Lihat sumber Akhenaten

{{short description|Firaun Dinasti ke-18}}
{{Use mdy dates|date=May 2020}}
{{Infobox pharaoh
|name = {{plainlist|
*Akhenaten
*Amenhotep IV}}
|alt_name = Amenophis IV, Naphurureya, Ikhnaton{{sfn|Cohen|Westbrook|2002|p=6}}{{sfn|Rogers|1912|p=252}}
|image = GD-EG-Caire-Musée061.JPG
|caption = Patung Akhenaten di [[Museum Mesir]]
|nomen_hiero = <hiero>i-t:n:ra-G25-x:n</hiero>
|nomen = {{plainlist|
*''Imen-hetep(u) netjer heqa Waset'' (Tahun 1–5){{sfn|Leprohon|2013|pp=104–105}}<br/>Kepuasan sang Amun, Penguasa Ilahi Thebes{{sfn|Leprohon|2013|pp=104–105}} <hiero>G39-N5-<-i-mn:n-Htp-R8-S38-R19-> </hiero>
*''Akh-en-Iten'' (Setelah tahun ke-5){{sfn|Leprohon|2013|pp=104–105}}<br/>Yang bermanfaat bagi Aten{{sfn|Leprohon|2013|pp=104–105}}}}
|prenomen_hiero = <hiero>ra-nfr-xpr-Z3-ra-wa:n</hiero>
|prenomen = ''Nefer-kheperu-Re, wa-en-Re'' (Year 1–17){{sfn|Leprohon|2013|pp=104–105}}<br/>Keindahan Bentuk Re, yang unik dari Sang Re{{sfn|Leprohon|2013|pp=104–105}}
|golden_hiero = <hiero>U39-r:n:V10:n-i-t:n:ra</hiero>
|golden = {{plainlist|
*''Wetjes khau em Iunu shemay'' (Tahun 1–5){{sfn|Leprohon|2013|pp=104–105}}<br/>Dimahkotai di Heliopolis selatan{{sfn|Leprohon|2013|pp=104–105}} <hiero>G8-U39-Y1-N28:Z2-m-O28-W24:O49-M27</hiero>
*''Wetjes ren en Iten'' (Setelah tahun ke-5){{sfn|Leprohon|2013|pp=104–105}}<br/>Yang Mengagungkan Nama Aten{{sfn|Leprohon|2013|pp=104–105}}}}
|nebty_hiero = <hiero>wr:r-sw-t-i-i-Aa13:Axt:t*pr-i-t:n:ra</hiero>
|nebty = {{plainlist|
*''Wer nesyt em Ipet Swt'' (Tahun 1–5){{sfn|Leprohon|2013|pp=104–105}}<br/>Kerajaan Agung di Karnak{{sfn|Leprohon|2013|pp=104–105}} <hiero>G16-wr:r-sw-t:n-i-i-m-i-t:p-Q1-t:Z2</hiero>
*''Wer-nesut-em-Akhetaten'' (Setelah tahun ke-5){{sfn|Leprohon|2013|pp=104–105}}<br/>Kerajaan Agung di Akhetaten{{sfn|Leprohon|2013|pp=104–105}}}}
|horus_hiero = <hiero>i-t:n:ra:N36</hiero>
|horus = {{plainlist|
*''Ka nakht qai shuti'' (Tahun 1–5){{sfn|Leprohon|2013|pp=104–105}}<br/>Banteng yang kuat dari Bulu Ganda{{sfn|Leprohon|2013|pp=104–105}} <hiero>G5</hiero><hiero><h0-E1:D40-N29-A28-S9-h0></hiero>[[File:Srxtail2.GIF]]
*''Mery Iten'' (Setelah tahun ke-5){{sfn|Leprohon|2013|pp=104–105}}<br/>Kekasih Aten{{sfn|Leprohon|2013|pp=104–105}}}}
|reign={{plainlist|
*1353–1336 SM{{sfn|Britannica.com|2012}}
*1351–1334 SM{{sfn|von Beckerath|1997|p=190}}}}
|predecessor = [[Amenhotep III]]
|successor = [[Smenkhkare]]
|children = {{plainlist|
*[[Smenkhkare]](?)
*[[Meritaten]]
*[[Meketaten]]
*[[Ankhesenamun]]
*[[Neferneferuaten Tasherit]]
*[[Neferneferure]]
*[[Setepenre (putri)|Setepenre]]
*[[Tutankhamun]] (diyakini)
*[[Ankhesenpaaten Tasherit]](?)
*[[Meritaten Tasherit]](?)}}
|dynasty = [[Dinasti ke-18 Mesir]]
|father = [[Amenhotep III]]
|mother = [[Tiye]]
|death_date = 1336 atau 1334 SM
|burial = {{plainlist|
*[[Makam Kerajaan Akhenaten]], [[Amarna]] (makam asli)
*[[KV55]] (diperdebatkan)}}{{sfn|Strouhal|2010|pp=97–112}}{{sfn|Duhig|2010|p=114}}
|monuments = [[Amarna|Akhetaten]], [[Kuil Amenhotep IV|Gempaaten]]{{clear}}
 {{Infobox royalty
 |embed=yes
 |religion = {{plainlist|
*[[Agama Mesir kuno]]
*[[Atenisme]]}}
 }}
|consorts={{plainlist|
*[[Nefertiti]]
*[[Kiya]]
*[[The Younger Lady|Seorang saudara perempuan-istri]] (tidak diketahui identitasnya)
*[[Tadukhipa]]
*Anak perempuan tak dikenal dari [[Šatiya]] dan [[Burna-Buriash II]]}}}}

'''Akhenaten''' (diucapkan sebagai {{IPAc-en|ˌ|æ|k|ə|ˈ|n|ɑː|t|ən}} {{pronunciation|Akhenaten pronunciation (en).ogg|dengarkan}}),{{sfn|Dictionary.com|2008}} juga dieja sebagai '''Akhenaton'''{{sfn|Britannica.com|2012}}{{sfn|Kitchen|2003|p=486}}{{sfn|Tyldesley|2005}} atau '''Echnaton'''{{sfn|Montserrat|2003|pp=105, 111}} ({{lang-egy|[[wikt:ꜣḫ-n-jtn|ꜣḫ-n-jtn]]}} ''ʾŪḫə-nə-yātəy'', {{IPA|sem|ˈʔuːχəʔ nə ˈjaːtəj|pron|Akhenaten pronunciation (egy).ogg}},<ref>Loprieno, Antonio (1995) ''Ancient Egyptian: A Linguistic Introduction,'' Cambridge: Cambridge University Press,</ref><ref>Loprieno, Antonio (2001) "From Ancient Egyptian to Coptic" in Haspelmath, Martin et al. (eds.), ''Language Typology and Language Universals''</ref> {{lit|Yang bermanfaat bagi [[Aten]]}}), adalah seorang [[firaun]] [[Mesir kuno]] yang memerintah {{Circa|1353–1336}}{{sfn|Britannica.com|2012}} atau 1351–1334 SM,{{sfn|von Beckerath|1997|p=190}} penguasa kesepuluh dari [[Dinasti kedelapan belas Mesir|Dinasti kedelapan belas]]. Sebelum tahun kelima pemerintahannya, ia dikenal sebagai '''Amenhotep IV''' ({{lang-egy|[[wikt:jmn-ḥtp|jmn-ḥtp]]|links=no}}, artinya "Kepuasan Sang [[Amun]]", di[[hellenisasi]] sebagai ''Amenophis IV'').

Sebagai seorang firaun, Akhenaten terkenal karena meninggalkan  [[politeisme]] [[Agama Mesir Kuno|tradisional Mesir]] dan memperkenalkan [[Atenisme]], atau ibadah yang berpusat pada [[Aten]]. Pandangan para [[Egiptologi|Egiptologis]] berbeda mengenai apakah kebijakan keagamaan itu benar-benar [[monoteisme|monoteistik]], atau apakah itu [[monolatry|monolatristik]], [[sinkretisme agama|sinkretistik]], atau [[henoteisme|henoteistik]].{{sfn|Ridley|2019|pp=13–15}}{{sfn|Hart|2000|p=44}} Pergeseran budaya dari agama tradisional ini terbalik setelah kematiannya. Monumen Akhenaten dibongkar dan disembunyikan, patung-patungnya dihancurkan, dan namanya [[Damnatio memoriae|tidak termasuk]] dari [[daftar pemerintahan|daftar penguasa]] yang disusun oleh para firaun kemudian.{{sfn|Manniche|2010|p=ix}} Praktik keagamaan tradisional secara bertahap dipulihkan, terutama di bawah penerus dekatnya [[Tutankhamun]], yang mengubah namanya dari Tutankhaten pada awal masa pemerintahannya.{{sfn|Zaki|2008|p=19}} Ketika belasan tahun kemudian, para penguasa tanpa hak suksesi yang jelas dari Dinasti Kedelapan Belas mendirikan [[Dinasti kesembilan belas Mesir|dinasti baru]], mereka mendiskreditkan Akhenaten dan penerus langsungnya dan menyebut Akhenaten sebagai "musuh" atau "penjahat" dalam catatan arsip.{{sfn|Gardiner|1905|p=11}}{{sfn|Trigger|Kemp|O'Connor|Lloyd|2001|pp=186–187}}

Akhenaten hampir hilang dari sejarah hingga ditemukannya [[Amarna]] pada akhir abad ke-19, atau Akhetaten, ibu kota baru yang ia bangun untuk memuja Aten.{{sfn|Hornung|1992|pp=43–44}} Selanjutnya, pada tahun 1907, mumi yang mungkin milik Akhenaten digali dari makam [[KV55]] di [[Lembah Para Raja]] oleh [[Edward R. Ayrton]]. [[Pengujian genetik]] telah menentukan bahwa pria yang dimakamkan di KV55 adalah ayah Tutankhamun,{{sfn|Hawass|Gad|Somaia|Khairat|2010}} tetapi identifikasinya sebagai Akhenaten telah dipertanyakan.{{sfn|Strouhal|2010|pp=97–112}}{{sfn|Duhig|2010|p=114}}{{sfn|Marchant|2011|pp=404–06}}{{sfn|Lorenzen|Willerslev|2010}}{{sfn|Bickerstaffe|2010}}

Penemuan kembali Akhenaten dan penggalian awal [[Flinders Petrie]] di Amarna memicu minat publik yang besar terhadap kehidupan pribadi Alhenaten dan ratunya [[Nefertiti]]. Ia digambarkan sebagai sosok yang "enigmatis", "misterius", "revolusioner", "idealis terhebat di dunia", dan "individu pertama dalam sejarah", namun juga sebagai "sesat", "fanatik", dan "gila".{{sfn|Ridley|2019|pp=13–15}}{{sfn|Spence|2011}}{{sfn|Sooke|2014}}{{sfn|Hessler|2017}}{{sfn|Silverman|Wegner|Wegner|2006|pp=185–188}} Ketertarikan publik dan ilmiah terhadap Akhenaten berasal dari hubungannya dengan Tutankhamun, gaya unik dan kualitas tinggi dari gambar [[Seni Amarna|seni yang ia dukung]], dan agama yang ia coba dirikan, yang menandakan monoteisme.

== Keluarga ==
{{See also|Pohon keluarga Dinasti kedelapan belas Mesir}}
[[File:Relief depicting Akhenaton and Nefertiti with three of their daughters under the rays of Aton 01 (cropped).jpg|thumb|Akhenaten, [[Nefertiti]] dan anak-anak mereka]]
Ayah Akhenaten adalah Amenhotep, putra bungsu firaun [[Amenhotep III]] dan [[Istri Kerajaan Agung|istri utama]] [[Tiye]]. Akhenaten memiliki kakak laki-laki, [[putra mahkota]] [[Thutmose (pangeran)|Thutmose]], yang diakui sebagai pewaris Amenhotep III. Akhenaten juga memiliki empat atau lima saudara perempuan: [[Sitamun]], [[Henuttaneb]], [[Iset (putri Amenhotep III)|Iset]], [[Nebetah]], dan mungkin [[Beketaten]].{{sfn|Ridley|2019|pp=37–39}} Kematian awal Thutmose, mungkin sekitar tahun ketiga puluh pemerintahan Amenhotep III, berarti Akhenaten adalah pewaris takhta Mesir berikutnya.{{sfn|Dodson|2018|p=6}}

Akhenaten menikah dengan [[Nefertiti]], [[Istri Kerajaan Agung]]nya. Tanggal pasti pernikahan mereka tidak diketahui, namun prasasti dari proyek bangunan firaun menunjukkan bahwa mereka menikah tidak lama sebelum atau setelah Akhenaten naik takhta.{{sfn|Tyldesley|2005}} Misalnya, ahli Mesir [[Dimitri Laboury]] berpendapat bahwa pernikahan tersebut dilangsungkan pada tahun keempat pemerintahan Akhenaten.{{sfn|Laboury|2010|pp=62, 224}} Istri kedua Akhenaten bernama [[Kiya]] juga diketahui dari prasasti. Beberapa ahli Mesir berteori bahwa dia menjadi penting sebagai ibu dari [[Tutankhamun]].{{sfn|Ridley|2019|pp=220}} [[William J. Murnane|William Murnane]] menyatakan bahwa Kiya adalah nama sehari-hari dari putri [[Mitanni]] [[Tadukhipa]], putri raja Mitanni [[Tushratta]] yang menikah dengan Amenhotep III sebelum menjadi istri Akhenaten.{{sfn|Tyldesley|2006|p=124}}{{sfn|Murnane|1995|pp=9, 90–93, 210–211}} Selir Akhenaten yang lainnya adalah putri penguasa [[Enišasi]] [[Šatiya]] dan putri raja [[Babilonia]] [[Burna-Buriash II]].{{sfn|Grajetzki|2005}}

[[File:Spaziergang_im_Garten_Amarna_Berlin.jpg|thumb|left|Relief batu kapur pasangan kerajaan bergaya Amarna ini banyak dikaitkan dengan Akhenaten dengan [[Nefertiti]], [[Smenkhkare]] dan [[Meritaten]], atau [[Tutankhamun]] dan [[Ankhesenamun]].]]

Akhenaten bisa saja mempunyai tujuh atau delapan orang anak berdasarkan prasasti. Ahli Mesir Kuno cukup yakin dengan keenam putrinya, yang telah dibuktikan dengan baik dalam penggambaran kontemporer.{{sfn|Dodson|2012|p=1}} Di antara enam putrinya, [[Meritaten]] lahir pada tahun pemerintahan satu atau lima; [[Meketaten]] pada tahun keempat atau keenam; [[Ankhesenpaaten]], yang kemudian menjadi ratu Tutankhamun, sebelum tahun lima atau delapan; [[Neferneferuaten Tasherit]] di tahun kedelapan atau sembilan; [[Neferneferure]] di tahun sembilan atau sepuluh; dan [[Setepenre (putri)|Setepenre]] di tahun sepuluh atau sebelas.{{sfn|Ridley|2019|p=78}}{{sfn|Laboury|2010|pp=314–322}}{{sfn|Dodson|2009|pp=41–42}}{{sfn|University College London|2001}} Tutankhamun, lahir Tutankhaten, kemungkinan besar adalah putra Akhenaten, dengan Nefertiti atau istri lain.{{sfn|Ridley|2019|p=262}}{{sfn|Dodson|2018|pp=174–175}} Kurangnya kepastian seputar hubungan Akhenaten dengan [[Smenkhkare]], wakil atau penerus Akhenaten{{sfn|Dodson|2018|pp=38–39}} dan suami dari putrinya, Meritaten; dia bisa saja adalah putra sulung Akhenaten dengan istri yang tidak diketahui atau adik laki-laki Akhenaten.{{sfn|Dodson|2009|pp=84–87}}{{sfn|Ridley|2019|pp=263–265}}

Beberapa sejarawan, seperti [[Edward F. Wente|Edward Wente]] dan [[James Peter Allen|James Allen]], telah menyatakan bahwa Akhenaten mengambil beberapa putrinya sebagai istri atau pendamping seksual untuk menjadi ayah dari ahli waris laki-laki.{{sfn|Harris|Wente|1980|pp=137–140}}{{sfn|Allen|2009|pp=15–18}} Meskipun hal ini masih diperdebatkan, ada beberapa kesamaan sejarah: Ayah Akhenaten, Amenhotep III, menikahi putrinya Sitamun, sementara [[Ramses II]] menikahi dua atau lebih putrinya, meskipun pernikahan mereka mungkin hanya bersifat seremonial.{{sfn|Ridley|2019|p=257}}{{sfn|Robins|1993|pp=21–27}} Dalam kasus Akhenaten, putri tertuanya, Meritaten, tercatat sebagai Istri Kerajaan Agung Smenkhkare tetapi juga terdaftar di kotak makam Tutankhamun bersama firaun Akhenaten dan Neferneferuaten sebagai Istri Kerajaan Agung. Selain itu, [[Surat Amarna|surat yang ditulis untuk Akhenaten]] dari penguasa asing menyebut Meritaten sebagai "nyonya rumah". Ahli Mesir Kuno pada awal abad ke-20 juga percaya bahwa Akhenaten bisa saja menjadi ayah dari seorang anak dari putri tertua keduanya, Meketaten. Kematian Meketaten, mungkin pada usia sepuluh hingga dua belas tahun, dicatat di [[Wadi Kerajaan dan makam|makam kerajaan di Akhetaten]] dari sekitar tahun pemerintahan tiga belas atau empat belas tahun. Ahli Mesir Kuno menghubungkan kematiannya dengan persalinan, karena penggambaran bayi di makamnya. Karena Meketaten tidak dikenal sebagai suami, maka ada anggapan bahwa Akhenaten adalah ayahnya. [[Aidan Dodson]] meyakini hal ini tidak mungkin terjadi, karena tidak ditemukan satupun makam Mesir yang menyebutkan atau menyinggung penyebab kematian pemilik makam tersebut. Lebih lanjut, [[Jacobus van Dijk]] mengusulkan bahwa anak adalah gambaran dari [[konsepsi Mesir kuno tentang jiwa|jiwa]].{{sfn|Dodson|2018|pp=19–21}} Akhirnya, berbagai monumen, awalnya untuk Kiya, ditulis ulang untuk putri Akhenaten, Meritaten dan Ankhesenpaaten. Prasasti yang direvisi mencantumkan Meritaten-tasherit ("yang paling muda") dan Ankhesenpaaten-tasherit. Menurut beberapa orang, hal ini menunjukkan bahwa Akhenaten adalah ayah dari cucunya sendiri. Yang lain berpendapat bahwa, karena cucu-cucu ini tidak disebutkan di tempat lain, mereka adalah fiksi yang diciptakan untuk mengisi ruang yang awalnya menggambarkan anak Kiya.{{sfn|Harris|Wente|1980|pp=137–140}}{{sfn|Dodson|Hilton|2004|p=154}}

== Masa muda  ==

[[File:Berlin_Neues_Museum_-_relief_du_prince_Thoutmosis.jpg|thumb|right|250px|Kakak laki-laki Akhenaten, [[Thutmose (pangeran)|Thutmose]], ditunjukkan dalam perannya sebagai [[Imam Besar Ptah]]. Akhenaten menjadi pewaris takhta setelah Thutmose meninggal pada masa pemerintahan ayahnya.]]

Ahli Mesir Kuno hanya tahu sedikit tentang kehidupan Akhenaten sebagai pangeran Amenhotep. [[Donald B. Redford]] mencatat bahwa tanggal lahirnya adalah sebelum tahun ke-25 pemerintahan ayahnya, Amenhotep III, {{circa|1363–1361 SM}}, berdasarkan kelahiran putri pertama Akhenaten, yang kemungkinan besar lahir pada awal masa pemerintahannya.{{sfn|von Beckerath|1997|p=190}}{{sfn|Redford|2013|p=13}} Satu-satunya penyebutan namanya, sebagai "Putra Raja Amenhotep", ditemukan pada map anggur di istana Amenhotep III di [[Malkata]], tempat beberapa sejarawan memperkirakan Akhenaten dilahirkan. Yang lain berpendapat bahwa ia dilahirkan di [[Memphis, Mesir|Memphis]], di mana ia tumbuh dewasa dipengaruhi oleh pemujaan [[dewa matahari|dewa matahari]] [[Ra]] yang dilakukan di dekat [[Heliopolis (Mesir kuno)|Heliopolis]].{{sfn|Ridley|2019|pp=40–41}} Redford dan [[James K. Hoffmeier]] menyatakan, bagaimanapun, bahwa pemujaan Ra begitu luas dan mapan di seluruh Mesir sehingga Akhenaten bisa saja terpengaruh oleh pemujaan matahari bahkan jika ia tidak tumbuh besar di sekitar Heliopolis.{{sfn|Redford|1984|pp=57–58}}{{sfn|Hoffmeier|2015|p=65}}

Beberapa sejarawan telah mencoba untuk menentukan siapa guru Akhenaten semasa mudanya, dan telah mengusulkan juru tulis [[TT226|Heqareshu]] atau [[Meryre II]], guru kerajaan Amenemop, atau [[wazir (Mesir Kuno)|wazir]] [[Aperel]].{{sfn|Laboury|2010|p=81}} Satu-satunya orang yang kita tahu pasti melayani sang pangeran adalah [[Parennefer]], yang mana fakta ini telah tertulis di [[Makam Amarna 7|makam]]nya.{{sfn|Murnane|1995|p=78}}

Ahli Mesir kuno, [[Cyril Aldred]] berpendapat bahwa pangeran Amenhotep mungkin adalah [[Imam Besar Ptah]] di Memphis, meskipun tidak ada bukti yang mendukung hal ini ditemukan.{{sfn|Hoffmeier|2015|p=64}} Diketahui bahwa saudara laki-laki Amenhotep, [[Thutmose (pangeran)|putra mahkota Thutmose]], menjabat dalam peran ini sebelum dia meninggal. Jika Amenhotep mewarisi semua peran saudaranya dalam persiapan naik takhta, ia mungkin akan menjadi imam besar menggantikan Thutmose. Aldred mengusulkan bahwa kecenderungan artistik Akhenaten yang tidak biasa mungkin terbentuk selama ia mengabdi pada [[Ptah]], dewa pelindung para pengrajin, yang imam besarnya kadang-kadang disebut sebagai "Direktur Pengerjaan Terhebat."{{sfn|Aldred|1991|p=259}}

== Memerintah ==
=== Koregensi dengan Amenhotep III ===

Ada banyak kontroversi seputar apakah Amenhotep IV naik takhta Mesir setelah kematian ayahnya Amenhotep III atau apakah ada [[koregensi]] yang mungkin berlangsung selama 12 tahun. [[Eric H. Cline|Eric Cline]], [[Nicholas Reeves]], [[Peter Dorman]], dan sejarawan lainnya sangat menentang pembentukan pemerintahan bersama yang panjang antara kedua penguasa dan mendukung tidak adanya pemerintahan bersama atau tidak adanya pemerintahan bersama. satu yang bertahan paling lama dua tahun.{{sfn|Reeves|2019|p=77}} [[Donald B. Redford]], [[William J. Murnane]], [[Alan Gardiner]], dan [[Lawrence Berman]] menentang pandangan adanya hubungan baik apa pun antara Akhenaten dan ayahnya.{{sfn|Berman|2004|p=23}}{{sfn|Kitchen|2000|p=44}}

