Gladiresik Music Lab: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{noref|date=3 September 2012}} |
{{noref|date=3 September 2012}} |
||
{{paragraf pembuka}} |
|||
{{tone}} |
|||
{{rapikan}} |
{{rapikan}} |
||
{{tidak dikembangkan|d=3|m=09|y=2012|i=14|ket=}} |
{{tidak dikembangkan|d=3|m=09|y=2012|i=14|ket=}} |
Revisi per 3 September 2012 10.47
Artikel ini tidak memiliki bagian pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia. |
Gaya atau nada penulisan artikel ini tidak mengikuti gaya dan nada penulisan ensiklopedis yang diberlakukan di Wikipedia. |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus pada 17 September 2012. |
Gladiresik Music Lab (GML) menyusun kurikulum secara efisien dari sudut teori & teknik. Didukung sistematika tahapan yang berkesinambungan dari awal hingga akhir. Semua dilakukan agar pencapaian aplikasi bermain musik berlangsung efektif. Konsepnya adalah mendidik siswa/i untuk memiliki pengetahuan dasar secara murni dalam waktu relatif singkat. Sehingga, mereka mudah berkembang, dan luwes mengantisipasi perubahan era musik, jika kelak mereka mengambil profesi sebagai musisi profesional. Lebih dari itu, sebagai dukungan terhadap industri musik Indonesia, GML juga merealisasikan biaya relatif murah dalam belajar musik. Malah, sama sekali tidak dikenakan uang pendaftaran, apalagi uang muka, sehingga siswa/i tidak terlalu terbebani.
Kami menyebut GML sebagai Lab (laboratorium) dan tidak menyebutnya sebagai sekolah musik apalagi kursus. Hal ini disebabkan karena kemungkinan total jam belajar musik di Indonesia masih belum mencapai persyaratan sebuah sekolah/akademi. Akan tetapi fasilitas belajar yang disediakan GML jauh lebih lengkap dari pada sekedar kursus. Lab sifatnya lebih kepada pengaplikasian teori & teknik ke dalam praktek. Dengan demikian GML menjadwalkan beragam gathering antara murid dan workshop secara rutin. Dalam rutinitas belajar, sejak awal murid sudah harus bersentuhan langsung dengan alat musik yang mereka pilih. Lengkap dengan pembentukan pola-pikir yang sangat dibutuhkan dalam strategi bermusik.
Latar Belakang
Gladiresik Music Lab adalah lab pertama di Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan musik. Konsepnya adalah mendidik siswa/i untuk memiliki dasar bermusik yang solid dalam waktu yang relatif singkat, sehingga mudah berkembang dan mengantisipasi perubahan era musik di profesinya kelak sebagai musisi profesional.
Didirikan pada tahun 2006 atas prakarsa Todung Pandjaitan, dibantu sejumlah musisi berpengalaman seperti Donny Suhendra, Benny Likumahuwa, Gilang Ramadhan, Krisna Prameswara, dan Annette Frambach.
Banyak alasan mengapa nama Gladiresik Music Lab tersebut digunakan untuk sebuah sistem pendidikan musik. Seperti diketahui di dalam pertunjukan, pelaksanaan gladi-resik sering dilupakan, padahal gladi-resik adalah inti sukses dari sebuah pertunjukan.
Dengan menggunakan nama ini, Gladiresik Music Lab mengutamakan pengarahan disiplin secara lengkap bagi musisi dari sudut pengetahuan, sikap, dan mental di studio, session atau pertunjukan, malah sampai dengan kehidupan sehari-harinya.
Kami menyebut Gladiresik Music Lab (GML) sebagai Lab (laboratorium) dan tidak menyebutnya sebagai sekolah musik apalagi kursus. Hal ini disebabkan karena kemungkinan total jam belajar musik di Indonesia masih belum mencapai persyaratan sebuah akademi, tapi fasilitas belajar yang disediakan GML jauh lebih lengkap dari sekedar kursus.
Lab sifatnya lebih kepada pengaplikasian teori dan tehnik ke praktek. Dengan demikian GML menjadwalkan beragam gathering antara murid dan workshop secara rutin. Malah dalam rutinitas belajar, sejak awal murid sudah bersentuhan langsung dengan alat musiknya.
Visi
Membentuk management berpikir melalui pembelajaran harmonisasi, dalam hal ini, musik.
Misi
Memasyarakatkan musik. Menciptakan SDM musik profesional. Menjati-dirikan dasar bermusik yang solid.
Motto
TRUE BASIC BRINGS EXCELLENCE
Prologue
“TRUE BASIC BRINGS EXCELLENCE”. Kemurnian pengetahuan dasar membawa total keberhasilan. Slogan yang menjadi pedoman belajar-mengajar di Gladiresik Music Lab.
