Pusat Kesenjataan Infanteri: Perbedaan antara revisi
Andi Iqram (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Andi Iqram (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 46: | Baris 46: | ||
Lembaga ini membawahi dan mengkoordinasikan lembaga-lembaga pendidikan yang ada pada waktu itu, diantaranya: |
Lembaga ini membawahi dan mengkoordinasikan lembaga-lembaga pendidikan yang ada pada waktu itu, diantaranya: |
||
* Batalyon-Batalyon depot Infanteri yang ada di [[Solo]], |
* Batalyon-Batalyon depot Infanteri yang ada di [[Solo]], Mantingan, [[Magelang]], [[Sarangan]], [[Magetan]] dan [[Jember]]. |
||
* Sekolah-sekolah kader Infanteri yang ada di [[Tasikmalaya]], [[Gombong]] dan [[Malang]]. |
* Sekolah-sekolah kader Infanteri yang ada di [[Tasikmalaya]], [[Gombong]] dan [[Malang]]. |
||
* Sekolah Olah Raga di [[Sarangan]]. |
* Sekolah Olah Raga di [[Sarangan]]. |
||
Baris 64: | Baris 64: | ||
Sedang Pusat Pendidikan Infanteri (PPI) diubah menjadi Resimen Induk Infanteri Pusat (Rinifpus) yang bertugas mengendalikan Pendidikan/latihan yang diselenggarakan di Rinif-Rinif. |
Sedang Pusat Pendidikan Infanteri (PPI) diubah menjadi Resimen Induk Infanteri Pusat (Rinifpus) yang bertugas mengendalikan Pendidikan/latihan yang diselenggarakan di Rinif-Rinif. |
||
Jatuhnya kembali Kota [[Ambarawa]] ke tangan pasukan kita pada tanggal [[15 Desember]] [[1945]] di bawah pimpinan seorang ahli strategi dan taktik yang ulung yaitu almarhum [[Jenderal |
Jatuhnya kembali Kota [[Ambarawa]] ke tangan pasukan kita pada tanggal [[15 Desember]] [[1945]] di bawah pimpinan seorang ahli strategi dan taktik yang ulung yaitu almarhum [[Jenderal Soedirman]] didahului oleh suatu manuver pasukan secara besar-besaran sebagai pemusatan tenaga. |
||
Dengan pengesahan Kasad dalam radiogram Nomor T/5179/1950 tanggal [[21 Desember]] [[1959]] Rinifpus diubah kembali menjadi “ Pusat Infanteri” dengan tugas pokoknya: Pembinaan Kesenjataan, Pembinaan Korps, dan pembinaan Pendidikan dan Latihan (Ketiga tupok ini selanjutnya menjadi “Fungsi-fungsi Utama” Pusif TNI AD. |
Dengan pengesahan Kasad dalam radiogram Nomor T/5179/1950 tanggal [[21 Desember]] [[1959]] Rinifpus diubah kembali menjadi “ Pusat Infanteri” dengan tugas pokoknya: Pembinaan Kesenjataan, Pembinaan Korps, dan pembinaan Pendidikan dan Latihan (Ketiga tupok ini selanjutnya menjadi “Fungsi-fungsi Utama” Pusif TNI AD. |
||
Baris 75: | Baris 75: | ||
==== Periode 1968 - 1984 ==== |
==== Periode 1968 - 1984 ==== |
||
Selanjutnya dengan perkembangan organisasi TNI AD, dikeluarkan surat keputusan [[Kasad]] Nomor Skep/664/XI/1970 tanggal [[7 |
Selanjutnya dengan perkembangan organisasi TNI AD, dikeluarkan surat keputusan [[Kasad]] Nomor Skep/664/XI/1970 tanggal [[7 November]] [[1970]] sebagai dasar Penyelenggaraan dan pelaksanaan organisasi dan tugas Pussenif sejak tahun 1970. Syarat keputusan Kasad Nomor Skep/33/XI/1978 tanggal [[15 November]] [[1978]] tentang organisasi dan tugas pokok Pusifad yang merupakan suatu komando pelaksanaan yang secara organik dan administratif berada di bawah kobang diklat; dan keputusan Kasad Nomor Kep/39/VI/1979 tanggal [[15 Juni]] [[1979]] tentang DAF/DSPP Pusifad merupakan dasar Penyelenggaraan dan pelaksanaan organisasi dan pelaksanaan organisasi dan tugas Pusifad hingga sekarang. Untuk menyusun dan mengatur pengorganisasian Pusifad sesuai dengan Keputusan-keputusan Kasad tersebut Danpussenif mengeluarkan Surat Perintah Nomor Sprin/106/I/1980 tanggal [[22 Januari]] [[1980]]. |