Pada tahun 2014, para arkeolog menemukan kedua nama firaun tersebut tertulis di dinding makam [[Luxor]] wazir [[Amenhotep-Huy]]. [[Kementerian Negara Urusan Kepurbakalaan Mesir]] menyebut ini sebagai "bukti konklusif" bahwa Akhenaten berbagi kekuasaan dengan ayahnya setidaknya selama delapan tahun, berdasarkan tanggal makam tersebut.{{sfn|Martín Valentín|Bedman|2014}} Namun, kesimpulan ini kemudian dipertanyakan oleh ahli Mesir Kuno lainnya, yang berpendapat bahwa prasasti tersebut hanya berarti bahwa pembangunan makam Amenhotep-Huy dimulai pada masa pemerintahan Amenhotep III dan berakhir pada masa pemerintahan Akhenaten, dan Amenhotep-Huy hanya ingin memberikan penghormatan kepada kedua penguasa tersebut.{{sfn|Brand|2020|pp=63–64}}

=== Memerintah sebagai Amenhotep lV ===

[[File:Akenatón Berlín 05.JPG|thumb|right|x300px|Patung Akhenaten yang terbuat dari kayu. Saat ini di [[Museum Mesir Berlin]]]]

Akhenaten naik takhta Mesir sebagai Amenhotep IV, kemungkinan besar pada tahun 1353{{sfn|Ridley|2019|p=45}} atau 1351 SM.{{sfn|von Beckerath|1997|p=190}} Tidak diketahui berapa umur pasti Amenhotep IV saat naik takhta, namun beberapa sejarawan memperkirakan bahwa umurnya berkisar antara 10 hingga 23 tahun.{{sfn|Ridley|2019|p=46}} Kemungkinan besar ia dinobatkan di [[Thebes, Mesir|Thebes]]. Namun terdapat kemungkinan bahwa ia dinobatkan sebagai firaun di [[Memphis, Mesir|Memphis]] atau [[Armant, Mesir|Armant]].{{sfn|Ridley|2019|p=46}}

Awal pemerintahan Amenhotep IV mengikuti tradisi firaun sebelumnya yang sudah mapan. Dia tidak segera mengarahkan pemujaan kepada [[Aten]] dan menjauhkan diri dari dewa-dewa lain. Ahli Mesir Kuno Donald B. Redford percaya bahwa hal ini menyiratkan bahwa kebijakan keagamaan Amenhotep IV tidak dipikirkan sebelum masa pemerintahannya, dan ia tidak mengikuti rencana atau program yang telah ditetapkan sebelumnya. Redford menunjukkan tiga bukti yang mendukung hal ini. Pertama, prasasti yang masih ada menunjukkan Amenhotep IV menyembah beberapa dewa yang berbeda, termasuk [[Atum]], [[Osiris]], [[Anubis]], [[Nekhbet]], [[Hathor]],{{sfn|Ridley|2019|p=48}} dan [[Eye of Ra]], dan teks-teks dari era ini merujuk pada "para dewa" dan "setiap dewa dan setiap dewi." [[Imam Besar Amun]] juga masih aktif pada tahun keempat pemerintahan Amenhotep IV.{{sfn|Aldred|1991|pp=259–268}} Kedua, meskipun ia kemudian memindahkan ibu kotanya dari Thebes ke [[Amarna|Akhetaten]], [[gelar kerajaan Mesir Kuno|gelar kerajaan]] miliknya menghormati Thebes —[[nomen (Mesir Kuno)|nomen]] miliknya adalah "Amenhotep, dewa penguasa Thebes"— dan menyadari pentingnya kota itu, dia menyebut kota itu "Heliopolis Selatan, (pusat) besar pertama Cakram Sang Re." Ketiga, Amenhotep IV belum menghancurkan kuil dewa lain dan dia bahkan melanjutkan proyek pembangunan [[Kawasan Amun-Re]] yang dimulai oleh ayahnya di [[Karnak]].{{sfn|Redford|2013|pp=13–14}} Dia menghiasi dinding [[Kawasan Amun-Re#Third Pylon|Third Pylon|Third Pylon]] dengan gambar dirinya sedang memuja [[Ra|Ra-Horakhty]], yang digambarkan dalam wujud dewa tradisional berupa pria berkepala elang.{{sfn|Dodson|2014|pp=156–160}}

Penggambaran artistik terus tidak berubah pada awal pemerintahan Amenhotep IV. Makam yang dibangun atau diselesaikan dalam beberapa tahun pertama setelah ia naik takhta, seperti makam [[TT192|Kheruef]], [[Ramose (TT55)|Ramose]], dan [[Parennefer]], memperlihatkan para firaun dalam gaya seni tradisional.{{sfn|Nims|1973|pp=186–187}} Di makam Ramose, Amenhotep IV muncul di dinding barat, duduk di singgasana, dengan Ramose muncul di hadapannya. Di sisi lain pintu, Amenhotep IV dan Nefertiti ditampilkan di jendela, dengan Aten yang digambarkan sebagai piringan matahari. Di makam Parennefer, Amenhotep IV dan Nefertiti duduk di singgasana dengan piringan matahari tergambar di atas firaun dan ratunya.{{sfn|Nims|1973|pp=186–187}}

Sambil melanjutkan pemujaan terhadap dewa-dewa lain, program awal pembangunan Amenhotep IV berupaya membangun tempat ibadah baru di Aten. Ia memerintahkan pembangunan candi atau tempat pemujaan terhadap Aten di beberapa kota di tanah air, seperti [[Bubastis]], [[Tell el-Borg]], [[Heliopolis (Mesir kuno)|Heliopolis]], Memphis, [[Nekhen]], [[Kawa (Sudan)|Kawa]], dan [[Kerma]].{{sfn|Redford|2013|p=19}} Ia juga memerintahkan pembangunan kompleks candi besar yang didedikasikan untuk Aten di Karnak di Thebes, timur laut bagian kompleks Karnak yang didedikasikan untuk Amun. [[Kuil Amenhotep IV|Kompleks Candi Aten]], yang secara kolektif dikenal sebagai Per Aten ("Rumah Aten"), terdiri dari beberapa candi yang namanya masih bertahan: Gempaaten ("Sang Aten telah ditemukan di perkebunan Aten"), Hwt Benben ("Rumah Sang  [[Benben]]"), Rud-Menu ("Monumen abadi untuk Sang Aten"), Teni-Menu ("Ditinggikanlah monumen Sang Aten yang abadi"), dan Sekhen Aten ("stan Sang Aten").{{sfn|Hoffmeier|2015|pp=98, 101, 105–106}}

Sekitar tahun kedua atau ketiga pemerintahan, Amenhotep IV menyelenggarakan [[festival Sed]]. Festival Sed adalah ritual peremajaan firaun yang sudah tua, yang biasanya diadakan untuk pertama kalinya sekitar tahun ketiga puluh masa pemerintahan firaun dan setiap tiga tahun atau lebih setelahnya. Ahli Mesir Kuno hanya berspekulasi bahwa Amenhotep IV menyelenggarakan festival Sed ketika ia kemungkinan masih berusia dua puluhan. Beberapa sejarawan melihatnya sebagai bukti pemerintahan bersama Amenhotep III dan Amenhotep IV, dan percaya bahwa festival Sed Amenhotep IV bertepatan dengan salah satu perayaan ayahnya. Yang lain berspekulasi bahwa Amenhotep IV memilih untuk mengadakan festivalnya tiga tahun setelah kematian ayahnya, dengan tujuan untuk menyatakan pemerintahannya sebagai kelanjutan dari pemerintahan ayahnya. Namun yang lain percaya bahwa festival ini diadakan untuk menghormati Aten atas nama firaun yang memerintah Mesir, atau, karena Amenhotep III dianggap telah menjadi satu dengan Aten setelah kematiannya, festival Sed menghormati firaun dan dewa pada waktu yang sama. Mungkin juga tujuan diselenggarakannya festival tersebut adalah untuk secara kiasan mengisi Amenhotep IV dengan kekuatan sebelum ia mulai mengenalkan kultus Aten dan mendirikan ibu kota baru Akhetaten. Terlepas dari tujuan perayaan tersebut, para ahli Mesir Kuno percaya bahwa selama perayaan tersebut, Amenhotep IV hanya memberikan persembahan kepada Aten, bukan kepada banyak dewa dan dewi, seperti yang biasa dilakukan.{{sfn|Aldred|1991|p=259}}{{sfn|Desroches-Noblecourt|1963|pp=144–145}}{{sfn|Gohary|1992|pp=29–39, 167–169}}

=== Perubahan nama ===

Di antara dokumen terakhir yang menyebut Akhenaten sebagai Amenhotep IV adalah dua salinan surat kepada firaun dari [[Ipy (bangsawan)|Ipy]], [[pengurus tinggi (Mesir Kuno)|pengurus tinggi]] dari [[Memphis , Mesir|Memphis]]. Surat-surat ini, ditemukan di [[Abu Gorab|Gurob]] dan memberi tahu firaun bahwa tanah kerajaan di Memphis "dalam keadaan baik" dan kuil [[Ptah]] dalam keadaan yang "makmur dan berkembang." Surat-surat ini tertanggal tahun pemerintahan lima, hari kesembilan belas dari [[Musim Muncul|musim tanam]] [[Paremhat|bulan ketiga]]. Sekitar sebulan kemudian, pada hari ketigabelas [[Parmouti|bulan keempat]] musim tanam, salah satu [[Stela Batas Akhenaten|stel batas di Akhetaten]] sudah terukir nama Akhenaten di atasnya. Hal ini menyiratkan bahwa Amenhotep IV telah mengubah namanya pada saat itu.{{sfn|Murnane|1995|pp=50–51}}{{sfn|Ridley|2019|pp=83–85}}{{sfn|Hoffmeier|2015|p=166}}{{sfn|Murnane|Van Siclen III|2011|p=150}}

Amenhotep IV mengubah [[gelar kerajaan Mesir Kuno|gelar kerajaan]] untuk menunjukkan pengabdiannya kepada Aten. Dia tidak lagi dikenal sebagai Amenhotep IV dan dikaitkan dengan dewa [[Amun]], melainkan dia akan sepenuhnya mengalihkan pengabdiannya kepada Aten. Ahli Mesir Kuno memperdebatkan arti sebenarnya dari Akhenaten, [[nomen (Mesir Kuno)|nama pribadi]] barunya. Kata "akh" ({{lang-egy|[[wikt:ꜣḫ|ꜣḫ]]}}) bisa mempunyai terjemahan yang berbeda, seperti "kepuasan", "bermanfaat untuk", atau "dapat melayani". Dengan demikian, nama Akhenaten dapat diterjemahkan menjadi "Kepuasan Sang Aten", "Bermanfaat bagi Sang Aten", atau "Melayani Sang Aten".{{sfn|Ridley|2019|pp=85–87}} Gertie Englund dan [[Florence Friedman]] menganalisis teks dan prasasti kontemporer untuk mencoba menerjemahkan kata "Bermanfaat untuk Aten", di mana Akhenaten sering menggambarkan dirinya sebagai "Yang bermanfaat untuk" cakram matahari. Englund dan Friedman menyimpulkan bahwa seringnya Akhenaten menggunakan istilah ini kemungkinan besar berarti bahwa nama Akhenaten memiliki arti "Yang Bermanfaat bagi Aten."{{sfn|Ridley|2019|pp=85–87}}

Beberapa sejarawan, seperti [[William F. Albright]], [[Edel Elmar]], dan [[Gerhard Fecht]], berpendapat bahwa nama Akhenaten salah eja dan salah pengucapan. Beberapa sejarawan percaya bahwa "Aten" seharusnya diucapkan sebagai "Jāti," sehingga terdapat kemungkinan bahwa nama baru Amenhotep IV adalah Akhenjāti atau Aḫanjāti (pengucapan {{IPAc-en|ˌ|æ|k|ə|ˈ|n|j|ɑː|t|ɪ}}), seperti yang biasa diucapkan dalam tradisi Mesir Kuno.{{sfn|Fecht|1960|p=89}}{{sfn|Hornung|2001|p=50}}{{sfn|Elmar|1948}}

{| class="wikitable" style="text-align:left; margin:1em auto;"
|-
|
! scope="col" | Amenhotep IV
! scope="col" | Akhenaten
|-
! scope="row" | Horus
|<br/><hiero>
E1:D40-N29-A28-S9
</hiero>

''Kanakht-qai-Shuti''

"[[banteng (ka hieroglif)|Banteng]] yang kuat dari [[Hieroglif Shuti (hieroglif dua bulu)|Bulu Ganda]]"
| <hiero>i-t:n:N5-mr</hiero><br/>''Meryaten''<br/>
"Kekasih Aten"
|-
! scope="row" | Nebty
| <hiero>wr:r-sw-t:n-i-i-m-i-t:p-Q1-t:Z2</hiero><br/>''Wer-nesut-em-Ipet-swt''<br/>
"Kerajaan Agung di Karnak"
| <hiero>wr:r-sw-i-i-Aa15:N27-i-t:n:N5</hiero><br/>''Wer-nesut-em-Akhetaten''<br/>
"Kerajaan Agung di Akhet-Aten"
|-
! scope="row" | Golden Horus
| <hiero>U39-Y1-N28:Z2ss-m-O28-W24:O49-M27</hiero><br/>''Wetjes-khau-em-Iunu-Shemay''<br/>
"Dimahkotai di Heliopolis Selatan" (Thebes)
| <hiero>U39-r:n-V10:n-i-t:n:N5</hiero><br/>''Wetjes-ren-en-Aten''<br/>
"Yang Mengagungkan Nama Aten"
|-
! scope="row" | Prenomen
| colspan="2" | <div class="center"><hiero>ra-nfr-xpr-Z3-ra-wa:n</hiero><br/>''Neferkheperure-waenre''<br/>"Keindahan Bentuk Re, yang unik dari Sang Re"</div>

|-
! scope="row" | Nomen
| <hiero> i-mn:n-Htp-R8-S38-R19 </hiero><br/>''Amenhotep Netjer-Heqa-Waset''<br/>
"Kepuasan Sang Amun, Penguasa Ilahi Thebes"
| <hiero>i-t:n:ra-G25-x:n</hiero><br/>''Akhenaten''<br/>
"Yang bermanfaat bagi Aten"
|}

=== Pemindahan ibu kota ===
{{main|Amarna}}
[[File:Amarna boundary stela U 01.JPG|thumb|Salah satu prasasti yang menandai batas ibu kota baru Akhetaten]]

Sekitar waktu yang sama ia mengubah gelar kerajaannya, pada hari ketiga belas dari [[Parmouti|bulan keempat]] [[Musim Kemunculan]], Akhenaten menetapkan bahwa ibu kota baru akan dibangun: Akhetaten ({{lang-egy|[[wikt:ꜣḫt-jtn|ꜣḫt-jtn]]|links=no}}, yang berarti "Cakrawala Aten"), lebih dikenal sekarang sebagai Amarna. Peristiwa-peristiwa yang paling diketahui para ahli Mesir Kuno selama masa hidup Akhenaten berkaitan dengan pendirian Akhetaten, karena beberapa yang disebut [[Stela Batas Akhenaten|stel batas]] ditemukan di sekitar kota untuk menandai perbatasannya.{{sfn|Ridley|2019|p=85}} Akhenaten memilih lokasi sekitar pertengahan antara [[Thebes, Mesir|Thebes]], ibu kota pada saat itu, dan [[Memphis, Mesir|Memphis]], di tepi timur [[Nil]], di mana [[Wadi Kerajaan dan makam|wadi]] dan kemiringan alami di tebing sekitarnya membentuk siluet yang mirip dengan [[hieroglif]] "[[Akhet (hieroglif)|cakrawala]]." Selain itu, situs tersebut sebelumnya tidak berpenghuni. Menurut prasasti pada salah satu prasasti batas, situs tersebut cocok untuk kota Aten karena "bukan milik dewa, bukan milik dewi, bukan milik penguasa, atau milik penguasa perempuan, juga tidak menjadi milik siapa pun yang ingin mengklaimnya."{{sfn|Dodson|2014|pp=180–185}}

Para sejarawan belum mengetahui secara pasti alasan Akhenaten mendirikan ibu kota baru dan meninggalkan Thebes, ibu kota lama. Stela batas yang merinci pendirian Akhetaten rusak dan kemungkinan besar menjelaskan motif firaun atas pemindahan ibu kota tersebut. Pihak yang masih hidup menyatakan bahwa apa yang terjadi pada Akhenaten "lebih buruk daripada apa yang saya dengar" sebelumnya pada masa pemerintahannya dan lebih buruk daripada apa yang "didengar oleh raja mana pun yang mengambil alih [[Hedjet|Mahkota Putih]]," dan menyinggung pidato "ofensif" Aten. Ahli Mesir Kuno percaya bahwa pemindahan ibu kota ini mungkin mengacu pada konflik antara Akhenaten dengan para pendeta dan pengikut Amun, [[dewa pelindung|dewa pelindung]] Thebes. Kuil-kuil besar Amun, seperti [[Karnak]], semuanya terletak di Thebes dan para pendeta di sana mencapai kekuasaan yang signifikan pada awal [[Dinasti Kedelapan Belas Mesir|Dinasti Kedelapan Belas]], khususnya di bawah [[Hatshepsut]] dan [[Thutmose III]], yang menyetorkan sejumlah besar kekayaan Mesir untuk ritual pemujaan Amun. Oleh karena itu, sejarawan, seperti [[Donald B. Redford]] berpendapat bahwa dengan pindah ke ibu kota baru, Akhenaten mungkin mencoba memutuskan hubungan dengan para pendeta Amun dan dewa.{{sfn|Dodson|2014|pp=186–188}}{{sfn|Ridley|2019|pp=85–90}}{{sfn|Redford|2013|pp=9–10, 24–26}}

[[File:Gempaaten talatats.jpg|thumb|left|[[Talatat]] blok dari kuil Aten Akhenaten di [[Karnak]]]]

Akhetaten adalah kota terencana dengan [[Kuil Aten Besar]], [[Kuil Aten Kecil]], kediaman kerajaan, [[Biro Korespondensi Firaun|kantor catatan]], dan gedung pemerintahan di pusat kota. Beberapa bangunan tersebut, seperti kuil Aten, diperintahkan untuk dibangun oleh Akhenaten pada prasasti batas yang menetapkan pendirian kota tersebut.{{sfn|Ridley|2019|pp=85–90}}{{sfn|Aldred|1991|pp=269–270}}{{sfn|Breasted|2001|pp=390–400}}

Kota ini dibangun dengan cepat, berkat metode konstruksi baru yang menggunakan blok bangunan yang jauh lebih kecil dibandingkan pada masa firaun sebelumnya. Balok-balok ini, disebut [[talatat]]s, diukur {{frac|1|2}} kali {{frac|1|2}} kali 1 [[Satuan pengukuran Mesir Kuno|hasta Mesir kuno]] ({{circa|27 kali 27 kali 54&nbsp;cm}}), dan karena bobotnya yang lebih kecil dan ukuran standar, penggunaannya selama konstruksi lebih efisien dibandingkan menggunakan balok penyusun berat dengan berbagai ukuran.{{sfn|Arnold|2003|p=238}}{{sfn|Shaw|2003|p=274}} Pada tahun kedelapan pemerintahannya, Akhetaten mencapai keadaan yang dapat ditempati oleh keluarga kerajaan. Hanya rakyatnya yang paling setia yang mengikuti Akhenaten dan keluarganya yang pindah ke ibu kota baru. Sementara kota terus dibangun, pada tahun lima hingga delapan, pekerjaan konstruksi di Thebes mulai terhenti. Kuil Theban Aten yang telah dimulai ditinggalkan, dan desa tempat para pekerja makam [[Lembah Para Raja]] dipindahkan ke desa pekerja di Akhetaten. Namun, pekerjaan konstruksi terus berlanjut di negara lain, karena pusat pemujaan yang lebih besar, seperti [[Heliopolis (Mesir kuno)|Heliopolis]] dan Memphis, juga mempunyai kuil yang dibangun untuk Aten.{{sfn|Aldred|1991|pp=269–273}}{{sfn|Shaw|2003|pp=293–297}}

=== Hubungan Internasional ===
{{further|Surat Amarna}}
[[File:Tablet_official_letter-AO_7093-P5280232-gradient.jpg|thumb|[[Surat Amarna EA 362]], berjudul ''Seorang Komisaris Dibunuh.'' Dalam surat ini, [[Rib-Hadda]] dari [[Byblos]] memberi tahu firaun tentang kematian Pawura, seorang komisaris Mesir.]]
[[File:Painted limestone miniature stela. It shows Akhenaten standing before 2 incense stands, Aten disc above. From Amarna, Egypt. 18th Dynasty. The Petrie Museum of Egyptian Archaeology, London.jpg|thumb|Prasasti miniatur batu kapur yang dicat. Ini menunjukkan Akhenaten berdiri di depan 2 tempat dupa, piringan Aten di atasnya. Dari Amarna, Mesir – Dinasti ke-18. The Petrie Museum of Egyptian Archaeology, London]]
[[File:Amenhotep.jpg|thumb|upright|left|Patung kepala Akhenaten]]

[[Surat Amarna]] telah memberikan bukti penting tentang pemerintahan Akhenaten dan kebijakan luar negerinya. Surat-surat tersebut merupakan simpanan dari 382 teks diplomatik serta materi sastra dan pendidikan yang ditemukan antara tahun 1887 dan 1979,{{sfn|Moran|1992|pp=xiii, xv}} dan dinamai menurut Amarna, nama modern untuk ibu kota Akhenaten, Akhetaten. Korespondensi diplomatik terdiri dari pesan [[lempengan tanah liat]] antara Amenhotep III, Akhenaten, Tutankhamun, serta berbagai subjek melalui pos-pos militer Mesir, termasuk penguasa [[negara bawahan]], dan penguasa negeri asing [[Babilonia]], [[Asyur]], [[Suriah (wilayah)|Suriah]], [[Kanaan]] , [[Alashiya]], [[Arzawa]], [[Mitanni]], dan [[Orang Het|Het]].{{sfn|Moran|1992|p=xvi}}