Sejatinya, untuk belajar musik dibutuhkan 12 jam sehari selama setahun. Namun, yang terjadi di Indonesia, jadwal belajar musik hanya berlangsung satu jam dan seminggu sekali. Wajar, jika para pengajar musik tidak cukup waktu untuk memberikan materi pendidikan yang lengkap kepada para siswa/i. Akibatnya, kita temukan banyak musisi dengan pengetahuan ”bolong” di sana-sini. Hal ini umumnya, disebabkan karena mereka lemah di soal pengetahuan dasar.
Kurikulum
- FPC (FULL PROGRAM CLASS)
Ilmu Pengetahuan Musik secara formal dan internasional terbagi atas 4 kategori : TEORI TEHNIK SIGHT-READING EAR-TRAINING Sedangkan ketentuan Full Program Class (FPC) adalah untuk lebih fokus dalam praktek musik, sesuai dengan gelar Music Lab yang digunakan oleh Gladiresik.
Tradisi belajar-mengajar musik di Indonesia umumnya bergantung kepada repertoar lagu sebagai materi latihan secara tehnis. Problemnya, setiap lagu memiliki tingkat kesulitan yang berbeda untuk setiap perbedaan alat musik. Misalnya, di satu sisi sebuah lagu mungkin memiliki part drum yang sulit, tetapi sama sekali tidak ditemui kesulitan pada part bass, dst. Padahal kita semua pernah dengar bahwa drum dan bass umumnya dirancang sebagai sebuah kesatuan.
Keluar dari aturan main = tidak ada aturan main. Oleh karena itu TEORI, TEHNIK, SIGHT-READING, dan EAR-TRAINING tidak bisa total disingkirkan dari kurikulum, akan tetapi disusun sedemikian rupa sebatas mendukung kebutuhan praktek musik. Misalnya, teori composing di sini berlaku sebatas pembentukan ritme atau melodi dalam bermusik, bukan mengenai composing lagu, dst.
Prinsip FPC melengkapinya dengan mempersatukan 4 kategori Ilmu Pengetahuan Musik tadi ke dalam setiap materi dan susunan latihannya. Melatih TEHNIK bermain musik dengan bentukan TEORI, yang dibaca sebagai latihan SIGHT-READING, dan terdengar sekaligus sebagai latihan EAR-TRAINING.
Dari sini terlihat jelas bahwa misi belajar-mengajar di FPC memang ditujukan untuk memproduksi SDM musik dari segi Player dan Vokalis.
Siswa lulusan FPC atau bagi yang menyelesaikan pelajaran dari level C, B s/d level A akan mendapatkan Sertifikat GML.
Full Program Class berlaku untuk 5 (lima) divisi musik di GML :
- Divisi Drum
- Divisi Bass
- Divisi Guitar
- Divisi Keyboard
- Divisi Vocal.
- Divisi Digital Music
Kategori Level
Level C Fokus pendidikan di segi pola-fisik, yaitu, tehnis pembentukan bunyi. Merupakan susunan tehnis fingering bagi divisi alat musik, atau susunan tehnis vokal bagi Divisi Vokal. Dilengkapi dengan BUKA WAWASAN untuk membebaskan siswa/i dari paranoid terhadap TEORI, dan masalah attitude yang biasanya muncul dari kesalahan persepsi.
Level B Fokus pendidikan di segi pola-pikir, yaitu, aturan main musik. Dilengkapi dengan kewajiban mengikuti kegiatan STUDENT GATHERING yang menggabungkan semua divisi untuk melatih aplikasi TEORI ke TEHNIK, atau singkatnya, sebagai ajang praktek bermusik secara bersama.
Level A Fokus pendidikan di segi back to nature, yaitu, mengembalikan konsep-logika (rumus) ke asalnya, yaitu, naluri. Melatih refleks pelaksanaan teori dan tehnik untuk mewujudkan ekspresi. Ditujukan untuk melepas siswa/i dari kekakuan yang bersifat teoritis.
Kegiatan wajib dan rutin
Student Gathering Menggabungkan seluruh divisi untuk merealisasikan dan merasakan tindak pelaksanaan musik secara bersama.
Student Briefing Menggabungkan seluruh divisi untuk mendiskusikan strategi bermusik, sekaligus mengerti tingkat kesulitan yang mungkin muncul dalam perpaduan antara alat musik.
Student Monitoring Penelitian ulang oleh Head Instructor terhadap kronologis belajar-mengajar di GML dari sisi kurikulum dan pengajaran, berdasarkan tingkat kemajuan siswa/i.
