Metro Amsterdam
Metro Amsterdam | |||
---|---|---|---|
Info | |||
Pemilik | Kota Amsterdam | ||
Wilayah | Amsterdam, Amstelveen, Diemen, Ouder-Amstel | ||
Jenis | Angkutan cepat dan kereta ringan | ||
Jumlah jalur | 5 | ||
Jumlah stasiun | 39 | ||
Penumpang harian | 247.397 (2018) | ||
Penumpang tahunan | 90,3 juta (2018) | ||
Operasi | |||
Dimulai | 14 Oktober 1977 | ||
Operator | Gemeentelijk Vervoerbedrijf | ||
Jumlah gerbong | 90 kereta | ||
Teknis | |||
Panjang sistem | 42,7 km (26,53 mi) | ||
Lebar sepur | 1.435 mm (4 ft 8+1⁄2 in) (sepur standar) | ||
Listrik | 750 V DC rel ketiga | ||
Kecepatan tertinggi | 70 km/h (43 mph) | ||
|
Metro Amsterdam (bahasa Belanda: Amsterdamse metro) adalah gabungan dari sistem angkutan cepat dan lintas rel terpadu (LRT) di Amsterdam, dan wilayah sekitarnya seperti Amstelveen, Diemen, dan Ouder-Amstel di Belanda. Jaringan ini dimiliki oleh pemerintah kota Amsterdam dan dioperasikan oleh Gemeentelijk Vervoerbedrijf (GVB), perusahaan yang juga mengoperasikan trem, feri, dan bus lokal.
Jaringan metro ini terdiri dari lima jalur dan melayani 39 stasiun, dengan total panjang jaringan 42,7 kilometer. Tiga jalur dimulai dari Amsterdam Centraal: Jalur 53 dan Jalur 54 menghubungkan pusat kota Amsterdam dengan kota pinggiran Diemen, Duivendrecht, dan Amsterdam-Zuidoost (wilayah tenggara kota), sedangkan Jalur 51 berjalan ke selatan, kemudian mengikuti jalur lingkar (Ringlijn) yang menghubungkan Amsterdam wilayah selatan dan barat. Jalur 50 menghubungkan Zuidoost ke wilayah Amsterdam-West menggunakan jalur lingkar, yang berbagi dengan Jalur 51. Jalur ini adalah satu-satunya rute yang tidak melintasi pusat kota. Jalur kelima, Jalur 52 mulai beroperasi pada 21 Juli 2018, dan membentang dari kawasan Amsterdam-Noord (utara) ke Amsterdam-Zuid (selatan) melalui Amsterdam Centraal. Berbeda dengan jalur lainnya, Jalur 52 sebagian besar melewati terowongan bor dan tidak berbagi jalur dengan rute lain.
Konstruksi
[sunting | sunting sumber]Sejarah
[sunting | sunting sumber]Amsterdam memutuskan untuk membangun sebuah jaringan metro tahun 1968. Empat jalur dibangun, menghubungkan seluruh kota dan menggantikan banyak jalur trem yang sudah ada.
Tahun 1970, konstruksi jalur timur dimulai dan masuk dalam operasi tahun 1977. Jalur timur terdiri dari dua cabang, jalur 53 dan 54, untuk menghubungkan pusat kota dengan pengembangan perumahan di tenggara. Dalam pembangunan, rencana untuk menghancurkan seluruh pemukiman Yahudi di dekat Nieuwmarkt menimbulkan protes keras. Metro tetap dibangun (dekorasi dinding di Stasiun Nieuwmarkt dipasang untuk mengenang protes warganya), tetapi rencana untuk membangun jalan bebas hambatan melewati pemukiman di pusat kota dibatalkan. Jalur ini diselesaikan oleh pemerintah nasional.
Pada tahun 1990, jalur 51 dibuka, sebagian berbagi jalur dengan jalur metro sebelumnya, dengan jalur baru dan perpanjangan melalui jalur trem 5 menuju Amstelveen. Jalur ini disebut sneltram (trem cepat), dan dibangun dengan standar kereta ringan (light rail). Perubahan antara rel ketiga dan listrik aliran atas dilakukan di Zuid.
Pada tahun 1997, jalur lingkar (50) ditambahkan ke dalam jaringan, menyediakan koneksi cepat antara barat dan selatan, menghilangkan kebutuhan perjalanan melewati pusat kota.
Perencanaan
[sunting | sunting sumber]Tahun 2002, konstruksi jalur utara/selatan (jalur 52) dimulai, yang direncanakan selesai pada Juli 2012. Karena beberapa keterlambatan dan kesalahan dengan perusahaan konstruksi, konstruksi jalur menjadi terlambat dan diperkirakan selesai tahun 2017.