Surat-surat Amarna menggambarkan situasi internasional di [[Mediterania Timur]] yang diwarisi Akhenaten dari para pendahulunya. Dalam 200 tahun sebelum pemerintahan Akhenaten, setelah pengusiran [[Hyksos]] dari [[Mesir Hilir]] pada akhir [[Periode Menengah Kedua]], pengaruh dan kekuatan militer kerajaan meningkat pesat. Kekuatan Mesir mencapai puncak baru di bawah [[Thutmose III]], yang memerintah sekitar 100 tahun sebelum Akhenaten dan memimpin beberapa kampanye militer yang sukses ke Nubia dan Suriah. Ekspansi Mesir menyebabkan konfrontasi dengan Mitanni, namun persaingan ini berakhir dengan kedua negara menjadi sekutu. Namun secara perlahan, kekuatan Mesir mulai melemah. Amenhotep III bertujuan untuk menjaga keseimbangan kekuasaan melalui pernikahan—seperti pernikahannya dengan [[Tadukhipa]], putri raja Mitanni [[Tushratta]]—dan negara bawahan. Di bawah pemerintahan Amenhotep III dan Akhenaten, Mesir tidak mampu atau tidak mau menentang kebangkitan bangsa Het di sekitar Suriah. Para firaun tampaknya menghindari konfrontasi militer pada saat keseimbangan kekuatan antara tetangga dan saingan Mesir sedang bergeser, dan bangsa Het, yang merupakan negara konfrontatif, mengambil alih pengaruh Mitanni.{{sfn|Aldred|1991|loc=chpt. 11}}{{sfn|Moran|1992|pp=87—89}}{{sfn|Drioton|Vandier|1952|pp=411–414}}{{sfn|Ridley|2019|pp=297, 314}}

Pada awal masa pemerintahannya, Akhenaten jelas-jelas prihatin dengan meluasnya kekuasaan [[Orang Het|Kekaisaran Het]] di bawah [[Šuppiluliuma I]]. Serangan Het terhadap Mitanni akan mengganggu seluruh keseimbangan kekuatan internasional di Timur Tengah Kuno pada saat Mesir telah berdamai dengan Mitanni; Hal ini akan menyebabkan beberapa pengikut Mesir mengalihkan kesetiaan mereka kepada bangsa Het, seiring berjalannya waktu. Sekelompok sekutu Mesir yang berusaha memberontak melawan orang Het ditangkap, dan menulis surat memohon pasukan kepada Akhenaten, tetapi dia tidak menanggapi sebagian besar permohonan mereka. Bukti menunjukkan bahwa masalah di perbatasan utara menyebabkan kesulitan di [[Kanaan]], khususnya dalam perebutan kekuasaan antara [[Labaya]] dari [[Sikhem]] dan [[Abdi-Heba]] dari [[Yerusalem]], yang mengharuskan firaun untuk campur tangan di daerah tersebut dengan mengirimkan pasukan [[Medjay]] ke utara. Akhenaten dengan tegas menolak untuk menyelamatkan pengikut [[Rib-Hadda]] dari [[Byblos]]—yang kerajaannya sedang dikepung oleh perluasan negara bagian [[Kerajaan Amurru|Amurru]] di bawah [[Abdi-Ashirta]] dan kemudian [[Aziru]], putra Abdi-Ashirta—meskipun Rib-Hadda banyak meminta bantuan dari firaun. Rib-Hadda menulis total 60 surat kepada Akhenaten memohon bantuan dari firaun. Akhenaten bosan dengan Rib-Hadda yang terus-menerus memohon koresprodensi dan pernah berkata kepada Rib-Hadda: "Anda adalah orang yang menulis kepada saya lebih [banyak] dari semua walikota (lainnya)" atau pengikut Mesir di EA 124.{{sfn|Moran|1992|p=203}} Rib-Hadda tidak memahami bahwa raja Mesir tidak akan mengatur dan mengirimkan seluruh pasukan ke utara hanya untuk mempertahankan status quo politik beberapa negara kota kecil di pinggiran Kekaisaran Asia Mesir.{{sfn|Ross|1999|pp=30–35}} Rib-Hadda akan membayar harga tertinggi; pengasingannya dari Byblos akibat kudeta yang dipimpin oleh saudaranya [[Ili-Rapih|Ilirabih]] disebutkan dalam satu surat. Ketika Rib-Hadda memohon bantuan dengan sia-sia dari Akhenaten dan kemudian berpaling ke Aziru, musuh bebuyutannya, untuk menempatkannya kembali di atas takhta kotanya, Aziru segera mengirimnya kepada raja Sidon, di mana Rib-Hadda hampir dieksekusi.{{sfn|Bryce|1998|p=186}}

Dalam pandangan yang diabaikan pada abad ke-21,{{sfn|Cohen|Westbrook|2002|pp=102, 248}} beberapa ahli Mesir Kuno di akhir abad ke-19 dan ke-20 menafsirkan surat-surat Amarna dengan arti bahwa Akhenaten adalah seorang [[pasifisme|pasifis]] yang mengabaikan kebijakan luar negeri dan wilayah luar negeri Mesir demi mendukung reformasi internalnya. Misalnya, [[Henry Hall (Egyptologist)|Henry Hall]] percaya bahwa Akhenaten "berhasil karena doktrinnya yang keras kepala, kecintaannya pada perdamaian, menyebabkan jauh lebih banyak kesengsaraan di dunianya daripada yang bisa dilakukan oleh setengah lusin orang militer lanjut usia",{{sfn|Hall|1921|pp=42–43}} sementara [[James Henry Breasted]] mengatakan Akhenaten "tidak mampu menghadapi situasi yang menuntut keberadaan orang yang agresif dan pemimpin militer yang terampil."{{sfn|Breasted|1909|p=355}} Ahli Mesir kuno lain mencatat bahwa surat-surat Amarna bertentangan dengan pandangan konvensional bahwa Akhenaten mengabaikan wilayah asing Mesir demi kepentingan reformasi internalnya. Misalnya, [[N. de Garis Davies|Norman de Garis Davies]] memuji penekanan Akhenaten pada diplomasi dibandingkan perang, sementara [[James Baikie]] mengatakan bahwa fakta "bahwa tidak ada bukti pemberontakan di dalam perbatasan Mesir sendiri selama sudah ada bukti yang cukup jelas bahwa tidak ada pengabaian tugas kerajaan di pihak Akhenaten seperti yang diasumsikan."{{sfn|Davies|1903–1908|loc=part II. p. 42}}{{sfn|Baikie|1926|p=269}} Memang benar, beberapa surat dari pengikut Mesir memberitahu firaun bahwa mereka telah mengikuti instruksinya, menyiratkan bahwa firaun mengirimkan instruksi tersebut.{{sfn|Moran|1992|pp=368–369}} Surat-surat Amarna juga menunjukkan bahwa negara-negara bawahan telah diberitahu berulang kali untuk mengantisipasi kedatangan militer Mesir di tanah mereka, dan memberikan bukti bahwa pasukan tersebut telah dikirim dan tiba di tujuan mereka. Lusinan surat merinci bahwa Akhenaten—dan Amenhotep III—mengirimkan pasukan, tentara, pemanah, kereta kuda, serta kapal Mesir dan Nubia.{{sfn|Ridley|2019|pp=316–317}}

Hanya satu kampanye militer yang diketahui secara pasti di bawah pemerintahan Akhenaten. Pada tahun kedua atau kedua belas,{{sfn|Murnane|1995|pp=55–56}} Akhenaten memerintahkan [[Raja Muda Kush]] [[Tuthmose (Raja Muda Kush)|Tuthmose]] untuk memimpin ekspedisi militer untuk menumpas pemberontakan dan penggerebekan pemukiman di Sungai Nil oleh suku nomaden Nubia. Kemenangan tersebut diperingati pada dua stela, salah satunya ditemukan di [[Amada]] dan yang lain ditemukan di [[Buhen]]. Para ahli Mesir berbeda pendapat dalam hal skala kampanye: [[Wolfgang Helck]] menganggapnya sebagai operasi polisi skala kecil, sementara [[Alan Schulman]] menganggapnya sebagai "perang dalam skala besar."{{sfn|Darnell|Manassa|2007|pp=118–119}}{{sfn|Ridley|2019|pp=323–324}}{{sfn|Schulman|1982}}

Ahli Mesir Kuno lainnya berpendapat bahwa Akhenaten mungkin mengobarkan perang di Suriah atau [[Levant]] untuk melawan bangsa Het. Cyril Aldred, berdasarkan surat Amarna yang menggambarkan pergerakan pasukan Mesir, menyatakan bahwa Akhenaten melancarkan perang yang gagal di sekitar kota [[Gezer]], sementara Marc Gabolde mencatat bahwa terdapat kampanye yang gagal di sekitar [[Kadesh (Suriah)|Kadesh]]. Salah satu dari kampanye ini bisa jadi adalah kampanye yang dirujuk pada Prasasti Restorasi Tutankhamun: "...pasukan dikirim ke [[Djahy]] [Kanaan selatan dan Suriah] untuk memperluas perbatasan Mesir, [namun] perjuangan mereka tidak berhasil."{{sfn|Murnane|1995|p=99}}{{sfn|Aldred|1968|p=241}}{{sfn|Gabolde|1998|pp=195–205}} [[John Coleman Darnell]] dan [[Colleen Darnell|Colleen Manassa]] juga berpendapat bahwa Akhenaten berperang dengan orang Het untuk menguasai Kadesh, tetapi tidak berhasil; kota ini baru direbut kembali 60–70 tahun kemudian, di bawah [[Seti I]].{{sfn|Darnell|Manassa|2007|pp=172–178}}

Secara keseluruhan, bukti arkeologis menunjukkan bahwa Akhenaten menaruh perhatian besar pada urusan para pengikut Mesir di Kanaan dan Suriah, meskipun tidak melalui surat seperti yang ditemukan di Amarna, tetapi melalui laporan dari pejabat dan agen pemerintah. Akhenaten berhasil mempertahankan kendali Mesir atas inti Kekaisaran Timur Dekatnya (yang terdiri dari [[Israel]] serta pesisir [[Fenisia]]) sambil menghindari konflik dengan Kekaisaran Het [[Šuppiluliuma I]] yang semakin kuat dan agresif karena telah mengambil alih kekuasaan Mitanni sebagai kekuatan dominan di bagian utara wilayah tersebut. Hanya provinsi perbatasan Mesir [[Kerajaan Amurru|Amurru]] di Suriah di sekitar [[Sungai Orontes]] yang hilang ke tangan orang Het ketika penguasa Amurru, [[Aziru]] membelot ke orang Het. Aziru diperintahkan oleh Akhenaten untuk didatangkan ke Mesir. Setelahnya, Aziru dibebaskan dengan syarat bahwa ia harus berjanji untuk tetap setia kepada firaun, namun Aziru kemudian membelot ke bangsa Het segera setelah dia dibebaskan.{{sfn|Ridley|2019|pp=235–236, 244–247}}

=== Tahun-tahun setelahnya ===

[[File:Foreign tributes.png|thumb|right|Pada tahun pemerintahannya yang kedua belas, Akhenaten menerima upeti dan persembahan dari negara-negara sekutu dan negara bawahan di [[Amarna|Akhetaten]], seperti yang digambarkan di [[makam Meryra II]].]]

Ahli Mesir Kuno hanya mengetahui sedikit tentang lima tahun terakhir pemerintahan Akhenaten, yaitu sekitar {{circa|1341{{sfn|Britannica.com|2012}} atau 1339&nbsp;SM.{{sfn|von Beckerath|1997|p=190}}|lk=no}} Tahun-tahun ini tidak banyak dibahas dan hanya sedikit bukti kontemporer yang bertahan. Kurangnya kejelasan dan bukti arkeologis membuat rekonstruksi bagian akhir pemerintahan firaun menjadi "tugas yang berat" dan menjadi topik diskusi yang kontroversial dan diperdebatkan di kalangan ahli Mesir Kuno.{{sfn|Ridley|2019|p=346}} Di antara bukti terbaru adalah sebuah prasasti yang ditemukan pada tahun 2012 di sebuah tambang batu kapur di [[Deir el-Bersha]], tepat di utara Akhetaten, dari tahun keenam belas pemerintahan firaun. Teks tersebut mengacu pada proyek pembangunan di Amarna dan menetapkan bahwa Akhenaten dan Nefertiti masih menjadi pasangan kerajaan setahun sebelum kematian Akhenaten.{{sfn|Van der Perre|2012|pp=195–197}}{{sfn|Van der Perre|2014|pp=67–108}}{{sfn|Ridley|2019|pp=346–364}} Prasasti tersebut bertanggal Tahun 16, bulan ke-3 [[Musim Genangan|Akhet]], hari ke-15 masa pemerintahan Akhenaten.{{sfn|Van der Perre|2012|pp=195–197}}

Sebelum penemuan prasasti Deir el-Bersha pada tahun 2012, acara terakhir yang diketahui dengan tanggal tetap pada masa pemerintahan Akhenaten adalah resepsi kerajaan pada tahun kedua belas pemerintahan, di mana firaun dan keluarga kerajaan menerima upeti dan persembahan dari negara-negara sekutu dan negara-negara bawahan di Akhetaten. Prasasti tersebut menunjukkan bahwa terdapat upeti dari [[Nubia]], [[Tanah Punt]], [[Suriah (wilayah)|Suriah]], [[Orang Het|Kerajaan Hattusa]], pulau-pulau di [[Laut Mediterania]], dan [[Libya Kuno|Libya]]. Ahli Mesir Kuno seperti [[Aidan Dodson]], menganggap perayaan tahun dua belas ini sebagai [[puncak]] pemerintahan Akhenaten.{{sfn|Dodson|2009|pp=39–41}} Berkat relief di [[makam Meryra II|makam]] punggawa [[Meryre II]], para sejarawan mengetahui bahwa keluarga kerajaan, Akhenaten, Nefertiti, dan keenam putri mereka, hadir di resepsi kerajaan secara lengkap.{{sfn|Dodson|2009|pp=39–41}} Namun, para sejarawan tidak yakin tentang alasan diselenggarakannya perayaan tersebut. Perayaan tersebut mungkin diselenggarakan untuk merayakan pernikahan calon firaun [[Ay (firaun)|Ay]] dengan [[Tey]], perayaan dua belas tahun Akhenaten bertakhta, pemanggilan raja [[Aziru]] dari [[kerajaan Amurru |Amurru]] ke Mesir, kemenangan militer di [[Sumur (Levant)|Sumur]] di [[Levant]], kampanye militer yang sukses di Nubia,{{sfn|Darnell|Manassa|2007|p=127}} kenaikan takhta Nefertiti sebagai wakil raja, atau selesainya ibu kota baru Akhetaten.{{sfn|Ridley|2019|p=141}}

Setelah tahun kedua belas, [[Donald B. Redford]] dan ahli Mesir Kuno lainnya mengusulkan bahwa Mesir dilanda [[epidemi]], kemungkinan besar adalah [[Wabah (penyakit)|wabah]].{{sfn|Redford|1984|pp=185–192}} Bukti kontemporer menunjukkan bahwa wabah melanda Timur Tengah sekitar waktu ini,{{sfn|Braverman|Redford|Mackowiak|2009|p=557}} dan para duta besar serta delegasi yang datang ke resepsi Akhenaten pada tahun kedua belas mungkin telah membawa penyakit itu ke Mesir.{{sfn|Dodson|2009|p=49}} Alternatifnya, surat-surat dari [[Hattians]] mungkin menunjukkan bahwa epidemi ini berasal dari Mesir dan dibawa ke seluruh Timur Tengah oleh tawanan perang Mesir.{{sfn|Laroche|1971|p=378}} Terlepas dari asal usulnya, epidemi ini mungkin menyebabkan beberapa kematian di keluarga kerajaan yang terjadi dalam lima tahun terakhir pemerintahan Akhenaten, termasuk putri-putrinya [[Meketaten]], [[Neferneferure]], dan [[Setepenre (putri)|Setepenre]].{{sfn|Gabolde|2011}}{{sfn|Ridley|2019|pp=354, 376}}

=== Koregensi dengan Smenkhkare atau Nefertiti ===

Akhenaten bisa saja memerintah bersama [[Smenkhkare]] dan [[Nefertiti]] selama beberapa tahun sebelum kematiannya.{{sfn|Dodson|2014|p=144}}{{sfn|Tyldesley|1998|pp=160–175}} Berdasarkan penggambaran dan artefak dari makam [[Meryre II]] dan Tutankhamun, Smenkhkare bisa saja menjadi wakil raja Akhenaten pada tahun pemerintahan tiga belas atau empat belas tahun, namun meninggal satu atau dua tahun kemudian. Nefertiti mungkin baru mengambil peran sebagai wakil raja setelah tahun keenam belas, ketika sebuah prasasti masih menyebut dia sebagai [[Istri Kerajaan Agung]] Akhenaten. Meskipun hubungan keluarga Nefertiti dengan Akhenaten diketahui, apakah Akhenaten dan Smenkhkare memiliki hubungan darah masih belum jelas. Smenkhkare bisa jadi adalah putra atau saudara laki-laki Akhenaten, sebagai putra [[Amenhotep III]] dengan [[Tiye]] atau [[Sitamun]].{{sfn|Ridley|2019|pp=337, 345}} Namun bukti arkeologis memperjelas bahwa Smenkhkare menikah dengan [[Meritaten]], putri sulung Akhenaten.{{sfn|Ridley|2019|p=252}} [[Coregency Stela]], yang ditemukan di sebuah makam di Akhetaten, menunjukkan ratu [[Nefertiti]] sebagai wakil raja Akhenaten. Namun, hal ini tidak pasti karena stela tersebut diukir ulang untuk menunjukkan nama [[Ankhesenpaaten]] dan [[Neferneferuaten]].{{sfn|Allen|1988|pp=117–126}} Ahli Mesir kuno [[Aidan Dodson]] menyatakan bahwa Smenkhkare dan Neferiti menjadi rekan Akhenaten untuk memastikan kelanjutan kekuasaan keluarga Amarna ketika Mesir dihadapkan pada epidemi. Dodson juga menulis bahwa keduanya dipilih untuk memerintah sebagai wakil Tutankhaten jika Akhenaten meninggal dan Tutankhaten naik takhta di usia muda, atau memerintah menggantikan Tutankhaten jika pangeran juga meninggal dalam epidemi tersebut.{{sfn|Dodson|2018|pp=38–39}}

=== Kematian dan pemakaman ===
{{Further|Suksesi Amarna|KV55}}
[[File:Sarcophage Akhénaton.JPG|thumb|left|[[sarkofagus]] Akhenaten disusun kembali dari potongan-potongan yang ditemukan di makam aslinya di [[Amarna]], sekarang di [[Museum Mesir]], Kairo.]]
[[File:KV55 sarcophagus (Cairo Museum).jpg|thumb|upright|Peti mati kerajaan yang dinodai ditemukan di Makam KV55]]
Akhenaten meninggal setelah tujuh belas tahun memerintah dan awalnya dimakamkan di [[Makam Kerajaan Akhenaten|makam]] di [[Royal Wadi dan makam|Royal Wadi]] di sebelah timur Akhetaten. Perintah untuk membangun makam dan menguburkan firaun di sana diperingati di salah satu [[Stela Batas Akhenaten|stela batas]] yang menggambarkan perbatasan ibu kota: "Biarlah dibuatkan sebuah makam untukku di gunung sebelah timur [Akhetaten]. Biarlah penguburanku dilakukan di dalamnya, dalam jutaan tahun Yobel yang ditetapkan oleh Aten, ayahku, untukku."{{sfn|Kemp|2015|p=11}} Pada tahun-tahun setelah penguburan, sarkofagus Akhenaten dihancurkan dan ditinggalkan di pekuburan Akhetaten; direkonstruksi pada abad ke-20, dan berada di [[Museum Mesir]] di Kairo pada tahun 2019.{{sfn|Ridley|2019|pp=365–371}} Meskipun telah meninggalkan sarkofagusnya, mumi Akhenaten dipindahkan dari makam kerajaan setelah Tutankhamun meninggalkan Akhetaten dan kembali ke Thebes. Kemungkinan besar dipindahkan ke makam [[KV55]] di [[Lembah Para Raja]] dekat Thebes.{{sfn|Dodson|2014|p=244}}{{sfn|Aldred|1968|pp=140–162}} Makam ini kemudian dinodai, kemungkinan besar pada masa [[Dinasti Kesembilan Belas Mesir|Periode Ramesside]].{{sfn|Ridley|2019|pp=411–412}}{{sfn|Dodson|2009|pp=144–145}}

[[Smenkhkare]] juga kemungkinan menikmati pemerintahan independen singkat setelah Akhenaten, namun kemungkinan ini juga masih belum jelas.{{sfn|Allen|2009|pp=1–4}} Jika Smenkhkare hidup lebih lama dari Akhenaten, dan menjadi firaun tunggal, kemungkinan besar ia memerintah Mesir kurang dari satu tahun tahun. Penerus berikutnya adalah Nefertiti{{sfn|Ridley|2019|p=251}} atau Meritaten{{sfn|Tyldesley|2006|pp=136–137}} memerintah sebagai [[Neferneferuaten]], memerintah di Mesir selama sekitar dua tahun.{{sfn|Hornung|Krauss|Warburton|2006|pp=207, 493}} Nefertiti atau Meritaten mungkin digantikan oleh Tutankhaten, dengan negara yang dikelola oleh [[Wazir (Mesir Kuno)|wazir]] dan calon firaun [[Ay|Ay]].{{sfn|Ridley|2019}}

[[File:KV55 scull.jpg|thumb|upright|Tampilan profil tengkorak (diduga Akhenaten) ditemukan dari KV55]]
Sedangkan Akhenaten—bersama Smenkhkare—kemungkinan besar dimakamkan kembali di makam KV55,{{sfn|Dodson|2018|pp=75–76}} Identifikasi mumi yang ditemukan di makam itu sebagai Akhenaten masih menjadi kontroversi hingga saat ini. Mumi tersebut telah berulang kali diperiksa sejak ditemukan pada tahun 1907. Baru-baru ini, Egyptologist [[Zahi Hawass]] memimpin tim peneliti untuk memeriksa mumi tersebut menggunakan metode medis dan [[Tes genetik|analisis DNA]], dan hasilnya dipublikasikan pada tahun 2010. Saat merilis hasil tes mereka, tim Hawass mengidentifikasi mumi tersebut sebagai ayah Tutankhamun dan "kemungkinan besar" Akhenaten.{{sfn|Hawass|Gad|Somaia|Khairat|2010|p=644}} Namun, [[validitas (statistik)|validitas]] penelitian tersebut kini dipertanyakan.{{sfn|Strouhal|2010|pp=97–112}}{{sfn|Duhig|2010|p=114}}{{sfn|Marchant|2011|pp=404–406}}{{sfn|Dodson|2018|pp=16–17}}{{sfn|Ridley|2019|pp=409–411}} Misalnya, pembahasan hasil penelitian tidak membahas bahwa ayah Tutankhamun dan saudara kandung ayahnya memiliki beberapa [[penanda genetik]] yang sama; jika ayah Tutankhamun adalah Akhenaten, hasil DNA dapat menunjukkan bahwa mumi tersebut adalah saudara laki-laki Akhenaten, kemungkinan Smenkhkare.{{sfn|Ridley|2019|pp=409–411}}{{sfn|Dodson|2018|pp=17, 41}}

