BNP Paribas
Société Anonyme | |
Kode emiten | Euronext: BNP Komponen CAC 40 |
Industri | Jasa keuangan |
Pendahulu |
|
Didirikan | 1848 1872 (dengan nama Paribas) 2000 (dengan nama BNP Paribas) | (dengan nama BNP)
Kantor pusat | Boulevard des Italiens, Paris, Prancis |
Wilayah operasi | Seluruh dunia |
Tokoh kunci | Jean Lemierre[1] (Chairman) Jean-Laurent Bonnafé (CEO) |
Produk | Manajemen aset, perbankan konsumen, perbankan korporat, kartu kredit, perbankan investasi, kredit pemilikan rumah, perbankan privat, manajemen kekayaan |
Pendapatan | €44,597 milyar (2019)[2] |
€10,057 milyar (2019)[2] | |
€8,17 milyar (2019)[2] | |
Total aset | €2,040 milyar (2018)[2] |
Total ekuitas | €105,7 milyar (2018)[2] |
Karyawan | 202.624 (2018)[3] |
Situs web | group.bnpparibas |
BNP Paribas S.A. adalah sebuah grup perbankan internasional asal Prancis. Bank ini merupakan grup perbankan terbesar di Prancis, bank terbesar di Eropa, dan bank dengan aset terbesar ketujuh di dunia.[4] Bank ini dibentuk melalui penggabungan antara Banque Nationale de Paris (BNP) dan Paribas pada tahun 2000. Bank ini merupakan salah satu dari tiga bank internasional terbesar di Prancis, bersama Société Générale dan Crédit Agricole.[5] Bank ini melantai di pasar pertama dari Euronext Paris serta merupakan komponen dari indeks pasar saham Euro Stoxx 50[6] dan CAC 40.
BNP Paribas beroperasi di 72 negara yang tersebar di lima benua.[7] Bank ini memiliki bagian perbankan ritel dan operasi perbankan investasi, dengan jaringan perbankan ritelnya melayani lebih dari 30 juta nasabah di tiga negara, yakni Prancis, Belgia, dan Italia, melalui sejumlah merek, seperti BNL dan Fortis. Bagian perbaikan ritel dari bank ini juga beroperasi di wilayah Mediterania dan Afrika. Di Amerika, perusahaan ini beroperasi di bagian barat Amerika Serikat dengan nama Bank of the West. Sebagai sebuah bank investasi dan penyedia jasa keuangan internasional untuk klien korporat dan institusional, perusahaan ini eksis di seantero Eropa, Amerika, dan Asia.
BNP Paribas adalah grup perbankan terbesar di Prancis dan bank terbesar di Eurozone. Bank ini pun menjadi salah satu dari lima bank terbesar di dunia pasca krisis keuangan 2008.[8] Walaupun mendapat sejumlah kesulitan hukum pada tahun 2014, termasuk didenda karena melanggar sanksi Amerika Serikat,[9] bank ini tetap menjadi salah satu dari sepuluh bank terbesar di dunia.[10] Bank ini juga dianggap sebagai salah satu bank berdampak sistemik oleh Financial Stability Board.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Nama
[sunting | sunting sumber]Banque Nationale de Paris S.A. (BNP) berasal dari penggabungan antara dua bank asal Prancis pada tahun 1966, yakni Banque nationale pour le commerce et l'industrie (BNCI) dan Comptoir national d'escompte de Paris (CNEP).
Sementara Banque de Paris et des Pays-Bas S.A. atau Paribas, dibentuk dari dua bank investasi yang berkantor pusat di Paris dan Amsterdam pada tahun 1872. Les Pays-Bas adalah sebutan untuk Belanda dalam bahasa Prancis.
Pada bulan Mei 2000, BNP dan Paribas bergabung untuk membentuk BNP Paribas.
Budaya
[sunting | sunting sumber]BNP (Banque Nationale de Paris)
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 7 Maret 1848, Pemerintah Sementara Prancis mendirikan Comptoir national d'escompte de Paris (CNEP) untuk merespon kejutan keuangan yang disebabkan oleh revolusi pada bulan Februari 1848. Revolusi tersebut menghancurkan sistem kredit lama, yang sebenarnya telah kesulitan untuk menyediakan modal yang cukup guna memenuhi permintaan kredit dari proyek perkeretaapian dan industri yang tumbuh akibat adanya jalur kereta api. CEP pun tumbuh di Prancis dan luar Prancis, walaupun pada tahun 1889 sempat terjadi krisis sehingga perusahaan ini agak kesulitan.
Sementara itu, pada tanggal 18 April 1932, pemerintah Prancis menggantikan Banque nationale de crédit (BNC), yang gagal akibat resesi pada dekade 1930-an, dengan bank baru yang diberi nama Banque nationale pour le commerce et l'industrie (BNCI). Bekas kantor pusat dan pegawai BNC pun digunakan oleh BNCI dengan modal sebesar 100 juta franc. BNCI awalnya tumbuh pesat dengan mengakuisisi sejumlah bank regional yang mengalami masalah keuangan. Pasca Perang Dunia II, BNCI mengembangkan bisnis ritelnya ke seantero Prancis dan bisnis komersialnya ke seantero kekaisaran kolonial Prancis.