Tahun 2009, komite investigasi khusus dewan kota menyimpulkan bahwa pemerintah kota Amsterdam "seharusnya tidak pernah menyetujui" proyek ini. Penggalian dan pembangunan bagian bawah tanah menyebabkan kerusakan bangunan bersejarah dan meningkatkan defisit anggaran kota. Awalnya proyek ini dianggarkan €1,4 miliar dan harus selesai tahun 2009. Perkiraan baru menyebutkan biaya yang dibutuhkan €3 miliar dan jalur ini tidak akan dibuka hingga tahun 2017.[1]
Jalur metro baru ini direncanakan akan melewati daerah utara Amsterdam, melewati bawah tanah Teluk IJ. Dari sana kereta akan bergerak melewati Stasiun Centraal menuju Stasiun Zuid, yang direncanakan menggantikan Amsterdam Centraal sebagai pusat transportasi kota.[2] Proyek ini awalnya memakan biaya €1,46 miliar, tetapi setelah beberapa penyesuaian, anggaran membengkak menjadi €3,1 miliar (kurs harga 2009), yang akan membuat jalur ini menjadi jalur metro paling mahal di seluruh dunia. Program ini mengalami banyak kesulitan, terutama di Stasiun Centraal, menghasilkan pembengkakan anggaran hingga 40%. Rencana awal pembukaan pada tahun 2011 telah diubah beberapa kali, sehingga batas waktu yang terbaru saat ini menjadi kontrak bagi semua pihak, yang membuat perusahaan konstruksi akan menerima denda untuk setiap penguluran waktu berikutnya.[3][4]
Jalur trem menuju IJburg di bagian timur sebenarnya direncanakan sebagai jalur metro, dengan terowongan pendek dibangun di bagian barat dari Stasiun Centraal melewati bagian bawah rel untuk melewat jalur. Pada jalur ini sekarang dibangun dalam seluruh jalur trem, terowongan telah ditinggalkan dan direncanakan digunakan sebagai museum coklat. Rencana tetap berjalan untuk mengubah trem menuju IJburg untuk ditingkatkan menjadi metro dan menghubungkan kota tetangga Almere, dimana sebuah pemukiman besar sedang dibangun.[5]
Jalur 52 kemungkinan akan diperpanjang hingga Bandar Udara Amsterdam Schiphol di masa depan.[2]
Jaringan
[sunting | sunting sumber]Metro Amsterdam memiliki 33 stasiun,[6] sejak Jalur 52 (Jalur Utara-Selatan) terbaru telah dibuka, enam stasiun dan rute tambahan sepanjang 9,5 kilometer telah ditambahkan ke dalam jaringan metro,[7] menghasilkan jaringan gabungan baru sepanjang 52 kilometer.[8] Pada tahun 2019, trem cepat (sneltram) Jalur 51 tidak lagi beroperasi dalam jaringan metro. Bagian selatan sneltram ditutup untuk proses konversi, kemudian dimasukkan ke dalam jaringan trem.
Warna | Jalur | Tanda | Nomor jalur | Nama jalur | Terminus | Dibuka | Panjang | Stasiun | Penumpang
(2019) |
Jenis |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Hijau | Jalur 50 | Ringlijn | Isolatorweg – Gein | 1997 | 20,1 km | 20 | 100.200 | Metro | ||
Oranye | Jalur 51 | Ringlijn | Isolatorweg – Stasiun Centraal | 1990 | 19,5 km | 19 | 60.800 | |||
Biru | Jalur 52 | Noord/Zuidlijn | Noord – Zuid | 2018 | 9,5 km | 8 | 84.000[9] | |||
Merah | Jalur 53 | Gaasperplaslijn | Gaasperplas – Stasiun Centraal | 1977 | 11,3 km | 14 | 60.600 | |||
Kuning | Jalur 54 | Geinlijn | Gein – Stasiun Centraal | 12,1 km | 15 | 73.500 |
Armada
[sunting | sunting sumber]Pada Januari 2016, terdapat 90 set kereta rel listrik (KRL) yang beroperasi dalam sistem Metro Amsterdam.[10] Semua menggunakan sepur standar dan beroperasi dengan sistem elektrifikasi rel ketiga 750 V DC.
