TANGERANG - Kembali dibukanya layanan transportasi umum oleh Kemenhub membuat sejumlah maskapai melayani penerbangan reguler. Namun hal tersebut justru membuat antrean penumpang mengular di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), pada Kamis (14/05/2020). Sebuah foto di media sosial menunjukan tidak adanya jarak antara calon penumpang alias mengabaikan anjuran physical distancing.
Pantauan Okezone di lapangan, situasi Terminal 2 Bandara Soetta sudah kembali normal. Bahkan, antrean di gate 5 keberangkatan pun terlihat lengang. Begitu juga dengan situasi di terminal kedatangan, hanya terlihat beberapa petugas yang mengawasi lalu lalang kendaraan.
Sebelumnya, diinformasikan bahwa situasi di Terminal 2 Bandara Soetta padat penumpang. Hal tersebut kemudian dibenarkan oleh pihak Bandara Soekarno-Hatta, yang menyatakan padatnya calon penumpang disebabkan karena antrean validasi dokumen calon penumpang, bukan disebabkan oleh lonjakan penumpang.
"Kami menyatakan foto tersebut benar terjadi di bandara Soekarno-Hatta tadi pagi, hal tersebut dikarenakan validasi dokumen calon penumpang yang akan berangkat," ujar Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta, Febri Toga.
Baca juga: DPR Sayangkan Penumpukan Penumpang di Terminal 2 Bandara Soetta
Febri menegaskan tidak ada lonjakan penumpang di Bandara Soetta sejak layanan transportasi umum dibuka kembali. Jumlah pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta selama masa larangan mudik jauh lebih kecil ketimbang jumlah normal penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Tercatat pergerakan penumpang pada Rabu lalu hanya 4.000 Penumpang. Sedang pada hari ini, pergerakan penumpang tercatat 5.700 penumpang
"Kami informasikan tidak terjadi lonjakan penumpang, Bandara Soekarno-Hatta normalnya 150.000 penumpang per hari, sekarang hanya 5.700," kata Febri.
Untuk selanjutnya, pihak Bandara Soekarno-Hatta akan melakukan evaluasi terkait jadwal terbang pesawat agar tidak bersamaan. Jadwal terbang yang bersamaan akan membuat penumpukan penumpang dan membuat physical distancing gagal diterapkan.
"Kau akan evaluasi slot time penerbangan, tim gugus tugas akan merekomendasian kepada stakeholder untuk mengatur slot time penerbangan agar tidak terjadi penumpukan," tutup Febri.
(qlh)