=== Warisan ===

Dengan kematian Akhenaten, aliran sesat Aten yang ia dirikan tidak lagi disukai, dan secara bertahap mulai ditinggalkan. Tutankhaten mengubah namanya menjadi Tutankhamun pada Tahun ke-2 masa pemerintahannya ({{circa|1332 BC|lk=no}}) dan meninggalkan kota Akhetaten.{{sfn|Dodson|2014|pp=245–249}} Penerus mereka kemudian berusaha menghapus Akhenaten dan keluarganya dari catatan sejarah. Pada masa pemerintahan [[Horemheb]], firaun terakhir dari Dinasti Kedelapan Belas dan firaun pertama setelah Akhenaten yang tidak memiliki hubungan keluarga Akhenaten, orang Mesir mulai menghancurkan kuil-kuil Aten dan menggunakan kembali blok bangunan tersebut dalam proyek konstruksi kuil-kuil baru untuk dewa Amun yang baru dipulihkan. Penerus Horemheb melanjutkan upaya ini. [[Seti I]] memulihkan monumen Amun dan nama dewa tersebut diukir kembali pada prasasti yang telah dihapus oleh Akhenaten. Seti I juga memerintahkan agar Akhenaten, Smenkhkare, Neferneferuaten, Tutankhamun, dan Ay dikeluarkan dari daftar resmi firaun agar tampak bahwa Amenhotep III segera digantikan oleh Horemheb. Di bawah [[Dinasti Kedua Puluh Mesir|Ramessides]], yang menggantikan Seti I, Akhetaten secara bertahap dihancurkan dan bahan bangunan digunakan kembali di seluruh negeri, seperti dalam konstruksi di [[Hermopolis]]. Sikap negatif terhadap Akhenaten tergambar misalnya pada prasasti di makam juru tulis [[Mose (juru tulis)|Mose]] (atau Mes), di mana pemerintahan Akhenaten disebut sebagai "masa memusuhi Akhet-Aten."{{sfn|Hoffmeier|2015|pp=241–243}}{{sfn|Ridley|2019|p=415}}{{sfn|Mark|2014}}

Beberapa ahli Mesir Kuno, seperti [[Jacobus van Dijk]] dan [[Jan Assmann]], percaya bahwa pemerintahan Akhenaten dan periode Amarna memulai penurunan bertahap dalam kekuasaan pemerintah Mesir dan kedudukan firaun dalam masyarakat dan kehidupan beragama Mesir.{{sfn|van Dijk|2003|p=303}}{{sfn|Assmann|2005|p=44}} Reformasi agama yang dilakukan Akhenaten menumbangkan hubungan yang dimiliki orang Mesir pada umumnya dengan para dewa dan firaun mereka, serta peran yang dimainkan firaun dalam hubungan antara manusia dan para dewa. Sebelum periode Amarna, firaun adalah wakil para dewa di Bumi, putra dewa [[Ra (mitologi)|Ra]], dan inkarnasi hidup dewa [[Horus]], dan memelihara [[Maat|tatanan ilahi]] melalui ritual dan persembahan dan dengan menopang kuil para dewa.{{sfn|Wilkinson|2003|p=55}} Selain itu, meskipun firaun mengawasi semua aktivitas keagamaan, orang Mesir dapat mengakses dewa-dewa mereka melalui [[Agama Mesir Kuno#Ritual dan festival resmi|hari libur, festival, dan prosesi keagamaan]]. Hal ini menyebabkan hubungan yang tampaknya erat antara manusia dan para dewa, terutama [[dewa pelindung|dewa pelindung]] di kota masing-masing.{{sfn|Reeves|2019|pp=139, 181}} Namun Akhenaten melarang penyembahan dewa selain Aten, termasuk melalui festival. Dia juga menyatakan dirinya sebagai satu-satunya yang bisa memuja Aten, dan mengharuskan semua pengabdian keagamaan yang sebelumnya ditunjukkan kepada para dewa diarahkan kepada dirinya sendiri. Setelah periode Amarna, pada masa [[Dinasti Kesembilan Belas Mesir|Kesembilan Belas]] dan [[Dinasti Kedua Puluh Mesir|Dinasti Kedua Puluh]]—{{circa|270 years|lk=no}} setelah kematian Akhenaten—hubungan antara masyarakat, firaun, dan para dewa tidak hanya kembali ke praktik dan kepercayaan pra-Amarna. Pemujaan terhadap semua dewa kembali terjadi, namun hubungan antara para dewa dan penyembahnya menjadi lebih langsung dan pribadi,{{sfn|Breasted|1972|pp=344–370}} menghindari firaun. Daripada bertindak melalui firaun, masyarakat Mesir mulai percaya bahwa para dewa campur tangan langsung dalam kehidupan mereka, melindungi orang-orang saleh dan menghukum para penjahat.{{sfn|Ockinga|2001|pp=44–46}} Para dewa menggantikan firaun sebagai wakil mereka di Bumi. Dewa [[Amun]] sekali lagi menjadi raja di antara semua dewa.{{sfn|Wilkinson|2003|p=94}} Menurut van Dijk, "raja bukan lagi dewa, namun dewa sendiri telah menjadi raja. Begitu Amun diakui sebagai raja sejati, kekuasaan politik para penguasa duniawi dapat direduksi seminimal mungkin."{{sfn|van Dijk|2003|p=307}} Akibatnya, pengaruh dan kekuasaan imamat Amun terus berkembang hingga [[Dinasti Kedua Puluh Satu Mesir|Dinasti Kedua Puluh Satu]] ({{circa|1077 SM|lk=no}}), pada saat itu [[Imam Besar Amun|Imam Besar Amun]] secara efektif menjadi penguasa atas sebagian wilayah Mesir.{{sfn|Assmann|2005|p=44}}{{sfn|van Dijk|2003|pp=303–307}}{{sfn|Kitchen|1986|p=531}}

Reformasi yang dilakukan Akhenaten juga mempunyai dampak jangka panjang terhadap bahasa Mesir Kuno dan mempercepat penyebaran bahasa lisan [[Bahasa Mesir Akhir|Mesir Akhir]] dalam tulisan dan pidato resmi. Bahasa Mesir lisan dan tulisan berbeda sejak awal sejarah Mesir dan tetap berbeda seiring berjalannya waktu.{{sfn|Baines|2007|p=156}} Namun, selama periode Amarna, teks dan prasasti kerajaan dan keagamaan, termasuk [[Stela Batas Akhenaten|stela batas]] di Akhetaten atau [[Surat Amarna]], mulai secara teratur memasukkan lebih banyak unsur linguistik [[bahasa daerah]], seperti bentuk [[Artikel (tata bahasa)#Artikel pasti|artikel pasti]] atau bentuk [[possesif]] baru. Meskipun keduanya terus berbeda, perubahan-perubahan ini membawa bahasa lisan dan tulisan menjadi lebih dekat satu sama lain secara lebih sistematis dibandingkan pada masa pemerintahan firaun sebelumnya di [[Kerajaan Baru Mesir|Kerajaan Baru]]. Meskipun para penerus Akhenaten berusaha menghapus perubahan agama, seni, dan bahkan linguistiknya dari sejarah, unsur-unsur linguistik baru tersebut tetap menjadi bagian yang lebih umum dari teks-teks resmi setelah tahun-tahun Amarna, dimulai pada [[Dinasti Kesembilan Belas Mesir|Dinasti Kesembilan Belas]].{{sfn|Goldwasser|1992|pp=448–450}}{{sfn|Gardiner|2015}}{{sfn|O'Connor|Silverman|1995|pp=77–79}} Akhenaten juga diakui sebagai [[Nabi]] dalam keyakinan [[Druze]].<ref>{{Cite web|title=Druze|url=http://druze.de/|access-date=2022-01-18|website=druze.de}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/741355693|title=Entrepreneurship and Religion.|date=2010|publisher=Edward Elgar Pub|editor-first=L.P. |editor-last=Dana|isbn=978-1-84980-632-9|oclc=741355693}}</ref>

== Atenisme ==
{{Further|Atenisme|Aten}}
[[File:Relief fragment showing a royal head, probably Akhenaten, and early Aten cartouches. Aten extends Ankh (sign of life) to the figure. Reign of Akhenaten. From Amarna, Egypt. The Petrie Museum of Egyptian Archaeology, London.jpg|thumb|left|Fragmen relief yang menunjukkan kepala kerajaan, mungkin Akhenaten, dan cartouches Aten awal. Aten memperluas Ankh (tanda kehidupan) ke sosok itu. Pemerintahan Akhenaten. Dari Amarna, Mesir. The Petrie Museum of Egyptian Archaeology, London]]
[[File:La salle dAkhenaton (1356-1340 av J.C.) (Musée du Caire) (2076972086).jpg|thumb|Firaun Akhenaten (tengah) dan keluarganya menyembah [[Aten]], dengan ciri khas sinar terlihat memancar dari piringan matahari. Gambaran seperti ini dilarang dalam tradisi firaun setelahnya.]]

Masyarakat Mesir menyembah dewa matahari dengan beberapa nama, dan pemujaan terhadap matahari semakin populer bahkan sebelum Akhenaten, terutama pada masa [[Dinasti Kedelapan Belas Mesir|Dinasti Kedelapan Belas]] dan pemerintahan Amenhotep III, ayah Akhenaten.{{sfn|Hornung|2001|p=19}} Selama [[Kerajaan Baru Mesir|Kerajaan Baru]], firaun mulai diasosiasikan dengan piringan matahari; misalnya, salah satu prasasti menyebut firaun [[Hatshepsut]] sebagai "perempuan [[Ra (mitologi)|Re]] yang bersinar seperti Cakram," sementara Amenhotep III digambarkan sebagai "dia yang muncul di setiap negeri asing, Nebmare, piringan yang mempesona."{{sfn|Sethe|1906–1909|pp=19, 332, 1569}} Selama Dinasti Kedelapan Belas, sebuah himne keagamaan untuk matahari juga muncul dan menjadi populer di kalangan orang Mesir.{{sfn|Redford|2013|p=11}} Namun, para ahli Mesir mempertanyakan apakah ada hubungan sebab akibat antara pemujaan terhadap piringan matahari sebelum Akhenaten dan kebijakan agama Akhenaten.{{sfn|Redford|2013|p=11}}

=== Implementasi dan pengembangan ===

Penerapan Atenisme dapat ditelusuri melalui perubahan bertahap dalam [[Aten#Ikonografi|Ikonografi Aten]], dan ahli Mesir kuno [[Donald B. Redford]] membagi perkembangannya menjadi tiga tahap—awal, menengah, dan akhir—dalam studinya Akhenaten dan Atenisme. Tahap paling awal dikaitkan dengan semakin banyaknya penggambaran piringan matahari, meskipun piringan tersebut masih terlihat bertumpu pada kepala dewa matahari berkepala elang [[Ra (mitologi)|Ra-Horakhty]], sebagaimana dewa tersebut secara tradisional digambarkan.{{sfn|Hornung|2001|pp=33, 35}} Tuhan itu hanya "unik tetapi tidak eksklusif."{{sfn|Hornung|2001|p=48}} Tahap peralihan ditandai dengan ketinggian Aten di atas dewa-dewa lain dan munculnya [[cartouche]] di sekitar namanya yang tertulis—cartouches secara tradisional menunjukkan bahwa teks yang terlampir adalah nama kerajaan. Tahap terakhir menampilkan Aten sebagai piringan matahari dengan sinar matahari seperti lengan panjang yang berakhir di tangan manusia dan pengenalan [[julukan]] baru untuk dewa: "Cakram hidup besar yang ada di tahun Yobel, penguasa langit dan bumi."{{sfn|Redford|1976|pp=53–56}}

Pada tahun-tahun awal pemerintahannya, Amenhotep IV tinggal di Thebes, ibu kota lama, dan mengizinkan pemujaan terhadap dewa-dewa tradisional Mesir terus berlanjut. Namun, beberapa tanda sudah menunjukkan semakin pentingnya Aten. Misalnya, prasasti di Thebes [[TT188|makam Parennefer]] dari pemerintahan awal Amenhotep IV menyatakan bahwa "seseorang mengukur pembayaran kepada setiap dewa (lainnya) dengan ukuran tingkat, tetapi untuk Aten, pembayaran tersebut diukur sedemikian rupa sehingga meluap," menunjukkan sikap yang lebih baik terhadap pemujaan Aten dibandingkan dewa-dewa lainnya.{{sfn|Hornung|2001|p=48}} Selain itu, di dekat [[Kuil Karnak]], pusat pemujaan besar Amun-Ra, Amenhotep IV mendirikan beberapa bangunan besar termasuk kuil di Aten. Kuil Aten yang baru tidak memiliki atap dan oleh karena itu dewa disembah di bawah sinar matahari, di bawah langit terbuka, bukan di lingkungan kuil yang gelap seperti yang biasa dilakukan sebelumnya.{{sfn|Hornung|2001|pp=72–73}}{{sfn|Ridley|2019|p=43}} Bangunan Thebes kemudian dibongkar oleh penerusnya dan digunakan sebagai pengisi konstruksi baru di Kuil Karnak; ketika kemudian dibongkar oleh para arkeolog, sekitar 36.000 blok berhias dari bangunan asli Aten di sini terungkap yang melestarikan banyak elemen dari adegan relief dan prasasti asli.{{sfn|David|1998|p=125}}

Salah satu titik balik terpenting pada awal pemerintahan Amenhotep IV adalah pidato yang disampaikan firaun pada awal tahun kedua pemerintahannya. Salinan pidato tersebut masih ada di salah satu [[tiang (arsitektur)|tiang]] di [[Karnak|Kompleks Kuil Karnak]] dekat Thebes. Amenhotep IV mengatakan kepada seluruh anggota istana kerajaan, pemuka agama, dan masyarakat bahwa para dewa tidak efektif dan telah menghentikan pergerakan mereka, dan kuil-kuil mereka telah runtuh. Firaun membandingkan hal ini dengan satu-satunya dewa yang tersisa, cakram matahari Aten, yang terus bergerak dan ada selamanya. Beberapa ahli Mesir Kuno, seperti [[Donald B. Redford]], membandingkan pidato ini dengan proklamasi atau manifesto, yang menggambarkan dan menjelaskan reformasi agama firaun di kemudian hari yang berpusat di sekitar Aten.{{sfn|Aldred|1991|pp=261–262}}{{sfn|Hoffmeier|2015|pp=160–161}}{{sfn|Redford|2013|p=14}} Dalam sambutannya, Akhenaten mengatakan:
{{blockquote|Kuil para dewa runtuh, tubuh mereka tidak tahan. Sejak zaman nenek moyang, orang bijaklah yang mengetahui hal-hal ini. Lihatlah, aku, raja, berbicara agar aku dapat memberitahumu mengenai penampakan para dewa. Aku mengetahui kuil-kuil mereka, dan aku berpengalaman dalam tulisan-tulisan, khususnya inventarisasi tubuh purba mereka. Aku telah menyaksikan mereka [para dewa] berhenti menampakkan diri, satu demi satu. Semuanya telah berhenti, kecuali dewa yang melahirkan dirinya sendiri. Dan tidak ada seorang pun yang mengetahui misteri bagaimana dia melaksanakan tugasnya. Dewa ini pergi ke mana pun dia mau dan tidak ada orang lain yang mengetahui kepergiannya. Aku mendekatinya, dan mengamati hal-hal yang telah ia ciptakan. Betapa mulianya mereka.{{sfn|Perry|2019|loc=03:59}}}}
[[File:Akhenaten as a Sphinx (Kestner Museum).jpg|thumb|left|Akhenaten digambarkan sebagai [[sphinx]] di [[Amarna]].]]

Pada Tahun Kelima masa pemerintahannya, Amenhotep IV mengambil langkah tegas untuk menetapkan Aten sebagai satu-satunya dewa Mesir. Firaun "membubarkan imamat semua dewa lainnya{{nbsp}}... dan mengalihkan pendapatan dari aliran sesat [lainnya] ini untuk mendukung Aten." Untuk menekankan kesetiaan penuhnya kepada Aten, firaun secara resmi mengubah namanya dari Amenhotep IV menjadi Akhenaten. ({{lang-egy|[[wikt:ꜣḫ-n-jtn|ꜣḫ-n-jtn]]|links=no}}, yang memiliki arti "Yang Bermanfaat bagi sang Aten").{{sfn|David|1998|p=125}} Sementara itu, Aten sendiri menjadi raja. Para seniman Mesir kuno mulai menggambarkannya dengan hiasan firaun, menempatkan namanya di [[cartouche]]s—jarang, tapi bukan kejadian unik, karena nama Ra-Horakhty dan Amun-Ra juga ditemukan terlampir di cartouches—dan mengenakan [[uraeus]], simbol kerajaan.{{sfn|Hornung|2001|pp=34–36, 54}} Aten mungkin juga menjadi subjek [[festival Sed]] kerajaan Akhenaten pada awal pemerintahan firaun.{{sfn|Hornung|2001|pp=39, 42, 54}} Dengan Aten menjadi satu-satunya dewa, Akhenaten mulai menyatakan dirinya sebagai satu-satunya perantara antara Aten dan rakyatnya, dan menjadi subjek pemujaan dan perhatian pribadi mereka{{sfn|Hornung|2001|pp=55–57}}—sebuah fitur yang tidak pernah terdengar dalam sejarah Mesir, dengan [[Dinasti Kelima]] firaun seperti [[Nyuserre Ini]] memproklamirkan diri sebagai satu-satunya perantara antara manusia dan para dewa [[Osiris]] dan [[Ra (mitologi)|Ra]].{{sfn|Bárta|Dulíková|2015|pp=41, 43}}

[[File:Inscribed limestone fragment showing early Aten cartouches, "the Living Ra Horakhty". Reign of Akhenaten. From Amarna, Egypt. The Petrie Museum of Egyptian Archaeology, London.jpg|thumb|Fragmen batu kapur bertulis yang menunjukkan cartouches Aten awal, "Ra Horakhty yang Hidup". Pemerintahan Akhenaten. Dari Amarna, Mesir. The Petrie Museum of Egyptian Archaeology, London]]
[[File:Fragment of a stela, showing parts of 3 late cartouches of Aten. There is a rare intermediate form of god's name. Reign of Akhenaten. From Amarna, Egypt. The Petrie Museum of Egyptian Archaeology, London.jpg|thumb|left|Fragmen stela, menunjukkan bagian dari 3 cartouche akhir Aten. Ada bentuk peralihan yang langka dari nama Tuhan. Masa pemerintahan Akhenaten. Dari Amarna, Mesir. The Petrie Museum of Egyptian Archaeology, London]]

Pada Tahun Kesembilan pemerintahannya, Akhenaten menyatakan bahwa Aten bukan hanya dewa tertinggi, namun satu-satunya dewa yang dapat disembah. Ia memerintahkan perusakan kuil-kuil Amun di seluruh Mesir dan, dalam sejumlah kasus, prasasti 'dewa' jamak juga dihapus.{{sfn|Ridley|2019|p=188}}{{sfn|Hart|2000|pp=42–46}} Hal ini menekankan perubahan yang didorong oleh rezim baru, termasuk larangan penggambaran para dewa, dengan pengecualian pada piringan matahari yang bersinar, di mana sinar tersebut tampak mewakili semangat tak terlihat dari Aten, yang pada saat itu adalah rupa yang dianggap bukan sekadar dewa matahari, melainkan dewa universal. Semua kehidupan di Bumi bergantung pada Aten dan sinar matahari tampak.{{sfn|Hornung|2001|pp=55, 84}}{{sfn|Najovits|2004|p=125}} Representasi Aten selalu disertai dengan semacam catatan kaki hieroglif, yang menyatakan bahwa representasi matahari sebagai pencipta yang mencakup segalanya harus dipahami sebagai berikut: representasi dari sesuatu yang, pada dasarnya sebagai sesuatu yang melampaui ciptaan, tidak bisa. sepenuhnya atau cukup terwakili oleh salah satu bagian dari ciptaan itu.{{sfn|Ridley|2019|pp=211–213}} Nama Aten juga ditulis secara berbeda mulai dari Kelas Delapan atau hingga Kelas Empat Belas, menurut beberapa sejarawan.{{sfn|Ridley|2019|pp=28, 173–174}} Nama "Hidup [[Ra (mitologi)#Hubungan dengan dewa lain|Re-Horakhty]], yang bergembira di cakrawala atas nama [[Shu (dewa Mesir)|Shu]]"–[[Ra (mitologi)|Re]] yang ada di Aten, diubah menjadi "Re Yang Hidup, penguasa cakrawala, yang bergembira atas nama Re sang ayah yang telah kembali sebagai Aten", menghilangkan hubungan Aten dengan Re-Horakhty dan Shu, dua dewa matahari lainnya.{{sfn|Dodson|2009|p=38}} Aten kemudian menjadi penggabungan yang menggabungkan atribut dan kepercayaan seputar Re-Horakhty, dewa matahari universal, dan Shu, dewa langit dan manifestasi sinar matahari.{{sfn|Najovits|2004|pp=123–124}}

[[File:Siliceous limestone fragment of a statue. There are late Aten cartouches on the draped right shoulder. Reign of Akhenaten. From Amarna, Egypt. The Petrie Museum of Egyptian Archaeology, London.jpg|thumb|Fragmen patung batu kapur yang mengandung silika. Ada cartouches Aten akhir di bahu kanan yang tersampir. Masa pemerintahan Akhenaten. Dari Amarna, Mesir. The Petrie Museum of Egyptian Archaeology, London]]

Keyakinan Atenis Akhenaten paling baik disaring dalam [[Nyanyian Agung untuk Aten]].{{sfn|Najovits|2004|p=128}} Himne tersebut ditemukan di makam [[Ay (firaun)|Ay]], salah satu penerus Akhenaten, meskipun para ahli Mesir percaya bahwa himne tersebut mungkin diciptakan oleh Akhenaten sendiri.{{sfn|Hornung|2001|p=52}}{{sfn|Ridley|2019|pp=129, 133}} Himne ini merayakan matahari dan siang hari serta menceritakan bahaya yang terjadi saat matahari terbenam. Ini menceritakan tentang Aten sebagai satu-satunya dewa dan pencipta semua kehidupan, yang menciptakan kembali kehidupan setiap hari saat matahari terbit, dan yang menjadi sandaran segala sesuatu di Bumi, termasuk alam semesta, kehidupan manusia, dan bahkan perdagangan serta ekonomi.{{sfn|Ridley|2019|p=128}} Dalam salah satu bagian, himne tersebut menyatakan: "Ya Tuhan Yang Maha Esa yang tidak ada seorang pun selain Dia! Engkau menjadikan bumi sesuai keinginanmu, hanya Engkau sendiri."{{sfn|Najovits|2004|p=131}} Himne tersebut juga menyatakan bahwa Akhenaten adalah satu-satunya perantara antara dewa dan orang Mesir, dan satu-satunya yang dapat memahami Aten: "Kamu ada di hatiku, dan tidak ada seorang pun yang mengenalmu kecuali putramu."{{sfn|Ridley|2019|pp=128–129}}