Kereta | Jenis | Pabrikan | Beroperasi | Deskripsi[11] |
---|---|---|---|---|
Seri M1, M2, dan M3 Unit metro untuk Jalur 50, 53, dan 54 |
LHB | 1977–2015 | Panjang: 37,5 m Lebar: 3,0 m Berat (Penuh): 54,0 ton (75,0 ton) Kecepatan maksimum: 70 km/jam Tenaga: 4 x 195 kW Tenaga listrik DC: 750 volt | |
Seri S1 dan S2 Unit metro/trem hibrida untuk Jalur 51 |
BN | 1990–2024 | Panjang: 30,6 m Lebar: 2,65 m Berat (Penuh): 48,5 ton (72,0 ton) Kecepatan maksimum: 70 km/jam Tenaga: 6 x 77 kW Tenaga listrik DC: 600/750 volt | |
Seri S3 dan M4 Unit metro ringan untuk Jalur 50 dan 51, terkadang Jalur 53 |
CAF | 1997–sekarang | Panjang: 30,9 m Lebar: 2,7 m Berat (Penuh): 48,0 ton (72,0 ton) Kecepatan maksimum: 70 km/jam Tenaga: 6 x 70 kW Tenaga listrik DC: 750 volt | |
Seri M5 Unit metro untuk Jalur 50, 52, 53, dan 54 |
Alstom Konstal | 2013–sekarang | Panjang: 116,2 m Lebar: 3,0 m Berat: 190 ton Kecepatan maksimum: 90 km/jam Tenaga: 16 x 300 kW Tenaga listrik DC: 50 volt | |
Seri M7 Unit metro untuk Jalur 50, 53, dan 54 |
CAF | 2023–sekarang | Panjang: 59,6 m Lebar: 3,0 m Berat: 95 ton Kecepatan maksimum: 80 km/jam Tenaga listrik DC: 50 volt |
Sistem tiket
[sunting | sunting sumber]Dahulu, semua jalur metro di Belanda menggunakan strippenkaart (kartu sistem tarif nasional) sebagai tiket. Strippenkaart akan distempel di mesin tiket dan juga berlaku untuk bentuk transportasi publik lain yang menggunakan strippenkaart seperti bus, trem, feri, dan beberapa kereta api.
Tahun 2006, jaringan metro mulai memperkenalkan pengganti strippenkaart; sebuah kartu pintar yang disebut OV-chipkaart. Gerbang tiket baru dipasang di semua pintu masuk stasiun, dan mesin check-in/check-out khusus jika stasiun berbagi dengan jalur kereta api dan trem.
OV-chipkaart menggantikan sistem strippenkaart pada 27 Agustus 2009, dan sekarang menjadi satu-satunya bentuk tiket yang berlaku dalam sistem metro.[12]
Desain grafis
[sunting | sunting sumber]Papan penanda Amsterdam Metro menggunakan rupa huruf M.O.L., yang didesain khusus oleh Gerard Unger tahun 1974. Spasi antar huruf lebih besar daripada normal, dalam usaha untuk meningkatkan kemampuan pengguna membaca huruf saat menyala. Nama M.O.L. diambil dari bahasa Belanda yang berarti "tikus tanah" dalam bahasa Indonesia. ada rencana untuk menggunakan tikus tanah sebagai maskot metro, tetapi hal ini ditolak otoritas kota.[13] Desain lainnya adalah versi 1991 yang dapat ditemukan di Jalur Amstelveen, versi 1995 ditemukan terutama pada Jalur Lingkar dan versi 2009 yang telah menggantikan versi sebelumnya di banyak stasiun. Pada tahun 2016, Amsterdam meluncurkan desain baru pada papan penanda dan logo dalam rangka untuk menyelaraskan semua elemen papan penanda dan papan wayfinding di semua jalur metro, pada waktunya untuk renovasi Jalur Timur dan pembukaan Jalur Utara-Selatan.[14]
-
Papan stasiun dengan rupa huruf M.O.L tahun 1974
-
Papan stasiun dengan desain tahun 1995
-
Papan stasiun dengan desain tahun 2016
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Stasiun Amsterdam Bijlmer ArenA
-
Stasiun Noord
-
Stasiun De Pijp
-
Kereta menuju stasiun Kraaiennest
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Metro-committee slams Amsterdam city government"
- ^ a b "Zuidas Visie" (PDF).
- ^ Press announcement Financiële prognose Noord/Zuidlijn Diarsipkan 2018-07-28 di Wayback Machine. (in Dutch)
- ^ "Amsterdam Government Website About the Noord/Zuid Lijn". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-02-02. Diakses tanggal 2010-10-28.
- ^ "Elsevier".
- ^ "archive.ph". archive.ph. Archived from the original on 2014-04-27. Diakses tanggal 2022-10-12.
- ^ "Wayback Machine" (PDF). web.archive.org. 2014-08-08. Archived from the original on 2014-08-08. Diakses tanggal 2022-10-12.
- ^ "Wayback Machine" (PDF). web.archive.org. 2014-08-08. Archived from the original on 2014-08-08. Diakses tanggal 2022-10-12.
- ^ "Meer mensen met metro dan met tram door Noord/Zuidlijn". NRC (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2022-10-19.
- ^ "Salinan arsip". web.archive.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-09. Diakses tanggal 2022-10-12.
- ^ "Rolling stock". Gemeentelijk Vervoerbedrijf. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-01. Diakses tanggal 2008-12-14.
- ^ "GVB OV Chipkaart actiesite". Gemeentelijk Vervoerbedrijf. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-10. Diakses tanggal 31 July 2009.
- ^ Unger, Gerard. "M.O.L. (1974)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-10. Diakses tanggal 2008-12-14.
- ^ "Deze domeinnaam is geregistreerd door een klant van Yourhosting.nl". web.archive.org. 2022-03-15. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-15. Diakses tanggal 2022-10-12.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Peta Metro di situs resmi Gemeentelijk Vervoerbedrijf
- Situs resmi (Bahasa Inggris dan Belanda)