Student Workshop Menggabungkan seluruh divisi untuk melengkapi data dan info yang berlaku secara umum di industri musik seperti produser, promoter, media, dan lain sebagainya, untuk melengkapi jati-diri sebagai seorang musisi.
- EPC (EXCLUSIVE PROGRAM CLASS)
Program ini ditujukan bagi siswa/i yang ingin memasterkan detail materi musik tertentu sebagai bekal untuk menembus industri musik secara profesional. Terdiri atas program-program yang spesifik disusun kasus demi kasus sesuai kebutuhan siswa/i. Mencakup masalah Teori, Tehnik, Sight-Reading, Ear-Training, sampai dengan hal yang bersifat general seperti Amplifikasi, Multi-Effects, Digital & Analog, dan lain sebagainya yang bersangkutan dengan kepentingan industri musik.
Sebagai salah satu contoh, di sisi alat musik bass terdapat beragam tehnik bass. Slap Bass Technique, Walking Bass Technique, dan lain sebagainya. Program ini mendetail masing-masing ragam technique tersebut, misalnya, Slap Bass Technique dibahas secara spesifik dari awal hingga akhir. Sehingga dari sudut waktu program-program ini relatif singkat untuk menggali sekian banyak detail materi dari setiap kasus.
Ada juga kemungkinan seperti, siswa/i dari luar kota yang tidak punya banyak waktu untuk tinggal di Jakarta. GML juga menyediakan pendidikan kurikulum Full Program Class yang dilangsungkan setiap hari, sehingga bisa diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat dan kurang dari 2 (dua) bulan.
Di sisi lain melalui Exclusive Program Class ini GML juga menyediakan paket pendidikan yang bersifat Master Class. Di susun sedemikian rupa bagi siswa/i atau musisi profesional sekalipun yang ingin melengkapi pengetahuan musiknya secara total.
Juga untuk kasus yang masih sering kita temui hingga kini, siswa/i hanya ingin belajar dari tokoh musik tertentu seperti Donny Suhendra, Indra Lesmana, dan lain sebagainya. Pendidikan di sini total berdasarkan pengalaman pribadi tokoh musik tersebut, yang akan dijadwalkan khusus dari sudut waktu dan kemungkinannya, mengingat padatnya tingkat kesibukan seorang tokoh musik.
Masih banyak lagi system pendidikan yang dikemas secara exclusive di sini untuk menyesuaikan kebutuhan siswa/i yang bisa anda teliti lebih lanjut.
- SPC (SPECIAL PROGRAM CLASS)
Mengenal dan melatih musik sejak dini adalah kewajiban. Kehidupan adalah tentang keseimbangan logika dan naluri. Sedangkan musik lebih dari pada sekedar keseimbangan di dua sisi. Musik adalah harmonisasi, yaitu, keseimbangan dari segala sisi. Pelaksanaan musik mengaktifkan seluruh panca-indra manusia secara fisikal maupun non-fisikal. Tidak hanya sampai di situ saja, bahkan selera juga mutlak menjadi tuntutan. Dengan demikian, tidak bisa diragukan lagi bahwa musik adalah alat pelatihan harmonisasi yang paling lengkap.
Gladiresik Music Lab (GML) melalui Special Program Class (SPC), menunjukan totalitasnya dalam memasyarakatkan musik, dengan melengkapi system belajar-mengajar musik sampai dengan yang sifatnya non-industry. Kebutuhan yang sifatnya lebih personal dan sosial dari segi apresiasi. Susunannya terbagi atas beberapa kategori sebagai berikut : Kids Mengingat pentingnya melatih musik sejak dini, GML menyusun program khusus untuk anak2, juga bagi remaja yang belum mencapai ketentuan umur di Full Program Class (FPC) dan Exclusive Program Class (EPC), yaitu, di bawah umur 12 tahun. Hobby Sebuah jawaban bagi yang tidak membutuhkan pendidikan formal musik yang bersifat teoritis. Misalnya, menggarap sebuah lagu tertentu secara instan, dan kebutuhan musik lain yang bersifat instan. Alat Musik Khusus Bagi yang berminat terhadap jenis alat musik di luar susunan Full Program Class (FPC) seperti brass, perkusi, dll. Juga yang bersifat classical seperti piano, biola, dll. Sampai dengan yang sangat traditional seperti alat musik ethnic Indonesia maupun luar negeri, dsb.
- (DMC)DIGITAL MUSIC CLASS
Staff Ahli
Referensi
Pranala luar
Raymondliando 3 September 2012 04.06 (UTC) Raymondliando 3 September 2012 05.08 (UTC) Raymondliando 3 September 2012 10.05 (UTC)