=== Atenisme dan dewa lainnya ===

Beberapa perdebatan terfokus pada sejauh mana Akhenaten memaksakan reformasi agama pada rakyatnya.{{sfn|Hornung|1992|p=47}} Tentu saja, seiring berjalannya waktu, dia merevisi nama Aten, dan bahasa agama lainnya, untuk semakin mengecualikan referensi ke dewa-dewa lain; pada titik tertentu, ia juga memulai penghapusan besar-besaran nama dewa tradisional, terutama nama Amun.{{sfn|Allen|2005|pp=217–221}} Beberapa anggota istananya mengubah nama mereka untuk menyingkirkan mereka dari perlindungan dewa-dewa lain dan menempatkan mereka di bawah nama Aten (atau Ra, yang disamakan Akhenaten dengan Aten). Namun, bahkan di Amarna sendiri, beberapa anggota istana tetap menyimpan nama-nama seperti Ahmose ("anak dewa bulan", pemilik makam 3), dan bengkel pematung tempat [[Patung Nefertiti]] yang terkenal dan karya potret kerajaan lainnya yang dikaitkan dengan seorang seniman bernama [[Thutmose (pematung)|Thutmose]] ("anak Thoth"). Sejumlah besar jimat [[faience Mesir|faience]] di Amarna juga menunjukkan bahwa jimat dewa rumah tangga dan kelahiran Bes dan Taweret, mata Horus, dan jimat dewa tradisional lainnya, dipakai secara terbuka oleh warganya. Memang benar, simpanan perhiasan kerajaan yang ditemukan terkubur di dekat makam kerajaan Amarna (sekarang di [[Museum Nasional Skotlandia]]) termasuk cincin jari yang mengacu pada Mut, istri Amun. Bukti tersebut menunjukkan bahwa meskipun Akhenaten mengalihkan pendanaan dari kuil-kuil tradisional, kebijakannya cukup toleran hingga terjadilah sebuah peristiwa tertentu yang kira-kira terjadi menjelang akhir masa pemerintahannya.{{sfn|Ridley|2019|pp=187–194}}

Penemuan arkeologi di Akhetaten menunjukkan bahwa banyak penduduk biasa di kota ini memilih untuk menghilangkan semua gambaran dewa Amun bahkan pada barang-barang pribadi kecil yang mereka miliki, seperti scarab peringatan atau pot rias. Hal ini mungkin terjadi karena mereka takut dituduh telah memiliki rasa simpati terhadap para pemuja Amun. Penggambaran untuk Amenhotep III, ayah Akhenaten, sebagian terhapus karena namanya mengandung bentuk tradisional Amun: Nebmaatre Amunhotep.{{sfn|Reeves|2019|pp=154–155}}

=== Setelah Akhenaten ===

Setelah kematian Akhenaten, Mesir perlahan-lahan kembali ke agama tradisional yang menganut sistem [[politeisme]], hal ini mungkin disebabkan karena kedekatan Aten dengan Akhenaten.{{sfn|Hornung|2001|p=56}} Atenisme kemungkinan besar tetap dominan selama masa pemerintahan penerus langsung Akhenaten, [[Smenkhkare]] dan [[Neferneferuaten]], serta pada awal masa pemerintahan Tutankhaten.{{sfn|Dodson|2018|pp=47, 50}} Selama beberapa tahun, para pemuja Aten dan pemuja Amun tetap hidup berdampingan dengan damai.{{sfn|Redford|1984|p=207}}{{sfn|Silverman|Wegner|Wegner|2006|pp=165–166}}

Namun seiring berjalannya waktu, penerus Akhenaten, dimulai dengan Tutankhaten, mengambil langkah untuk menjauhkan diri dari Atenisme. Tutankhaten dan istrinya [[Ankhesenpaaten]] menghapus Aten dari nama mereka dan mengubahnya menjadi Tutankhamun dan Ankhesenamun. Amun kemudian dipulihkan sebagai dewa tertinggi. Tutankhamun membangun kembali kuil para dewa lainnya, seperti yang dicatat pada Prasasti Restorasinya: "Dia mengatur ulang tanah ini, memulihkan adat istiadatnya seperti pada zaman Re. ... Dia memperbarui rumah para dewa dan membentuk semua gambar mereka. ... Dia mendirikan kuil mereka dan membuat patung mereka. ... Ketika dia mencari kawasan para dewa yang merupakan reruntuhan di negeri ini, dia membangunnya kembali seperti semula sejak zaman purba pertama."{{sfn|Hoffmeier|2015|pp=197, 239–242}} Selain itu, proyek pembangunan Tutankhamun di [[Thebes, Mesir|Thebes]] dan [[Karnak]] menggunakan [[talatat]] dari bangunan Akhenaten, yang menyiratkan bahwa Tutankhamun mungkin sudah mulai menghancurkan kuil yang didedikasikan untuk Aten. Kuil Aten terus dirobohkan di bawah pemerintahan Ay dan [[Horemheb]], penerus Tutankhamun dan firaun terakhir Dinasti Kedelapan Belas. Horemheb mungkin juga memerintahkan pembongkaran Akhetaten, ibu kota Akhenaten.{{sfn|van Dijk|2003|p=284}} Lebih jauh menggarisbawahi putusnya pemujaan Aten, Horemheb mengaku telah dipilih untuk memerintah oleh dewa [[Horus]]. Akhirnya, [[Seti I]], firaun kedua dari Dinasti Kesembilan Belas, memerintahkan agar nama Amun dikembalikan pada prasasti yang telah dihapus atau diganti oleh Aten.{{sfn|Hoffmeier|2015|pp=239–242}}

== Penggambaran artistik ==
{{further|Seni Amarna}}
[[Berkas:ReliefPortraitOfAkhenaten01.png|thumb|left|Akhenaten dalam gaya khas era Amarna.]]
[[Berkas:Colossal Statue of Amenhotep IV from Karnak, 1356-1350 BCE (5).jpg|thumb|left|Patung Akhenaten dalam koleksi [[Museum Mesir]], [[Kairo]].]]
Gaya seni yang berkembang pada masa pemerintahan Akhenaten dan penerus langsungnya, yang dikenal sebagai [[Seni Amarna]], sangat berbeda dari [[seni Mesir kuno|seni tradisional Mesir kuno]]. Representasinya lebih bersifat [[realisme (seni)|realistik]], [[ekspresionisme|ekspresionistis]], dan [[realisme (seni)|naturalistik]],{{sfn|Hornung|2001|pp=43–44}}{{sfn|Najovits|2004|p=144}} terutama dalam penggambaran hewan, tumbuhan, dan manusia, dan menyampaikan lebih banyak aksi dan gerakan baik untuk individu non-kerajaan maupun kerajaan dibandingkan representasi tradisional yang statis. Dalam seni tradisional, sifat ketuhanan seorang firaun diekspresikan dengan ketenangan, bahkan imobilitas.{{sfn|Baptista|Santamarina|Conant|2017}}{{sfn|Arnold|1996|p=viii}}{{sfn|Hornung|2001|pp=42–47}}

Penggambaran Akhenaten sendiri sangat berbeda dengan penggambaran firaun lainnya. Secara tradisional, penggambaran firaun—dan kelas penguasa Mesir—diidealkan, dan mereka ditampilkan dalam "gaya yang secara stereotip cantik" sebagai sosok yang berjiwa muda dan atletis.{{sfn|Sooke|2016}} Namun, penggambaran Akhenaten tidak konvensional dan "tidak menarik" dengan perut yang kendur, pinggul lebar, kaki kurus, pinggul besar, payudara yang "hampir feminin", dan bertubuh kurus. Wajahnya juga digambarkan "terlalu panjang;" dan memiliki bibir tebal.{{sfn|Takács|Cline|2015|pp=5–6}}

Berdasarkan representasi artistik Akhenaten dan keluarganya yang tidak biasa, termasuk kemungkinan penggambaran [[ginekomastia]] dan [[androgini]], beberapa orang berpendapat bahwa firaun dan keluarganya menderita [[sindrom kelebihan aromatase]] dan [[craniosynostosis|sindrom craniosynostosis sagittal]], atau [[sindrom Antley–Bixler]].{{sfn|Braverman|Redford|Mackowiak|2009}} Pada tahun 2010, hasil studi genetik yang dipublikasikan pada mumi Akhenaten tidak menemukan tanda-tanda ginekomastia atau sindrom Antley-Bixler,{{sfn|Hawass|Gad|Somaia|Khairat|2010}} meskipun hasil ini telah dipertanyakan.{{sfn|Braverman|Mackowiak|2010}}

Sebaliknya dengan berargumentasi mengenai penafsiran simbolis, [[Dominic Montserrat]] dalam ''Akhenaten: History, Fantasy and Ancient Egypt'' menyatakan bahwa "sekarang ada konsensus luas di kalangan ahli Mesir Kuno bahwa bentuk penggambaran fisik Akhenaten yang dilebih-lebihkan ... tidak boleh dibaca secara harfiah".{{sfn|Reeves|2019|pp=154–155}}{{sfn|Montserrat|2003}} Karena dewa Aten disebut sebagai "ibu dan ayah seluruh umat manusia", Montserrat dan yang lainnya berpendapat bahwa Akhenaten dibuat agar terlihat [[androgini]] dalam karya seni sebagai simbol androgini Aten.{{sfn|Najovits|2004|p=145}} Hal ini memerlukan "pengumpulan simbolis" semua atribut dewa pencipta ke dalam tubuh fisik raja sendiri, yang akan menampilkan berbagai fungsi Aten sebagai pemberi kehidupan di bumi.{{sfn|Montserrat|2003}} Akhenaten mengklaim gelar "Yang Unik dari Sang Re", dan dia mungkin mengarahkan senimannya untuk membedakannya dengan masyarakat umum melalui penyimpangan radikal dari citra firaun tradisional yang diidealkan.{{sfn|Montserrat|2003}}

Penggambaran anggota istana lainnya, khususnya anggota keluarga kerajaan, juga dilebih-lebihkan, dibuat bergaya, dan secara keseluruhan berbeda dari seni tradisional.{{sfn|Baptista|Santamarina|Conant|2017}} Secara signifikan, untuk pertama kalinya dan satu-satunya dalam sejarah seni kerajaan Mesir, kehidupan keluarga firaun ditampilkan di tengah-tengah aksi dalam berbagai situasi santai dan intim, mengambil bagian dalam aktivitas yang jelas-jelas naturalistik, dan menunjukkan kasih sayang kepada setiap orang lain, seperti berpegangan tangan dan berciuman.{{sfn|Aldred|1985|p=174}}{{sfn|Arnold|1996|p=114}}{{sfn|Hornung|2001|p=44}}{{sfn|Najovits|2004|pp=146–147}}

[[Berkas:Akhenaten with blue crown.jpg|thumb|left|upright|Patung kecil Akhenaten mengenakan Mahkota Perang Biru Mesir]]

Nefertiti juga muncul, baik di samping raja maupun sendirian, atau bersama putri-putrinya, dalam tindakan yang biasanya dilakukan oleh firaun, seperti saat "menghantam musuh", yang merupakan sebuah penggambaran tradisional firaun laki-laki.{{sfn|Arnold|1996|p=85}} Hal ini menunjukkan bahwa dia menikmati status yang tidak biasa sebagai seorang ratu. Representasi artistik awal dirinya cenderung tidak dapat dibedakan dari milik suaminya kecuali dari tanda kebesarannya. Namun, segera setelah berpindah ke ibu kota baru, Nefertiti mulai digambarkan dengan ciri-ciri khusus dirinya. Masih ada pertanyaan apakah keindahan Nefertiti adalah potret atau idealisme.{{sfn|Arnold|1996|pp=85–86}}

==Teori spekulatif==
[[File:Akhenaten trial piece.jpg|thumb|left|Karya percobaan pematung Akhenaten.]]
Status Akhenaten sebagai seorang revolusioner agama telah menimbulkan banyak [[alasan spekulatif|spekulasi]], mulai dari hipotesis ilmiah hingga teori [[ilmu pinggiran|pinggiran]] non-akademis. Meskipun beberapa orang percaya bahwa agama yang ia perkenalkan sebagian besar bersifat monoteistik, banyak yang lain melihat Akhenaten sebagai seorang praktisi [[monolatrisme]] Aten,{{sfn|Montserrat|2003|p=36}} karena ia tidak secara aktif menyangkal keberadaan dewa-dewa lain; ia hanya menahan diri untuk tidak menyembah apa pun kecuali Aten.

===Akhenaten dan monoteisme dalam agama Abrahamik===
Gagasan bahwa Akhenaten adalah pelopor agama monoteistik yang kemudian menjadi [[Yudaisme]] telah dipertimbangkan oleh berbagai sarjana.{{sfn|Freud|1939}}{{sfn|Stent|2002|pp=34–38}}{{sfn|Assmann|1997}}{{sfn|Shupak|1995}}{{sfn|Albright|1973}} Salah satu orang pertama yang menyebutkan hal ini adalah [[Sigmund Freud]], pendiri [[psikoanalisis]], dalam bukunya ''[[Moses and Monotheism]]''.{{sfn|Freud|1939}} Berdasarkan argumennya pada keyakinannya bahwa kisah Keluaran bersifat historis, Freud berpendapat bahwa [[Musa]] adalah seorang pendeta Atenis yang dipaksa meninggalkan Mesir bersama para pengikutnya setelah kematian Akhenaten. Freud berpendapat bahwa Akhenaten berusaha keras untuk mempromosikan monoteisme, sesuatu yang kemudian dapat dicapai oleh Musa dalam Alkitab.{{sfn|Freud|1939}} Setelah penerbitan bukunya, konsep tersebut memasuki kesadaran populer dan penelitian serius.{{sfn|Chaney|2006a|pp=62–69}}{{sfn|Chaney|2006b}}

Freud mengomentari hubungan antara [[Nama-nama Tuhan dalam agama Yahudi#Adonai|Adonai]], Aten dari Mesir dan nama dewa dari Suriah [[Adonis]] sebagai berasal dari akar yang sama;{{sfn|Freud|1939}} dalam hal ini ia mengikuti argumen ahli mesir [[Arthur Weigall]]. Pendapat [[Jan Assmann]] adalah bahwa 'Aten' dan 'Adonai' tidak berhubungan secara linguistik.{{sfn|Assmann|1997|pp=23–24}}

Terdapat kemiripan yang kuat antara [[Himne Agung untuk Aten]] karya Akhenaten dan [[Kitab Mazmur|Mazmur Alkitab]] [[Mazmur 104|104]], namun terdapat perdebatan mengenai hubungan yang tersirat dalam kemiripan ini.{{Sfnm|Hoffmeier|2015|1pp=246–[https://books.google.com/books?id=0jODBgAAQBAJ&pg=PA256 256]|1ps=: "...it seems best to conclude for the present that the "parallels" between Amarna hymns to Aten and Psalm 104 should be attributed to "the common theology" and the "general pattern"..."|
<p>Hoffmeier|2005|2p=[https://books.google.com/books?id=EVcSDAAAQBAJ&pg=PA239 239]|2ps=: "...There has been some debate whether the similarities direct or indirect borrowing... it is unlikely that "the Israelite who composed Psalm 104 borrowed directly from the sublime Egyptian 'Hymn to the Aten'," as Stager has recently claimed."|
<p>Alter|2018|3p=[https://books.google.com/books?id=72FjDwAAQBAJ&pg=PA54 54]|3ps=: "...I think there may be some likelihood, however unprovable, that our psalmist was familiar with at least an intermediate version of Akhenaton's hymn and adopted some elements from it."|
<p>Brown|2014|4p=61–[https://books.google.com/books?id=Cs3RAgAAQBAJ&pg=PA73 73]|4ps=: "the question of the relationship between Egyptian hymns and the Psalms remains open"}}{{Sfnm|Assmann|2020|1pp=[https://books.google.com/books?id=8SCyDwAAQBAJ&pg=PA40 40]–[https://books.google.com/books?id=8SCyDwAAQBAJ&pg=PA43 43]|1ps=: "Verses 20–30 cannot be understood as anything other than a loose and abridged translation of the "Great Hymn":..."|<p>Day|2014|2pp=[https://books.google.com/books?id=rtveBAAAQBAJ&pg=PA22 22]–23|2ps=: "...a significant part of the rest Of Psalm 104 (esp. vv. 20–30) is dependent on... Akhenaten's Hymn to the Sun god Aten... these parallels almost all come in the same order:..."|<p>Day|2013|3pp=[https://books.google.com/books?id=F8LyON8_-j0C&pg=PA223 223]–224|3ps=: "...this dependence is confined to vv. 20–30. Here the evidence is particularly impressive, since we have six parallels with Akhenaten's hymn... occurring in the identical order, with one exception."|<p>Landes|2011|4pp=[https://books.google.com/books?id=wdJoAgAAQBAJ&pg=PA155 155], [https://books.google.com/books?id=wdJoAgAAQBAJ&pg=PA178 178]|4ps=: "the hymn to Aten quoted as epigraph to this chapter—replicates the intense religiosity and even the language of the Hebrew Psalm 104.  Indeed, most Egyptologists argue that this hymn inspired the psalm...", "...For some, the relationship to Hebraic monotheism seems extremely close, including the nearly verbatim passages in Psalm 104 and the "Hymn to Aten" found in one of the tombs at Akhetaten..."|<p>Shaw|2004|5p=[https://books.google.com/books?id=ZR173Wu9uw4C&pg=PA19 19] |5ps=: "An intriguing direct literary (and perhaps religious) link between Egypt and the Bible is Psalm 104, which has strong similarities with a hymn to the Aten"}}

Sementara yang lain telah menyamakan beberapa aspek hubungan Akhenaten dengan Aten dengan hubungan, dalam tradisi Kristen, antara [[Yesus|Yesus Kristus]] dan Tuhan, khususnya penafsiran yang lebih menekankan penafsiran monoteistik tentang Atenisme daripada penafsiran henoteistik. [[Donald B. Redford]] telah mencatat bahwa beberapa orang memandang Akhenaten sebagai [[tipologi (teologi)|pertanda Yesus]]. "Lagipula, Akhenaten menyebut dirinya sebagai putra satu-satunya dewa: 'Putra tunggalmu yang keluar dari tubuhmu'."{{sfn|Redford|1987}} [[James Henry Breasted]] menyamakannya dengan Yesus,{{sfn|Levenson|1994|p=60}} [[Arthur Weigall]] melihatnya sebagai pendahulu Kristus yang gagal dan [[Thomas Mann]] melihatnya "sebagai orang yang benar di jalan namun bukan orang yang tepat untuk jalan itu".{{sfn|Hornung|2001|p=14}}

Meskipun para akademisi seperti Brian Fagan (2015) dan Robert Alter (2018) telah membuka kembali perdebatan ini, pada tahun 1997, Redford menyimpulkan:
{{blockquote|Sebelum banyak bukti arkeologi dari Thebes dan Tell el-Amarna tersedia, angan-angan terkadang mengubah Akhenaten menjadi guru yang manusiawi dari Tuhan yang sejati, mentor Musa, sosok yang seperti Kristus, seorang filsuf pra-zamannya. Namun, makhluk-makhluk khayalan ini kini mulai menghilang seiring dengan munculnya realitas sejarah secara bertahap. Ada sedikit atau tidak ada bukti yang mendukung gagasan bahwa Akhenaten adalah pencetus monoteisme penuh yang kita temukan dalam Alkitab. Monoteisme dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Baru memiliki perkembangannya sendiri yang terpisah—yang dimulai lebih dari setengah milenium setelah kematian firaun.{{sfn|Redford|Shanks|Meinhardt|1997}}}}

===Kemungkinan penyakit===

[[File:Hieratic inscription on a pottery fragment. It records year 17 of Akhenaten's reign and reference to wine of the house of Aten. From Amarna, Egypt. The Petrie Museum of Egyptian Archaeology, London.jpg|thumb|Prasasti hieratik pada pecahan tembikar. Prasasti ini mencatat tahun ke-17 pemerintahan Akhenaten dan merujuk pada anggur dari keluarga Aten. Dari Amarna, Mesir. Museum Arkeologi Mesir Petrie, London.]]
[[File:Limestone trial piece of a king, probably Akhenaten, and a smaller head of uncertain gender. From Amarna, Egypt. 18th Dynasty. The Petrie Museum of Egyptian Archaeology, London.jpg|thumb|Potongan batu kapur dari seorang raja, mungkin Akhenaten, dan kepala yang lebih kecil dengan jenis kelamin yang tidak pasti. Dari Amarna, Mesir – Dinasti ke-18. Museum Arkeologi Mesir Petrie, London.]]