||
==== Periode 1985 - 2006 ==== |
==== Periode 1985 - 2006 ==== |
Revisi per 18 Desember 2020 00.21
Pusat Kesenjataan Infanteri | |
---|---|
Aktif | 19 Desember 1948 |
Negara | Indonesia |
Cabang | TNI Angkatan Darat |
Tipe unit | Infanteri |
Bagian dari | Tentara Nasional Indonesia |
Markas | Bandung, Jawa Barat |
Moto | Yudha Wastu Pramuka |
Situs web | pussenif.mil.id |
Tokoh | |
Komandan | Letnan Jenderal TNI Besar Harto Karyawan, S.H., M.Tr. (Han). |
Wakil Komandan | Mayor Jenderal TNI Achmad Daniel Chardin, S.E. |
Inspektorat | Brigadir Jenderal TNI Sutjipto |
Direktur Kesenjataan | Brigadir Jenderal TNI Iman Budiman |
Direktur Umum | Brigadir Jenderal TNI Agus Y.R. Agustinus, S.H. |
Pusat Kesenjataan Infanteri atau Pussenif Kodiklat TNI AD adalah Badan pelaksana Kodiklat TNI AD yang berkedudukan langsung di bawah Dankodiklat TNI AD di bidang doktrin, pendidikan, dan latihan antar kecabangan serta sebagai staf khusus Kasad di bidang pembinaan kesenjataan dan penelitian serta pengembangan Infanteri. Pussenif memiliki tugas pokok menyelenggarakan pembinaan kesenjataan Infanteri, pendidikan dan latihan, penelitian dan pengembangan Infanteri serta Lintas Udara di lingkungan Angkatan Darat dalam rangka pembinaan kemampuan dan kekuatan satuan Infanteri. Pussenif berkedudukan langsung di bawah Dankodiklat TNI AD dan bertempat di Bandung.
Tugas pokok
Pussenif Kodiklat TNI AD bertugas menyelenggarakan pembinaan kesenjataan Infanteri, Pendidikan, Latihan, Penelitian dan Pengembangan Infanteri di lingkungan TNI Angkatan Darat dalam rangka mendukung tugas pokok Kodiklat TNI AD.
Sejarah
Periode 1946 - 1949
Begitu Kemerdekaan Indonesia di Proklamirkan, segera bangkitlah para pemuda dari berbagai lapisan dan berbagai kelompok, untuk secara kesadaran ikut berjuang membela dan mempertahankan kemerdekaan serta menegakan kedaulatan Negara Republik Indonesia yang baru lahir. Mereka itulah yang kemudian hari tumbuh menjadi Prajurit TNI AD. Para pemuda bekas Heiho, PETA, Seinendan dan KNIL telah memiliki bekal latihan/pengalaman kemiliteran; namun tidak sedikit para pemuda yang karena semangat pengabdian telah ikut berjuang walaupun tanpa berbekal pengalaman Kemiliteran. Sejak saat itu fungsi pendidikan dan latihan pada hakekatnya benar-benar telah dirasakan kebutuhannya. Lembaga pendidikan yang tertua dalam ketentaraan adalah “Pusat Pendidikan Ketentaraan” yang lazim di kenal dengan singkatan PPKKP.
Lembaga ini membawahi dan mengkoordinasikan lembaga-lembaga pendidikan yang ada pada waktu itu, diantaranya:
- Batalyon-Batalyon depot Infanteri yang ada di Solo, Mantingan, Magelang, Sarangan, Magetan dan Jember.
