Lompat ke isi

Fajar senja: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: sq:Muzgu
k Bot: Penggantian teks otomatis (- matahari + Matahari)
Baris 24: Baris 24:
[[Berkas:Samocice 2.jpg|thumb|250px|Aram pagi di [[Samocice]], [[Polandia]]]]
[[Berkas:Samocice 2.jpg|thumb|250px|Aram pagi di [[Samocice]], [[Polandia]]]]


'''Aram''' adalah interval waktu ketika masih ada cahaya alami yang dipancarkan oleh atmosfer atas yang langsung menerima sinar matahari dan memantulkannya sebagian ke permukaan Bumi. [[Sinar matahari]] yang tersebar di [[atmosfer Bumi|atmosfer]] atas menyinari atmosfer bawah, dan permukaan [[Bumi]] pun tidak terang dan tidak gelap. Matahari sendiri tidak terlihat karena berada di bawah [[cakrawala]]. Karena kualitas [[cahaya ambien]] yang tidak biasa pada periode ini, aram sangat dikenal oleh fotografer dan pelukis yang menjulukinya sebagai "[[jam biru]]", sesuai istilah [[bahasa Perancis|Perancis]] ''l'heure bleue''. Aram secara teknis diartikan sebagai periode sebelum matahari terbit dan setelah matahari terbenam ketika muncul cahaya alami dari atmosfer atas yang menerima langsung sinar matahari dan menyebarkan sebagian sinarnya ke permukaan Bumi..<ref name=USNO>{{cite web|url=http://aa.usno.navy.mil/faq/docs/RST_defs.php |title=Definitions from the US Astronomical Applications Dept (USNO)|accessdate=2009-03-03}} {{Dead link|date=September 2010|bot=H3llBot}}</ref>
'''Aram''' adalah interval waktu ketika masih ada cahaya alami yang dipancarkan oleh atmosfer atas yang langsung menerima sinar Matahari dan memantulkannya sebagian ke permukaan Bumi. [[Sinar Matahari]] yang tersebar di [[atmosfer Bumi|atmosfer]] atas menyinari atmosfer bawah, dan permukaan [[Bumi]] pun tidak terang dan tidak gelap. Matahari sendiri tidak terlihat karena berada di bawah [[cakrawala]]. Karena kualitas [[cahaya ambien]] yang tidak biasa pada periode ini, aram sangat dikenal oleh fotografer dan pelukis yang menjulukinya sebagai "[[jam biru]]", sesuai istilah [[bahasa Perancis|Perancis]] ''l'heure bleue''. Aram secara teknis diartikan sebagai periode sebelum Matahari terbit dan setelah Matahari terbenam ketika muncul cahaya alami dari atmosfer atas yang menerima langsung sinar Matahari dan menyebarkan sebagian sinarnya ke permukaan Bumi..<ref name=USNO>{{cite web|url=http://aa.usno.navy.mil/faq/docs/RST_defs.php |title=Definitions from the US Astronomical Applications Dept (USNO)|accessdate=2009-03-03}} {{Dead link|date=September 2010|bot=H3llBot}}</ref>


[[Kata sifat sampingan]] untuk ''aram'' adalah ''[[krepuskular]]''; fenomena ini sering dijumpai jika mengacu pada beberapa jenis [[serangga]] dan [[mamalia]] yang paling aktif pada periode itu.
[[Kata sifat sampingan]] untuk ''aram'' adalah ''[[krepuskular]]''; fenomena ini sering dijumpai jika mengacu pada beberapa jenis [[serangga]] dan [[mamalia]] yang paling aktif pada periode itu.

Revisi per 14 Januari 2012 07.11

Aram di Millennium Wheel
Siluet manusia dan obyek sekitar ketika aram
Aram pagi di Samocice, Polandia

Aram adalah interval waktu ketika masih ada cahaya alami yang dipancarkan oleh atmosfer atas yang langsung menerima sinar Matahari dan memantulkannya sebagian ke permukaan Bumi. Sinar Matahari yang tersebar di atmosfer atas menyinari atmosfer bawah, dan permukaan Bumi pun tidak terang dan tidak gelap. Matahari sendiri tidak terlihat karena berada di bawah cakrawala. Karena kualitas cahaya ambien yang tidak biasa pada periode ini, aram sangat dikenal oleh fotografer dan pelukis yang menjulukinya sebagai "jam biru", sesuai istilah Perancis l'heure bleue. Aram secara teknis diartikan sebagai periode sebelum Matahari terbit dan setelah Matahari terbenam ketika muncul cahaya alami dari atmosfer atas yang menerima langsung sinar Matahari dan menyebarkan sebagian sinarnya ke permukaan Bumi..[1]

Kata sifat sampingan untuk aram adalah krepuskular; fenomena ini sering dijumpai jika mengacu pada beberapa jenis serangga dan mamalia yang paling aktif pada periode itu.

Lihat pula

Catatan kaki

Bahan bacaan

  • Mateshvili, Nina (2005). "Twilight sky brightness measurements as a useful tool for stratospheric aerosol investigations". Journal of Geophysical Research. 110 (D09209): D09209. Bibcode:2005JGRD..11009209M. doi:10.1029/2004JD005512. 

Pranala luar

Templat:Bagian hari