Pasca Perang Dunia II berakhir, pemerintah Prancis memutuskan untuk "meletakkan bank dan kredit untuk rekonstruksi nasional". René Pleven, Menteri Keuangan Prancis pun melakukan reorganisasi masif di industri perbankan. Sebuah peraturan yang diterbitkan pada tanggal 2 Desember 1945 dan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1946, resmi menasionalisasi empat bank ritel terkemuka di Prancis, yakni Banque nationale pour le commerce et l'industrie (BNCI), Comptoir national d'escompte de Paris (CNEP), Crédit Lyonnais, dan Société Générale.
Pada tahun 1966, pemerintah Prancis memutuskan untuk menggabungkan Comptoir national d'escompte de Paris dengan Banque nationale pour le commerce et l'industrie untuk membentuk Banque Nationale de Paris (BNP).
BNP kemudian diprivatisasi pada tahun 1993 di bawah kepemimpinan Michel Pébereau sebagai bagian dari kebijakan privatisasi Jacques Chirac.[11][12]
Paribas (Banque de Paris et des Pays-Bas)
[sunting | sunting sumber]Banque de Paris et des Pays-Bas (Paribas) didirikan pada tanggal 27 Januari 1872, melalui penggabungan antara Banque de Crédit et de Dépôt des Pays-Bas, yang didirikan pada tahun 1820 oleh Louis-Raphaël Bischoffsheim di Amsterdam, dan Banque de Paris, yang didirikan pada tahun 1869 oleh sekelompok bankir asal Paris. Paribas kemudian mengembangkan bisnis perbankan investasi yang kuat di Prancis maupun luar Prancis.
Mulai tahun 1872 hingga 1913, Paribas terlibat dalam pengumpulan dana untuk pemerintah Prancis, pemerintah lain, dan perusahaan besar, melalui penerbitan sejumlah obligasi. Paribas pun membantu pemerintah Prancis untuk mengumpulkan dana selama Perang Dunia I dan berinvestasi pada sejumlah industri selama Depresi Besar. Namun Paribas kehilangan aset selama Perang Dunia II.
Pasca Perang Dunia II, Paribas tidak dinasionalisasi sebagaimana bank besar lain di Prancis, karena status Paribas sebagai sebuah bank investasi dan berhasil mengambil keuntungan dengan berekspansi ke luar Prancis. Paribas kemudian berpartisipasi dalam pengembangan dan restrukturisasi dari sejumlah industri di Prancis, seperti Groupe Bull dan Thomson-CSF.
Paribas akhirnya dinasionalisasi pada tahun 1982 oleh pemerintahan Pierre Mauroy di bawah François Mitterrand sebagai bagian dari hukum yang menasionalisasi 5 perusahaan industri besar, 39 bank terdaftar, dan 2 perusahaan keuangan, yakni Suez dan Paribas. Paribas kemudian diprivatisasi pada bulan Januari 1987 oleh pemerintahan Chirac.
Pada dekade 1990-an, Paribas menerapkan kebijakan akuisisi dan divestasi. Antara lain menjual Ottoman Bank ke Doğuş Holding dan membentuk sebuah joint venture bernama Cetelem di Jerman. Paribas juga menjual Crédit du Nord ke Société Générale dan pada tahun 1998, Paribas bergabung dengan Compagnie Bancaire, sehingga nama resmi Paribas diubah menjadi Compagnie Financière de Paribas.
Pendirian BNP Paribas
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1999, BNP dan Société Générale terlibat pertarungan sengit di pasar saham, dengan Société Générale menawar untuk Paribas, sementara BNP menawar untuk Société Générale dan Paribas. Tawaran BNP untuk Société Générale ditolak, sementara tawaran untuk Paribas diterima, sehingga akhirnya BNP dan Paribas resmi bergabung pada tanggal 23 Mei 2000.
Pada tanggal 9 Agustus 2007, BNP Paribas menjadi grup keuangan besar pertama yang mengakui dampak krisis subprima dengan menutup dua fund yang terdampak krisis tersebut. Hal tersebut kini dianggap sebagai permulaan dari krisis kredit, dan reaksi cepat dari bank inipun menghindarkannya dari mengalami nasib seperti sejumlah bank asal Eropa lain, seperti UBS.[13][14]
Pada tanggal 6 Oktober 2008, bank ini mengambil alih 75% saham bisnis Fortis di Belgia dan 66% saham bisnis Fortis di Luxembourg, sebagai ganti dari pemerintah Belgia menjadi pemegang saham besar di bank ini. Penjualan saham Fortis kemudian ditunda oleh sebuah putusan dari Pengadilan Tinggi pada tanggal 12 Desember 2008.[15][16]
Pada tanggal 14 Desember 2008, bank ini mengumumkan bahwa mereka akan merugi sebesar €350 juta sebagai korban dari penipuan Madoff.[17]
Pada akhir bulan Januari 2009, pemerintah Belgia dan bank ini menegosiasikan kemitraan 75% di Fortis Bank Belgium. Sementara Fortis Insurance Belgium akan diintegrasikan kembali ke Fortis Holding.
