (Jaraslemnikus lateral nukleus genikulata medial radiatio auditorius korteks pendengaran cerebrum t.u gyrus superior lobus temporal area Broadmann 39,40 )
Organ vestibuler berfungsi sebagai tranduser yang mengubah Energi mekanik Energi biolistrik akibat
mengenai perubahan posisi dan semua gerak tubuh yang sedang berlangsung
Gerakan atau perubahan kepala dan tubuh Perpindahan cairan endolimfe Silia rambut menekuk Perubahan permeabilitas membran sel shg ion kalsium masuk ke dalam sel
Sistem
(+)
kelainan
Audiologi
1. Audiologi Dasar
Pengetahuan gangguan pendengaran
a. Tes Penala
Pemeriksaan ini merupakan tes kualitatif Satu perangkat penala memberikan skala pendengaran dari frekuensi
Tes Rinne
Tes Weber
Tes Schwabach
Penala
digetarkan,
tangkai
penala
diletakkan
pada
prosessus
mastoideus sampai tidak terdengar bunyi. Kemudian tangkai penala segera dipindahkan pada prosessus mastoideus pemeriksa yang pendengarannya normal.
Bila pemeriksa masih dapat mendengar disebut Schwabach memendek, bila pemeriksa tidak dapat mendengar, pemeriksaan diulang dengan cara sebaliknya yaitu penala diletakkan pada
Tes Bing Merupakan aplikasi dari efek oklusi, dimana penala terdengar lebih keras bila telinga normal ditutup. Cara pemeriksaan :
b. Tes Berbisik
Skoring menurut Feldmann : Normal : 6-8 meter Gangguan pendengaran ringan : 4-6 meter Ganguan pendengaran sedang : 1-4 meter Gangguan pendengaran berat : 25 cm - < 1 meter Gangguan pendengaran sangat berat : < 25 cm
2. Audiologi Khusus (audiologi nada murni) Nada murni, Bising NB (Narrow band), dan WN (white noise), frekuensi, intensitas bunyi, ambang dengar, nilai nol audiometrik, standar ISO dan ASA, notasi pada audiogram,