Orang Kuala
Orang Kuala merupakan salah satu dari 18 suku yang membentuk kaum Orang Asli di Malaysia. Mereka tergolong di dalam kumpulan Melayu Proto iaitu salah satu dari 3 kumpulan utama kaum Orang Asli.
Mereka disebut sebagai Orang Kuala karena lokasi mereka umumnya tinggal di kawasan kuala sungai dan pesisir pantai. Walau bagaimanapun, Orang Kuala menyebut dirinya sebagai ‘Desin Duano’ (Orang Duano). Raut wajah dan tingkah laku Orang Kuala lebih mirip orang Melayu yang telah turun temurun menjadi kelompok tetangga mereka.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Orang Kuala diyakini berasal dari Pulau Bengkalis di Wilayah Riau, Sumatra, Indonesia. Dahulu, mereka adalah sebahagian dari kaum Orang Laut yang tinggal di dalam sampan panjang serta hidup berpindah-pindah (nomaden) di permukaan laut, pulau, pesisir pantai dan kuala sungai. Walau bagaimanapun, kini mereka sudah tinggal di kawasan darat Semenanjung Malaysia serta memiliki kawasan perkampungan mereka sendiri. Meskipun Orang Kuala pada asalnya adalah bagian dari kaum Orang Laut, tetapi kini kerajaan Malaysia telah mengkategorikan suku mereka sebagai bagian dari kaum Orang Asli.
Kawasan Penempatan
[sunting | sunting sumber]Kawasan penempatan Orang Kuala terletak di daerah Batu Pahat (Kuala Rengit, Kuala Senggarang dan Tanjung Segenting) serta daerah Pontian (Kuala Benut, Kuala Sungai Pontian dan Kukup) di negeri Johor. Salah satu dari mata pencaharian Orang Kuala ialah menangkap ikan. Namun demikian, ada di kalangan mereka yang berhasil dalam bidang perniagaan, pertanian serta bidang-bidang profesional yang lain.
Masalah Penyebutan
[sunting | sunting sumber]Orang Kuala sebenarnya enggan dikategorikan sebangsa dengan suku-suku kaum Orang Asli yang lain kerana menurut mereka, suku-suku tersebut memelihara anjing dan makan babi. Sebagai suku yang beragama Islam, Orang Kuala beranggapan bahwa tidak seharusnya suku mereka dikategorikan satu kelompok dengan suku-suku yang bukan beragama Islam.
Selain itu, Orang Kuala juga sebenarnya tidak suka disebut sebagai kaum Orang Asli karena mereka menganggap sebutan tersebut hanyalah satu istilah resmi yang lebih sopan bagi Orang Sakai. Oleh karena itu, mereka meminta agar Jabatan Hal Ehwal Orang Asli Malaysia mengelompokkan suku mereka sebagai Orang Melayu Kuala.
Suku Orang Kuala Di Indonesia
[sunting | sunting sumber]Suku Orang Kuala di Indonesia dikenal sebagai 'Desin Dolaq'. Istilah ‘Desin Dolaq’ secara harfiahnya bermaksud 'orang laut' karena menurut sejarah, mereka dahulunya adalah bagian dari kaum Orang Laut yang tinggal di dalam sampan panjang dan hidup secara berpindah-pindah di permukaan laut.
Suku Desin Dolaq tinggal di sepanjang pantai timur Sumatra yang meliputi Pulau Bengkalis, Pulau Kundur, Pulau Burung, Pulau Bangkong, Pulau Punai, Pulau Mendulang, Tanjung Datu, Pasang Api, Istira, Batang Tuato, Djamih, Perigi Radja, Concong Luar (Kuala Langan) serta di sekitar muara Sungai Batang Hari, Sungai Kateman, Sungai Kampar, Sungai Tungkal, Sungai Retih dan Sungai Indragiri.
Masyarakat Desin Dolaq yang tinggal di muara Sungai Indragiri kini melakukan perkahwinan campur dengan masyarakat Melayu Sumatra. Sebelum Perang Dunia Kedua, suku Desin Dolaq dari Pulau Bengkalis sering bertemu dengan saudara mereka yang menetap di sepanjang pantai timur Sumatra di muara Sungai Siak.
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- Jabatan Hal Ehwal Orang Asli Diarsipkan 2008-01-22 di Wayback Machine.