Kawah Putih Ciwidey

Sejarah Kawah Putih dimulai dari Letusan hebat Gunung Patuha yang terjadi pada abad ke 10, Namun letusan yang terjadi abad ke-13 lah yang melahirkan kawah kedua yang disebut Kawah Putih sebuah danau indah yang Airnya bisa berubah-ubah warna, mirip dengan Danau Kelimutu.

Dampak dari letusan Gunung Patuha ini membuat membuat orang yang tinggal disekitar Kaki Gunung Patuha banyak yang menganggap bahwa lokasi kawah tersebut adalah kawasan angker dikarenakan setiap burung yang terbang melewati kawasan tersebut akan mati. Banyak orang yang meyakini hal tersebut, oleh karenanya tidak ada orang yang berani mendekati kawasan ini karena takut.

Barulah pada tahun 1837 ada seorang ahli dari Jerman bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn yang mengunjungi puncak Gunung Patuha untuk penelitian. Setelah berhasil mencapai puncak Gunung Patuha Dr. Franz Wilhelm Junghuhn melihat ada sebuah danau dengan bau belerang yang menyengat yang airnya berwarna putih. Nah Sejak itu, keberadaan Kawah Putih menjadi terkenal dan pada tahun 1987 hingga kemudian pemerintah mulai mengembangkan Kawah Putih sebagai tempat wisata.

Asumsi itu dipatahkan oleh seorang ilmuan yang berasal dari Jerman yang menyatakan bahwa di Kawasan Kawah ini terdapat semburan lava belerang, hal itulah yang menyebabkan burung mati setiap melewati kawasan kawah putih ini. Karena kandungan dari belerang yang sangat tinggi, Belanda sempat mendirikan pabrik belerang di kawasan ini yang kemudian diambil alih oleh pemerintahan Jepang.

Tahun 1987, Perhutani Jawa Barat mulai mengambil alih dari kawasan ini sebagai kawasan objek wisata bukan lagi sebagai pabrik belerang. Harga tiket masuk ke Kawah Putih Ciwidey terbaru sesuai dengan pemandangan yang akan Anda dapatkan di sini.