- Sekolah-sekolah kader Infanteri yang ada di Tasikmalaya, Gombong dan Malang.
- Sekolah Olah Raga di Sarangan.
- Akademi Militer di Yogyakarta.
Lembaga-lembaga Pendidikan tersebut mengggunakan tenaga Guru, instruktur dan pelatih para personil yang telah berpengalaman dalam PETA, Heiho, KNIL dan lain-lainnya.
Periode 1950 - 1958
Setelah pengakuan kedaulatan, tepatnya pada tanggal 9 Mei 1950 dimulailah penyerahan lembaga-lembaga pendidikan dari Tentara Kerajaan Belanda kepada Direktorat Pendidikan Angkatan Darat (DPAD). Lembaga-lembaga yang diserahkan tersebut diantaranya; Sekolah Perwira Cadangan, Sekolah Dasar Infanteri, Sekolah Perhubungan, Sekolah Pasukan Berlapis Baja, Sekolah Zeni, Sekolah Pengemudi Kendaraan Bermotor dan lain-lain. Dengan modal DPAD dan lembaga-lembaga yang diterima dari Belanda tersebut, pada bulan Agustus 1950 dibentuk:
- Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat disingkat (P3AD) di Bandung, (P3AD) ini membawahi sekolah Perwira Cadangan, sekolah Pelatih dasar Infanteri (SPDI) dan pendidikan Guru dan Instruktur (PGI).
- Pusat Pendidikan Infanteri disingkat PPI di Bandung dan Cimahi, yang membawahi sekolah Ulangan Perwira (SUP), Sekolah Senjata Berat Infanteri (SBI) dan Sekolah Pengemudi Kendaraan Bermotor (SPKB). Sejalan dengan perkembangan organisasi, maka untuk mengkoordinasikan kegiatan kegiatan pendidikan tingkat pusat dan daerah dibentuk Direktorat Infanteri yang membawahi Pusat Pendidikan Infanteri yang di Bandung dan Cimahi dan sekolah-sekolah Depot Infanteri (DBI) di teritorium-teritorium tertentu.
Periode 1959 - 1961
Pada tanggal 5 Agustus 1958 keluarlah penetapan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor TAP 0-5. dengan berlakunya TAP 0-5 ini maka Pusat-pusat Pendidikan dari cabang, Kesenjataan, Dinas dan Jawatan diubah menjadi Resimen-Resimen Induk. Begitu pula untuk memenuhi kebutuhan Pendidikan dan latihan bagi personil cabang Infanteri di daerah dibentuklah Resimen Induk Infanteri (Rinif) dan Kodam-kodam, dengan SKI dan DBI sebagai jajaran bawahannya.
Sedang Pusat Pendidikan Infanteri (PPI) diubah menjadi Resimen Induk Infanteri Pusat (Rinifpus) yang bertugas mengendalikan Pendidikan/latihan yang diselenggarakan di Rinif-Rinif.
Jatuhnya kembali Kota Ambarawa ke tangan pasukan kita pada tanggal 15 Desember 1945 di bawah pimpinan seorang ahli strategi dan taktik yang ulung yaitu almarhum Jenderal Soedirman didahului oleh suatu manuver pasukan secara besar-besaran sebagai pemusatan tenaga. Dengan pengesahan Kasad dalam radiogram Nomor T/5179/1950 tanggal 21 Desember 1959 Rinifpus diubah kembali menjadi “ Pusat Infanteri” dengan tugas pokoknya: Pembinaan Kesenjataan, Pembinaan Korps, dan pembinaan Pendidikan dan Latihan (Ketiga tupok ini selanjutnya menjadi “Fungsi-fungsi Utama” Pusif TNI AD.
Periode 1962 - 1967
Dengan adanya Revisi TAP 0-5 pada tahun 1961, dibentuklah Pusat Kesenjataan Infanteri (disingkat Pussenif) dan Pusat Pendidikan Infanteri (disingkat Pusdikif). Pengesahan organisasi Pussenif ini dinyatakan dalam radiogram KASAD Nomor T/709/1962 tanggal 16 Maret 1962. Dalam radiogram ini dinyatakan bahwa Pussenif merupakan bagian dari Koplat, namun Surat keputusan Men/Pangad Nomor Kep/1588/XI/1962 tanggal 15 November 1982 kemudian dinyatakan pemisahan Pussenif secara organik dan administratif dari Koplat.