Pada tanggal 11 Februari 2009, pemegang saham Fortis memutuskan bahwa Fortis Bank Belgium dan Fortis Insurance Belgium tidak akan menjadi properti dari BNP Paribas. Namun akuisisi berhasil diselesaikan dan BNP Paribas menguasai 75% saham. Nama Fortis Bank Belgium pun diubah menjadi BNP Paribas Fortis. Dengan itu, hanya Fortis Insurance International yang tersisa di Fortis Holding, yang kemudian namanya diubah menjadi Ageas. Sisa Fortis Bank Netherlands yang dipegang oleh pemerintah Belanda kemudian digabung ke dalam ABN AMRO.
Pada bulan Mei 2009, BNP Paribas menjadi pemegang mayoritas saham (65,96%) dari BGL (sebelumnya bernama Fortis Bank Luxembourg), dengan pemerintah Luxembourg tetap memegang 34% saham perusahaan tersebut, sehingga BNP menjadi bank dengan jumlah simpanan terbesar di eurozone.[18]
Pada tanggal 21 September 2009, nama resmi bank ini diubah menjadi BGL BNP Paribas dan pada bulan Februari 2010, BGL BNP Paribas resmi menjadi pemilik 100% saham BNP Paribas Luxembourg. Pengalihan saham tersebut akhirnya selesai pada tanggal 1 Oktober 2010 dengan pengintegrasian bisnis BNP Paribas Luxembourg ke platform operasional dari BGL BNP Paribas.[19] Pada tahun 2013, BNP Paribas mendapat penghargaan Bank of the Year dari The International Financing Review ("IFR"), publikasi industri keuangan dari Thomson Reuters.[20][21]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "BNP Paribas board chooses Jean Lemierre as new chairman". Reuters. 26 September 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 April 2015. Diakses tanggal 12 March 2015.
- ^ a b c d e "2018 Full Year Results" (PDF) (dalam bahasa Inggris). BNP Paribas. Diakses tanggal 3 May 2019.
- ^ "Annual Report 2015" (PDF) (dalam bahasa Inggris). BNP Paribas. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 20 August 2016. Diakses tanggal 19 August 2016.
- ^ "The world's 100 largest banks, 2021". S&P Global Market Intelligence. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-26. Diakses tanggal 2022-01-19.
- ^ Touryalai, Halah. "World's 100 Biggest Banks: China's ICBC #1, No U.S. Banks In Top 5". Forbes.
- ^ "Constituents". boerse-frankfurt.de. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 November 2015.
- ^ "About us". mabanque.bnpparibas/. BNP Paribas official website. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 November 2017. Diakses tanggal 22 November 2017.
- ^ "How BNP Paribas Became One of the World's Biggest Banks – SBNN". SBNN (dalam bahasa Inggris). 12 September 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2018. Diakses tanggal 18 March 2018.
- ^ "FBI – Bank Guilty of Violating U.S. Economic Sanctions". Fbi.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 July 2014. Diakses tanggal 14 July 2014.
- ^ "These are the 23 biggest global banks – all with more than $1 trillion of assets". Business Insider France (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 May 2018. Diakses tanggal 18 March 2018.
- ^ "BNP Paribas Group History". International Directory of Company Histories. St James Press. 36. 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 April 2017.
- ^ "The BNP Paribas Group – History of the Group". BNP Paribas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 September 2013. Diakses tanggal 15 February 2013.
- ^ Harry Wilson (3 August 2010). "BNP Paribas makes first asset write back since 2007". The Telegraph. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 November 2011. Diakses tanggal 6 April 2011.
- ^ Morning Zhou (9 August 2007). "Asian stocks may fall on credit woes, global sell-off". Market Watch. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2011. Diakses tanggal 6 April 2011.
- ^ "BNP-Paribas rachète Fortis en Belgique et au Luxembourg". Le Monde. Reuters. 6 October 2008. Diakses tanggal 6 April 2011.
- ^ "Aandeel Fortis blijft geschorst". De Morgen. 14 December 2008. Diakses tanggal 6 April 2011.
- ^ "Affaire Madoff: BNP Paribas pourrait perdre 350 millions d'euros". Le monde. 14 December 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 December 2008.
- ^ Reed Stevenson (29 April 2009). "Fortis asset sale to BNP cleared with Dutch OK". Reuters. Diakses tanggal 30 April 2009.
- ^ "The history of Fortis BGL BNP Paribas" Diarsipkan 13 August 2011 di Wayback Machine., BGL BNP Paribas. Retrieved 9 September 2011
- ^ Mullin, Keith. (15 February 2012) Bank of the Year: BNP Paribas | All Special Reports Diarsipkan 16 December 2012 di Wayback Machine.. IFRe. Retrieved on 6 December 2013.
- ^ BNP Paribas digs deep at charity auction Diarsipkan 28 January 2013 di Wayback Machine.. Efinancialnews.com. Retrieved on 6 December 2013.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Media tentang BNP Paribas di Wikimedia Commons