Jatiwangi, Majalengka
Jatiwangi | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Barat | ||||
Kabupaten | Majalengka | ||||
Populasi | |||||
• Total | −83,464 jiwa jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 32.10.11 | ||||
Kode BPS | 3210140 | ||||
Desa/kelurahan | -16 | ||||
|
Jatiwangi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Majalengka, provinsi Jawa Barat, Indonesia.
setiap tahun pada tanggal 11 Agustus ada lomba binaraga antar pekerja cebor (pabrik genteng di Jatiwangi), yang dilaksanakan berkeliling di jebor yg tersebar di jatiwangi acara ini dimulai sejak tahun 2015 yang diselenggarakan oleh Museum Genteng Jatiwangi
Ekonomi
Kecamatan ini terkenal unggul dengan produk industri genteng atap rumah. Daerah ini juga memiliki pabrik gula Jatiwangi yang sudah tidak beroperasi dan Lapangan Udara Sukani.
Daerah ini adalah tempat satu komunitas yang fokus terhadap kajian kehidupan lokal pedesaan lewat kegiatan seni dan budaya yang bernama Jatiwangi art factory, juga tempat kelahiran sastrawan Sunda terkenal, Ajip Rosidi.
Lagu mars
Pada November 2012, warga Jatiwangi meluncurkan lagu mars mereka dan berikrar untuk masa depan Jatiwangi yang lebih baik.[1] Ikrar tersebut diucapkan 2.000-an warga dalam rangka Festival Musik Keramik 2012[2] yang diselenggarakan oleh Jatiwangi art Factory (JaF) yang berbasis di salah satu desa dalam kabupaten ini, Jatisura.
Isi ikrar tersebut adalah:[3]
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami sebagai pemilik kebudayaan Jatiwangi berikrar:'
Bahwa kebudayaan Jatiwangi sangat dipengaruhi oleh tradisi pendahulu yang selalu berpikir, bergerak, berkreasi, peduli, penuh semangat dalam memenuhi dan mempertahankan kebutuhan hidupnya;
Bahwa sebagai wujud rasa penghormatan kepada para pendahulu kebudayaan Jatiwangi kami persembahkan rampak 1001 perkusi genteng sekaligus menjadi tanda istikomah yang tidak pernah lekang oleh waktu;
Bahwa dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur bertekad akan tetap mempertahankan kebudayaan kami dengan santun dan penuh kehormatan, selalu berkreasi dalam menjaga lingkungan;
Bahwa kebudayaan Jatiwangi sangat fleksibel, terbuka dan menghargai karya-karya generasi dari zaman ke zaman selalu menjaga kebaikan dan akan terus mengikuti perkembangan kemajuan Jatiwangi ke depan.
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami sebagai pemilik kebudayaan Jatiwangi, berikrar:
- Kami bertekad menghormati, karya karya leluhur, dan selalu berkreasi, berinovasi, untuk diwariskan kepada generasi yang akan datang;
- Kami bertekad, mempersiapkan diri dengan sebaik baiknya, dalam menghadapi perkembangan, dan kemajuan Jatiwangi di masa depan;
- Bahwa kami, akan menjaga kebudayaan, mengolah tanah liat, dengan lebih bermartabat, kreatif, dan menghormati norma-norma lingkungan hidup;
- Kami bertekad bersama, untuk menjaga kenyamanan, ketentraman, dan keamanan, berlandaskan kasih sayang dan saling menghormati.
Jatiwangi, 3 Nopember 2012.
Kesenian
Festival Musik Keramik 2012 merupakan penanda lahirnya "Musik Keramik" di Jatiwangi yang pertama kali di selenggarakan dan satu-satunya di dunia.
Wilayah administrasi
Kecamatan Jatiwangi meliputi sejumlah kelurahan/desa:
- Andir
- Burujul Kulon
- Burujul Wetan
- Cibentar
- Ciborelang
- Cicadas
- Jatisura
- Jatiwangi
- Leuweunggede
- Loji
- Mekarsari
- Pinangraja
- Sukaraja Kulon
- Sukaraja Wetan
- Surawangi
- Sutawangi
Lihat juga
Referensi
- ^ Jatiwangi
- ^ Rampak 1001 Genteng dan Musik Keramik 2012
- ^ Beberapa rujukan untuk Ikrar Jatiwangi:
- Jatiwangi
- The English version of the PLEDGE is:
- We are willing to respect the works of our ancestors and to always create, innovate to heir to our future generation;
- We are willing to prepare the best of ourselves in facing the development and progress towards the future jatiwangi;
- For we will take good care of our culture, cultivate clay with more dignity, creativity and to respect the environmental norms;
- Together, we are willing to maintain comfort, peace and security based on love and respect.