Sedang surat keputusan Men/Pangad Nomor Kep/826/VI/1962 tanggal 20 Juni 1962 menjadi dasar lahir Pusat Pendidikan Infanteri yang merupakan bagian dari Pussenif.
Sementara itu, Sekolah Para dan Komandan angkatan darat (SPKAD) yang menurut TAP 0-5 menjadi organik Pussenif/Pusdikif dialihkan ke dalam Komando Angkatan darat (RPKAD). Surat keputusan Men/Pangad Nomor Kep/271/III/1963 yang terbit tanggal 20 Maret 1963 memberikan kejelasan tentang kedudukan, tugas pokok dan fungsi utama Pussenif.
Periode 1968 - 1984
Selanjutnya dengan perkembangan organisasi TNI AD, dikeluarkan surat keputusan Kasad Nomor Skep/664/XI/1970 tanggal 7 November 1970 sebagai dasar Penyelenggaraan dan pelaksanaan organisasi dan tugas Pussenif sejak tahun 1970. Syarat keputusan Kasad Nomor Skep/33/XI/1978 tanggal 15 November 1978 tentang organisasi dan tugas pokok Pusifad yang merupakan suatu komando pelaksanaan yang secara organik dan administratif berada di bawah kobang diklat; dan keputusan Kasad Nomor Kep/39/VI/1979 tanggal 15 Juni 1979 tentang DAF/DSPP Pusifad merupakan dasar Penyelenggaraan dan pelaksanaan organisasi dan pelaksanaan organisasi dan tugas Pusifad hingga sekarang. Untuk menyusun dan mengatur pengorganisasian Pusifad sesuai dengan Keputusan-keputusan Kasad tersebut Danpussenif mengeluarkan Surat Perintah Nomor Sprin/106/I/1980 tanggal 22 Januari 1980.
Periode 1985 - 2006
Sejalan dengan perkembangan Organisasi TNI AD, dikeluarkan Surat Keputusan Kasad Nomor Kep/21/V/1985 tanggal 21 Mei 1985 sebagai dasar penyelenggara dan pelaksanaan organisasi dan tugas pokok Pussenif yang merupakan badan pelaksanaan Pusat di tingkat Mabesad.
Periode 2006 - Sekarang
Pussenif Kodiklat TNI AD adalah Staf Khusus Kasad di bidang Pembinaan Kesenjataan dan Penelitian serta Pengembangan Infanteri dan sebagai badan pelaksana Kodiklat TNI AD di bidang Doktrin, Pendidikan dan Latihan yang berkedudukan langsung di bawah Dankodiklat TNI AD.
Hari Jadi
Latar belakang historis lahirnya hari Infanteri tidak terlepas dari keberhasilan perang gerilya yang dilakukan TNI di bawah komando Panglima Besar Jenderal Soedirman, seperti serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogya, serangan offensif 4 hari 4 malam (7 s.d 10 Agustus 1949) di Solo dan keberhasilan lainnya diseluruh wilayah tanah air.
Perang gerilya ini dilakukan berdasarkan Keputusan Panglima Besar Jenderal Soedirman yang tertuang dalam Perintah Kilat No. 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember 1948 maka satuan-satuan Angkatan Perang yang didukung oleh masyarakat melaksanakan Perang Gerilya di seluruh daerah, karena persenjataan dan perlengkapan yang sangat terbatas tidak ada jalan lain kecuali menggunakan cara-cara Infanteri dalam menghadapi Tentara Belanda sehingga setiap pertempuran dapat dimenangkan, oleh karena itu tidak berlebihan bila tanggal 19 Desember 1948 merupakan hari kebanggaan Korps Infanteri.
Daftar Satuan
Sebagian besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat terdiri dari pasukan Infanteri, hal ini terjadi karena pengadaan pasukan Infanteri adalah hal yang paling mudah dan murah. Infanteri adalah korps yang terbesar dan menjadi tulang punggung di jajaran TNI Angkatan Darat.
