Interrex
Interrex adalah sebuah jabatan politik di dunia kuno yang secara khusus ada dalam sejarah Romawi kuno dan dalam berbagai monarki lainnya. Di Roma kuno, seorang interrex ditunjuk untuk sementara waktu menggantikan kekuasaan seorang raja yang telah meninggal hingga raja baru dapat dipilih. Nama "interrex" berasal dari bahasa Latin yang secara harfiah berarti "di antara raja" (antara = "inter" dan raja = "rex").
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Jabatan interrex pertama kali muncul dalam sejarah Romawi selama periode Kerajaan Romawi (753–509 SM), terutama ketika Roma menghadapi krisis suksesi setelah kematian seorang raja. Sistem ini dipertahankan untuk memastikan bahwa kekuasaan tidak berakhir secara mendadak dan pemerintahan dapat tetap berfungsi selama masa transisi.
Interrex dipilih oleh Senat Romawi, yang terdiri dari anggota-anggota keluarga bangsawan yang berpengaruh. Senat akan menunjuk seorang interrex untuk memimpin proses pemilihan raja baru atau untuk menangani pemerintahan sementara. Jika raja baru belum terpilih dalam jangka waktu yang ditentukan, seorang interrex lain dapat ditunjuk.
Fungsi dan Tanggung Jawab
[sunting | sunting sumber]Peran utama seorang interrex adalah menjaga kesinambungan kekuasaan selama kekosongan tahta. Dia memegang otoritas penuh sebagai pemimpin sementara negara, tetapi dengan batas waktu dan batas kekuasaan yang jelas. Dalam konteks Romawi kuno, masa jabatan seorang interrex biasanya berlangsung tidak lebih dari lima hari.
Tugas paling penting seorang interrex adalah mengadakan pemilihan untuk memilih raja baru atau, dalam konteks republik Romawi, mengatur pemilihan konsul. Proses pemilihan ini melibatkan konsultasi dengan Senat dan Majelis Kuria, yang pada akhirnya akan memutuskan siapa yang akan menjadi raja atau pejabat utama lainnya.
Periode Republik Romawi
[sunting | sunting sumber]Setelah penggulingan raja terakhir Roma, Lucius Tarquinius Superbus, pada tahun 509 SM, Roma beralih dari monarki menjadi republik. Meskipun sistem kerajaan dihapus, jabatan interrex masih dipertahankan dalam beberapa kasus khusus di mana kekuasaan eksekutif tidak dapat dijalankan oleh konsul atau dalam situasi darurat politik. Dalam republik, seorang interrex ditunjuk terutama untuk menangani krisis suksesi konsuler atau ketika tidak ada konsul yang bisa dipilih karena kebuntuan politik.
Selama periode Republik Romawi (509–27 SM), jabatan interrex menjadi kurang umum, tetapi masih digunakan dalam situasi tertentu hingga pertengahan abad ke-1 SM. Pada tahun 82 SM, ketika Sulla mengambil alih kekuasaan, dia menggunakan mekanisme interrex untuk mengatur pemilihan dirinya sebagai diktator.
Penggunaan di Monarki Lain
[sunting | sunting sumber]Selain di Roma, istilah interrex juga kadang-kadang digunakan dalam konteks kerajaan atau negara lainnya yang menghadapi masalah suksesi. Beberapa kerajaan Eropa di Abad Pertengahan, misalnya, menggunakan konsep serupa, meskipun tidak selalu dengan istilah yang sama. Jabatan tersebut berfungsi untuk memastikan kelangsungan pemerintahan selama pergantian kekuasaan, dengan fungsi yang serupa seperti di Roma kuno.
Penghapusan
[sunting | sunting sumber]Dengan berakhirnya Republik Romawi dan munculnya Kekaisaran Romawi di bawah Augustus pada akhir abad ke-1 SM, jabatan interrex tidak lagi relevan dalam struktur pemerintahan yang baru. Kaisar memegang kekuasaan tertinggi, dan sistem pemilihan raja atau konsul menjadi tidak diperlukan. Sejak saat itu, jabatan interrex menghilang dari sejarah politik Romawi.
Lihat Juga
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- Abbott, Frank Frost (1901). A History and Description of Roman Political Institutions. Elibron Classics.
- Smith, William (1875). A Dictionary of Greek and Roman Antiquities. John Murray.