Lompat ke isi

Golden Agri-Resources

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Golden Agri-Resources Ltd.
Perusahaan publik
Kode emitenSGX: E5H
IndustriPertanian
Didirikan15 Oktober 1996; 28 tahun lalu (1996-10-15)
Kantor pusatMauritius (resmi)
Singapura (operasional)
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh kunci
Franky Oesman Widjaja[1]
(Chairman dan Direktur Utama)
Produk
Merek
  • Filma
  • Palmboom
  • Palmvita
  • Menara
  • Mitra
  • Red Rose
  • SMARTBaker
  • i-soc
  • Kunci Mas
  • Flagship
  • Seagull
  • Masku
  • First Class
  • Freedom
  • Golden Carrier
  • Muo Fa Shi
  • Pristine
  • Zoda
  • The Groovy Taste
  • Cap Orang Jual Sate
  • Huafeng
  • Freedom
PendapatanPenurunan US$ 9,756 miliar (2023)[2]
Penurunan US$ 985,578 juta (2023)[2]
Penurunan US$ 327,548 juta (2023)[2]
Total asetPenurunan US$ 9,716 miliar (2023)[2]
Total ekuitasPenurunan US$ 4,926 miliar (2023)[2]
PemilikFlambo International Ltd. (50,56%)
Karyawan
100.800 (2023)[2]
Anak usahaLihat daftar
Situs webwww.goldenagri.com.sg
X: GAR_Sinarmas LinkedIn: golden-agri-resources-ltd Modifica els identificadors a Wikidata

Golden Agri-Resources Ltd. adalah sebuah perusahaan agroindustri kelapa sawit yang berkantor pusat di Singapura. Hingga akhir tahun 2023, perusahaan ini mengelola kebun kelapa sawit seluas 532.176 hektar, yang mana 78% di antaranya dimiliki sendiri. Perusahaan ini adalah bagian dari Sinar Mas Group.[2][3]

Perusahaan ini didirikan di Mauritius pada bulan Oktober 1996. Tiga tahun kemudian, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Singapura.[2][3] Pada tahun 2010, perusahaan ini mendapat konsesi kebun kelapa sawit seluas 220.000 hektar di Liberia.[4] Pada tahun 2014, perusahaan ini mengakuisisi 50% saham Orchard Maritime Services yang bergerak di bidang pelayaran.[5] Perusahaan ini juga mengakuisisi dua kebun sawit milik Bakrie Sumatera Plantations seluas 16.000 hektar dengan harga US$ 178 juta.[6]

Pada bulan November 2019, perusahaan ini mengakuisisi bisnis produksi gula milik RCMA Group. Pada bulan Oktober 2020, perusahaan ini juga mendirikan Golden Agri-Resources Brasil untuk berbisnis di bidang perdagangan gula di Brazil.[7] Sebulan kemudian, perusahaan ini mengakuisisi Centrino Investment dan Woodside Financial asal Malaysia yang bergerak di bidang agroindustri kelapa sawit dengan harga US$ 304 juta.[8]

Isu lingkungan

[sunting | sunting sumber]

Menurut Greenpeace, perusahaan ini memiliki enam konsesi lahan gambut di Riau dengan luas total 20.000 hektar.[9] Perusahaan ini kabarnya juga memiliki 1.800 hektar gambut di Kalimantan Tengah dan 1.330 hektar di Kalimantan Barat, tetapi mengklaim tidak terlibat dalam pembukaan hutan.[10] Greenpeace juga menemukan 322 titik api di lima konsesi milik perusahaan ini di Kalimantan Tengah.[11] Perusahaan ini pun membantah tuduhan tersebut dan mengaku tidak melakukan pembakaran hutan sejak 1997.[12] Tetapi wawancara dengan pejabat senior dari perusahaan ini membuktikan sebaliknya.[13] Sekitar tahun 2010, sejumlah perusahaan seperti Burger King, Unilever, dan Nestlé membatalkan kontrak pasokan minyak sawitnya dengan anak usaha dari perusahaan ini, karena terlibat dalam praktik perkebunan yang tidak berkelanjutan.[14]

Anak usaha

[sunting | sunting sumber]

Hingga akhir tahun 2023, perusahaan ini memiliki 20 anak usaha, yakni:

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Komisaris & Direksi". Golden Agri-Resources Ltd. Diakses tanggal 20 September 2024.  line feed character di |publisher= pada posisi 23 (bantuan)
  2. ^ a b c d e f g h "Laporan Tahunan 2023". Golden Agri-Resources Ltd. Diakses tanggal 20 September 2024. 
  3. ^ a b "Sekilas Perusahaan". Golden Agri-Resources Ltd. Diakses tanggal 20 September 2024. 
  4. ^ Triyono, Agus (18 Agustus 2010). "Sinar Mas Ekspansi Kebun Sawit ke Liberia". BeritaSatu. Diakses tanggal 8 November 2024. 
  5. ^ Timmerman, Antonia (3 Juli 2014). "Grup Sinar Mas Akuisisi Perusahaan Pelayaran". BeritaSatu. Diakses tanggal 8 November 2024. 
  6. ^ Indreswari, Adisti Dini (25 April 2015). "Sinarmas gencar menadah aset Bakrie". Kontan. Diakses tanggal 8 November 2024. 
  7. ^ Triyono, Farid Firdaus (8 Oktober 2020). "Grup Sinarmas Ekspansi Bisnis Gula di Brasil". BeritaSatu. Diakses tanggal 8 November 2024. 
  8. ^ Saleh, Tahir (25 November 2020). "Ekspansif, Grup Sinarmas Caplok 2 Perusahaan Sawit Rp 4,3 T". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 8 November 2024. 
  9. ^ Helena Varkkey, The Haze Problem in Southeast Asia (Abingdon: Routledge, 2015), p. 131
  10. ^ Helena Varkkey, The Haze Problem in Southeast Asia (Abingdon: Routledge, 2015), p. 132
  11. ^ Helena Varkkey, The Haze Problem in Southeast Asia (Abingdon: Routledge, 2015), p. 143
  12. ^ Helena Varkkey, The Haze Problem in Southeast Asia (Abingdon: Routledge, 2015), p. 143
  13. ^ Helena Varkkey, The Haze Problem in Southeast Asia (Abingdon: Routledge, 2015), p. 143
  14. ^ Helena Varkkey, The Haze Problem in Southeast Asia (Abingdon: Routledge, 2015), p. 97

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]