Penggambaran Akhenaten yang tidak konvensional—berbeda dari norma atletik tradisional dalam penggambaran firaun—telah menyebabkan para ahli Mesir Kuno pada abad ke-19 dan ke-20 menduga bahwa Akhenaten memiliki semacam kelainan genetik.{{sfn|Takács|Cline|2015|pp=5–6}} Berbagai penyakit telah dikemukakan, dengan [[distrofi adiposogenital|sindrom Fröhlich]] atau [[sindrom Marfan]] yang paling sering disebutkan.{{sfn|Ridley|2019|p=87}}

[[Cyril Aldred]],{{sfn|Aldred|1991}} menindaklanjuti argumen sebelumnya dari [[Grafton Elliot Smith]]{{sfn|Smith|1923|pp=83–88}} dan [[James Strachey]],{{sfn|Strachey|1939}} menyarankan bahwa Akhenaten mungkin menderita sindrom Fröhlich berdasarkan rahangnya yang panjang dan penampilannya yang feminin. Namun, hal ini tidak mungkin, karena kelainan ini mengakibatkan [[infertilitas|kemandulan]] dan Akhenaten diketahui telah menjadi ayah dari banyak anak. Anak-anaknya berulang kali digambarkan melalui bukti arkeologi dan ikonografi selama bertahun-tahun.{{sfn|Hawass|2010}}

Burridge{{sfn|Burridge|1995}} mengemukakan bahwa Akhenaten mungkin menderita sindrom Marfan, yang tidak seperti sindrom Fröhlich, tidak mengakibatkan gangguan mental atau kemandulan. Orang yang mengidap sindrom Marfan cenderung tinggi, dengan wajah panjang dan kurus, tengkorak memanjang, tulang rusuk tumbuh besar, dada berbentuk corong atau dada merpati, langit-langit mulut melengkung tinggi atau sedikit terbelah, serta panggul lebih besar, dengan paha membesar dan betis kurus, gejala yang muncul dalam beberapa penggambaran Akhenaten.{{sfn|Lorenz|2010}} Sindrom Marfan merupakan karakteristik dominan, yang berarti mereka yang terkena memiliki peluang 50% untuk mewariskannya kepada anak-anak mereka.{{sfn|National Center for Advancing Translational Sciences|2017}} Namun, tes DNA pada Tutankhamun pada tahun 2010 terbukti negatif terhadap sindrom Marfan.{{sfn|Schemm|2010}}

Pada awal abad ke-21, sebagian besar ahli Mesir Kuno berpendapat bahwa penggambaran Akhenaten bukanlah hasil dari kondisi genetik atau medis, tetapi harus ditafsirkan sebagai penggambaran bergaya yang dipengaruhi oleh Atenisme.{{sfn|Reeves|2019|pp=154–155}}{{sfn|Montserrat|2003}} Akhenaten dibuat tampak androgini dalam karya seni sebagai simbol androgini Aten.{{sfn|Montserrat|2003}}

==Penggambaran budaya ==

Kehidupan, prestasi, dan warisan Akhenaten telah dilestarikan dan digambarkan dalam banyak cara, dan ia telah muncul dalam karya-karya budaya tinggi dan populer sejak penemuannya kembali pada abad ke-19 M. Akhenaten—bersama dengan [[Cleopatra]] dan [[Alexander yang Agung]]—termasuk di antara tokoh sejarah kuno yang paling sering dipopulerkan dan difiksikan.{{sfn|Montserrat|2003|p=139}}

Di halaman, novel-novel Amarna paling sering mengambil salah satu dari dua bentuk. Yaitu ''[[Bildungsroman]]'', yang berfokus pada pertumbuhan psikologis dan moral Akhenaten yang berkaitan dengan pembentukan Atenisme dan Akhetaten, serta perjuangannya melawan kultus Amun di Thebes. Sebaliknya, penggambaran sastranya berfokus pada akibat dari pemerintahannya dan agamanya.{{sfn|Montserrat|2003|p=144}} Garis pemisah juga ada antara penggambaran Akhenaten sebelum tahun 1920-an dan sesudahnya, ketika semakin banyak penemuan arkeologi mulai memberikan para seniman bukti material tentang kehidupan dan pemerintahannya. Jadi, sebelum tahun 1920-an, Akhenaten muncul sebagai "hantu, sosok spektral" dalam seni, sedangkan sejak saat itu ia menjadi realistis, "material dan nyata".{{sfn|Montserrat|2003|p=154}} Contoh dari yang pertama termasuk novel roman ''In the Tombs of the Kings'' (1910) oleh [[Lilian Bagnall]]—penampilan pertama Akhenaten dan istrinya Nefertiti dalam fiksi—dan ''A Wife Out of Egypt'' (1913) serta ''There Was a King in Egypt'' (1918) oleh [[Norma Lorimer]]. Contoh yang terakhir termasuk ''Akhnaton King of Egypt'' (1924) oleh [[Dmitry Merezhkovsky]], ''[[Joseph and His Brothers]]'' (1933–1943) oleh [[Thomas Mann]], ''Akhnaton'' (1973) olej [[Agatha Christie]], dan ''[[Akhenaten, Dweller in Truth]]'' (1985) ole [[Naguib Mahfouz]]. Akhenaten juga ditampilkan dalam ''[[The Egyptian]]'' (1945) oleh [[Mika Waltari]], yang kemudian diadaptasi ke dalam film ''[[The Egyptian (film)|The Egyptian]]'' (1953). Dalam film ini, Akhenaten, diperankan oleh [[Michael Wilding]], muncul untuk mewakili [[Yesus Kristus]] dan para pengikut pra-[[Kristen]].{{sfn|Montserrat|2003|pp=163, 200–212}}

Citra Akhenaten yang diseksualisasikan, yang dibangun dari ketertarikan Barat pada penggambaran [[androgini|androgini]] firaun, potensi [[homoseksualitas]] yang dirasakan, dan identifikasi dengan [[kompleks Oedipus|cerita Oedipal]], juga memengaruhi karya seni modern.{{sfn|Montserrat|2003|pp=168, 170}} Dua penggambaran yang paling menonjol adalah ''Akenaten'' (1975), skenario yang belum difilmkan oleh [[Derek Jarman]], dan ''[[Akhnaten (opera)|Akhnaten]]'' (1984), sebuah opera oleh [[Philip Glass]].{{sfn|Montserrat|2003|pp=175–176}}{{sfn|Davidson|2019}} Keduanya dipengaruhi oleh teori [[Immanuel Velikovsky]] yang belum terbukti dan tidak didukung secara ilmiah, yang menyamakan [[Oedipus]] dengan Akhenaten,{{sfn|Montserrat|2003|p=176}} walaupun Glass secara khusus menyangkal kepercayaan pribadinya pada teori Oedipus Velikovsky, atau peduli terhadap validitas historisnya, alih-alih tertarik pada potensi teatrikalitasnya.<ref>[[Philip Glass|Glass, Philip]] (1987) ''Music by Philip Glass'' New York: Harper & Row. p.137-138. {{isbn|0-06-015823-9}}</ref>

Pada abad ke-21, Akhenaten muncul sebagai antagonis dalam buku komik dan permainan video. Misalnya, ia adalah antagonis utama dalam [[seri terbatas (komik)|seri buku komik terbatas]] ''[[Marvel: The End]]'' (2003). Dalam seri ini, Akhenaten diculik oleh ordo alien pada [[abad ke-14 SM]] dan muncul kembali di Bumi modern untuk memulihkan kerajaannya. Ia ditentang oleh hampir semua pahlawan super dan penjahat super lainnya di jagat komik Marvel dan akhirnya dikalahkan oleh [[Thanos]].{{sfn|Marvel|2021}} Selain itu, Akhenaten muncul sebagai musuh dalam ''[[Assassin's Creed Origins]] [[Assassin's Creed Origins#The Curse of the Pharaohs|The Curse of the Pharaohs]]'' [[konten yang dapat diunduh]] (2017), dan harus dikalahkan untuk menghapus kutukannya di Thebes.{{sfn|Marvel|2021}} Kehidupan setelah kematiannya mengambil bentuk 'Aten', sebuah lokasi yang sangat terinspirasi oleh arsitektur kota Amarna.{{sfn|Hotton|2018}}

Band [[death metal]] Amerika [[Nile (band)|Nile]] menggambarkan penghakiman, hukuman, dan penghapusan Akhenaten dari sejarah di tangan [[dewa-dewa Mesir Kuno|pantheon]] yang ia gantikan dengan Aten, dalam lagu "Cast Down the Heretic", dari album mereka tahun 2005 ''[[Annihilation of the Wicked]]''. Dia juga ditampilkan pada sampul album mereka tahun 2009, ''[[Those Whom the Gods Detest]]''.

== Lihat pula ==
* [[Surat Amarna]]
* [[Kronologi Baru (Rohl)]]