Komandan
Komandan Pussenif saat ini dijabat oleh Letjen TNI Besar Harto Karyawan (Akmil 1986) menggantikan Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso (Akmil 1991).
- Letnan Kolonel Inf Soemitro (1959 - 1962)
- Brigadir Jenderal TNI Agus Siswadi (1962 - 1966)
- Brigadir Jenderal TNI R. Soenaryadi (1966 - 1970)
- Brigadir Jenderal TNI Mung Parahadimulyo (1970 - 1971)
- Brigadir Jenderal TNI R. Djohari (1971 - 1971)
- Brigadir Jenderal TNI Suprapto (1971 - 1973
- Brigadir Jenderal TNI Amir Yudowinano (1973 - 1975)
- Brigadir Jenderal TNI Kisrad Soetrisno (1975 - 1977)
- Brigadir Jenderal TNI M. Sanif (1977 - 1979)
- Brigadir Jenderal TNI Ngudiono (1979 - 1983)
- Brigadir Jenderal TNI H. Simanjuntak (1983 - 1983)
- Brigadir Jenderal TNI Feisal Tanjung (1983 - 1985)
- Brigadir Jenderal TNI Samsudin (1985 - 1987)
- Mayor Jenderal TNI Sintong Panjaitan (1987 - 1988)
- Mayor Jenderal TNI Suparman Achmad (1988 - 1992)
- Mayor Jenderal TNI Sofian Effendi (1992 - 1993)
- Mayor Jenderal TNI Yunus Yosfiah (1993 - 1994)
- Mayor Jenderal TNI Arifin Tarigan (1994 - 1995)
- Mayor Jenderal TNI HA Rivai (1995 - 1995)
- Mayor Jenderal TNI Rachmat HS. Mokoginta (1995 - 1996)
- Mayor Jenderal TNI Luhut Binsar Panjaitan (1996 - 1997)
- Mayor Jenderal TNI Sumardi (1997 - 1998)
- Mayor Jenderal TNI Sutardjo (1998 - 1999)
- Mayor Jenderal TNI H.A.Rachman Gaffar (1999 - 2000)
- Mayor Jenderal TNI Ismed Yuzairi (2000 - 2002)
- Mayor Jenderal TNI Songko Purnomo (2002 - 2003)
- Mayor Jenderal TNI Asril H. Tanjung (2003 - 2004)
- Mayor Jenderal TNI Arief Budi Sampurno (2004 - 2005)
- Mayor Jenderal TNI Bambang Darmono (2005 - 2006)
- Mayor Jenderal TNI Tri Subagio (2006 - 2008)
- Mayor Jenderal TNI Drs. Nartono, S.H (2008 - 2009)
- Mayor Jenderal TNI Soenarko (2009 - 2010)
- Mayor Jenderal TNI Siswondo, S.Ip (2010 - 2011)
- Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya (2011 - 2011)
- Mayor Jenderal TNI Erwin Hudawi Lubis (2011 - 2011)
- Mayor Jenderal TNI Nugroho Widyotomo (2011 - 2012)
- Mayor Jenderal TNI Dedi Kusnadi Thamim (2012 - 2012)
- Mayor Jenderal TNI M. Nasir Majid (2012 - 2013)
- Mayor Jenderal TNI I Made Agra Sudiantara (2013 - 2013)
- Mayor Jenderal TNI Winston Pardamean Simanjuntak (2014 - 2014)
- Mayor Jenderal TNI Hinsa Siburian (2014 - 2015)
- Mayor Jenderal TNI Prihadi Agus Irianto (2015 - 2016)
- Mayor Jenderal TNI Surawahadi (2016 - 2018)
- Mayor Jenderal TNI Tri Soewandono (2018 - 2018)
- Mayor Jenderal TNI Teguh Pudjo Rumekso (2018 - 2020)
- Letnan Jenderal TNI Besar Harto Karyawan (2020 - Sekarang)
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web Kodiklat TNI AD
- (Indonesia) Situs web resmi