== Referensi ==
{{reflist}}
=== Bibliografi===
{{refbegin|30em}}
* {{cite encyclopedia |url=http://dictionary.reference.com/browse/akhenaten |title=Akhenaten |dictionary=Dictionary.com |access-date=October 2, 2008 |archive-url=https://web.archive.org/web/20081014190649/http://dictionary.reference.com/browse/Akhenaten |archive-date=October 14, 2008 |url-status=live |ref={{harvid|Dictionary.com|2008}}}}
* {{cite encyclopedia |last=Dorman |first=Peter F. |author-link=Peter Dorman |url=https://www.britannica.com/EBchecked/topic/11544/Akhenaton |title=Akhenaton (King of Egypt) |encyclopedia=Britannica.com |access-date=August 25, 2012 |ref={{harvid|Britannica.com|2012}}}}
* {{cite journal | last1 = Albright | first1 = William F. | year = 1973 | title = From the Patriarchs to Moses II. Moses out of Egypt | journal = The Biblical Archaeologist | volume = 36 | issue = 2 | pages = 48–76 | doi = 10.2307/3211050 | jstor = 3211050 | s2cid = 135099403|ref={{sfnref|Albright|1973}}}}
* {{cite book |last1=Aldred |first1=Cyril |year=1968 |title=Akhenaten, Pharaoh of Egypt: A New Study |url=https://archive.org/details/akhenatenpharaoh0000aldr_r4b9 |series=New Aspects of Antiquity |language=en |edition=1st |location=London |publisher=Thames and Hudson |isbn=978-0500390047|ref={{sfnref|Aldred|1968}}}}
* {{cite book
 |last = Aldred
 |first = Cyril
 |author-link = Cyril Aldred
 |year = 1985
 |orig-year = 1980
 |title = Egyptian art in the Days of the Pharaohs 3100–32 BC
 |series = World of Art
 |location = London; New York
 |publisher = Thames & Hudson
 |isbn = 0-500-20180-3
 |lccn = 84-51309
 |ref={{sfnref|Aldred|1985}}
 }}
* {{Cite book
 | last = Aldred
 | first = Cyril
 | author-link = Cyril Aldred
 | title = Akhenaten, King of Egypt
 | orig-year = 1988
 | year = 1991
 | location = London
 | publisher = Thames and Hudson
 | isbn = 0500276218
 |ref={{sfnref|Aldred|1991}}
 }}
* {{cite journal |last1=Allen |first1=James Peter |author-link=James Peter Allen |year=1988 |title=Two Altered Inscriptions of the Late Amarna Period |journal=Journal of the American Research Center in Egypt |language=en |publisher=American Research Center in Egypt |location=San Antonio, Texas |volume=25 |pages=117–126 |doi=10.2307/40000874 |doi-access=free |issn=0065-9991 |jstor=40000874 |jstor-access=free|ref={{sfnref|Allen|1988}}}}
* {{Cite book|title=Encyclopedia of Religion|last=Allen|first=James P.|publisher=Macmillan Reference|year=2005|editor-last=Jones|editor-first=L|chapter=Akhenaton|ref={{sfnref|Allen|2005}}}}
* {{cite book
 |last1 = Allen
 |first1 = James Peter
 |author-link1 = James Peter Allen
 |year = 2009
 |chapter = The Amarna Succession
 |editor1-last = Brand
 |editor1-first = Peter
 |editor-link1 = Peter J. Brand
 |editor2-last = Cooper
 |editor2-first = Louise
 |title = Causing His Name to Live: Studies in Egyptian Epigraphy and History in Memory of William J. Murnane
 |url = https://cpb-us-w2.wpmucdn.com/blogs.memphis.edu/dist/4/463/files/2014/03/Allen-z82g3a.pdf
 |url-status = live
 |series = Culture and History of the Ancient Near East
 |volume = 37
 |pages = 9–20
 |location = Leiden
 |publisher = E. J. Brill Academic Publishers
 |doi = 10.1163/ej.9789004176447.i-240.9
 |isbn = 978-90-47-42988-3
 |archive-url = https://web.archive.org/web/20200521172433/https://cpb-us-w2.wpmucdn.com/blogs.memphis.edu/dist/4/463/files/2014/03/Allen-z82g3a.pdf
 |archive-date = May 21, 2020
 |access-date = May 21, 2020
 |ref={{sfnref|Allen|2009}}
 }}
* {{cite book |last1=Alter |first1=Robert |author1-link=Robert Alter |editor1-last=Couey |editor1-first=J. Blake |editor2-last=James |editor2-first=Elaine T. |title=Biblical Poetry and the Art of Close Reading |date=2018 |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-1-107-15620-3 |url=https://books.google.com/books?id=72FjDwAAQBAJ&pg=PA54 |language=en|ref={{sfnref|Alter|2018}}}}
* {{cite web
 |url = https://www.marvel.com/characters/akhenaten
 |title = Amenhotep IV – Akhenaten
 |publisher = Marvel
 |year = 2021
 |access-date = April 4, 2021
 |ref={{harvid|Marvel|2021}}
 }}
* {{cite book |last1=Arnold |first1=Dieter |year=2003 |orig-year=1994 |editor1-last = Strudwick |editor1-first=Nigel |editor2-last= Strudwick |editor2-first=Helen |title=The Encyclopaedia of Ancient Egyptian Architecture |url=https://archive.org/details/encyclopaediaofa00diet |edition=English language |location=London |publisher=[[I.B. Tauris]] |isbn=1-86064-465-1}}
* {{cite book
 |last = Arnold
 |first = Dorothea
 |year = 1996
 |title = The Royal Women of Amarna: Images of Beauty from Ancient Egypt
 |type = Exhibition catalogue
 |location = New York
 |publisher = [[The Metropolitan Museum of Art]]
 |isbn = 0-87099-816-1|ref={{sfnref|Arnold|1996}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = Assmann
 |first1 = Jan
 |year = 1997
 |title = Moses the Egyptian: The Memory of Egypt in Western Monotheism
 |location = Cambridge, Massachusetts
 |publisher = [[Harvard University Press]]
 |isbn = 0-674-58739-1|ref={{sfnref|Assmann|1997}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = Assmann
 |first1 =Jan
 |author-link1 = Jan Assmann
 |year = 2005
 |chapter = 'Axial' Breakthroughs and Semantic 'Relocations' in Ancient Egypt and Israel
 |chapter-url = https://core.ac.uk/download/pdf/83650047.pdf
 |editor1-last = Giesen
 |editor1-first = Bernhard
 |editor2-last = Šuber
 |editor2-first = Daniel
 |title = Religion And Politics: Cultural Perspectives
 |location = Leiden; Boston
 |publisher = [[Brill Publishers|Brill Academic Publishers]]
 |type = Conference publication
 |series = International Studies in Religion and Society
 |volume = 3
 |pages = 39–53
 |isbn = 978-90-04-14463-7
 |access-date = June 21, 2020|ref={{sfnref|Assmann|2005}}
 }}
* {{cite book |last1=Assmann |first1=Jan |title=The Invention of Religion: Faith and Covenant in the Book of Exodus |date=2020 |publisher=Princeton University Press |isbn=978-0-691-20319-5 |url=https://books.google.com/books?id=8SCyDwAAQBAJ&pg=PA40|ref={{sfnref|Assmann|2020}}}}
* {{cite book
 |last = Baines
 |first = John Robert
 |author-link = John Baines (Egiptologis)
 |year = 2007
 |title = Visual and Written Culture in Ancient Egypt
 |url = https://archive.org/details/visualwrittencul0000bain
 |location = Oxford; New York
 |publisher = [[Oxford University Press]]
 |isbn = 978-0-19-815250-7
 |oclc = 804615763|ref={{sfnref|Baines|2007}}
 }}
* {{cite book |author-last1=Baikie |author-first1=James |year=1926 |title=The Amarna Age |url=https://archive.org/details/amarnaagestudyof0000baik |language=en |location=London |publisher=A. and C. Black|ref={{sfnref|Baikie|1926}}}}
* {{Cite news
 |last1 = Baptista
 |first1 = Fernando G.
 |last2 = Santamarina
 |first2 = Oscar
 |last3 = Conant
 |first3 = Eve
 |url = http://www.nationalgeographic.com/magazine/2017/05/akhenaten-revolutionary-egypt-king-art-architecture
 |title = The Age of Akhenaten
 |date = April 20, 2017
 |access-date = June 11, 2020
 |work = [[National Geographic]]
 |archive-url = https://web.archive.org/web/20181119031912/https://www.nationalgeographic.com/magazine/2017/05/akhenaten-revolutionary-egypt-king-art-architecture/
 |archive-date = November 19, 2018
 |url-status = live|ref={{sfnref|Baptista|Santamarina|Conant|2017}}
}}
* {{cite book
 |last1 = Bárta
 |first1 = Miroslav
 |last2 = Dulíková
 |first2 = Veronika
 |year = 2015
 |chapter = Divine and Terrestrial: The Rhetoric of Power in Ancient Egypt (The Case of Nyuserra)
 |editor1-last = Coppens
 |editor1-first = Filip
 |editor2-last = Janák
 |editor2-first = Jiří
 |editor3-last = Vymazalová
 |editor3-first = Hana
 |title = Royal versus Divine Authority: Acquisition, Legitimization and Renewal of Power: 7th Symposium on Egyptian Royal Ideology, Prague, June 26–28, 2013
 |location = Wiesbaden
 |publisher = Harrassowitz Verlag
 |type = Conference publication
 |series = Königtum, Staat und Gesellschaft früher Hochkulturen
 |volume = 4,4
 |pages = 31–47
 |isbn = 978-3-447-10427-2
 |oclc = 940935344|ref={{sfnref|Bárta|Dulíková|2015}}
 }}
* {{Cite book
 |last = von Beckerath
 |first =Jürgen
 |date = 1997
 |title = Chronologie des Pharaonischen Ägypten: Die Zeitbestimmung der ägyptischen Geschichte von der Vorzeit bis 332 v. Chr
 |series = Münchner Ägyptologische Studien
 |language = de
 |volume = 46
 |location = Mainz
 |publisher = Philipp von Zabern
 |isbn = 3805323107|ref={{sfnref|von Beckerath|1997}}
}}
* {{cite book
 |last1 = Berman
 |first1 = Lawrence
 |year = 2004
 |orig-year = 1998
 |chapter = Overview of Amenhotep III and His Reign
 |editor1-last = O'Connor
 |editor1-first = David B.
 |editor1-link = David O'Connor (Egyptologist)
 |editor2-last = Cline
 |editor2-first = Eric H.
 |editor2-link = Eric H. Cline
 |title = Amenhotep III: Perspectives on His Reign
 |location = Ann Arbor
 |publisher = The University of Michigan Press
 |isbn = 0-472-08833-5|ref={{sfnref|Berman|2004}}
 }}
* {{cite journal |last1=Bickerstaffe |first1=Dylan |year=2010 |title=The King Is Dead. How Long Lived the King? |journal=[[Kmt (majalah)|Kmt]] |location=Weaverville, North Carolina |publisher=Kmt Communications |volume=21 |issue=2 |issn=1053-0827|ref={{sfnref|Bickerstaffe|2010}}}}
* {{cite book |author1-last=Brand |author1-first=Peter J. |editor1-last=Davies |editor1-first=Vanessa |editor2-last=Laboury |editor2-first=Dimitri |title=The Oxford Handbook of Egyptian Epigraphy and Palaeography |location=Oxford, New York |publisher=Oxford University Press |year=2020 |series=Oxford Handbooks |isbn=978-0190604653 |chapter=The Historical Record|ref={{sfnref|Brand|2020}}}}
* {{cite journal |last1=Braverman |first1=Irwin M. |last2=Mackowiak |first2=Philip A. |date=June 23, 2010 |title=King Tutankhamun's Family and Demise |url=https://jamanetwork.com/journals/jama/article-abstract/186118 |access-date=May 24, 2020 |url-access=limited |journal=Journal of the American Medical Association |publisher=American Medical Association |location=Chicago, Illinois |volume=303 |issue=24 |department=Letters |pages=2471–2475 |doi=10.1001/jama.2010.821 |issn=1538-3598 |pmid=20571008|ref={{sfnref|Braveman|Mackowiak|2010}}}}
* {{cite journal |last1=Braverman |first1=Irwin M. |last2=Redford |first2=Donald B. |author-link2=Donald B. Redford |last3=Mackowiak |first3=Philip A. |date=April 21, 2009 |title=Akhenaten and the Strange Physiques of Egypt's 18th Dynasty |journal=Annals of Internal Medicine |publisher=American College of Physicians |volume=150 |issue=8 |pages=556–560 |doi=10.7326/0003-4819-150-8-200904210-00010 |issn=1539-3704 |oclc=43032966 |pmid=19380856|s2cid=24766974 |ref={{sfnref|Braveman|Redford|Mackowiak|2009}}}}
* {{cite book
 |year = 2001
 |orig-year = 1906
 |editor1-last = Breasted
 |editor1-first = James Henry
 |editor1-link = James Henry Breasted
 |title= [[Ancient Records of Egypt]]
 |volume = 2
 |edition = Paperback
 |location = Urbana; Chicago
 |publisher = University of Illinois Press
 |isbn = 0-252-06974-9|ref={{sfnref|Breasted|1906}}
}}
* {{cite book
 |last1 = Breasted
 |first1 = James Henry
 |author-link1 = James Henry Breasted
 |year = 1909
 |title = A History Of Egypt: From the Earliest Times to the Persian Conquest
 |url = https://archive.org/details/ahistoryegyptfr02breagoog
 |edition = 2nd
 |location = New York
 |publisher = [[Charles Scribner's Sons]]
 |oclc = 848576611|ref={{sfnref|Brasted|1909}}
}}
* {{cite book
 |last = Breasted
 |first = James Henry
 |author-link = James Henry Breasted
 |year = 1972
 |title = Development of religion and thought in ancient Egypt
 |location = Philadelphia, Pennsylvania
 |publisher = University of Pennsylvania Press
 |isbn = 978-0-8122-1045-3|ref={{sfnref|Breasted|1972}}
 }}
* {{cite book |last1=Brown |first1=William P. |title=The Oxford Handbook of the Psalms |date=2014 |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-19-979050-0 |url=https://books.google.com/books?id=Cs3RAgAAQBAJ&pg=PA73 |language=en|ref={{sfnref|Brown|2014}}}}
* {{cite book
 |last1 = Bryce
 |first1 = Trevor Robert
 |author-link1 = Trevor R. Bryce
 |year = 1998
 |title= The Kingdom of the Hittites
 |url = https://archive.org/details/kingdomofhittite0000bryc
 |edition = First
 |location = Oxford; New York
 |publisher = Clarendon Press; Oxford University Press
 |isbn = 0198140959
 |lccn = 97014411|ref={{sfnref|Bryce|1998}}
}}
* {{cite journal |last1=Burridge |first1=A. |title = Did Akhenaten Suffer From Marfan's Syndrome? |journal = Akhenaten Temple Project Newsletter |issue = 3 |date = September 1995|ref={{sfnref|Burridge|1995}}}}
* {{cite journal
 |last1 = Chaney
 |first1 = Edward
 |author-link1 = Edward Chaney
 |year = 2006a
 |title = Freudian Egypt
 |journal = [[The London Magazine]]
 |location = London
 |publisher = [[Burhan Al-Chalabi]]
 |volume = 2016
 |issue = April/May
 |pages = 62–69
 |issn = 0024-6085|ref={{sfnref|Chaney|2006a}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = Chaney
 |first1 = Edward
 |author-link1 = Edward Chaney|ref={{sfnref|Chaney|2006b}}
 |year = 2006b
 |title = Sites of Exchange: European Crossroads and Faultlines
 |chapter = Egypt in England and America: The Cultural Memorials of Religion, Royalty and Revolution
 |editor1-last = Ascari
 |editor1-first = Maurizio
 |editor2-last = Corrado
 |editor2-first = Adriana
 |series = Internationale Forschungen Zur Allgemeinen Und Vergleichenden Literaturwissenschaft
 |volume = 103
 |location = Amsterdam
 |publisher = Rodopi
 |pages = 39–69
 |isbn = 978-9042020153
 }}
* Clayton, Peter  (2006). ''Chronicle of the Pharaohs'', Thames and Hudson
* {{cite book |year=2002 |orig-year=2000 |editor1-last=Cohen |editor1-first=Raymond |editor2-last=Westbrook |editor2-first=Raymond |title=Amarna Diplomacy: The Beginnings of International Relations |edition=Paperback |location=Baltimore; London |publisher=The Johns Hopkins University Press |isbn=0-8018-7103-4|ref={{sfnref|Cohen|Westbrook|2002}}}}
* {{cite book
 |last1 = Darnell
 |first1 = John Coleman
 |author-link1 = John Coleman Darnell
 |last2 = Manassa
 |first2 = Colleen
 |author-link2 = Colleen Darnell
 |year = 2007
 |title = Tutankhamun's Armies: Battle and Conquest during Ancient Egypt's Late 18th Dynasty
 |url = https://archive.org/details/tutankhamunsarmi0000darn
 |location = Hoboken, New Jersey
 |publisher = [[Wiley (publisher)|John Wiley & Sons, Inc.]]
 |isbn = 978-0-471-74358-3
 |oclc = 70265584|ref={{sfnref|Darnell|Manassa|2007}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = David
 |first1 = Rosalie
 |year = 1998
 |title = Handbook to Life in Ancient Egypt
 |url = https://archive.org/details/handbooktolifein00aros
 |publisher = Facts on File Inc.|ref={{sfnref|David|1998}}
 }}
* {{cite web
 |url = https://www.vulture.com/2019/11/review-philip-glasss-akhnaten-at-the-metropolitan-opera.html
 |title = Gleaming and Self-Aware, Philip Glass's Akhnaten Is Borne to the Met
 |last = Davidson
 |first = Justin
 |date = November 11, 2019
 |website = Vulture
 |publisher = Vox Media
 |access-date = April 4, 2021
 |url-status = live
 |archive-url = https://web.archive.org/web/20201021203512/https://www.vulture.com/2019/11/review-philip-glasss-akhnaten-at-the-metropolitan-opera.html
 |archive-date = October 21, 2020|ref={{sfnref|Davidson|2019}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = Davies
 |first1 = Norman de Garis
 |author-link1 = N. de Garis Davies
 |year = 1903–1908
 |title = The Rock Tombs of El Amarna
 |series = Memoir (Archaeological Survey of Egypt)
 |volume = 13–14
 |location = London
 |publisher = [[Egypt Exploration Society|Egypt Exploration Fund]]
 |oclc = 11263615|ref={{sfnref|Davies|1903–1908}}
}}
* {{cite book |last1=Day |first1=John |author1-link=John Day (cendekiawan Alkitabiah) |editor1-last=Gillingham |editor1-first=Susan |editor1-link=Susan Gillingham |title=Jewish and Christian Approaches to the Psalms: Conflict and Convergence |date=2013 |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-19-969954-4 |pages=211–228 |chapter-url=https://books.google.com/books?id=F8LyON8_-j0C&pg=PA223 |chapter=Psalm 104 and Akhenaten's Hymn to the Sun|ref={{sfnref|Day|2013}}}}
* {{cite book |last1=Day |first1=John |title=From Creation to Babel: Studies in Genesis 1-11 |date=2014 |publisher=Bloomsbury Publishing |isbn=978-0-567-37030-3 |url=https://books.google.com/books?id=rtveBAAAQBAJ&pg=PA22 |language=en|ref={{sfnref|Day|2014}}}}
* {{cite book
 |last1 = Desroches-Noblecourt
 |first1 = Christiane
 |year = 1963
 |title = Tutankhamen: Life and Death of a Pharaoh
 |url = https://archive.org/details/tutankhamenlifed00desr
 |others = Illustrated by F. L. Kenett
 |edition = 1st
 |location = New York
 |publisher = New York Graphic Society
 |isbn = 978-0821201510|ref={{sfnref|Desroches-Noblecourt|1963}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = van Dijk
 |first1 = Jacobus
 |year = 2003
 |orig-year = 2000
 |chapter = The Amarna Period and the Later New Kingdom (c.1352–1069 BC)
 |chapter-url = http://www.jacobusvandijk.nl/docs/OHAE_2003_Amarna.pdf
 |editor1-last= Shaw
 |editor1-first = Ian
 |editor1-link = Ian Shaw (Egyptologist)
 |title = The Oxford History of Ancient Egypt
 |url-status = live
 |edition = New
 |location = Oxford; New York
 |publisher = [[Oxford University Press]]
 |pages = 265–307
 |isbn = 978-0-19-280458-7
 |archive-url = https://web.archive.org/web/20180619061450/http://www.jacobusvandijk.nl/docs/OHAE_2003_Amarna.pdf
 |archive-date = June 19, 2018
 |access-date = June 21, 2020|ref={{sfnref|van Dijk|2003}}
 }}
* {{cite book |last1=Dodson |first1=Aidan |author-link1=Aidan Dodson |year=2012 |chapter=Akhenaten (Amenhotep IV) |editor1-last=Bagnall |editor1-first=Roger S. |editor-link1=Roger S. Bagnall |editor2-last=Brodersen |editor2-first=Kai |editor-link2=Kai Brodersen |editor3-last=Champion |editor3-first=Craige B. |editor4-last=Erskine |editor4-first=Andrew |editor5-last=Huebner |editor5-first=Sabine R. |editor-link5=Sabine R. Huebner |title=The Encyclopedia of Ancient History |volume=1 |location=Malden, Massachusetts |publisher=Blackwell Publishing Ltd. |isbn=978-1405179355 |oclc=230191195|ref={{sfnref|Dodson|2012}}}}
* {{cite book
 |last1 = Dodson
 |first1 = Aidan
 |author-link1 = Aidan Dodson
 |year = 2014
 |title = Amarna Sunrise: Egypt from the Golden Age to Age of Heresy
 |edition = 1st
 |location = Cairo; New York
 |publisher = The American University in Cairo Press
 |isbn = 978-9774166334|ref={{sfnref|Dodson|2014}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = Dodson
 |first1 = Aidan
 |author-link1 = Aidan Dodson
 |year = 2009
 |title = Amarna Sunset: Nefertiti, Tutankhamun, Ay, Horemheb, and the Egyptian Counter-Reformation
 |url = https://archive.org/details/isbn_9789774163043
 |edition = 1st
 |location = Cairo; New York
 |publisher = The American University in Cairo Press
 |isbn = 978-977-416-304-3|ref={{sfnref|Dodson|2009}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = Dodson
 |first1 = Aidan
 |author-link1 = Aidan Dodson
 |year = 2018
 |orig-year = 2009
 |title = Amarna Sunset: Nefertiti, Tutankhamun, Ay, Horemheb, and the Egyptian Counter-Reformation
 |edition = Revised
 |location = Cairo; New York
 |publisher = [[The American University in Cairo Press]]
 |isbn = 978-977-416-859-8
 |oclc = 1004248105|ref={{sfnref|Dodson|2018}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = Dodson
 |first1 = Aidan
 |author-link1 = Aidan Dodson
 |last2 = Hilton
 |first2 = Dyan
 |year = 2004
 |title = The Complete Royal Families of Ancient Egypt
 |url = https://archive.org/details/completeroyalfam0000dods_a3h8
 |publisher = Thames & Hudson|ref={{sfnref|Dodson|2004}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = Drioton
 |first1 = Étienne
 |author-link1 = Étienne Drioton
 |last2 = Vandier
 |first2 = Jacques
 |year = 1952
 |orig-year = 1938
 |title = L'Égypte
 |series = Les Peuples de l'Orient Méditerranéen
 |language = fr
 |volume = II
 |edition = 3rd
 |location = Paris
 |publisher = Presses Universitaires de France|ref={{sfnref|Drioton|Vandier|1952}}
}}
* {{cite journal |last1=Duhig |first1=Corinne|year=2010 |title=The remains of Pharaoh Akhenaten are not yet identified: Comments on 'Biological age of the skeletonised mummy from Tomb KV55 at Thebes (Egypt)' by Eugen Strouhal |journal=Anthropologie |language=en |publisher=Moravian Museum |volume=48 |issue=2 |pages=113–115 |jstor=26292899 |jstor-access=free |quote=It is essential that, whether the KV55 skeleton is that of Smenkhkare or some previously-unknown prince... the assumption that the KV55 bones are those of Akhenaten be rejected before it becomes "received wisdom".|ref={{sfnref|Duhig|2010}}}}
* {{cite journal |last1=Elmar |first1=Edel |year=1948 |title=Neue Keilschriftliche Umschreibungen Ägyptischer Namen aus den Boǧazköytexten |url=https://archive.org/details/sim_journal-of-near-eastern-studies_1948-01_7_1/page/11 |journal=Journal of Near Eastern Studies |language=de |publisher=The University of Chicago Press |volume=7 |issue=1 |pages=11–24 |doi=10.1086/370848 |issn=0022-2968 |jstor=542570 |jstor-access=free|ref={{sfnref|Elmar|1948}}}}
* {{cite journal |last1=Fecht |first1=Gerhard |year=1960 |title=Amarna Probleme (1–2) |journal=Zeitschrift für Ägyptische Sprache und Altertumskunde |language=de |publisher=De Gruyter |volume=85 |pages=83–118 |doi=10.1524/zaes.1960.85.1.99 |s2cid=192846780 |issn=0044-216X|ref={{sfnref|Fecht|1960}}}}
* {{cite book
 |last1 = Freud
 |first1 = Sigmund
 |author-link1 = Sigmund Freud
 |year = 1939
 |title = [[Moses and Monotheism]]
 |location = New York
 |publisher = A.A. Knopf
 |oclc = 624780|ref={{sfnref|Freud|1939}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = Gabolde
 |first1 = Marc
 |author-link1 = Marc Gabolde
 |year = 1998
 |title = D'Akhenaton à Toutânkhamon
 |series = Collection de l'Institut d'Archéologie et d'Histoire de l'Antiquité
 |language = fr
 |volume = 3
 |location = Lyon
 |publisher = [[Lumière University Lyon 2|Université Lumière-Lyon 2]]
 |issn = 1275-269X
 |isbn = 978-2911971020|ref={{sfnref|Gabolde|1998}}
 }}
* {{cite web
 |url = http://www.bbc.co.uk/history/ancient/egyptians/amarna_01.shtml
 |title = The End of the Amarna Period
 |last1 = Gabolde
 |first1 = Marc
 |author1-link = Marc Gabolde
 |date = February 17, 2011
 |website = [[BBC Online|BBC.co.uk]]
 |publisher = [[BBC]]
 |access-date = June 12, 2020|ref={{sfnref|Gabolde|2011}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = Gardiner
 |first1 = Alan H.
 |year = 1905
 |title = The Inscriptions of Mes, A Contribution to the Study of Egyptian Judicial Procedure
 |series = Untersuchungen zur Geschichte und Altertumskunde Ägyptens
 |volume = IV, Book 3
 |publisher = J. C. Hinrichs publishers
 |url = https://archive.org/details/UGAAe4_3
 |access-date = July 24, 2020|ref={{sfnref|Gardiner|1906}}
 }}
* {{cite journal
 |last = Gardiner
 |first = Shayna
 |date = 2015
 |title = Taking Possession of the Constant Rate Hypothesis: Variation and Change in Ancient Egyptian Possessive Constructions
 |journal = University of Pennsylvania Working Papers in Linguistics
 |volume = 21
 |issue = 2
 |pages = 69–78|ref={{sfnref|Gardiner|2015}}
 }}
* {{cite book |last1=Gohary |first1=Jocelyn Olive |year=1992 |title=Akhenaten's Sed-festival at Karnak |series=Studies in Egyptology |language=en |edition=1st |location=London; New York |publisher=Kegan Paul International |issn=1754-601X |isbn=978-0710303806 |oclc=22309806|ref={{sfnref|Goharu|1992}}}}
* {{cite journal
 |last = Goldwasser
 |first = Orly
 |date = 1992
 |title = Literary Late Egyptian as a Polysystem
 |journal = Poetics Today
 |publisher = Duke University Press
 |volume = 13
 |issue = 3
 |pages = 447–462
 |doi = 10.2307/1772871
 |jstor = 1772871
 |issn = 0333-5372|ref={{sfnref|Goldwasser|1992}}
}}
* {{cite book
 |last1 = Grajetzki
 |first1 = Wolfram
 |author-link1 =
 |year = 2005
 |title = Ancient Egyptian Queens: A Hieroglyphic Dictionary
 |location = London
 |publisher = [[Golden House Publications]]
 |isbn = 978-0-9547218-9-3
 |oclc = 61189103|ref={{sfnref|Grajetzki|2005}}
 }}
* {{cite journal
 |last1 = Hall
 |first1 = Henry
 |author-link1 = 
 |year= 1921
 |title = Egypt and the External World in the Time of Akhenaten
 |journal = [[The Journal of Egyptian Archaeology]]
 |volume = 7
 |issue = 1
 |pages = 39–53
 |doi = 10.1177/030751332100700105
|s2cid = 192247058
 |url = https://zenodo.org/record/1893889|ref={{sfnref|Hall|1921}}
 }}
* {{cite book
 |editor-last1 = Harris
 |editor-first1 = James E.
 |editor-last2 = Wente
 |editor-first2 = Edward F.
 |year = 1980
 |title = An X-ray Atlas of the Royal Mummies
 |url = https://archive.org/details/xrayatlasofroyal0000unse
 |edition = 1st
 |location = Chicago
 |publisher = University of Chicago Press
 |isbn = 978-0226317458|ref={{sfnref|Harris|1980}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = Hart
 |first1 = George
 |year = 2000
 |orig-year = 1986
 |title = A Dictionary of Egyptian Gods and Goddesses
 |url = https://archive.org/details/dictionaryofegyp0000hart
 |location = London; New York |publisher=Routledge
 |isbn = 0415059097|ref={{sfnref|Hart|2000}}
}}
* {{cite web |url=https://www.nationalgeographic.com/magazine/2010/09/tut-dna/ |others=Photographs by [[Kenneth Garrett]] |title=King Tut's Family Secrets |last=Hawass |first=Zahi |author-link=Zahi Hawass |date=September 2010 |website=National Geographic |publisher=[[National Geographic Society]] |location=[[Washington, D.C.]] |language=en |access-date=May 13, 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200509021630/https://www.nationalgeographic.com/magazine/2010/09/tut-dna/ |archive-date=May 9, 2020|ref={{sfnref|Hawass|2010}}}}
* {{cite journal |last1=Hawass |first1=Zahi |author-link1=Zahi Hawass |last2=Gad |first2=Yehia Z. |last3=Somaia |first3=Ismail |last4=Khairat |first4=Rabab |last5=Fathalla |first5=Dina |last6=Hasan |first6=Naglaa |last7=Ahmed |first7=Amal |last8=Elleithy |first8=Hisham |last9=Ball |first9=Markus |last10=Gaballah |first10=Fawzi |last11=Wasef |first11=Sally |last12=Fateen |first12=Mohamed |last13=Amer |first13=Hany |last14=Gostner |first14=Paul |last15=Selim |first15=Ashraf |last16=Zink |first16=Albert |last17=Pusch |first17=Carsten M. |date=February 17, 2010 |title=Ancestry and Pathology in King Tutankhamun's Family |url=https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/185393 |access-date=May 24, 2020 |url-access=limited |journal=Journal of the American Medical Association |publisher=American Medical Association |location=Chicago, Illinois |volume=303 |issue=7 |pages=638–647 |doi=10.1001/jama.2010.121 |issn=1538-3598 |pmid=20159872|doi-access=free |ref={{sfnref|Hawass|Gad|Somaia|Khairat|2010}}}}
* {{cite magazine |last=Hessler |first=Peter |year=2017 |title=Meet King Tut's Father, Egypt's First Revolutionary |url=https://www.nationalgeographic.com/magazine/2017/05/akhenaten-revolutionary-egypt-king/ |magazine=National Geographic |publisher=National Geographic Society |access-date=May 10, 2020|ref={{sfnref|Hessler|2017}}}}
* {{cite book |last1=Hoffmeier |first1=James K. |title=Ancient Israel in Sinai: The Evidence for the Authenticity of the Wilderness Tradition |date=2005 |publisher=Oxford University Press, USA |isbn=978-0-19-515546-4 |url=https://books.google.com/books?id=EVcSDAAAQBAJ&pg=PA239 |language=en|ref={{sfnref|Hoffmeier|2005}}}}
* {{Cite book
 | last = Hoffmeier
 | first = James Karl
 | date = 2015
 | title = Akhenaten and the Origins of Monotheism
 | edition = 1st
 | location = Oxford; New York
 | publisher = Oxford University Press
 | isbn = 978-0199792085|ref={{sfnref|Hoffmeier|2015}}
}}
* {{cite journal
 |last1 = Hornung
 |first1 = Erik
 |author-link1 = Erik Hornung
 |year = 1992
 |title = The Rediscovery of Akhenaten and His Place in Religion
 |journal = [[Journal of the American Research Center in Egypt]]
 |location = San Antonio, Texas
 |publisher = [[American Research Center in Egypt]]
 |volume = 29
 |pages = 43–49
 |doi = 10.2307/40000483
 |jstor = 40000483
 |jstor-access = free
 |issn = 0065-9991|ref={{sfnref|Hornung|1992}}
 }}
* {{cite book
 |last = Hornung
 |first = Erik
 |author-link = Erik Hornung
 |translator-last1 = Lorton
 |translator-first1 = David
 |year = 2001
 |orig-year = 1995
 |title = Akhenaten and the Religion of Light
 |url = https://archive.org/details/akhenatenreligio0000horn
 |location = [[Ithaca, New York]]; London
 |publisher = [[Cornell University Press]]
 |isbn = 978-0-8014-8725-5
 |oclc = 48417401|ref={{sfnref|Hornung|2001}}
}}
* {{cite book
 |editor1-last = Hornung
 |editor1-first = Erik
 |editor-link1= Erik Hornung
 |editor2-last = Krauss
 |editor2-first = Rolf
 |editor3-last = Warburton
 |editor3-first = David
 |year = 2006
 |title = Ancient Egyptian Chronology
 |series = Handbook of Oriental Studies
 |volume = 83
 |publisher = Brill
 |isbn = 978-90-04-11385-5|ref={{sfnref|Hornung|Krauss|Warburton|2006}}
 }}
* {{cite web
 |url = https://nilescribes.org/2018/11/03/game-review-aco-curse-pharaohs/
 |title = Game Review: Assassin's Creed – The Curse of the Pharaohs
 |last = Hotton
 |first = Emily
 |date = November 3, 2018
 |website = Nile Scribe
 |publisher =
 |access-date = April 4, 2021|ref={{sfnref|Hotton|2018}}
 }}
* {{cite magazine
 |last = Kemp
 |first = Barry John
 |author-link = 
 |year = 2015
 |title = The Amarna Royal Tombs at Amarna
 |url = https://amarnaproject.com/documents/pdf/Amarna-Royal-Tombs.pdf
 |magazine = Akhetaten Sun
 |volume = 21
 |issue = 2
 |pages = 2–13
 |location = Denver, Colorado
 |publisher = Amarna Research Foundation
 |access-date = June 20, 2020
 |archive-url = https://web.archive.org/web/20200608181643/https://amarnaproject.com/documents/pdf/Amarna-Royal-Tombs.pdf
 |archive-date = June 8, 2020|ref={{sfnref|Kemp|2015}}
 }}
* {{cite book
 |last = Kitchen
 |first = Kenneth Anderson
 |author-link = Kenneth Kitchen
 |date = 2003
 |title = On the Reliability of the Old Testament
 |location = Grand Rapids, Michigan
 |publisher = William. B. Eerdmans Publishing
 |url=https://books.google.com/books?id=Kw6U05qBiXcC
 |isbn=978-0-8028-0396-2|ref={{sfnref|Kitchen|2003}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = Kitchen
 |first1 = Kenneth Anderson
 |author-link1 = Kenneth Kitchen
 |year = 2000
 |chapter = Regnal and Genealogical Data of Ancient Egypt (Absolute Chronology I): The Historical Chronology of Ancient Egypt, A Current Assessment
 |editor1-last = Bietak
 |editor1-first = Manfred
 |editor-link1 = Manfred Bietak
 |title = The Synchronisation of Civlisations in the Eastern Mediterranean in the Second Millennium B.C.: Proceedings of an international symposium at Schloss Haindorf, 15th–17th of November 1996 and at the Austrian Academy, Vienna, 11th–12th of May 1998
 |type = Conference proceedings
 |series = Contributions to the Chronology of the Eastern Mediterranean
 |volume = 4
 |location = Vienna, Austria
 |publisher = Austrian Academy of Sciences Press
 |isbn = 978-3-7001-2936-3|ref={{sfnref|Kitchen|2000}}
}}
* {{cite book
 |last = Kitchen
 |first = Kenneth Anderson
 |author-link = Kenneth Kitchen
 |year = 1986
 |orig-year = 1972
 |title = The Third Intermediate Period in Egypt (1100–650 BC)
 |edition = 2nd
 |location = Warminster, England
 |publisher = Aris & Phillips
 |isbn = 978-0-85668-298-8|ref={{sfnref|Kitchen|1986}}
 }}
* {{cite book
 |last = Laboury
 |first = Dimitri
 |date = 2010
 |title = Akhénaton
 |series = Les grands pharaons
 |language = fr
 |location = Paris
 |publisher = Pygmalion-Flammarion
 |isbn = 978-2756400433|ref={{sfnref|Laboury|2010}}
 }}
* {{cite book |last1=Landes |first1=Richard |author-link1=Richard Landes |title=Heaven on Earth: The Varieties of the Millennial Experience |date=2011 |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-19-983181-4 |url=https://books.google.com/books?id=-ly08wDNPVcC&pg=PT221 |language=en|ref={{sfnref|Landes|2011}}}}
* {{cite book
 |last1 = Laroche
 |first1 = Emmanuel
 |author-link1 = Emmanuel Laroche
 |date = 1971
 |title = Catalogue des Textes Hittites
 |language = fr
 |location = Paris
 |publisher = Klincksieck
 |oclc = 607304|ref={{sfnref|Laroche|1971}}
 }}
* {{cite book|last=Leprohon |first=Ronald J. |title=The Great Name: Ancient Egyptian Royal Titulary|url=https://books.google.com/books?id=1H3JAgAAQBAJ&pg=PA206|year=2013|publisher=SBL Press|isbn=978-1-58983-736-2|ref={{sfnref|Lephoron|2013}}}}
* {{cite book|last=Levenson |first=Jon Douglas |title=Creation and the persistence of evil |url=https://archive.org/details/creationpersiste0000leve_s3n3 |year=1994 |publisher=[[Princeton University Press]] |isbn=0-691-02950-4|ref={{sfnref|Levenson|1994}}}}
* {{Cite web |first1=Megaera |last1=Lorenz |url=http://www.heptune.com/Marfans.html |title=Lorenz, Maegara "The Mystery of Akhenaton: Genetics or Aesthetics" |publisher=Heptune.com |access-date=March 21, 2010| archive-url= https://web.archive.org/web/20100208110136/http://www.heptune.com/Marfans.html| archive-date= February 8, 2010|url-status = live |ref={{harvid|Lorenz|2010}}}}
* {{cite journal |doi=10.1001/jama.2010.818 | pmid=20571007 | volume=303 | issue=24 | pages=2471; author reply 2473–475 | title=King Tutankhamun's Family and Demise | journal=JAMA | year=2010 | last1=Lorenzen | first1=Eline D | last2=Willerslev | first2=E |ref={{sfnref|Lorenzen|Willerslev|2010}}}}
* {{cite book
 |last1 = Manniche
 |first1 = Lise
 |date = 2010
 |title = Akhenaten Colossi of Karnak
 |location = Cairo
 |publisher = American University in Cairo Press
 |oclc = 938908123|ref={{sfnref|Manniche|2010}}
 }}
* {{cite journal | doi=10.1038/472404a | pmid=21525906 | volume=472 | issue=7344 | title=Ancient DNA: Curse of the Pharaoh's DNA | journal=Nature | pages=404–406| year=2011 | last1=Marchant | first1=Jo | bibcode=2011Natur.472..404M | doi-access=free |ref={{sfnref|Marchant|2011}}}}
* {{cite web |url=https://rarediseases.info.nih.gov/diseases/6975/marfan-syndrome |title=Marfan syndrome |date=January 26, 2017 |publisher=[[National Center for Advancing Translational Sciences]] |location=Gaithersburg, Maryland |access-date=May 21, 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20181105214430/https://rarediseases.info.nih.gov/diseases/6975/marfan-syndrome |archive-date=November 5, 2018 |ref={{harvid|National Center for Advancing Translational Sciences|2017}}}}
* {{cite web |url=https://www.worldhistory.org/Horemheb/ |title=Horemheb |last=Mark |first=Joshua J. |date=April 22, 2014 |website=[[World History Encyclopedia]] |access-date=June 10, 2020|ref={{sfnref|Mark|2014}}}}
* {{Cite journal
 |last1 = Martín Valentín
 |first1 = Francesco J.
 |last2 = Bedman
 |first2 = Teresa
 |year = 2014
 |title = Proof of a 'Long Coregency' between Amenhotep III & Amenhotep IV Found in the Chapel of Vizier Amenhotep-Huy (Asasif Tomb 28) West Luxor
 |journal = [[Kmt (majalah)|Kmt]]
 |location = Weaverville, North Carolina
 |publisher = Kmt Communications
 |volume = 25
 |issue = 2
 |pages = 17–27
 |issn = 1053-0827|ref={{sfnref|Martín Valentín|Bedman|2014}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = Montserrat
 |first1 = Dominic
 |year = 2003
 |orig-year = 2000
 |title = Akhenaten: History, Fantasy and Ancient Egypt
 |edition = 1st paperback
 |location = London; New York
 |publisher = Routledge
 |isbn = 0415301866|ref={{sfnref|Montserrat|2003}}
 }}
* {{cite book
 |editor1-last = Moran
 |editor1-first = William Lambert
 |editor-link1 = William L. Moran
 |year = 1992
 |orig-year = 1987
 |title = The Amarna Letters
 |url = https://archive.org/details/amarnaletters0000unse_c3q4
 |edition = English-language
 |location = Baltimore; London
 |publisher = The Johns Hopkins University Press
 |isbn = 0-8018-4251-4
 |lccn = 91020570|ref={{sfnref|Moran|1992}}
 }}
* {{cite book
 |last = Murnane
 |first = William J.
 |date = 1995
 |title = Texts from the Amarna Period in Egypt
 |series = Society of Biblical Literature Writings from the Ancient World
 |volume = 5
 |location = Atlanta
 |publisher = Society of Biblical Literature
 |isbn = 978-1555409661|ref={{sfnref|Murnane|1995}}
}}
* {{cite book
 |last1 = Murnane
 |first1 = William J.
 |author-link1 = William J. Murnane
 |last2 = Van Siclen III
 |first2 = Charles C.
 |year = 2011
 |orig-year = 1993
 |title = The Boundary Stelae Of Akhentaten
 |location = London; New York
 |publisher = [[Routledge]]
 |isbn = 978-0710304643|ref={{sfnref|Murnane|2011}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = Najovits
 |first1 = Simson
 |year = 2004
 |title = Egypt, the Trunk of the Tree, A Modern Survey of and Ancient Land, Vol. II  <!-- |subtitle = The Consequences -->
 |location = New York
 |publisher = Algora Publishing
 |isbn = 978-0875862569|ref={{sfnref|Najovits|2004}}
 }}
* {{cite journal
 |last1 = Nims
 |first1 = Charles F.
 |year = 1973
 |title = The Transition from the Traditional to the New Style of Wall Relief under Amenhotep IV
 |journal = [[Journal of Near Eastern Studies]]
 |location = Chicago, Illinois
 |publisher = [[University of Chicago Press]]
 |volume = 32
 |issue = 1/2
 |pages = 181–187
 |doi = 10.1086/372234
 |jstor = 543483
 |jstor-access = free
 |issn = 0022-2968|ref={{sfnref|Nims|1973}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = Van der Perre
 |first1 = Athena
 |date = 2012
 |type = Exhibition catalogue
 |language = de
 |chapter = Nofretetes [vorerst] letzte dokumentierte Erwähnung
 |editor1-last = Kampp-Seyfried
 |editor1-first = Friederike
 |title = Im Licht von Amarna – 100 Jahre Fund der Nofretete
 |location = Petersberg, Hesse
 |publisher = [[Michael Imhof Verlag|Imhof Verlag]]
 |isbn = 978-3865688422|ref={{sfnref|Van der Perre|2012}}
}}
* {{cite journal
 |last1 = Van der Perre
 |first1 = Athena
 |year = 2014
 |title = The Year 16 graffito of Akhenaten in Dayr Abū Ḥinnis: A Contribution to the Study of the Later Years of Nefertiti
 |journal = Journal of Egyptian History
 |publisher = [[Brill Publishers|Brill]]
 |volume = 7
 |issue = 1
 |pages = 67–108
 |doi = 10.1163/18741665-12340014
 |issn = 1874-1657|ref={{sfnref|Van der Perre|2014}}
 }}
* {{cite podcast
 |url = https://egyptianhistorypodcast.com/2019/05/15/the-aten-appears-episode-110/
 |title = The Aten Appears (Episode 110)
 |work = The History of Egypt Podcast |last=Perry
 |first = Dominic
 |date = May 15, 2019
 |time = 03:59
 |access-date = May 23, 2020|ref={{sfnref|Perry|2019}}
 }}
* {{cite book
 |editor1-last = O'Connor
 |editor1-first = David
 |editor2-last = Silverman
 |editor2-first = David P.
 |date = 1995
 |title = Ancient Egyptian Kingship
 |series = Probleme der Ägyptologie
 |volume = 9
 |location = Leiden; New York; Köln
 |publisher = Brill
 |isbn = 90-04-10041-5|ref={{sfnref|O'Connor|Silverman|1995}}
}}
* {{cite book
 |last = Ockinga
 |first = Boyo
 |author-link = Boyo Ockinga
 |editor-last = Redford
 |editor-first = Donald
 |editor-link = Donald B. Redford
 |title = The Oxford Encyclopedia of Ancient Egypt
 |volume = 3
 |publisher = [[Oxford University Press]]
 |year = 2001
 |pages = 44–47
 |chapter = Piety
 |isbn = 0-19-510234-7|ref={{sfnref|Ockinga|2001}}
 }}
* {{cite journal |last1=Redford |first1=Donald B. |author-link1=Donald B. Redford |year=1976 |title=The Sun-disc in Akhenaten's Program: Its Worship and Antecedents, I |journal=[[Journal of the American Research Center in Egypt]] |publisher=[[American Research Center in Egypt]] |location=San Antonio, Texas |volume=13 |pages=53–56 |doi=10.2307/40001118 |issn=0065-9991 |jstor=40001118 |jstor-access=free|ref={{sfnref|Redford|1976}}}}
* {{Cite book
 |last1 = Redford
 |first1 = Donald B.
 |author1-link = Donald B. Redford
 |year = 1984
 |title = Akhenaten: The Heretic King
 |location = Princeton, New Jersey
 |publisher = [[Princeton University Press]]
 |isbn = 978-0691035673
 |oclc = 10099207|ref={{sfnref|Redford|1984}}
 }}
* {{cite journal |last1=Redford |first1=Donald B. |author-link1=Donald B. Redford |year=1987 |title=The Monotheism of the Heretic Pharaoh: Precursor of Mosaic monotheism or Egyptian anomaly? |journal=Biblical Archaeology Review |volume=13 |issue=3 |pages=53–56}}
* {{cite book |last1=Redford |first1=Donald B. |author-link1=Donald B. Redford |last2=Shanks |first2=Hershel |last3=Meinhardt |first3=Jack |year=1997 |title=Aspects of Monotheism: How God is One |publisher= Biblical Archaeology Society |location=Washington, D.C. |type=Conference paper and proceedings |isbn=978-1880317198 |oclc=37608180|ref={{sfnref|Redford|Shanks|Meinhardt|1997}}}}
* {{cite journal
 |last1 = Redford
 |first1 = Donald B.
 |author-link1 = Donald B. Redford
 |date = May 2013
 |title = Akhenaten: New Theories and Old Facts
 |journal = [[Bulletin of the American Schools of Oriental Research]]
 |volume = 369
 |issue = 369
 |publisher = [[American Schools of Oriental Research]]
 |pages = 9–34
 |doi = 10.5615/bullamerschoorie.369.0009
 |issn = 0003-097X
 |jstor = 10.5615/bullamerschoorie.369.000
 |jstor-access = free
 |oclc = 05748058|ref={{sfnref|Redford|2013}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = Reeves
 |first1 = Nicholas
 |author-link1 = Nicholas Reeves
 |date = 2019
 |title = Akhenaten: Egypt's False Prophet
 |orig-year = 2001
 |edition = Electronic
 |location = London; New York
 |publisher = [[Thames & Hudson]]
 |isbn = 978-0-500-29469-7
 |lccn = 00108868|ref={{sfnref|Reeves|2019}}
}}
* {{cite book
 |editor1-last = Rogers
 |editor1-first = Robert William
 |date = 1912
 |title = Cuneiform Parallels to the Old Testament
 |location = London; Toronto; Melbourne; and Bombay
 |publisher = Oxford University Press|ref={{sfnref|Rogers|1912}}
 }}
* {{Cite web|url=http://www.digitalegypt.ucl.ac.uk/ideology/king/familyakhenaton.html|title=The royal family at Amarna |access-date=June 10, 2020 |publisher=[[University College London]] |year=2001 |ref={{harvid|University College London|2001}}}}
* {{cite book
 |last = Ridley
 |first = Ronald Thomas
 |year = 2019
 |title = Akhenaten: A Historian's View
 |series = The AUC History of Ancient Egypt
 |location = Cairo; New York
 |publisher = The American University in Cairo Press
 |isbn = 978-9774167935|ref={{sfnref|Ridley|2019}}
 }}
* {{cite book
 |last = Robins
 |first = G.
 |year = 1993
 |title = Women in Ancient Egypt
 |url = https://archive.org/details/womeninancienteg0000gayr
 |publisher = Harvard University Press|ref={{sfnref|Robins|1993}}
 }}
* {{cite journal
 |url = http://www.saudiaramcoworld.com/issue/199906/correspondence.in.clay.htm
 |title = Akhenaten and Rib Hadda from Byblos
 |journal = Saudi Aramco World
 |volume = 50
 |issue = 6
 |date = November–December 1999
 |first = Barbara
 |last = Ross
 |pages = 30–35
 |access-date = August 8, 2013
 |archive-url = https://web.archive.org/web/20100113125402/http://saudiaramcoworld.com/issue/199906/correspondence.in.clay.htm
 |archive-date = January 13, 2010
 |url-status = dead|ref={{sfnref|Ross|1999}}
 }}
* {{Cite news|url=https://www.usatoday.com/tech/science/discoveries/2010-02-16-king-tut_N.htm|title=A Frail King Tut Died From Malaria, Broken Leg | work=USA Today | first=Paul |last=Schemm |date=February 16, 2010 |agency=Associated Press|ref={{sfnref|Schemm|2010}}}}
* {{cite book
 |last = Schulman
 |first = Alan R.
 |year = 1982
 |chapter = The Nubian War of Akhenaten
 |title = L'Égyptologie en 1979: Axes prioritaires de recherches
 |series = Colloques internationaux du Centre national de la recherche scientifique
 |volume = 2
 |location = Paris
 |publisher = Editions du Centre national de la recherche scientifique
 |pages = 299–316
 |isbn = 978-2222029298|ref={{sfnref|Schulman|1982}}
 }}
* {{cite book
 |year=1906–1909
 |editor1-last = Sethe
 |editor1-first = Kurt
 |editor1-link = Kurt Sethe
 |title = Urkunden der 18. Dynastie
 |trans-title = Documents of the 18th Dynasty
 |url = http://www.etana.org/sites/default/files/coretexts/15133.pdf
 |url-status = live
 |series = Urkunden des Ägyptischen Altertums
 |language = de
 |volume = 4
 |location = Leipzig, Germany
 |publisher = J.C. Hinrichs'sche Buchhandlung
 |archive-url = https://web.archive.org/web/20200606020005/http://www.etana.org/sites/default/files/coretexts/15133.pdf
 |archive-date = June 6, 2020
 |access-date = June 12, 2020|ref={{sfnref|Sethe|1906–1909}}
 }}
* {{Cite book
 | editor1-last = Shaw
 | editor1-first = Ian
 | editor1-link = Ian Shaw (Egyptologist)
 | year = 2003
 | orig-year = 2000
 | title = The Oxford History of Ancient Egypt
 | url = https://archive.org/details/oxfordhistoryofa00shaw
 | edition = New
 | publisher = Oxford University Press
 | location = Oxford; New York
 | isbn = 978-0-19-280458-7|ref={{sfnref|Sha2|2003}}
 }}
* {{cite book |last1=Shaw |first1=Ian |title=Ancient Egypt: A Very Short Introduction |date=2004 |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-19-157840-3 |url=https://books.google.com/books?id=ZR173Wu9uw4C |language=en|ref={{sfnref|Shaw|2004}}}}
* {{cite book
 |last1 = Shupak
 |first1 = Nili
 |year = 1995
 |chapter = The Monotheism of Moses and the Monotheism of Akhenaten
 |title = The Bible as a Meeting Point of Cultures through the Ages
 |publisher = Sevivoth
 |pages = 18–27|ref={{sfnref|Shupak|1995}}
 }}
* {{cite book |author-last1=Silverman |author-first1=David P. |author-last2=Wegner |author-first2=Josef W. |author-last3=Wegner |author-first3=Jennifer Houser |date=2006|title=Akhenaten and Tutankhamun: Revolution and Restoration |language=en |edition=1st |location=Philadelphia, Pennsylvania |publisher=University of Pennsylvania Museum of Archeology and Anthropology |isbn=978-1931707909|ref={{sfnref|Silverman|Wegner|Wegner|2006}}}}
* {{Cite book
 | editor1-last = Smith
 | editor1-first = Elliot
 | year = 1923
 | title = Tutankhamen and the discovery of his tomb by the late Earl of Canarvon and Mr Howard Carter
 | location = London
 | publisher = Routledge|ref={{sfnref|Smith|1923}}
 }}
* {{cite news |url=https://www.telegraph.co.uk/culture/art/10561090/Akhenaten-mad-bad-or-brilliant.html |archive-url=https://ghostarchive.org/archive/20220111/https://www.telegraph.co.uk/culture/art/10561090/Akhenaten-mad-bad-or-brilliant.html |archive-date=January 11, 2022 |url-access=subscription |url-status=live |title=Akhenaten: mad, bad, or brilliant? |last=Sooke |first=Alastair |date=January 9, 2014 |website=[[The Daily Telegraph]] |access-date=May 10, 2020|ref={{sfnref|Sooke|2014}}}}{{cbignore}}
* {{cite news |last1=Sooke |first1=Alastair |author-link1=Alastair Sooke |date=February 4, 2016 |title=How ancient Egypt shaped our idea of beauty |url=https://www.bbc.com/culture/article/20160204-how-ancient-egypt-shaped-our-idea-of-beauty |department=Culture |work=[[British Broadcasting Corporation]] |access-date=May 25, 2020|ref={{sfnref|Sooke|2016}}}}
* {{cite web |url=http://www.bbc.co.uk/history/ancient/egyptians/akhenaten_01.shtml |title=Akhenaten and the Amarna Period |last=Spence |first=Kate |date=February 17, 2011 |website=[[BBC Online|BBC.co.uk]] |publisher=[[BBC]] |access-date=May 10, 2020|ref={{sfnref|Spence|2011}}}}
* {{cite book
 |last = Stent
 |first = Gunther Siegmund
 |year = 2002
 |title = Paradoxes of Free Will
 |series = Transactions of the American Philosophical Society
 |volume = 92
 |location = Philadelphia, Pennsylvania
 |publisher = [[American Philosophical Society]]
 |isbn = 0-87169-926-5
 |oclc = 50773277 |ref={{sfnref|Stent|2002}}
 }}
* {{cite journal
 |last1 = Strachey
 |first1 = James
 |author1-link = James Strachey
 |year = 1939
 |title = Preliminary Notes Upon the Problem of Akhenaten
 |url = https://www.pep-web.org/document.php?id=ijp.020.0033a
 |access-date = June 12, 2020
 |url-access = subscription
 |journal = [[International Journal of Psycho-Analysis]]
 |volume = 20
 |pages = 33–42
 |issn = 0020-7578
 |ref={{sfnref|Strachey|1939}}
 }}
* {{cite journal
 |last1 = Strouhal
 |first1 = Eugen
 |year = 2010
 |title = Biological age of skeletonized mummy from Tomb KV 55 at Thebes
 |journal = Anthropologie
 |location = Brno, Czech Republic
 |publisher = [[Moravské zemské muzeum|Moravian Museum]]
 |volume = 48
 |issue = 2
 |pages = 97–112
 |jstor = 26292898
 |jstor-access = free
 |ref={{sfnref|Strouhal|2010}}}}
* {{cite book
 |year = 2015
 |orig-year = 2007
 |chapter = Akhenaten (also Akhenaton) (r. ca. 1353–1335 B.C.E.)
 |editor1-last = Takács
 |editor1-first = Sarolta Anna
 |editor2-last = Cline
 |editor2-first = Eric H.
 |editor2-link = Eric H. Cline
 |title = The Ancient World
 |volume = 1–5
 |location = London; New York
 |publisher = Routledge
 |isbn = 978-0-7656-8082-2
 |lccn = 2006101384
 |ref={{sfnref|Takács|Cline|2015}}}}
* {{Cite book
 | last1 = Trigger
 | first1 = Bruce Graham
 | author-link1 = Bruce Trigger
 | last2 = Kemp
 | first2 = Barry
 | author-link2 = Barry Kemp (Egiptologis)
 | last3 = O'Connor
 | first3 = David Bourke
 | author-link3 = David O'Connor (Egiptologis)
 | last4 = Lloyd
 | first4 = Alan Brian
 | title = Ancient Egypt, A Social History
 | year  = 2001
 | orig-year = 1983
 | location = Cambridge; New York
 | publisher =[[Cambridge University Press]]
 | isbn = 0521284279
 | lccn = 82-22196
 |ref={{sfnref|Trigger|Barry|O'Connor|Llyod|2001}}
 }}
* {{cite book
 |last = Tyldesley
 |first = Joyce Ann
 |author-link = Joyce Tyldesley
 |date = 1998
 |title = Nefertiti: Egypt's Sun Queen
 |url = https://archive.org/details/nefertitiegyptss00tyld
 |location = London
 |publisher = [[Viking Press|Viking]]
 |isbn = 978-0670869985
 |oclc = 1153684328
 |ref={{sfnref|Tyldesley|1988}}}}
* {{cite book
 |last=Tyldesley
 |first=Joyce A.
 |author-link=Joyce Tyldesley
 |year = 2005
 |title = Egypt: How a Lost Civilisation was Rediscovered
 |url=https://archive.org/details/egypt00joyc
 |location = Berkeley, California
 |publisher = [[University of California Press]]
 |isbn = 978-0520250208
 |ref={{sfnref|Tyldesley|2005}}
}}
* {{cite book
 |last=Tyldesley
 |first=Joyce A.
 |author-link=Joyce Tyldesley
 |year = 2006
 |title = Chronicle of the Queens of Egypt: From Early Dynastic Times to the Death of Cleopatra
 |url=https://archive.org/details/chronicleofqueen00tyld
 |location = New York
 |publisher = Thames & Hudson
 |isbn = 0-500-05145-3
 |oclc = 61189103
 |ref={{sfnref|Tyldesley|2006}}
}}
* {{cite book
 |last = Wilkinson
 |first = Richard H.
 |author-link = Richard H. Wilkinson
 |year = 2003
 |title = The Complete Gods and Goddesses of Ancient Egypt
 |url = https://archive.org/details/completegodsgodd00wilk_0
 |location = London
 |publisher = [[Thames & Hudson]]
 |isbn = 0-500-05120-8
 |ref={{sfnref|Wilkinson|2003}}
 }}
* {{cite book
 |last1 = Zaki
 |first1 = Mey
 |year = 2008
 |title = The Legacy of Tutankhamun: Art and History
 |others = Photographs by Farid Atiya
 |publisher = Farid Atiya Press
 |location = Giza, Egypt
 |isbn = 978-977-17-4930-1
 |ref={{sfnref|Zaki|2008}}
 }}
{{refend}}

== Pranala luar ==
{{sister project links|d=Q81794|c=Category:Akhenaten|s=Author:Akhenaten|n=no|b=no|voy=no|m=no|mw=no|v=no}}
* [http://www.hereticpharaoh.com "Finally a site on Akhenaten - forum and information"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190402102503/https://www.hereticpharaoh.com/ |date=2019-04-02 }}
* [http://www.comparative-religion.com/ancient/akhenaten.php Akhenaten and the Hymn to the Aten] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20040611125819/http://www.comparative-religion.com/ancient/akhenaten.php |date=2004-06-11 }}
* [http://freepages.history.rootsweb.com/~rgrosser/amarna/neywetaten/index.htm "The City of Akhetaten]
* [http://www.touregypt.net/18dyn10.htm A more detailed profile of Akhenaten]
* [http://www.angelfire.com/art/ankhes/akhenaten.html A profile discussing his familial relations]
* [http://www.maat.sofiatopia.org/aten.htm The Great Hymn to the Aten]
* [http://oi.uchicago.edu/OI/IS/DORMAN/COREGENCY/LongCoregency.pdf A Re-examination of the Long Coregency from the Tomb of Kheruef by Peter Dorman] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070125173120/http://oi.uchicago.edu/OI/IS/DORMAN/COREGENCY/LongCoregency.pdf |date=2007-01-25 }}
* [http://www.taroscopes.com/astro-theology/astrotheology.html The Bible - Book of the Pharaohs] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070127053325/http://www.taroscopes.com/astro-theology/astrotheology.html |date=2007-01-27 }}
* [http://ahmedosman.com/home.html "Moses and Akhenaten: The Secret History of Egypt at the Time of the Exodus"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070218093306/http://ahmedosman.com/home.html |date=2007-02-18 }}
{{Penguasa Mesir Kuno}}

[[Kategori:Raja dinasti kedelapanbelas Mesir]]